Anda di halaman 1dari 30

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik


Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah
menekankan kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah yakni
kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi akademik, kompetensi
evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan dan kompetensi
sosial. Kompetensi yang dimaksud mutlak harus dimiliki oleh pengawas
sekolah sebagai modal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
sehingga mampu menghasilkan kinerja yang betul-betul efektif dan produktif.
Selain dari pada itu ada fungsi dan peranan pengawas sekolah sebagai
pengaudit penjaminan mutu dalam pelaksanaan standar nasional
pendidikan.
Kegiatan tersebut melalui pengumpulan data empirik tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru, kepala sekolah termasuk tenaga
administrasi sekolah dalam mengolah dan menganalisis data yang
diperoleh, menafsirkan, memberi balikan kepada guru, kepala sekolah,
maupun tenaga administrasi sekolah.Selanjutnya pengawas akan
memanfaatkan hasil kegiatanya dalam upaya meningkatkan dan
mengembangkan kinerja profesional guru, kepala sekolah maupun tenaga
administrasi sekolah.
Hal ini searah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Bab II pasal 5 yang
menyatakan bahwa tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan
tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang
meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan,
pemantauan pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian,
pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah

1
khusus. Dengan demikian, pengawas sekolah dituntut mempunyai kualifikasi
dan kompetensi yang memadai untuk mampu melaksanakan tugas
pengawasan.
Pengawas sekolah mempunyai peranan strategis sebagai penjaminan
mutu melalui pembinaan , evaluasi dan monitoring pengawasan terutama
dalam pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan pada sekolah
binaannya. Pengawas sekolah dituntut memiliki kemampuan dan
keterampilan mengembangkan relasi interpersonal sehingga tercipta
hubungan harmonis dengan Kepala Sekolah dan Guru sebagai sasaran dan
mitra pembinaan.
Berdasarkan uraian di atas, Penulis sebagai pengawas sekolah madya
yang bertugas sebagai pengawas pembina di lingkungan Kementerian
Agama Kantor Kabupaten Tangerang Banten merasa perlu untuk menyusun
laporan pengawasan berupa lapaoran pelaksanaan pembinaan guru dan
kepala sekolah sebagai wujud nyata pelaksanaan pembinaan yang telah
dilaksanakan pada sekolah binaan.

B. Fokus Masalah Pengawasan

Secara rinci fokus masalah pengawasan pada pembinaan ini adalah


dalam bidang supervisi akademik yaitu meningkatkan kompetensi dan tugas
guru, meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplemnetasikan SNP,
meningkatkan kemampuan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran
dan penilaian serta menyusun PTK. Juga dalam supervisi manajerial untuk
meningkatkan pemahaman dan implementasi kompetensi kepala sekolah
(kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan
sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi
pembelajaran ).

C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan

Tujuan kegiatan pembinaan guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan oleh
pengawas sekolah adalah :

2 | LapBin17-18
1. Meningkatnya kompetensi guru (kepribadian, pedagogik, profesional,
sosial) dan tugas pokok guru.
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengimplementasikan SNP (isi,
proses, kompetensi lulusan, penilaian),
3. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyusun silabus , RPP,
penilaian, bahan ajar dan penulisan butir soal.
4. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyusun Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
5. Meningkatnya pemahaman dan implementasi kompetensi kepala sekolah
(kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan
sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi
pembelajaran)
Sasaran pembinaan guru dan kepala sekolah ini sesuai dengan Surat
Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Tangerang No.
0031/kk.28.03.01/KP.07.6/01/2015 tentang Pembagian Tugas Pengawas
pada Sekolah tingkat PAUD/TK/SD/SMP/SMA/SMK di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bulukumba, penulis mendapatkan tugas
di sekoah binaan sebagai berikut :

