Anda di halaman 1dari 42

Fotosintesis Dalam

Tumbuhan Tingkat Tinggi


Biokimia
Anggota Kelompok

Diaz Indana Zulfa Unaisa Rahma F. Wildan Mubarok

(2120303033) (2140303103) 2120303072


Reaksi Terang

Reaksi Gelap

Hasil Fotosintesis
FOTOSINESIS

Fotosintesis adalah proses pembentukan zat


organik dari zat anorganik dengan bantuan cahaya
matahari. Cahaya matahari membawa unit-unit
energi yang disebut foton dan energi. Proses
fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen
dari karbondioksida dan air. Sedangkan dari energi,
proses fotosintesis mengubah energi matahari
mejadi energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat.
Secara sederhana, reaksi pembentukan karbohidrat
dapat ditulis sebagai berikut:

Untuk n=6, maka yang terbentuk adalah C6H12O6 atau


heksosa, misalnya glukosa.
Proses fotosintesis dapat dibagi dalam dua
kelompok proses kimia yang saling berkaitan.
Pertama adalah proses pembentukan ATP dan
NADPH yang menggunakan cahaya matahri (light
reaction). Kedua adalah proses pembentukan
karbohidrat menggunakan energi kimia dari ATP
(dark reaction).
Reaksi Terang
Reaksi terang cahaya adalah
reaksi pembentukan ATP dan
NADPH dengan menggunakan
energi matahari. Dimulai dengan
penangkapan foton oleh
pigmen, yaitu klorofil. Tempat
terjadinya reaksi terang di
membran tilakoid / grana
(tumpukan tilakoid)
Pigmen fotosintesis dibagi menjadi dua, yaitu klorofil a dan klorofil b. Kedua klorofil
tersebut mampu membentuk suatu kelompok yang disebut fotosistem.
Fotosistem dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. fotosistem I (panjang gelombang 700 nm).
b. fotosistem II (panjang gelombang 680 nm).
Tahap Proses Reaksi Terang

1.Aktivasi Klorofil 2.Fotolisis Air


Aktivasi klorofil diawali dengan Fotolisis air merupakan proses
penangkapan foton dari cahaya pecahnya molekul air oleh elektron
matahari oleh klorofil. Hal itu akan yang berasal dari fotosistem II.
memicu pelepasan elektron dari klorofil. Pemecahan ini menghasilkan
Akibatnya, klorofil menjadi tidak stabil. terbentuknya ion H+, elektron, dan O2.
O2 selanjutnya akan dilepaskan ke
udara.

3.Sistem Transport Elektron Siklik dan Non Siklik


Rantai transpor elektron yang melibatkan fotosistem I dan
fotosistem II disebut sebagai sistem transpor elektron siklik
dan nonsiklik. Kedua sistem transpor ini akan menghasilkan
ATP dan ADP.
a. Transport Elektron Siklik
Transpor elektron siklik diawali dengan terangkutnya
P700 oleh beberapa akseptor dan kembali lagi ke
P700. Transpor elektron siklik menghasilkan ATP.
Berikut proses dari transport elektron siklik :
Fotosistem I menerima cahaya, sehingga
elektron di dalamnya mengalami eksitasi. Proses
ini dikenal sebagai aktivasi klorofil.
Elektron dari P700 ditransfer ke akseptor
elektron, lalu kembali lagi ke P700. Proses ini
dikenal sebagai transpor elektron.
Elektron dari akseptor masuk ke dalam
kompleks sitokrom. Masuknya elektron ke
dalam kompleks sitokrom ini mengakibatkan
peningkatan energi, sehingga mampu
mengubah ADP menjadi ATP.
b. Transport Elektron Non Siklik
Pada transpor elektron nonsiklik, fotosistem yang dilibatkan adalah fotosistem I dan
fotosistem II. Elektron dari P680 diangkut melalui beberapa akseptor menuju P700.
Namun, elektron tidak akan kembali. Transpor elektron nonsiklik menghasilkan
oksigen (O2), ATP, dan NADPH. Berikut proses dari transport elektron non siklik :
Fotosistem II menerima energi dalam bentuk cahaya, sehingga elektron di
dalamnya mengalami eksitasi. Proses ini dikenal sebagai aktivasi klorofil.
Elektron dari fotosistem II mampu memecahkan molekul air, sehingga dihasilkan
ion H+, O2, dan elektron. Proses ini dikenal sebagai fotolisis air.
Elektron dari P680 ditransfer menuju P700 melalui beberapa akseptor.
Elektron dari akseptor elektron masuk ke dalam komplek sitokrom, sehingga
terbentuk ATP. Tidak hanya itu, elektron dari akseptor elektron juga akan diterima
oleh NADP. Oleh karena NADP mengikat ion H+ hasil dari fotolisis air, maka NADP
berubah menjadi NADPH.
Proses reaksi terang secara singkat berdasarkan gambar sebelumnya:

