Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga
mengamanatkan tentang tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang mencakup
tiga bidang, yaitu:
1. tugas manajerial,
2. supervisi dan
3. kewirausahaan

Tugas pokok tersebut dalam implementasinya perlu dikawal oleh pemangku


kepentingan untuk mengetahui keterlaksanaannya.

Permendiknas no.41 tahun 2007 tentang standar proses mengamanatkan


bahwa setiap guru wajib melaksanakan: perencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran ,melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh kepala sekolah dan
pengawas satuan pendidikan. Guru merupakan salah satu variable penentu mutu
pendidikan di sekolah.Untuk itu pelaksanaan standar prosesi harus dikawal oleh
pemangku kepentingan yaitu pengawas sekolah. Hal ini merupakan teknis pendidikan
yang mendasar. Kinerja guru dan kepala sekolah mewarnai kualitas pendidikan dan
berujung pada mutu pendidikan di sekolah .Untuk itu peraturan – peratuturan yang
telah ada wajib dikawal akan implementasi di sekolah .

Eksistensi pengawas sekolah dinaungi oleh sejumlah dasar hukum. Undang-


undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 dan PP No.19 Tahun 2005 adalah
landasan hukum yang terbaru yang menegaskan keberadaan pejabat fungsional itu.
Selaian itu secara tegas dikatakan dalam Keputusan Menpan No.118 / 1996 sebagai
berikut :
”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggungjawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan
prasekolah, dasar, dan menengah.”
Permendiknas nomor 12 tahun 2007 mengamanatkan bahwa seorang
pengawas sekolah harus mampu dan menguasai melakukan penilaian kinerja baik
kinerja guru ,kepala sekolah ,dan staf (tenaga administrasi sekolah ) merupakan

1
salah satu kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah/madrasah. Kompetensi
tersebut termasuk dalam dimensi kompetensi evaluasi pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas


Pembelajaran dan Peningkatan kualitas Pengelolaan. Peningkatan kualitas
pembelajaran memiliki makna strategis dan berdampak positif berupa
1. peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan
dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata,
2. peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar,
3. peningkatan profesionalitas pendidik, dan
4. penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Sedangkan
peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan akan menciptakan
pendidikan yang transparan, akuntabel, berdaya saing tinggi dan
menghasilkan pencitraan yang positif.

Kemampuan sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran secara efektif


dan efisien sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat langsung
dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung
jawab individual serta kelompok. Guru harus mampu berperan sebagai perancang,
implementator (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru
merupakan faktor paling dominan, Kualitas mengajar guru baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mempengarui kualitas pembelajaran khususnya dan
kualitas satuan pendidikan pada umumnya.
Peran strategis guru tersebut menuntut pembinaan dan pengembangan yang
terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik maupun manajerial.
Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan
kesempatan kepada para guru untuk berkembang secara profesional, sehingga
mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan
meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar. Supervisi pengajaran merupakan
kegiatan-kegiatan yang menciptkan kondisi yang layak bagi pertumbuhan profesional
guru secara intensif. Kegiatan pengawasan memungkinkan pendidik memperoleh
arah dalam mencapai tujuan dan belajar memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
pembelajaran dengan imajinatif, penuh inisiaftif, dan kreatifitas, bukan konformitas.

2
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kepengawasan yang dalam
implementasi berupa bimbingan, pembinaan, unjuk kerja, dan monitoring
hendaknya menjadi kebutuhan serta kebiasaan yang mentradisi dan dilakukan terus-
menerus. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal maka dalam pengawasan perlu
adanya pemilihan pendekatan dan metode yang tepat, terarah, dan terprogram yang
meliputi aspek akademik maupun manajerial.
Dalam laporan ini, Penyusun menyajikan penilaian kinerja guru dan kinerja
kepala sekolah hasil pengawasan, sedangkan dalam administrasi pendidikan
menyajikan ketercapaian pelaksanaan 8 (delapan standar nasional Pendidikan ) ,
monitoring ujian akhir semester (UAS), Ujian Nasional (UN), dan ujian kenaikan
kelas (UKK).
B. Fokus Permasalahan
Sesuai latar belakang di atas ,fokus permasalahan pada pengawasan ini adalah :
a. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyususn
perangkat pembelajaran/persiapan pembelajaran yang meliputi :
1. Program Tahunan dan Program Semester,
2. Analisis konteks ( SI/SK-KD, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ),
3. Dokumen Analisis KKM
4. buku Nilai siswa,
5. Analisis soal berbagai Ulangan yg di selenggarakan lengkap dengan
progran remedial dasn pengayaan, serta
instrumen penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman penskoran ).
b. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar
Proses?
c. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan
pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan ?
d. Apakah guru telah memiki kemapuan menyusun proposal PTK dan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ?
e. Apakah tenaga pendidik, kependidikan dan satuan pendidikan telah memiliki
kemampuan dalam mengkaji dan mengembangkan serta menyusun K13 ?