NAMA TERAKRE
NO. NAMA SEKOLAH ALAMAT
KEPALA SEKOLAH DITASI
1. SMPN 5 BULUKUMA Drs. JUMADING Jl Poros Borongrappoa

2. SMPN BULUKUMA ANDI NURWINA A. PANGKI, Sawere


S. Pd., M. Pd.
3. SMPN SATAP 14 Drs. SAMSUALAM , M. M Bontotanae
BULUKUMA

D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pengawasan

Ruang Lingkup pembinaan guru untuk meningkatkan kemampuan guru


dalam:

3
1. Menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/ program
bimbingan;
2. Melaksanakan proses pembelajaran/ bimbingan
3. Melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.
4. Membuat dan menggunakan media dan sumber belajar
5. Membimbing dan melatih peserta didik.
6. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran/ pembimbingan.
8. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi
hasilhasil yang dicapainya.
Ruang Lingkup pembinaan kepala sekolah dalam pelaksanaan :
1. Penyusunan program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana kerja
tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program,
pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan sekolah, dan Sistem
Informasi Manajemen (SIM).
2. Evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan hasil-hasilnya dalam
upaya penjaminan mutu pendidikan
3. Pengelolaan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber
belajar lainnya.
4. Pengembangan program bimbingan konseling
5. Pengelolaan dan administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang
meliputi:
a. pengelolaan dan administrasi kepala sekolah berdasarkan
manajemen peningkatan mutu pendidikan
b. pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah.
c. refleksi pencapaian hasil kerja

4 | LapBin17-18
BAB II

KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Jabatan Penagawas Sekolah/sekolah merupakan jabatan fungsional


yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan. Pengawas Sekolah juga memiliki kedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang pengawasan akademik dan manajerial dengan
sejumlah tugas pokok dan rinciannya pada sejumlah sekolah binaan yang
telah ditetapkan ( Buku Kerja Pengawas sekolah hal : 4-5)
Di antara tugas pengawas adalah melakukan pembinaan kepada guru
atau kepala di sekolah binaan baik supervisi akademik maupun manajerial.
Pembinaan mengandung pengertian memberikan pengarahan, bimbingan,
contoh dan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Adapun
Supervisi Akademik: adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik dan
tenaga pendidikan mengembangkan kemampuannya dalam mengelola
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi
akademik bukan penilaian unjuk kerja pendidik melainkan membantu
pendidik mengembangkan kemampuan profesionalismenya, sedangkan
Supervisi Manajerial adalah serangkaian kegiatan profesional yang
dilakukan oleh Pengawas Sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah,
guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi
manajerial menitikberatkan pada pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah.
Tugas pembinaan guru dan kepala sekolah yang dilakukan pengawas
akan berdampak dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas
dan di luar kelas ataupun di luar sekolah, kualitas pengelolaan sekolah
sebagai sumber belajar, dan akan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran
dan akhirnya akan menjadikan mutu lulusan ( siswa ) baik out come ataupun
impactnya di tengah masyarakat sebagai generasi harapan bangsa.

5
Indikator keberhasilan pembinaan melalui rentang nilai sebagai berikut :
Nomor Rentang Kategori Predikat
1 91 – 100 Amat baik A

2 76 – 90 Baik B

3 61 – 75 Cukup C

4 51 – 60 Sedang D

5 ≤ 50 Kurang E

6 | LapBin17-18
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

1. Pendekatan

Dalam pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah ini, Penulis


sebagai Pengawas Pembina pada 3 ( tiga ) sekolah akan menggunakan
beberapa pendekatan. Pendekatan ini akan disesuaikan dengan kondisi
setiap sekolah. Pendekatan tersebut antara lain:direktif, non direktif dan
kolaboratif.

a. Pendekatan direktif

Pendekatan langsung adalah “ cara pendekatan terhadap masalah


secara langsung. Pengawas memberikan arahan langsung”. Dalam hal
ini tentu peran pengawas lebih dominan. Pengawas juga dapat
menggunakan penguatan dan pemberian hukuman. Pada dasarnya
pendekatan ini didasarkan pemahaman terhadap psikologi
behaviorisme, yaitu adanya respon terhadap stimulus atau rangsangan.
Namun para pakar berpendapat, sesuai yang dikutip (Darsono :2016),
bahwa “pola ini dianggap kurang efektif dan mungkin kurang manusiawi,
karena kepada kepala sekolah yang disupervisi tidak diberi kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas mereka.”

