Anda di halaman 1dari 22

EKSPERIMEN

FRANCK-HERTZ

Kelompok 4 :
1. Bhirawa P. Kartika (170322613002)
2. Ersa Chika P. A. (170322613043)
3. Rina Oktafianti (170322613075)

Your Logo
Tujuan

1) Mempelajari tingkat energi diskrit dalam


atom.
2) Menunjukkan tingkat energi eksitasi pada
atom.
Dasar Teori

Eksperimen Frank dan Hertz (1914) selain


membuktikan bahwa keadaan energi atom-atom
adalah diskrit, juga menunjukkan tidak adanya
perubahan tingkat tingkat energi atom apabila
atom mendapat sumbangan energi lain (berasal
dari luar) yang lebih kecil dari beda tingkat energi
antara satu tingkat energi ke tingkat energi
berikutnya (Agus,P:2002).
Dasar Teori

Percobaan Franck-Hertz dirancang untuk


membuktikan kebenaran dari postulat bohr yang
dikemukakannya ketika menjelaskan model atom Bohr.
Percobaan yang dilakukan oleh Frank dan Hertz pada
prinsipnya adalah sederhana yaitu mencoba mengukur
energi kinetik elektron sebelum dan sesudah
ditumbukkan pada atom-atom merkuri. Percobaan
dilakukan dengan suatu tabung yang menghasilkan
sinar katoda. Frank dan Hertz mampu menghitung
besarnya energi kinetik elektron yang seolah
menghantam atom-atom merkuri (Rahayu D:2016).
Dasar Teori

Elektron akan memancarkan energy foton


dengan panjang gelombang tertentu. Energy eksitasi
akan tersebar dan mempengaruhi panjang gelombang
foton tersebut. Grafik arus anoda (I) adalah fungsi
tegangan kisi (V) yang menampilkan bukit dan lembah.
Jarak dua bukit yang berdekatan merupakan besar
tegangan eksitasi atom (Ve) yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :

Eeks = eVe..........…(1)
Dasar Teori

Dari persamaan 1 menjelaskan bahwa energy eksitasi


adalah perkalian antara muatan electron (e) dan tegangan
eksitasi atom (Ve). Energi ini dapat memancarkan foton yang
mempunyai panjang gelombang (λ). Sehingga persamaannya

E = hc/λ ...….........(2)

Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh

λ = hc/eVe ............. (3)

Dengan h adalah konstanta Planck sebesar 6,626 x 10-34


= 4,136 x 10-15 eVs, c adalah kecepatan cahaya sebesar 3x108
ms-1 dan e adalah muatan electron sebesar 1,602 x 10-19 C
(Ansori, 2012).
Alat dan Desain