Fotosistem I menangkap foton. Hal itu mengakibatkan elektron di dalamnya


tereksitasi.
Terbentuk ion H+, elektron, dan O2. Kemudian, O2 akan dilepaskan ke udara,
Elektron hasil pemecahan molekul air masuk dalam fotosistem II, lalu diterima
oleh akseptor elektron.
Elektron diangkut menuju kompleks sitokrom, sehingga terjadi peningkatan
energi. Energi tersebut digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Elektron dari sitokrom diangkut menuju fotosistem I, lalu ke akseptor elektron
berikutnya.
Elektron akan diterima oleh senyawa NADP. Hal ini mengakibatkan terikatnya ion
H+ hasil fotolisis air oleh NADP. Pengangkutan elektron inilah yang disebut
transpor elektron nonsiklik.
Elektron dari fotosistem I akan diangkut menuju akseptor elektron menuju
kompleks sitokrom lalu kembali lagi ke fotosistem I. Proses ini berlaku jika
kebutuhan ATP kurang mencukupi.
Produk Hasil Reaksi Terang

Hasil akhir reaksi terang adalah ATP, NADPH, dan oksigen.


ATP dan NADPH digunakan sebagai sumber energi untuk
reaksi gelap, sedangkan oksigen dilepaskan ke atmosfer.
Reaksi Gelap
Reaksi Siklus
Gelap Calvin
Reaksi Proses reaksi gelap tidak
membutuhkan cahaya
Gelap matahari secara langsung
Melvin Ellis Calvin

Siklus Calvin
Reaksi Terang Reaksi Gelap
Reaksi Terang Reaksi Gelap

ATP & NADPH


Proses masuknya ion carbon dalam
Reaksi bentuk CO2 yang menghasilkan
output berupa gula. Gula yang
Gelap dihasilkan bukan glukosa, melainkan
senyawa Gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
Tempat Terjadinya
Reaksi Gelap
Tahapan Reaksi Gelap
Produk Hasil Reaksi Gelap
Perbedaan Reaksi Terang dan
Reaksi Gelap
HASIL DARI PROSES
FOTOSINTESIS
TUMBUHAN
TINGKAT TINGGI
Glukosa

Glukosa adalah produk fotosintesis yang utama.


Proses pembentukan glukosa terjadi dalam
tumbuhan, terutama dalam kloroplas, selama
tahap reaksi terang dan reaksi gelap fotosintesis.

Pembentukan glukosa melibatkan beberapa


tahap reaksi kimia, termasuk fiksasi CO2, reduksi
gula 3-fosfogliserat, dan regenerasi senyawa
RuBP. Reaksi-reaksi ini menghasilkan glukosa
yang merupakan gula sederhana dengan rumus
kimia C6H12O6. Proses ini memerlukan ATP dan
NADPH yang dihasilkan selama reaksi terang.
Manfaat Glukosa

SUMBER ENERGI PEMBENTUK KARBOHIDRAT


LAIN (Selulosa, Amilum,
PENYIMPANAN ENERGI Sukrosa

PENGANGKUTAN KONTRIBUSI TERHADAP


NUTRISI LINGKUNGAN
OKSIGEN

Oksigen (O2) adalah salah satu produk utama


dari fotosintesis dalam tumbuhan dan
fitoplankton. Oksigen dihasilkan selama tahap
reaksi terang fotosintesis. Saat cahaya matahari
diserap oleh pigmen klorofil dalam kloroplas,
energi dari cahaya digunakan untuk memecah
molekul air (H2O) dalam reaksi yang disebut
fotolisis air. Dalam fotolisis air, molekul air
terpecah menjadi oksigen molekuler (O2), proton
(H+), dan elektron (e-). Oksigen yang dihasilkan
dalam proses ini dilepaskan ke atmosfer sebagai
hasil sampingan.
Peran Oksigen