b. Pendekatan non direktif

Pendekatan non direktif atau tak langsung adalah “cara pendekatan


terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung.” Dengan memakai
pendekatan ini, pengawas tidak secara langsung menunjukkan
permasalahan, akan tetapi ia mendengarkan terlebih dahulu keluhan
para kepala sekolah. Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin
untuk mengutarakan permasalahan yang dihadapinya. Pendekatan tak
langsung ini, berdasarkan pemahaman psikologi humanistik, yaitu

7
sangat menghargai orang yang akan dibantu. Disini peran pengawas
adalah mendengarkan keluhan dan permasalahan guru serta mencoba
memahaminya. Lebih rincinya peran pengawas adalah mendengarkan,
memberi penguatan , menjelaskan, menyajikan dan memecahkan
masalah.

c. Pendekatan kolaboratif

Pendekatan kolaboratif adalah “ cara pendekatan yang memadukan cara


pendekatan direktif dan non-direktif menjadi cara pendekatan baru”.
Pada pendekatan jenis ini, pengawas dengan kepala sekolah binaan
bersama-sama menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam
melakukan percakapan terhadap masalah yang dihadapi oleh sekolah.
Pada intinya dalam pendekatan ini, kepala sekolah dan pengawas
berbagi tanggung jawab. Dalam urutan kerjanya adalah menyajikan,
menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah dan negoisasi.

2. Metode

Metode yang dipergunakan dalam pembinaan guru dan kepala sekolah


ini antara lain: FGD, bimbingan terprogram, Delphi , kerja kelompok
workshop, MGMP guru serumpun di sekolah dan tugas mandiri.

8 | LapBin17-18
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN
A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru
Keterca Tindak
No. Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Kesimpulan
paian lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Menyusun 1. Bimbingan Guru –guru 42 Guru MGMP , Dalam proses 91% 91 % guru sudah Konsultasi,
administrasi terprogram melalui SMPN 5 tugas pembinaan, menyusun administrasi diskusi dan
perencanaan fgd dan tugas Bulukumba mandiri, serinagkali perencanaan pemberian
mandiri workshop berbenturan pembelajaran/program contoh dan
pembelajaran/
2. penjelasan langsung , FGD, dengan bimbingan bimbingan
program Guru-Guru
secara individual individual kondisi PBM secara
bimbingan; dalam penyusunan SMPN 7 terprogram
Bulukumba yang sedang
program
SMPN Satap 14 berlangsung.
perencanaan
pembelajaran untuk Bulukumba Atau guru
guru mapel dan tidak sedang
3. penjelasan langsung bertugas di
program bimbingan sekolah lain.
untuk guru BK

2. Melaksanakan 1. Supervisi kunjungan Guru SMPN 5 42 Guru MGMP , Dalam proses 85,8% 85,8 % guru sudah Konsultasi,
proses kelas Bulukumba. tugas pembinaan, melaksanakan diskusi dan
pembelajaran/ 2. Memantau proses SMPN 7 mandiri, serinagkali pembelajaran/program pemberian
bimbingan oleh guru Bulukumbadan workshop berbenturan bimbingan contoh dan
bimbingan
Bk Guru –Guru , FGD, dengan bimbingan
SMPN Satap 14 individual kondisi PBM secara
terprogram
Bulukumba yang sedang
berlangsung.
Atau guru
tidak sedang
bertugas di
sekolah lain.

