UMY
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta
KETIDAKSEMPURNAAN
BAHAN PADAT&
MEKANISME PENGUATAN
Cacat titik
Vakansi
Interstisi
Substitusi
Cacat garis
Dislokasi
Aris W Nugroho
Mechanical Engineering Department
www.umy.ac.id
Batas butir
Cacat bidang
1995
1995
2
KETIDAKSEMPURNAAN
Vakansi adalah kekosongan sisi kisi, yaitu sisi yang seharusnya ditempati
atom, kehilangan atomnya.
Vakansi terbentuk selama proses pembekuan, dan juga karena getaran atom
yang mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi normalnya
Contoh Soal :
Hitunglah angka kesetimbangan vakansi per meter kubik untuk
tembaga pada suhu 1000 0C. Energi pembentukan vakansi adalah
0,9 eV/atom; berat atom dan kerapatannya (pada 1000 0C)
masing-masing adalah 63,5 g/mol dan 8,4 g/cm3.
Jawab :
1995
4
KETIDAKSEMPURNAAN
KETIDAKSEMPURNAAN
Cacat Frenkel adalah kekosongan pasangan ion dan cation interstitial, atau
kekosongan pasangan ion dan anion interstitial. Namun ukuran anion jauh
lebih besar dari pada kation maka sangat sulit untuk membentuk anion
interstitial.
Cacat Schottky adalah kekosongan pasangan kation dan anion. Keduanya
cacat Frenkel dan Schottky, pasangan cacat titik tetap berdekatan satu sama
lain karena tarikan coulomb yang kuat antara muatan yang berlawanan.
1995
1995
KETIDAKSEMPURNAAN
KETIDAKSEMPURNAAN
1995
7
1995
8
KETIDAKSEMPURNAAN
KETIDAKSEMPURNAAN
Dislokasi Cacat Linier
Dislokasi adalah cacat linier atau satu dimensi dimana didekatnya beberapa
atom tidak segaris.
KETIDAKSEMPURNAAN
Dislokasi ulir terbentuk karena gaya geser yang diberikan
menghasilkan distorsi seperti yang ditunjukkan Gambar di bawah.
Daerah depan bagian atas kristal tergeser sebesar satu atom
kekanan relatif terhadap bagian bawah. Dislokasi ini disimbolkan
dengan .
1995
11
1995
10
KETIDAKSEMPURNAAN
Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka
disebut material mempunyai dislokasi campuran. Contoh
dislokasi campuran bisa dilihat pada gambar 4.5.
1995
KETIDAK-SEMPURNAAN
KETIDAK-SEMPURNAAN
Permukaan Luar
1995
1995
13
14
KETIDAK-SEMPURNAAN
KETIDAKSEMPURNAAN
Permukaan Luar
Batas Butir
Batas butir memisahkan dua butir atau kristal kecil yang mempunyai orientasi
kristalografi yang berbeda pada material polikristal.
Batas butir secara skematik digambarkan pada gambar 4.7. Didalam batas
butir terdapat atom yang tak bersesuaian pada daerah transisi dari orientasi
kristal butir satu ke butir lain didekatnya.
1995
15
1995
16
KETIDAK-SEMPURNAAN
Batas Kembar
KETIDAK-SEMPURNAAN
1995
17
1995
18
1995
19
1995
20
Perambatan Dislokasi
Mekanisme Twinning
1995
21
22
Mekanisme Slipping
Sistem Slip
Bidang Slip bidang dimana garis dislokasi berjalan
Bidang memungkinkan slip paling mudah
Kerapatan bidang paling tinggi
Slip: adalah suatu proses dimana deformasi plastis dihasilkan oleh perambatan
dislokasi
The slip system tergantung pada struktur kristal dari
Densitas dislokasi : dinyatakan sbg panjang dislokasi total per unit volum, atau
, jumlah dislokasi yang memotong satuan luas dari suatu penampang.
Satuan dari densitas dislokasi adalah millimeters of dislocation per cubic
millimeter or just per square millimeter. Dislocation densities as low as 10 3
mm -2
Asemua logam mengandung dislokasi yang terbentuk selama : 1.solidifikasi ,
2. deformasi plastis, dan sbg konsekuensi dari 3. tegangan thermal dari proses
pendinginan cepat.
Slip pada FCC Slip terjadi pada bidang {111} (close-packed) di arah <110>
(close-packed)
=> total of 12 slip systems in FCC
Pada BCC & HCP slip systems yang lain terjadi.