3
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
a. Tujuan
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan pengawasan ini ingin
mengetahui dan mendiskripsikan :
1. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkat persiapan
pembelajaran yang meliputi : Prota, Promes, Analisis konteks ( SI, SKL,
Standar Proses, Standar Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis UH, UTS,
UAS, UKK lengkap dengan progran remedial dasn pengayaan, serta instrumen
penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman skor ).
2. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses
3. Kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran yang
menggunakan pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, (Paikem)
4. Kemapuan guru, dalam mengkaji dan mengembangkan serta
menyusun Kurikulum 13 (K13).
5. Keterlaksanaan 8 SNP di sekolah binaan.
6. Memperoleh hasil pengawasan yang optimal melalui penerapan
pendekatan dan metode yang sesuai.
b. Sasaran
Secara umum sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output.
a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-
harapan.
b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang lebih
baik. Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga kependidikan,
kurikulum, alat, dan buku pelajaran, serta kondisi lingkungan sosial dan fisik
sekolah.
c. Out put meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non akademik.

Secara khusus sasaran kepengawasan meliputi :


1. Teknis Pendidikan
Untuk focus masalah nomor a, b, c dan d, sasarannya adalah guru mata
pelajaran dalam merencanakan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran .
4
2. Administrasi pendidikan
Untuk focus masalah pada nomor e, f dan nomor g sasaranya pada
administrasi pendidikan yang berupa bukti fisik .

D. Tugas Pokok / Ruang Lingkup Pengawasan


Sesuai tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, ruang lingkup pengawasan
semester 1 tahun pelajaran 2022/2023 ini mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik
dan manajerial meliputi : penilaian, pemantauan dan pembinaan guru pada jenjang
SD Negeri 003 Beligan.
1. Aspek akademik menekankan pada kompetensi guru (pendidik) dalam meningkatkan
kemampuannya untuk menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran serta evaluasi kegiatan belajar Mengajar..
2. Unsur perencanaan pada aspek akademik meliputi upaya guru dalam mengkaji dan
mengembangkan Kurikulum 13 (K13), perangkat pembelajaran serta strategi
penyusunan silabus dan RPP.
3. Unsur pelaksanaan proses belajar mengajar menitikberatkan pada implementasi
pendekatan Contextual Teachin Learning (CTL) dan terciptanya suasana
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif ,menyenangkan, (PAIKEM).
4. Sedangkan pada unsur evaluasi mengarah pada terlaksananya evaluasi yang
mengunakan standar penilaian yang benar dan ketuntasan belajar (mastery learning).
5. Pengawasan pada aspek manajerial berupa bimbingan, pembinaan, dan monitoring
dokumen sekolah yang meliputi: pelaksanaan US, SNP serta penyusunan K13.
Dari uraian di atas secara inplisit sudah termuat tupoksi kepala sekolah yang
meliputi Penilan, pemantauan dan pembinaan dengan rincian sebagai berikut :
1. Menilai
Penilaian yang dimaksud yaitu Penilaian terhadap kinerja guru.
1. Penilaian kinerja guru mencakup menilai guru dalam merencanakan proses
pembelajaran (membuat silabus dan RPP serta pendukung lainya) dan
2. Menilai guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran .
Hal ini sesuai dengan isi pada Permendiknas nomor 41 tahun 2007.
Dalam penilaian kinerja guru , kepala sekolah menggunakan kemampuan yang
dimiliki yaitu kemampuan supervise akademik.

5
b. Memantau
a. Pemantauan ketercapaian pelaksaanaan program sekolah yang terkait dengan 8
Standar Nasional Pendidikan dan
b. Pemantauan transparansi Penerimaan Pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
c. Pembinaan
Pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap sekolah adalah
pembinaan sekolah yg mencakup teknik educative dan administrative educative .

6
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka berpikir
Siklus Kerangka berpikir pengawasan dan pemecahan masalah dalam
pelaksanaan pengawasan sekolah sebagai berikut .
a. Kegiatan pengawasan diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi
oleh hasil pengawasan sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang
disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan,
dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya.
b. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian,
pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari
setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.
c. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang
menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan
kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaan.
d. Tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan adalah menetapkan tindak
lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya berdasarkan hasil evaluasi
komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.
e. Dari siklus proses pengawasan inilah ,laporan kegiatan pengawasan merupakan
tahapan yang sangat penting dan strategis. Karena dari laporan hasil pengawasan
di sekolah binaan dapat menjadi pangkal kebijakan dan langkah selanjutnya.
Kerangka berpikir siklus kegiatan pengawasan digambarkan sebagai berikut:

PROGRAM
PENGAWASAN

TINDAK LANJUT PENILAIAN


1. Syahminan
2. Ari Setianingsih,
S.Pd.SD
3. Yulianti, S.Pd
4. Rita Afrini, S.Pd
KEPALA 5. Mardiah, S.Pd
LAPORAN SEKOLAH 6. Eka Jauyah, PEMBINAAN
S.Pd.SD
7. Andriyani, S.Pd
8. Maymunah, S.Pd
9. Syapani Dewi,
S.Pd.I
10. Ries Azikin, S.Pd
EVALUASI PEMANTAUA
N

ANALISIS HASIL
PENGAWASAN

7
Gambar 1. Siklus Kegiatan Kepala Sekolah

B. Pemecahan masalah

Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika


seluruh proses kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens, komprehensif, dan
terjadwal secara akurat.
Sekolah layaknya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan
program yang terarah dan tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan (strenght)
dan peluang (opportunity) yang dimiliki seta menanggulangi kelemahan dan ancaman
yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang
kompak, cerdas, dan dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh warga
sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan
(skill), baik akademik maupun manajerial yang dapat mereka peroleh melaui
pendidikan dn latihan, work shop, maupun pengkajian pustaka, dan dokumentasi.
Sungguhpun demikian dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah
memiliki kemauan dan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud.
Bagitu pula dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi pustaka pun
ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan motivasi eksternal.
Dari realita di atas, maka peran kepala sekolah satuan pendidikan dalam
membina, membimbing, dan memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan memiliki
arti yang amat urgen. Pemberian bimbingan, pembinaan, dan dorongan yang
dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis pencapaian
program dan acuan dalam upaya mewujudkan target secara maksimal.

8
9
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
A. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
kepengawasannya adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, karena
dalam supervisi sudah mengandung makna pembinaan, penilaian dan juga pemantauan
sampai sejauh mana sasaran pembinaan sudah dilaksanakan sebagaimana diuraikan dalam
siklus pengawasan pada bab sebelumnya.
1. Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan
bersama (mutual benefit)
2. Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas
dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat bervariasi,
bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat melaksanakan pengawasan.
Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu kepala sekolah secara langsung mengamati objek
pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervise
kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah
terhadap :Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan SNP)
Dan data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian
kuesioner tertutup .
3. Kunjungan kelas dilakukan kepala sekolah khususnya untuk memperoleh gambaran
nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi
klinis.
4. Pemodelan dilakukan kepala sekolah untuk memberikan gambaran nyata atau contoh
langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, tenaga kependidikan lain.
5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di sekolah
binaan, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat
tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi.

10
6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru,
kepala sekolah atau tenaga kependidikan lainnya sesuai situasi dan kebutuhan.
7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan sekolah binaan, dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di sekolah binaan.
8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih kepada
upaya untuk berbagi pengalaman dan pendapat, tidak harus ada kasus khusus di
sekolah. Sharing bisa dilakukan kapan saja dan dengan media yang lebih luas.
9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/
autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak sekedar
mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan
tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis
terhadap dokumen-dokumen tersebut. Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP
untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk
saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk
dijadikan dasar pembuatan pelaporan

11
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PELAKSANAAN PEMBINAAN GURU DAN / ATAU KEPALA SEKOLAH

a. Aspek akademik

1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun


MMadministrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan.
2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan
melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.
4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan
media dan sumber belajar
5) Memberikan masukankepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan
sumber belajar
6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas membimbing dan
melatih peserta didik.
7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk pembelajaran
8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil penilaian
untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/pembimbingan.
9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang
dicapainya

b. Aspek Manajerial

1) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan


merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
2) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber belajar
lainnya.
3) Kemampuan kepala sekolahdalam membimbing pengembangan program
bimbingan konseling di sekolah.
4) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi:
a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala
sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah

12
b) Melakukanpendampingan dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah.
c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.

B. HASIL PEMANTAUAN PELAKSANAAN SNP (STANDAR NASIONAL


PENDIDIKAN)

1) Standar Isi; semua sekolah telah memiliki kurikulum sekolah tetapi penyusunan dan
pemenuhan kelengkapan dokumennya belum memadai, (sebagian besar tidak sesuai
dengan target waktu), substansinya masih perlu dikembangkan, legalitas/pengesahan
dokumen belum mencapai 100%;

2) Standar Proses; pelaksanaan proses PAIKEM perlu terus ditingkatkan sebab masih
banyak pendidik yang terikat pada kondisi pola pembelajaran pasif dan tidak kreatif;

3) Standar Kompetensi Lulusan; kajian dan analisis terhadap SKL (Permendiknas RI


No. 23 tahun 2006) perlu terus ditingkatkan, sekalipun persentase lulusan seluruh
sekolah telah mencapai 100%, tetapi kualitas prestasi lulusan sebagian besar masih
rendah;