9 | LapBin17-18
3. Melaksanakan 1. Pemantauan Gur-Guru SMPN 42 Guru MGMP , Penyusuna 92% 92 % guru sudah Konsultasi,
penilaian hasil pelaksanaan keg. 5 Bulukumba tugas n soal yang melaksanakan diskusi dan
belajar peserta Ulangan dan ujian dan mandiri, dilakukan di penilaian hasil belajar pemberian
Guru Guru
SMPN 7
Bulukumbadan
SMPN Satap 14
Bulukumba
didik dan Gur-Guru SMPN workshop , level peserta didik contoh dan
2. Penilaian proses Satap 14 FGD, kabupaten untuk bimbingan
dalam PBM Bulukumba individual Ujian secara
akhir semester terprogram

4. Membuat dan Memantau kegiatan Guru SMPN 5 42 MGMP , Dalam proses 81,69% 81,69 % guru sudah Konsultasi,
menggunakan PBM dalam Bulukumba. guru tugas pembinaan, membuat dan diskusi dan
media dan pengunaan media SMPN 7 mandiri, serinagkali menggunakan media dan pemberian
dan sumber belajar Bulukumbadan workshop , guru. sumber belajar contoh dan
sumber belajar
Guru –Guru FGD, Terkendala oelh bimbingan
SMPN Satap 14 individual sarana dan secara
terprogram
Bulukumba parasarana

5. Membimbing dan Memantau Guru SMPN 5 42 Guru MGMP , Seringkali 85% 85 % guru sudah Konsultasi,
melatih peserta pelaksanaan kegiatan Bulukumba. tugas adanya keahlian membimbing dan diskusi dan
didik. pembiasaan dan SMPN 7 mandiri, yang berbeda melatih peserta didik pemberian
ektrakulikurel Bulukumbadan workshop , dengan contoh dan
Guru –Guru FGD, kualifikasi bimbingan
SMPN Satap 14 individual akademik guru. secara
terprogram
Bulukumba

10 | L a p B i n 1 7 - 1 8
6. Menggunakan Memantau pelaksakan Guru SMPN 5 42 Guru MGMP , Dalam proses 77,77% 77,17 % guru sudah Konsultasi,
teknologi PBM dan perencanaan Bulukumba. tugas pembinaan, menggunakan diskusi dan
informasi dan pembelajaran dengan SMPN 7 mandiri, serinagkali teknologi informasi dan pemberian
mengunakan TIK Bulukumbadan workshop , terkenaadala komunikasi dalam contoh dan
komunikasi dalam
Guru –Guru FGD, dengan pembelajaran bimbingan
pembelajaran prangkat IT secara
SMPN Satap 14 individual
yang dimiliki terprogram
Bulukumba
sekolah atau
individual guru

7. Memanfaatkan 1. Pemibinaan Guru SMPN 5 42 Guru MGMP , Dalam proses 60% 60 % guru sudah Konsultasi,
hasil penilaian program remedial dan Bulukumba. tugas pembinaan, memamnfaatkan hasil diskusi dan
untuk perbaikan pengayaan SMPN 7 mandiri, serinagkali penilaian untuk pemberian
mutu pendidikan Bulukumbadan workshop , bernenturan perbaikan mutu contoh dan
dan pembelajaran/ 2. melaksanakan Guru –Guru FGD, dengan kondisi pendidikan dan bimbingan
pembimbingan analisis hasil ulangan SMPN Satap 14 individual PBM yang pembelajaran/ secara
terprogram
Bulukumba sedang bimbingan
berlangsung.
Atau guru tidak
sedang
bertugas di
sekolah lain.

