Anda di halaman 1dari 2

Uji Salkowski menggunakan prinsip apabila sterol dengan konfigurasi tidak jenuh di dalam

molekulnya direaksikan dengan asam kuat dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan
warna karakteristik.

Hal pertama yang dilakukan adalah menambahkan sedikit kolesterol dalam 2 cc kloroform. Pada
uji ini kolesterol berfungsi sebagai sumber sterol jenuh dan kloroform berfungsi sebagai pelarut
kolesterol agar lebih mudah bereaksi. Kemudian ditambahkan 2 cc asam sulfat pekat. Fungsi
asam sulfat sendiri adalah sebagai oksidator.

Hasil yang didapat adalah terbentuknya tiga lapisan dalam tabung reaksi, dari permukaan bawah:

1. Warna ungu (purple) merupakan hasil dari reaksi antara kloroform dan kolesterol yang berupa
kolestadiena.

2. Fluoresensi hijau merupakan hasil reaksi antara kolestadiena dan asam sulfat yang berupa
asam sulfonat.

3. Warna kuning, merupakan sisa asam sulfat yang tidak ikut bereaksi.

Steroid adalah gugus senyawa yang mengandung struktur cincin yang terdiri dari cincin
fenantren (cincin A, B, dan C) serta cincin siklopentana (cincin D). Kolesterol merupakan
senyawa induk yang merupakan asal dari semua steroid yang dihasilkan di dalam tubuh manusia.

Secara klinis, sterol adalah senyawa yang mempunyai lebih dari satu gugus hidroksil dan tidak
memiliki gugus karbonil maupun karboksil. Fungsinya di dalam tubuh sama dengan fungsi
steroid di dalam tubuh manusia.

Kesimpulan :

Pada uji Salkowski ditemukan 3 lapisan :

1. Warna ungu (purple) merupakan hasil dari reaksi antara kloroform dan kolesterol yang berupa
kolestadiena.

2. Fluoresensi hijau merupakan hasil reaksi antara kolestadiena dan asam sulfat yang berupa
asam sulfonat.
3. Warna kuning, merupakan sisa asam sulfat yang tidak ikut bereaksi.

Anda mungkin juga menyukai