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; sebagian besar pendidik telah


memenuhi kualifikasi S1 sekalipun tidak seluruhnya sesuai dengan kualifikasi standar
pendidik, tetapi dalam pemenuhan beban mengajar belum seluruhnya memenuhi
ketentuan 24 jam per minggu, karena masih banyak sekolah yang kelebihan tenaga
pengajar yang disebabkan oleh kebijakan sekolah untuk mengangkat tenaga honorer;

5) Standar Sarana dan Prasarana; secara umum setiap sekolah belum memenuhi
standar sesuai dengan Permendiknas 24/2007. Dengan ditetapkannya program sekolah
gratis, pengembangan prasarana melalui pemberdayaan partisipasi masyarakat tidak
dapak dilaksanakan, sehingga sangat tergantung pada bantuan pemerintah/pemerintah
daerah yang jumlahnya sangat terbatas;

6) Standar Pengelolaan; sebagian besar sekolah belum dapat memenuhi standar


pengelolaan pada setiap bidang sesuai ketentuan, yang disebabkan antara lain oleh

13
kelemahan kepala sekolah dalam hal penguasaan sistem pengelolaan, ditambah pula 
oleh penurunan kualitas  Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS);

7) Standar Pembiayaan; Program BOS yang digulirkan pemerintah seharusnya bisa


mencukupi pembiayaan kegiatan operasional, tetapi karena alokasi penggunaan dana
dibatasi oleh penetapan yang relatif kaku, kegiatan yang bersifat pengembangan  tidak
bisa dibiayai, sehingga terpaksa banyak program kegiatan dihentikan. Kondisi yang
lebih memberatkan sistem pembiayaan sekolah, adalah ketidaktepatan waktu
pencairan dana yang disebabkan oleh kerumitan prosedur yang harus ditempuh,
sementara bantuan partisipasi masyarakat sepenuhnya dihentikan, sesuai dengan
kebijakan program sekolah gratis;

8) Standar Penilaian Pendidikan;  sistem penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik


secara teknis pada umumnya telah memenuhi ketentuan, tetapi secara operasional
belum memenuhi pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi terutama
dalam pencapaian ketuntasan belajar. Nilai hasil belajar sebagai simbol penguasaan
kompetensi belum cukup valid dan akuntabel, sebagai akibat belum terlaksananya
authentic assessment secara akurat.

C. HASIL PENILAIAN KINERJA GURU

1.1. Penilaian Kinerja Pendidik


Penilaian terhadap kinerja pendidik dilandasi dengan Permendiknas 16/2007
tentang Standar Kompetensi Guru, menggunakan instrumen penilaian  yang meliputi
instrumen;
1) Perencanaan pembelajaran
2) Pelaksanaan pembelajaran
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) Analisis hasil penilaian
5) Tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan)
6) Pelaksanaan evaluasi diri sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
7) Pengembangan karya ilmiah melalui kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah
(PTK)
8) Peningkatan kompetensi dalam pendayagunaan TIK.
14
Hasil penilaian dalam proses pengawasan terhadap kinerja pendidik dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya telah tampak peningkatan kualitas, khususnya
berkenaan dengan adanya program sertifikasi yang cukup signifikan sebagai motivasi
bagi setiap guru dalam melengkapi perangkat pelaksanaan tugas, dan peningkatan
kompetensi melalui berbagai kegiatan pelatihan. Sekalipun demikian masih terdapat
kelemahan-kelemahan yang memerlukan kegiatan pembinaan, khususnya berkenaan
dengan peningkatan kreativitas dalam proses pembelajaran, untuk mewujudkan
PAIKEM, CTL, dan model pembelajaran aktif lainnya, sehingga pencapaian
kompetensi dasar oleh peserta didik benar-benar akurat dan bermakna sesuai dengan
tuntutan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.

D. HASIL PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN

Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya ditindaklanjuti


dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan guru dengan tahapan sebagai berikut:

Aspek akademik

1) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di


MGMP/MGP dan sejenisnya
2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
3) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru
4) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional guru dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK)

Bidang peningkatan kemampuan professional guru difokuskan pada pelaksanaan standar


nasional pendidikan, yang meliputi:
1) kemampuan guru dalam melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan/standar tingkat pencapaian perkembangan (bagi TK), dalam kerangka
pengembangan K13,
2) pembelajaran yang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM) termasuk penggunaan media yang relevan,
serta.pengembangan bahan ajar,
3) penilaian proses dan hasil belajar
4) PTK untuk perbaikan/pengembangan metode pembelajaran,

. Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan untuk
setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi guru yang
akan ditingkatkan. Dalam pelatihan ini diperkenalkan kepada guru hal-hal yang
inovatif sesuai dengan tugas pokok guru dalam pembelajaran/pembimbingan.

Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru ini dapat berupa


bimbingan teknis, pendampingan, workshop, seminar, dan group conference, yang

15
ditindaklanjuti dengan kunjungan kelas melalui supervisi akademik.

E. PEMBAHASAN HASIL PENGAWASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal Objek Pengawasan


Pengawasan dilakukan di satuan pendidikan SD Negeri 003 Beligan untuk
Pencapaian sasaran kepengawasan adalah :
1. Syahminan
2. Ari Setianingsih, S.Pd.SD
3. Yulianti, S.Pd
4. Rita Afrini, S.Pd
5. Mardiah, S.Pd
6. Eka Jauyah, S.Pd.SD
7. Andriyani, S.Pd
8. Maymunah, S.Pd
9. Syaprani Dewi, S.Pd.I
10. Ries Azikin, S.Pd
Untuk peningkatan status kinerja sekolah masih ada peluang maupun guru yang memiliki
Potensi untuk dipacu menuju SSN, Berdasarkan fakta di atas maka penulis telah mencoba
meningkatkan efektifitas kepengawasan melalui aplikasi pendekatan yang berbeda, sesuai
dengan situasi dan kondisi masing-masing guru, dalam upaya untuk mencapai hasil yang
lebih baik.
B. Deskripsi Hasil Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan pada pada semester 1 tahun 2022 mengacu pada rencana
pengawasan yang bersifat akademik dan manajerial. Pengawasan akademik difokuskan pada
pencapaian kompetensi pendidik (guru).
Kepengawasan akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk edisi bulan September -
November ditekankan pada aspek pencapaian standar isi dan standar proses yang meliputi
dokumen Administrasi perencanaan pembelajaran , silabus dan RPP dan supervisi kunjungan
kelas.
Sementara kepengawasan manajerial penekanannya pada aspek kelengkapan dokumen
administrasi sebagai bukti fisik bahwa pengelolaan sekolah sudah dilaksanakan dengan baik.
Bukti fisik dokumen terutama Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan
Ulangan Akhir Semester (UAS) semester Genap TP. 2022/2023, dan dokumen Kurikulum 13
(K13).

16
Waktu pelaksanaan pengawasan mengacu pada Program Tahunan (PROTA) dan Program
Semester (PROMES) yang telah disusun sebelumnya.
Berikut disajikan diskripsi pembahasan, dengan berbagai permasalahan yang ada di setiap
sekolah binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .

A. Supervisi Akademik
Kegiatan supervisi akademik meliputi kegiatan pemantauan, penilaian, pembembimbingan,
pelatihan, dan pembinaan guru untuk memfasilitasi guru agar melaksanakan tugas secara efektif.
Supervisi dilakukan terhadap individu atau secara berkelompok.

1. Jadwal Kegiatan terhitung bulan September – November 2022


Semester
No Kegiatan
Ganjil
1 2 3 4 5 6

1. Memperbaiki perencanaan pembelajaran dengan


mempertimbangkan pemenuhan proses dan hasil belajar
terdahulu

2. Supervisi Pembelajaran
a. Pelaksanaan pembelajaran
b. Tugas terstruktur dan tidak terstruktur
c. Penilaian proses
d. Bimbingan peningkatan daya kreasi siswa
3. Supervisi Penilaian
a. Kisi-kisi
b. Kartu Soal
c. Instrumen Penilaian
d. Pelaksanaan Penilaian
e. Remedial dan pengayaan
f. Analisis Soal
g. Melaksanaan penjaminan ulangan akhir semester
4. Penilaian Kinerja Guru
5. Pembinanan dan Pengembangan kompetensi berkelanjutan

6. Pengembangan Karya Inovatif


7. Supervisi Klinis
8. Penyusunan Laporan

2. Tujuan Kegiatan :

17
Tujuan umum
supervisi akademik yaitu meningkatnya efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran yang berdampak terhadap peningkatan kinerja belajar siswa dengan
target serendah-rendahnya sesuai SKL.

3. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus, Indikator dan Taget Pencapaian:
Tujuan Indikator Target Pencapaian

1. Meningkatnya efektivitas  Mereviu dokumen  Seluruh guru memiliki


pemantauan dan penilaian berdarkan acuan operasional dokumen pembelajaran
guru dalam merencanakan  Menerapkan prinsip-prinsip  Seluruh guru memiliki
pembelajaran. penyusunan KTSP kompetensi penyusunan
Silabus dan RPP