11 | L a p B i n 1 7 - 1 8
B. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Kepala Sekolah
No. Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Keterca Kesimpulan Tindak lanjut
paian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Penyusunan 1. Persiapan penyusunan - Kepala 3 orang FGD, Kegiatan kepala 81 % 81 % kepala sekolah Konsultasi,
program sekolah program sekolah, SMPN 5 kepala individual sekolah yang telah melaksanakan diskusi dan
berdasarkan SNP, penyiapan bahan dan Bulukumba Sekolah workshop tidak Penyusunan program pemberian
baik rencana kerja dokumen /data yang - Kepala forum terkoordinasi sekolah berdasarkan contoh dan
tahunan maupun dibutuhkan dalam SMPN 7 KKM pada level KKM, SNP, baik rencana bimbingan
rencana kerja 4 penyusunan program Kankemenag kerja tahunan maupun
Bulukumba secara
tahunan, 2. Penyusunan RKM dan lintas rencana kerja 4
pelaksanaan ( rencanan Kerja - Kepala sektoral lainnya, tahunan, pelaksanaan
terprogram
program, Sekolah ) penjelasan SMPN sehingga program, pengawasan
pengawasan dan dan prosedur Satap 14 beberapa kepala dan
evaluasi internal, penyusunan Bulukumba sekolah sulit evaluasi internal,
kepemimpinan 3. Penyusunan RKT ditemui dan kepemimpinan
sekolah, dan ( rencana kerja menjadi lasan sekolah, dan Sistem
Sistem Informasi Tahunan ) include tidak Informasi Manajemen
Manajemen dengan rencana kegiatan terselesaikan (SIM).
(SIM). dan Anggaran Sekolah program
( RKAM )
4. Evaluasai /editing dan
pengesahan

5. Pelaksanaan program
tugas tambahan

12 | L a p B i n 1 7 - 1 8
EMASLIM

2. Evaluasi diri 1. Persiapan penyusunan - Kepala 3 orang FGD, Kegiatan kepala 81 % 80,56 % kepala Konsultasi,
sekolah (EDS) dan Eds dan penyiapan SMPN 5 kepala individual sekolah yang sekolah telah diskusi dan
merefleksikan dokumen dan data sebgai Bulukumba Sekolah workshop tidak melaksanakan pemberian
hasil-hasilnya Bahan-bahan Eds - Kepala forum terkoordinasi, Evaluasi diri sekolah contoh dan
dalam upaya 2. Penjelasan prsoses SMPN 7 KKM sehingga (EDS) dan bimbingan
penjaminan mutu penyusunan EDS Bulukumba beberapa kepala merefleksikan secara
pendidikan 3. Pembagian tugas sekolah sulit hasilhasilnya dalam
4. Penyusunan Eds - Kepala ditemui dan upaya penjaminan
terprogram
5. Evaluas/editing dan SMPN Satap menjadi lasan mutu
pengesahan 14 tidak pendidikan
Bulukumba terselesaikan
program
3. Pengelolaan 1. Visitasi ke perpustakaan - Kepala 3 orang FGD, Kegiatan kepala 81 % 80,56 % kepala Konsultasi,
perpustakaan dan dan laboratorium SMPN 5 kepala individual sekolah yang sekolah telah diskusi dan
laboratorium serta 2. Pengecekan dokumen Bulukumba Sekolah workshop tidak melaksanakan pemberian
sumber - sumber pengelolaan - Kepala forum terkoordinasi, Pengelolaan contoh dan
belajar lainnya. 3. Diskusi pengelolaan SMPN 7 KKM sehingga perpustakaan dan bimbingan
perpustakaan dan Bulukumba beberapa kepala laboratorium serta secara
laboratorium sumber - sumber
- Kepala SMPN sekolah sulit
belajar lainnya
terprogram
Satap 14 ditemui dan
Bulukumba menjadi lasan
tidak
terselesaikan
program
4. Pengembangan 1. Pemantauan - Kepala 3 orang FGD, Beberapa 81 % 80,56 % kepala Konsultasi,
program pelaksanaan program SMPN 5 kepala individual kepala sekolah sekolah telah diskusi dan
bimbingan bimbingan konseling Bulukumba Sekolah workshop belum melaksanakan pemberian
konseling 2. Pengecekan - Kepala forum memahami BK Pengembangan contoh dan
dokumen SMPN 7 KKM program bimbingan bimbingan
pengelolaan Bulukumba konseling. secara
3. Penjeleasan dan
diskusi/arahan - Kepala terprogram
penyusunan dan SMPN Satap
pengelolaan program 14
Bulukumba