Set Alat

Gambar panel pada alat Franck Hertz


Alat dan Desain
Desain

Susunan rangkaian alat franck hertz dapat dilihat pada gambar


diatas. Elektron dipancarkan dari katode K dengan cara dipanasi
kemudian dipercepat dengan menggunakan tegangan V. Sebagian dari
elektron tersebut dapat melewati grid G2 dan diperlambat dengan
tegangan v. Eksitasi di perjalanan oleh tumbukan elektron tidak akan
terjadi bila V>v. Apabila terjadi eksitasi di perjalanan oleh tumbukan
elektron maka arus i akan turun.
Prosedur Percobaan
1) Mengatur switch power (1) pada posisi off, switch (9) dalam posisi
manu, switch (10) pada posisi internal, dan switch (11) pada posisi
meter. Memutar semua tombol ke posisi minimum dengan cara
memutar berlawanan arah perputaran jarum jam.
2) Menghubungkan input dengan sumber tegangan 220 V, kemudian
mengatur jarum amperemeter pada posisi nol dengan menggunakan
tumbol zero (7). Mengatur tombol gain sampai penunjuk mengarah ke
atas.
3) Memutar tombol G2-K (5) searah jarum jam sampai voltmeter
menunjuk kira-kira 30 Volt.
4) Memutar tombol pemanas (2) sampai garis penunjuk mengarah ke
atas dan menunggu kira-kira 2-3 menit.
5) Memutar tombol G1-K (3) hingga amperemeter menunjukkan adanya
arus. Tombol G2-P (4) diputar sampai menunjukkan pengaruh pada
jarum amperemeter. Mengatur G1-K (3) dan G2-P (4) hingga G2-K (5)
jika diputar ke arah maksimum amperemeter tidak melebihi batas
maksimum.
Prosedur Percobaan
6) Mengatur tombol zero (7) agar menunjuk nol pada saat G2-K
minimum. Dari harga nol, kemudian memperbesar V dengan
memutar G2-K (5) sedikit demi sedikit dan diikuti pertambahan
arus yang ditunjukkan oleh jarum amperemeter. Pada posisi harga
V tertentu, harga i turun drastis kemudian naik lagi. Mencari
keadaan penurunan i sebanyak 3-4 kali untuk proses perubahan V
dari harga nol sampai maksimum.
7) Meminimumkan tombol G2-K (5), kemudian mengubah switch (9)
pada posisi auto. Selanjutnya memaksimumkan tombol G2-K (5),
akan terlihat secara otomatis jarum voltmeter bertambah tetapi
jarum amperemeter naik-turun-naik-turun dan seterusnya.
8) Meminimumkan tombol G2-K (5) dan ubah switch (9) pada posisi
manu kembali.
9) Melakukan secara manual pengukuran V dan I dengan memutar
tombol G2-K (5) sedikit demi sedikit.
10)Melakukan pelaksanaan 5 sampai 9 dengan mengatur tombol G1-
K (3) dan G2-P (4) yang berbeda.
Prosedur Percobaan

Perhatian :
a) Setiap mengubah switch (9) dari posisi manu ke
auto atau sebaliknya, tombol G2-K (5) harus pada
posisi minimum.
b) Setiap saat hendaknya mengatur posisi nol pada
amperemeter.
Data Pengamatan
Percobaan 1
No. V I Imin/
(Volt) (Ampere) Imax 26. 52 90

1. 27. 54 92 *
2 0
28. 56 80 **
2. 4 0
29. 58 80
3. 6 0
30. 60 82
4. 8 0
31. 62 92
5. 10 6
32. 64 100
6. 12 12 33. 66 100
7. 14 16 34. 68 100
8. 16 22 35. 70 100
9. 18 26 36. 72 100

10. 20 30 * 37. 74 100

11. 38. 76 100


22 12 **
39. 78 100
12. 24 20
40. 80 100
13. 26 38
41. 82 100
14. 28 44
42. 84 100
15. 30 50
43. 86 100
16. 32 52 44. 88 100
17. 34 56 45. 90 100
18. 36 60 * 46. 92 100
19. 38 52 ** 47. 94 100

20. 40 36 48. 96 100

21. 49. 98 100


42 50
50. 100 100
22. 44 64
Data Pengamatan
Percobaan 2
No. V I Imin/
26. 52 92
(Volt) (Ampere) Imax
27. 54 100 *
1. 2 0
28. 56 92 **
2. 4 0 29. 58 98
3. 6 0 30. 60 94
4. 8 2 31. 62 100
5. 10 6 32. 64 100

6. 12 14 33. 66 100
34. 68 100
7. 14 18
35. 70 100
8. 16 22
36. 72 100
9. 18 28
37. 74 100
10. 20 32
38. 76 100
11. 22 34 *
39. 78 100
12. 24 18 ** 40. 80 100
13. 26 22 41. 82 100
14. 28 42 42. 84 100
15. 30 52 43. 86 100

16. 32 58 44. 88 100


45. 90 100
17. 34 62
46. 92 100
18. 36 64
47. 94 100
19. 38 68 *
48. 96 100
20. 40 50 **
49. 98 100
21. 42 52
50. 100 100
22. 44 58
Data Pengamatan
Percobaan 3
No. V I Imin/
(Volt) (Ampere) Imax 26. 52 100

1. 2 0 27. 54 100
28. 56 100 *
2. 4 0
29. 58 92 **
3. 6 0
30. 60 96
4. 8 0
31. 62 100
5. 10 10
32. 64 100
6. 12 16 33. 66 100
7. 14 20 34. 68 100
8. 16 26 35. 70 100
9. 18 30 36. 72 100