2. Meningkatnya efektivitas  Menerapkan RPP  Seluruh guru mengelola


pemantauan dan penilaian  Menyajikan materi proses pembelajaran
guru dalam proses sistematik. memenuhi standar yang
pembelajaran  Mengembangkan sikap ditargetkan.
 Mengembangkan
keterampilan belajar
 Mengembangkan
kompetensi pengetahuan.
 Mengintegrasikan materi
dengan peristiwa aktual dan
kontekstual
 Berpusat pada
pengembangan keterampilan
tinggi.
3. Meningkatnya efektivitas  mengelola penugasan  Seluruh guru mengelola
pemantauan dan penilaian terstruktur tugas terstrukur dan tidak
guru dalam memberikan  mengelola tugas tidak terstruktur secara efektif.
tugas terstruktur
4. Meningkatnya pemantauan  menggunakan penilaian tes  Seluruh guru menggunakan
dan penilaian guru dalam dan nontes, lisan tulisan, teknik penilaian otentik dan
penerapan model penilaian pengamatan kinerja, hasil variatif.
otentik karya/tugas, proyek atau
produk, penilaian sikap,
fortofolio, dan penilaian diri

5. Tersedia instrumen  Mengembangkan instrumen  Seluruh guru


penilaian tanpa dukungan kisi-kisi, mengembangkan soal
kartu soal, dan analisis soal ulangan umum dengan
dukungan kisi-kisi, kartu
soal, dan analisis soal
6. Meningkatnya efektivitas  Menindaklanjuti  Seluruh guru
pemantauan dan penilaian pelaksanaan evaluasi melaksanakan kegiatan

18
guru dalam remedial dan dengan pembelajaran pembelajaran remedial
pengayaan. remedial dan pengayaan dan pengayaan
7. Meningkatnya efektivitas  Memperkecil beda prestasi  Seluruh guru
perbaikan kemampuan siswa kelompok tinggi dan mengembangkan startegi
profesinal berkelanjutan rendah melalui perbaikan memperkecil perbedaan
mutu prestasi antara siswa
8. Terumuskan masalah yang  Melakukan supervisi klinis  Guru mencermati masalah
menghambat kemajuan dan menemukan solusi
belajar siswa dalam pemecahannya.
pembelajaran
9. Melaksanakan Ujian Akhir  Melaksanakan ulangan  Meningkatkan penjaminan
Semester Secara efektif umum yang memenuhi ulangan umum yang
stnadar penilaian memenuhi standar.
10. Tersusunnya profil kinerja  Mencapai batas minimal  Seluruh guru mencapai
guru dalam menunaikan pememuhan standar yang batas minimal pemenuhan
tugas melaksanakan terukur. standar belajar secara
pembelajaran sebagai terukur.
bahan laporan

4. Materi Supervisi:
Materi

1. Perencanaan pembelajaran dalam serendah-rendahnya memenuhi SKL.


2. Meningkatkan efektivitas fungsi RPP sebagai landasan pembelajaran secara efisien,
efektif, dan inovatif.
3. Teori pedagogik
4. Pemberian tugas mandiri terstruktu dan tidak terstruktur sebagai penguatan kompetensi
siswa dalam menguasai pengetahuan, menerapkan pengetahuan, dan daya kolaborasi
dalam berkreasi.
5. Penerapan model penilaian otentik sebagai strategi meningkatkan motivasi belajar dan
instrumen pengukuran hasil belajar secara berkelanjutan.
6. Penerapan prinsip belajar tuntas melalui kegiatan remedial dan pengembangan prestasi
melalui pengayaan.
7. Pengembangan strategi inovatif dalam meningkatkan belajar siswa dan memperkecil
kesenjangan antara prestasi terendah dengan yang tertinggi.
8. Pelaksanaan persiapan, pelaksanaan, dan hasil ujian akhir semester(UAS)
9. Pelaksanaan persiapan, pelaksanaan, dan hasil ujian nasional (UN)
10. Pengelolaan data sebagai dasar penyusunan profil kinerja guru dalam menunaikan tugas
melaksanakan pembelajaran untuk mencapai target sekurang-kurangnya sama dengan
SKL.
11. Materi bimbingan, pelatihan, dan pembinaan guru dalam rangka meningkatkan
efektivitas kinerja dalam memenuhi Standar SKL, Isi, Proses, dan Penilaian.

.
B.

19
B. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Keprofesian

Ruang lingkup penilaian kinerja meliputi kinerja lembaga tiap satuan pendidikan, kinerja
kepala sekolah dan tendik lainnya, kinerja guru, kinerja siswa.