13 | L a p B i n 1 7 - 1 8
konseling

5. Pengelolaan dan 1. Pemantauan - Kepala 3 orang FGD, Kegiatan kepala 81 % 80,56 % kepala Konsultasi,
administrasi pengelolaan SMPN 5 kepala individual sekolah yang sekolah telah diskusi dan
sekolah (supervisi administsai sekolah Bulukumba Sekolah workshop tidak melaksanakan pemberian
manajerial), - Kepala forum terkoordinasi Pengelolaan dan contoh dan
2. Pembinaan
KKM sehingga
pengelolaan SMPN 7 administrasi sekolah bimbingan
Bulukumba beberapa kepala (supervisi manajerial), secara
administrasi sekolah sekolah sulit
3. Diskusi dan arahan - Kepala ditemui dan
terprogram
pengelolaan kegiatan SMPN Satap menjadi lasan
14 tidak
Bulukumba terselesaikan
program

14 | L a p B i n 1 7 - 1 8
C. Pembahasan Hasil Pengawasan

1. Pelaksanaan Pembinaan Guru

a) Menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/


program bimbingan;
Indikator Kategori dan Kualifikasi hasil Pembinaan Guru disajikan
pada tabel berikut :

Nomor Rentang Kategori Predikat


1 91 – 100 Amat baik A

2 76 – 90 Baik B

3 61 – 75 Cukup C

4 51 – 60 Sedang D

S ≤ 50 Kurang E
5
e
telah pembinaan guru dalam perencanaan pembelajaran
mendapatkan skor dari tiap kegiatan sebagai berikut ;

15
REKAPITULASI PENILAIAN SETELAH PEMBINAAN GURU

ASPEK PERENCANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2015 -2016

ASPEK PENILAIAN

Pe Pr Ta Pr Ja Da Ab Pe Bu
Se
Kalndi og hu og
me
dw fta se ga ku
Ag
No SEKOLAH en dik ra na ra
str
al
en
Ha r nsi bu ng Te
Sis Ka
de an m n m Tat ria Nil Sis ku an ks
Sil da wa JU teg
r ap M n ai wa ML
ab uk KK Nil ori
RP AH
us a M ai
P
1 SMPN 5 Bulukumba 100 89 83 88 78 94 95 90 88 96 83 94 1078 89,93 B

2 SMPN 7 B
97 75 83 100 83 100 95 90 85 100 93 90 1091 90,92
Bulukumba
3 SMPN Satap B
98 89 83 97 78 100 78 75 85 86 83 86 1038 86,50
14 Bulukumba
Rata-rata 98 84 83 95 80 98 89 85 86 94 86 90 1069 89,08 B

Kategori A B B A B A B B B A B B B B

Berdasarkan data tersebut, kegiatan perencaanaan pembelajaran


yang mendapatkan nilai dan kualifikasi terendah adalah SMPN Satap
14 Bulukumba dengan nilai 86,50 ( B ) dan yang tertinggi adalah
SMPN 7 Bulukumbadengan nilai 90,92.( B ). Adapun aspek
perencanaan yang mendapatkan skor terendah adalah Program
Semester mendapatkan skor 83 ( B ) dan skor tertinggi adalah
Kalender Pendidikan dengan skor 98 ( A ).
Rekapitulasil Hasil Pembinaan Guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran
REKAPITULASI PENILAIAN
SETELAH PEMBINAAN GURU
ASPEK PERENCANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JUML A B C D E
N NAMA AH
RATARATA
o SEKOLAH GUR JML
% JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %
U H
1 SMPN 5
Bulukumba 21 3 14,29 18 85,71 0 0 0 0 0 0
2 SMPN 7
Bulukumba 19 5 26,32 14 73,68 0 0 0 0 0 0
3 SMPN Satap 14
Bulukumba 15 2 13,33 13 86,67 0 0 0 0 0 0
Jumlah 55 10 17,89 45 82,02 0 0 0 0 0 0

b) Melaksanakan proses pembelajaran/ bimbingan


Setelah pelaksaanaan pembinaan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran diperoleh data sebagai berikut :

