Reaksi Gelap
Hasil Fotosintesis
FOTOSINESIS
Siklus Calvin
Reaksi Terang Reaksi Gelap
Reaksi Terang Reaksi Gelap
Glukosa merupakan produk akhir pada pada proses fotosintesis, namun dalam kloroplas
jumlahnya sedikit karena terikat pada kelompok fosfat (tidak stabil) sehingga akan membentuk
karbohidrat lain yaitu sukrosa, amilum, dan selulosa yang lebih stabil sebagai hasi akhir utama
dari fotosintesi
Karbohidrat Lain
Selulosa
Selulosa adalah polimer glukosa yang terdiri dari unit glukosa yang berikatan dengan ikatan β-1,4-
glikosidik. Ini adalah ikatan yang kuat, yang membuat selulosa berfungsi sebagai komponen struktural
dalam dinding sel tumbuhan. Selulosa dihasilkan selama fotosintesis. Tumbuhan menghasilkan selulosa
melalui reaksi kimia yang menggabungkan molekul glukosa, dengan ikatan β-1,4-glikosidik. Molekul
glukosa ditumpuk menjadi rantai panjang, membentuk dinding sel tumbuhan. Selulosa berperan sebagai
komponen struktural penting dalam dinding sel tumbuhan. Ini memberikan kekuatan dan kekakuan pada
dinding sel, yang penting untuk mendukung tubuh tumbuhan. Selulosa juga menjadi sumber serat dalam
makanan manusia dan hewan herbivora. Meskipun manusia tidak dapat mencerna selulosa, serat ini
penting untuk kesehatan usus dan pencernaan.
Karbohidrat Lain
Amilum
Amilum adalah polimer glukosa yang dihasilkan selama fotosintesis dan disimpan dalam tumbuhan
sebagai cadangan makanan. Molekul amilum terdiri dari rantai panjang glukosa, yang dihasilkan melalui
reaksi enzimatik dari glukosa hasil fotosintesis. Amilum terdiri dari dua fraksi utama, yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilosa adalah rantai linier glukosa yang dihubungkan dengan ikatan α-1,4-glikosidik.
Amilopektin memiliki ikatan α-1,4-glikosidik dan ikatan α-1,6-glikosidik, sehingga berbentuk cabang.
Amilum ini berperan sebagai sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Setelah pencernaan, amilum
diubah menjadi glukosa yang digunakan sebagai bahan bakar oleh tubuh. Tumbuhan menyimpan amilum
sebagai cadangan makanan dalam bentuk biji, umbi, dan akar.
Karbohidrat Lain
Sukrosa
Sukrosa adalah disakarida yang terbentuk selama fotosintesis. Ini dihasilkan dalam daun tumbuhan melalui
reaksi gabungan antara glukosa dan fruktosa. Sukrosa terdiri dari dua molekul gula, yaitu glukosa dan
fruktosa, yang berikatan bersama dalam ikatan α-1,2-glikosidik. Sukrosa adalah gula utama yang dihasilkan
selama fotosintesis dan digunakan sebagai sumber energi bagi tumbuhan. Ini juga menjadi salah satu jenis
gula pemanis alami yang penting dalam makanan manusia. Sukrosa sering diangkut dalam tumbuhan
sebagai nutrisi melalui floem, dan juga diubah menjadi sumber energi saat tumbuhan membutuhkannya.
Lemak
Penyimpanan Energi
Penyedia Nutrisi
Dukungan Struktural
Sumber senyawa
Insulator dan bioaktif
Perlindungan
TANAMAN C3, C4,
DAN CAM
Tanaman C3
Tanaman C3 merupakan tanaman dengan proses fotosintesis
paling sederhana dan paling banyak ditemukan dunia, yaitu
dengan jumlah mencapai 85%. Tanaman C3 dikategorikan sebagai
tanaman yang berfiksasi CO2 dengan bantuan dari enzim rubisco.
Pada proses fotosistetis pada tanaman C3, RUDP akan mengikat
CO2 kemudian dirubah jadi senyawa organik C6 yang sifatnya tidak
stabil. Setelah itu senyawa organik C6 tersebut akan dirubah lagi
jadi glukosa memakai 12 NADPH dan 10 ATP.
Contoh dari tanaman C3, padi, mangga, kedelai, dan gandum.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Sel seludang mempunyai ukuran kecil daripada tanaman C4
maupun CAM
CO2 difiksasi oleh rubisco siklus Calvin dalam mesofil
Daya ikat lebih rendah
Penyesuaian dalam keadaan panas dan lembap lebih kuat
Laju fotosintesis cenderung rendah karena tanaman tidak
memakai banyak energi
Tanaman C4
Tanaman C4 merupakan jenis tanaman dengan lintasan C4
sebagai proses fotosintesisnya. Karena itulah daun tanaman C4
sebagian besar terbentuk dari anatomi cranz. Adapun ciri dari
daunnya terdapat dua jenis kloroplas dimorfik pada sel mesofil.
Contoh dari tanaman C4 yakni tebu, jagung, dan sorgum. Adapun
ciri-ciri dari tanaman C4 adalah:
Mempunyai kloroplas dalam seludang pembuluh
CO2 difiksasi PEP untuk membentuk asam berantai
Mempunyai Rubisco 10%
Bisa beradaptasi pada tempat kering, panas, dan lembap
Laju fotosintesis tinggi
Tidak terdapat fotorespirasi
Tanaman CAM
Tanaman CAM erupakan tanaman dengan proses fotosintesis
memakai sitem lintasan CAM, Crassulacean Acid Metabolism.
Fungsi sistem ini adalah untuk memperkecil peluang fotorespirasi
dalam proses fotosintesis.
Tanaman CAM mempunyai gerakan stomata yang agak berbeda
dibandingkan jenis tanaman lainnya. Pada tanaman CAM,
pembukaan gerakan stomata dilakukan pada malam hari. Namun
pada siang hari gerakan stomata tersebut akan ditutup.
Adapun ciri-cirinya yakni:
Tidak terdapat lapisan sel pelisade yang berkembang sempurna
Sebagian besar hasil fotosintesis daun atau batang adalah
bunga karang
Selubung kertas kurang jelas
Sel mempunyai vakuola cukup besar daripada sitoplasma
Terdapat sel bundle sheat
Perbandingan Tanaman C3, C4,
dan CAM
Perbedaan Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM
Kondisi Lingkungan Sejuk dan Basah Panas dan Terik Panas dan Terik
Pengikat Co2 Pertama RuBP dan dikatalis enzim PEP dan dikatalis enzim PEP dan dikatalis enzim
Kali rubisco PEP karboksilase PEP karboksilase
Senyawa stabil
Asam Fosfogliserat Asam Oksaloasetat Asam Oksaloasetat
pertama yang
(C3) (C4) (C4)
terbentuk