1. Jadwal Kegiatan

Semester
No. Jenis Kegiatan Ganjil
1 2 3 4 5 6

1. Memantau keterlaksanaan program dan perbaikan proses berkelanjutan


dalam penilaian kinerja dan pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
2. Merumuskan masalah sekolah, pendidik, kepala sekolah, dan tenaga
kependidikan lain dalam melaksanakan tugas berdasarkan hasil evaluasi
sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan pembinan.
3. Pelaksanaan pembibingan dalam bidang akademik
4. Pelaksanaan pembimbingan dalam bidang manajerial
5. Pelaksanaan pembimbingan dalam pengembangan karya inovatif
6. Pelaksanaan pembimbingan untuk kenaikan pangkat dan golongan
7. Evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan
8. Penyusunan Laporan

2. Tujuan
Tujuan Indikator Target Pencapaian

1. Meningkatnya efektivitas  Terealisasi keterlaksanaan  Terhimpun data kinerja


penilaian kinerja dalam penilaian kinerja satuan satuan pendidikan, kepala
menghimpun data efektivitas pendidikan, kepala sekolah, guru, dan tendik
pendidik dan tendik dalam sekolah, guru, dan tendik lainnya
melaksanakan tugasnya lainnya
2. Terhimpunnya sejumlah  Merumuskan alternatif  Terdapat sejumlah
masalah sekolah, pendidik, pemecahan masalah alternatif pemecahan
kepala sekolah, dan tendik melalui pembinaan dan masalah melalui tindakan
lainnya berdasarkan hasil pengembangan kompetensi pembimbingan kegiatan
evaluasi kinerja berkelanjutan berkelenjutan
3. Terlaksana pembibingan  Merealisasikan pembinaan  Guru mengembangkan
bidang akademik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan
akademik penilaian yang efektif

4. Terlaksana pembimbingan  Menghimpun data  Melakukan perbaikan


bidang manajerial keberhasilan program dan pengetahuan dan
pemenuhan standar keterampilan pemenuhan
standar
5. Terlaksana pembimbingan  Melaksanakan  Mengembangkan karya
pengembangan karya pengembangan PTK dan ilmiah hasil PTK dan

20
inovatif Lesson Studi Lesson Study
6. Terlaksana evaluasi kegiatan  Memiliki data hasil  Mengintegrasikan
pembimbingan penilaian kinerja pendidik bimbingan dalam EDS
dan tendik
7. Terwujud hasil EDS dan  Mengembangkan tindak  Memiliki data hasil
Akreditasi sebagai lanjut perbaikan perbaikan
akuntabilitas program
8. Tersusun laporan  Terhimpun data  Adanya laporan hasil
perkembangan kinerja perkembangan kemajuan pengawasan
manajerial engelolan.

3. Instrumen Penilaian Kinerja dan Pengolahan Hasil


Penilaian hasil menggunakan instrumen yang telah tesusun dengan menilai keterlaksanaan dan
ketercapaan program. Hasil evaluasi diolah dan disimpulkan.

4. Rencana Tindak Lanjut


Hasil yang diperoleh dari program pengawasan dan pembinaan selanjutnya digunakan sebagai
dasar untuk rekomendasi kepada sekolah dan bahan laporan untuk kajian.

kategori dan kulaifikasi kinerja guru disajikan pada tabel berikut :


Nomor Rentang Kategoti Kualifikasi
1 (<56 ) Kurang D

2 (56-69) Cukup C

3 (70-84) Baik B

4 (85-100) Amat baik A

1. Rekapitulasi Penilaian Global Kinerja Guru di sekolah Binaan dalam Menyusun


Administrasi Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut :
Nilai Komponen Nilai
KIne
Prota Prome Anali Silabu RPP KK Bk Bk Agen Kisi Ana Prog rja
s sis s M Abse Nilai da - lisis Remi
SK/K n Guru Kisi UH di
D /Peng
ayaa
n
% Ketercapaian
97.7 88.3 64.02 80.7 70.8 66.67 97 85.6 51.5 53.8 59.1 58.71 72.84

% Kualifikasi A 88.06 56.7 0.00 31.34 11.94 0.00 91.04 49.25 0.00 0.00 0.00 0.00 25,25

% Kualifikasi B 8.96 43.28 52.24 61.19 56.72 62.69 8.96 47.76 11.94 13.4 35.8 37.31 61.19

% Kaalifikasi C 0.00 0.00 47.76 7.46 31.34 40.30 0.00 2.99 34.33 85.1 64.2 62.69 38.81

% Kualifikasi D 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.96 1.49 0.00 0.00 0.80

21
2. Penilaian Kinerja Guru secara Global Melaksanakan Pembelajaran
Nilai Komponen
NA
Keg Awal Keg.Inti Keg.Penutup
% Ketercapaian 64.65 78.09 68.10 75.98
% Kualifikasi A 0.00 10.45 4.48 2.99
% Kualifikasi B 32.84 80.60 44.78 89.55
% Kualifikasi C 71.64 8.96 7.46 7.44
% Kualifikasi D 8.96 0.00 0.00 0.00