Pernafasan Oksigen Untuk


Makhluk Hidup Pembakaran

Oksigen dalam Siklus Keseimbangan


Karbon Atmosfer
Karbohidrat Lain

Glukosa merupakan produk akhir pada pada proses fotosintesis, namun dalam kloroplas
jumlahnya sedikit karena terikat pada kelompok fosfat (tidak stabil) sehingga akan membentuk
karbohidrat lain yaitu sukrosa, amilum, dan selulosa yang lebih stabil sebagai hasi akhir utama
dari fotosintesi
Karbohidrat Lain

Selulosa
Selulosa adalah polimer glukosa yang terdiri dari unit glukosa yang berikatan dengan ikatan β-1,4-
glikosidik. Ini adalah ikatan yang kuat, yang membuat selulosa berfungsi sebagai komponen struktural
dalam dinding sel tumbuhan. Selulosa dihasilkan selama fotosintesis. Tumbuhan menghasilkan selulosa
melalui reaksi kimia yang menggabungkan molekul glukosa, dengan ikatan β-1,4-glikosidik. Molekul
glukosa ditumpuk menjadi rantai panjang, membentuk dinding sel tumbuhan. Selulosa berperan sebagai
komponen struktural penting dalam dinding sel tumbuhan. Ini memberikan kekuatan dan kekakuan pada
dinding sel, yang penting untuk mendukung tubuh tumbuhan. Selulosa juga menjadi sumber serat dalam
makanan manusia dan hewan herbivora. Meskipun manusia tidak dapat mencerna selulosa, serat ini
penting untuk kesehatan usus dan pencernaan.
Karbohidrat Lain

Amilum
Amilum adalah polimer glukosa yang dihasilkan selama fotosintesis dan disimpan dalam tumbuhan
sebagai cadangan makanan. Molekul amilum terdiri dari rantai panjang glukosa, yang dihasilkan melalui
reaksi enzimatik dari glukosa hasil fotosintesis. Amilum terdiri dari dua fraksi utama, yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilosa adalah rantai linier glukosa yang dihubungkan dengan ikatan α-1,4-glikosidik.
Amilopektin memiliki ikatan α-1,4-glikosidik dan ikatan α-1,6-glikosidik, sehingga berbentuk cabang.
Amilum ini berperan sebagai sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Setelah pencernaan, amilum
diubah menjadi glukosa yang digunakan sebagai bahan bakar oleh tubuh. Tumbuhan menyimpan amilum
sebagai cadangan makanan dalam bentuk biji, umbi, dan akar.
Karbohidrat Lain

Sukrosa
Sukrosa adalah disakarida yang terbentuk selama fotosintesis. Ini dihasilkan dalam daun tumbuhan melalui
reaksi gabungan antara glukosa dan fruktosa. Sukrosa terdiri dari dua molekul gula, yaitu glukosa dan
fruktosa, yang berikatan bersama dalam ikatan α-1,2-glikosidik. Sukrosa adalah gula utama yang dihasilkan
selama fotosintesis dan digunakan sebagai sumber energi bagi tumbuhan. Ini juga menjadi salah satu jenis
gula pemanis alami yang penting dalam makanan manusia. Sukrosa sering diangkut dalam tumbuhan
sebagai nutrisi melalui floem, dan juga diubah menjadi sumber energi saat tumbuhan membutuhkannya.
Lemak

Pembentukan lemak dimulai dengan proses fotosintesis di


mana tumbuhan menggunakan energi cahaya matahari,
karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan glukosa dan
oksigen. Glukosa adalah bahan dasar dalam pembentukan
lemak. Setelah terbentuk, glukosa dapat mengalami
berbagai reaksi metabolisme di dalam sel tumbuhan. Salah
satu reaksi penting adalah proses biosintesis lemak, yang
melibatkan enzim-enzim khusus dan jalur kimia yang
kompleks.
Reaksi utama dalam pembentukan lemak adalah
esterifikasi. Dalam esterifikasi, glukosa (atau molekul gula
lainnya) bereaksi dengan asam lemak. Proses ini
menghasilkan molekul gliserol dan asam lemak yang terikat
bersama dalam bentuk trigliserida, yang merupakan bentuk
penyimpanan utama lemak dalam tumbuhan.
Manfaat Lemak