1995
23
1995
24
< 1 11>
Fe, Mo,
W, brass
< 1 11>
Fe, Mo,
W, Na
< 1 11>
Fe, K
Slip di arah tumpukan yang padat juga lebih mungkin terjadi karena
energi yang dibutuhkan untuk menggeser atom-atom dari satu posisi ke
posisi (jika atom2 bedampingan) lebih rendah
Faktor yg berpengaruh :
1. Densitas tumpukan
2. Jarak antar bidang
1995
1995
25
hcp Zinc
single crystal
Ti
Slip systems: 6 x 1 = 6
Mg, Ti
1995
1995
28
1995
1995
30
Resolved shear
stress: R =Fs /A s
slip plane
normal, ns
AS
FS
F
1995
31
Relation between
and R
R =FS /AS
Fcos
FS
R = cos cos
A/cos
nS
A
AS
1995
32
F cos
cos = A0 / A1
Area:
A1 = A0 / cos
F cos
= 0 cos cos = 0 * m
A 0 / cos
1995
crss
=
(cos cos ) max
yielding
=60
stress
maximum
at = = 45
34
1995
= cos cos
= 6500 psi
= = 45 then
y = 2 crss
crss = 0
For
R = 0
=90
R = /2
=45
=45
R = 0
=90
RSS =
typically
10-4 GPa to 10-2 GPa
1995
= 6500 psi
Shg, tegangan 6500 psi belum menyebabkan kristal tunggal
tersebut yield.
36
1995
y =
crss
3000 psi
=
= 7325 psi
cos cos
0.41
y = 7325 psi
1995
1995
37
38
Anisotropy in y
Isotropis. Mempunyai sifat sifat dengan arga yang identik
kristalography.
- before rolling
- after rolling
rolling direction
235 m
- isotropic
krn butiran mendekati bulat
dan orientasinya acak
1995
39
- anisotropic
krn rolling mempengaruhi
Bentuk dan orientasi dari butir
1995
40
10
1995
41
1995
42
Material dapat berupa material berbutir halus (berbutir kecilkecil) dan material berbutir kasar. Material berbutir halus
lebih keras dan kuat dibanding material berbutir kasar.
yield
Hall-Petch Equation:
yield = o + k y d 1 / 2
43
11
Strengthening by Alloying
Larger substitutional
impurity
C
A
D
B
Impurity generates local stress at A
and B that opposes dislocation
motion to the right.
1995
45
46
Strengthening by alloying
large impurities concentrate at dislocations on low density side
0 10 20 30 40 50
180
120
60
Empirical relation:
0 10 20 30 40 50
wt.%Ni, (Concentration C)
y ~ C1/ 2
1995
48
12
-Forging
force
die
A o blank
-Rolling
roll
Ao
Ad
Ad
roll
-Drawing
die
Ao
die
force
Ad
-Extrusion
Ao
tensile
force
force
container
ram
billet
container
%CW =
Ao Ad
x 100
Ao49
die holder
Ad
extrusion
die
large hardening
small hardening
y0
1995
500
300
E (kekakuan) tetap.
Copper
Cold
Work
Do =15.2mm
300MPa
100
0
20
Cu
40
% Cold Work
y = 300MPa
60
600
40
400 340MPa
20
200
Dd =12.2mm
ductility (%EL)
60
800
700
20
Cu
40
60
% Cold Work
TS = 340MPa
1995
51
1995
50
Cu
7%
00
20
40
60
% Cold Work
%EL = 7%
1995
52
13
Application:
Precipitation Strengthening
Side View
Top View
Dislocation
advances but
precipitates act as
pinning sites with
spacing S.
spacing
Result:
y ~
1
S
1995
53
1.5m
54
1995
Ringkasan
Note:
Effect penguatan dengan pengurangan
ukuran butir dan pengerasan regang dapat
dieliminasi atau diperkecil melalui perlakuan
panas pada suhu tertentu. Sebaliknya,
penguatan
dengan
larut-padat
tidak
dipengaruhi oleh perlakuan panas.
1995
55
1995
56
14
Contoh Soal
Jawab :
1995
57
1995
58
Contoh soal
Tegangan geser kritis dari tebaga 0.48 MPa (70 psi).
Tentukan tegangan luluh maksimum yang mungkin
untuk krital tunggal tembaga yang diberi beban tarik
murni.
Jawab :
1995
59
15