10. 20 36 * 37. 74 100

11. 22 22 ** 38. 76 100


39. 78 100
12. 24 20
40. 80 100
13. 26 40
41. 82 100
14. 28 50
42. 84 100 Tanda * untuk
15. 30 60
43. 86 100 I maksimum,
16. 32 62 44. 88 100
17. 34 66
** untuk I minimum
45. 90 100
18. 36 70 * 46. 92 100
nst Voltmeter = 2 V
19. 38 68 ** 47 94 100 nst Amperemeter = 2 A
20. 40 48 48. 96 100

21. 42 60 49. 98 100


50. 100 100
22. 44 74
Analisis Data
 Energi eksitasi
𝑬 = 𝒆𝑽

 Panjang gelombang eksitasi


𝒉𝒄
𝝀=
𝑬

 Menentukan ketelitian dengan ralat rambat


𝟐 𝟐
𝝏𝝀 𝟐 −𝒉𝒄 𝟐
𝑺𝝀 = . . ∆𝑽 = 𝟐
. .𝟏
𝝏𝑽 𝟑 𝒆𝑽 𝟑

 Ralat Relatif
𝑺𝝀
𝑹𝝀 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝝀
Sajian Hasil
Grafik Hubungan Arus listrik (I)
Terhadap Tegangan (V)

Grafik Hubungan I
Terhadap V Grafik Hubungan I
Pada Percobaan 1 Terhadap V
y = 1.1695x + 6.3576 Pada Percobaan 2
100

100 y = 1.1519x + 9.5739


80

80
i1 (μA)

60

i2 (μA)
60

40
40

20 20

0 0
0 20 40 60 80 100 0 50 100
Tegangan (VOLT) V (VOLT)
Grafik Hubungan Arus listrik (I)
Terhadap Tegangan (V)

Grafik Hubungan I
Terhadap V
Pada Percobaan 3

100 y = 1.1139x + 14.073

80
i3 (μA)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100
V (VOLT)
Pembahasan
Perkembangan atom (Dalton – Bohr)
Elektron dapat melakukan proses eksitasi
Eksperimen ini menggunakan teori tumbukan, elektron
atom bergerak keluar ketika katoda dipanaskan
menggunakan filament.
Tumbukan antara elektron dengan atom adalah tumbukan
lenting sempurna karena atom tidak melepaskan energi.
Efek dari tumbukan tersebut adalah peningkatan arus.
Apabila elektron memiliki energi yang cukup untuk
mengeksitasi atom, maka tumbukan bersifat tidak lenting
sama sekali karena elektron.
Pembahasan
Kesalahan-kesalahan ketika melakukan perocobaan
ini yaitu tidak mengecek kembali alat-alat yang akan
digunakan, kesalahan paralaks dalam pembacaan
amperemeter, dan kurang memahami praktikum ini.

Sedangkan perbaikan yang harus dilakukan selama


percobaan :
1. Lebih teliti dalam mengkalibrasi set alat eksperimen
Franck-Hertz
2. Lebih teliti dalam melihat jarum amperemeter maupun
voltmeter
3. Lebih mengenal secara mendalam set alat eksperimen
Franck-Hertz
Kesimpulan
1) Eksperimen Franck-Hertz memiliki energi elektron dalam atom
bersifat diskrit karena elektron dapat menyerap maupun
memancarkan energi saat berpindah-pindah orbit. Apabila elektron
yang berpindah orbit kembali kepada orbitnya lagi dengan energi
yang besarnya sama akan menimbulkan eksitasi. Eksitasi diartikan
sebagai perpindahan energi dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat
yang lebih tinggi yang terjadi akibat tumbukan antara gas dan
elektron.
2) Terdapat tingkat-tingkat energi eksitasi pada gas atom. Cara
menunjukkan tingkat-tingkat energi tersebut adalah dengan membuat
grafik hubungan antara tegangan anoda dan kuat arus yang mengalir
pada kolektor di dalam tabung Franck-Hertz. Pada grafik tersebut
beberapa puncak yang menunjukkan tingkat-tingkat energi eksitasi.

Anda mungkin juga menyukai