Penyimpanan Energi
Penyedia Nutrisi
Dukungan Struktural
Sumber senyawa
Insulator dan bioaktif
Perlindungan
TANAMAN C3, C4,
DAN CAM
Tanaman C3
Tanaman C3 merupakan tanaman dengan proses fotosintesis
paling sederhana dan paling banyak ditemukan dunia, yaitu
dengan jumlah mencapai 85%. Tanaman C3 dikategorikan sebagai
tanaman yang berfiksasi CO2 dengan bantuan dari enzim rubisco.
Pada proses fotosistetis pada tanaman C3, RUDP akan mengikat
CO2 kemudian dirubah jadi senyawa organik C6 yang sifatnya tidak
stabil. Setelah itu senyawa organik C6 tersebut akan dirubah lagi
jadi glukosa memakai 12 NADPH dan 10 ATP.
Contoh dari tanaman C3, padi, mangga, kedelai, dan gandum.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Sel seludang mempunyai ukuran kecil daripada tanaman C4
maupun CAM
CO2 difiksasi oleh rubisco siklus Calvin dalam mesofil
Daya ikat lebih rendah
Penyesuaian dalam keadaan panas dan lembap lebih kuat
Laju fotosintesis cenderung rendah karena tanaman tidak
memakai banyak energi
Tanaman C4
Tanaman C4 merupakan jenis tanaman dengan lintasan C4
sebagai proses fotosintesisnya. Karena itulah daun tanaman C4
sebagian besar terbentuk dari anatomi cranz. Adapun ciri dari
daunnya terdapat dua jenis kloroplas dimorfik pada sel mesofil.
Contoh dari tanaman C4 yakni tebu, jagung, dan sorgum. Adapun
ciri-ciri dari tanaman C4 adalah:
Mempunyai kloroplas dalam seludang pembuluh
CO2 difiksasi PEP untuk membentuk asam berantai
Mempunyai Rubisco 10%
Bisa beradaptasi pada tempat kering, panas, dan lembap
Laju fotosintesis tinggi
Tidak terdapat fotorespirasi
Tanaman CAM
Tanaman CAM erupakan tanaman dengan proses fotosintesis
memakai sitem lintasan CAM, Crassulacean Acid Metabolism.
Fungsi sistem ini adalah untuk memperkecil peluang fotorespirasi
dalam proses fotosintesis.
Tanaman CAM mempunyai gerakan stomata yang agak berbeda
dibandingkan jenis tanaman lainnya. Pada tanaman CAM,
pembukaan gerakan stomata dilakukan pada malam hari. Namun
pada siang hari gerakan stomata tersebut akan ditutup.
Adapun ciri-cirinya yakni:
Tidak terdapat lapisan sel pelisade yang berkembang sempurna
Sebagian besar hasil fotosintesis daun atau batang adalah
bunga karang
Selubung kertas kurang jelas
Sel mempunyai vakuola cukup besar daripada sitoplasma
Terdapat sel bundle sheat
Perbandingan Tanaman C3, C4,
dan CAM
Perbedaan Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM

Kondisi Lingkungan Sejuk dan Basah Panas dan Terik Panas dan Terik

Pengikat Co2 Pertama RuBP dan dikatalis enzim PEP dan dikatalis enzim PEP dan dikatalis enzim
Kali rubisco PEP karboksilase PEP karboksilase

Senyawa stabil
Asam Fosfogliserat Asam Oksaloasetat Asam Oksaloasetat
pertama yang
(C3) (C4) (C4)
terbentuk

Fiksasi karbon oleh PEP di Fiksasi Karbon oleh PEP


Fiksasi karbon serta Siklus
Waktu dan Tempat mesofil, siklus calvin di sel pada waktu malam, dan
Calvin terjadi di mesofil
seludung pembuluh Siklus Calvin pada waktu
Waktu : Siang hari
Waktu : Siang hari siang. Keduanya terjadi di
Mesofil
Padi, gandum, kacang jagung , tebu, sorgum, Nanas, kaktus,
Contoh Tumbuhan
kedelai rumput sukulen
Thank You

Anda mungkin juga menyukai