3. Nilai Akhir Kinerja global Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran


Nilai Komponen
Nilai Akhir Kinerja
Adm Pelaksanaan Kegiatan
Guru
Perencanaan Pembel
% Ketercapaian 72.84 75.98 74.73
% Kualifikasi A 0.00 2.99 2.99
% Kualifikasi B 61.19 89.55 76.12
% Kualifikasi C 38.81 7.46 20.90
% Kualifikasi D 0.00 0.00 0.00

i. Pembahasan Hasil Matriks


1. Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru yang dimaksud adalah penilain kinerja guru dalam
a. Merencanakan pembelajaran yang meliputi administrasi pembelajaran, dan
pembuatan silabus dan RPP
b. Penampilan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran .
Hal ini sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar Proses
yang mengamanatkan seorang guru wajib merencanakan proses pembelajaran ,
melaksanakan proses pembelajaran , melakukan proses penilaian hasil pembelajaran
dan pengawasan proses pembelajaran .

Penilaian pada RPP difokuskan pada komponen : a).Tujuan pembelajaran , b).bahan


belajar , c).metode pembelajaran , d).media pembelajaran dan e). evaluasi

22
Sedangkan penilaian pada penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
difokuskan pada : a). Kegiatan Pendahuluan, b). Kegiatan Inti ( Eksplorasi, Elaborasi
dan Komfirmasi ) dan c). Kegiatan Penutup .

Dengan demikian dari rangkuman instrumen hasil supervisi diketahui indikator keberhasilan
kepengawasan akademik mencapai 74,73%, artinya bahwa secara umum kemampuan rata-
rata guru yang telah dijadikan objek supervisi dalam perencanaan maupun pelaksanaan
pembelajaran baik.
Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi pembahasan.Hal tersebut
dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan yang ada di setiap sekolah binaan dan
tindak lanjut apa yang dilakukan .
Diskripsi matrik pembahasan :

Pelaksa
naan
Adm
Pembel
Perenca
ajaran Nilai
naan
( Pena Kinerja
Pebe
No mpilan Guru Permasalahan Tindak lanjut
lajaran
guru
dlm
PBM )
1 72.84 75.98 74.73 Nilai Kinerja Guru sudah meningkat Pembinaan terus menerus
dengan rata-rata kualifikasi B kepada guru-guru agar
mencapai kualifikasi A
Sebagaian besar guru tidak tuntas dengan kategori amat
membuat administrasi guru , terutaman baik.
pada komponen Agenda guru, KKM,
Analisisw UH, Kisi soal UH, UTS maupun Pendampingan guru-guru
UAS menyusun administrasi
guru dengan
menggunakan supervise
Pada RPP : kolaboratif.
-Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti
belum tercantum proses Eksplorasi ,
Elaborasi dan Konfirmasi
-Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti
belum tercantum proses
Eksplorasi ,Elaborasi dan Konfirmasi

23
●Dalam penyusunan RPP jarang yg ●Sosialisasi pemendiknas
mencantumkan penggunaan media nomor 41 tentang standar
pembelajaran berbasis ICT. proses dan diberikan
contoh-contoh
Guru dlm PBM: kegiatanyang dapat
●Kemampuan diterapkan pada
membuka pelajaran eksplorasi ,elaborasi dan
guru sering lupa konfirmasi
menyampaikan : ●pembinaan tentang
1. motivasi pemanfaatan computer
2.Tujuan sebagai media
Pembelajaran pembelajaran misalnya
3.menyiapkan dengan aplikasi program
psycis siswa untk Power Point .
siap mengikuti
pembelajaran . ●Setelah
selesai PBM
kepala sekolah
●Pada akhir pembelajaran guru lupa / tidak mengingatkan
memberikan materi pertemuan berikutnya . guru agar
kemudian hari
menyampaikan
motivasi
,tujuan
pembelajaran
dan
menyiapkan
psycis siswa.

●Sosialisasi permendiknas
no 41 tentang standar
proses kepad seluruh
guru .

24
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepengawasan (supervisi) dan pembinaan yang dilakukan secara intens dan
berkesinambungan melalui pendekatan dan metode yang sesuai dapat meningkatkan
hasil kepengawasan akademik.

Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan


pembelajaran memang tidak bisa instan, serta belum mampu menjangkau semua guru
di SD Negeri 003 Beligan. Untuk itu perlu pembinaan intens dan terus-menerus agar
kemampuan profesional guru semakin meningkat, terutama di SD Negeri 003
Beligan.

Peningkatan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya dalam


mengelola sekolah sudah semakin baik, meski masih ada sekolah yang sangat sulit
untuk ditingkatkan statusnya karena keterbatasan dalam segala aspek/komponen. Di
sinilah peran pengawas selaku supervisor dan konsultan sangat diperlukan untuk
membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.

Bandar Padang, 02 Desember 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah

AMRIYON, S.Pd.SD
NIP. 19680908 199107 1 001

25

Anda mungkin juga menyukai