REKAPITULASI PENILAIAN
SETELAH PEMBINAAN GURU
ASPEK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

KOMPONEN PENILAIAN
No SEKOLAH

17
Pendahuluan Keg. Inti Penutup Ju
Kat
eg
ml ori
ah

1 2 Nil
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 ai

1 SMPN 5 96 89 81 90 85 85 86 83 84 82 83 82 81 83 94 1284 85,60 B


Bulukumba

2 SMPn 7 88 95 80 95 83 85 98 90 78 93 95 98 98 83 97 1356 90,40 B


Bulukumba
3 SMPN 98 75 97 B
Satap 14 89 80 100 83 85 89 75 89 86 75 86 75 1282 85.47
Bulukumba
94 91 80 95 84 85 91 83 84 87 84 89 85 80 96 1307.33 87,16 B
Rata-rata
Kategori
A A B B B B A B B B B B B B A B B

Rata-rata 88,80 85,88 88,17

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan :


1. Pendahuluan ;
1.1. Melakukan apersepsi dan motivasi
1.2. Menyiapkan fisik dan psikis peserta dalam mengawali
kegiatan pembelajaran
1.3. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah
atau dengan tema sebelumnya
1.4. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema
yang dibelajarkan
1.5. Mengajak peserta didik berdinamika melakukan sesuatu
kegiatan yang terkait dengan materi
2. Kegiatan Inti :
2.1. Guru menguasai materi yang diajarkan
2.2. Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik
2.3. Guru menerapkan pendekatan saintifik
2.4. Aspek yang diamati
2.5. Guru melaksanakan penilaian autentik
2.6. Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
2.7. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran
2.8. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
3. Penutup;
3.1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik
3.2. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan lanjutan atau tugas

Berdasarkan rekap nilai pelaksanaan pembelajaran tersebut diperoleh


informasi sebagai berikut :
1) Kegiatan pendahuluan medapatkan skor rata-rata 84,04 dengan
kualifikasi B
2) Kegiatan inti pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 83,81
dengan kualifikasi B, dan
3) Kegiatan penutup mendapatkan skor rata-rata 81,48 dengan
kualifikasi B
4) Secara umum untuk kegiatan pembelajaran mendapatkan skor
rata-rata 83,58 dengan kualifikasi B

Berikut disajikan hasil pembinaan guru dalam melaksanakan


pembelajaran dalam perspektif kemampuan individual guru setiap
sekolah.

REKAPITULASI PENILAIAN SETELAH PEMBINAAN GURU


ASPEK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

19
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
A B C D E RATARATA
JUMLAH
No SEKOLAH
GURU JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %

1 SMPN 5 12 4 40 7 70 1 10 0 0 0 0 88,50
Bulukumba
2 SMPn 7 10 4 40 6 60 1 10 0 0 0 0 88,50
Bulukumba
3 SMPN Satap 9 0 0 9 100 0 0 0 0 0 0 84,00
14 Bulukumba
Jumlah 121 29 24 75 62 18 14, 0 0 0 0 85,24
9

c) Melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.


Setelah kegiatan pengawasan pembinaan guru, diperoleh skor
penilaian hasil pembelajaran sebagai berikut :

REKAPITULASI PENILAIAN SETELAH PEMBINAAN GURU


ASPEK PENILAIAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

ASPEK PENILAIAN
Bu Me Pe Ke Pe Pe Ula
ku lak ng ter nil ng ng
Nil uk Pe eta Pe am aia Re ay an Ba Ka
an nil hu nil pil me nk
No SEKOLAH ai
tes aia an aia an
n aa Ha teg
sik dia n An ria so
Ju ori
n n ap l alisn al
is ml
ah Nil
ai

1 SMPN 5 D
h 75,0 58,3 58,3 58,3 95,8 50,0 50,0 50,0 50,0 60,6 60,65
Bulukumba
2 SMPn 7 C
95,0 77,5 77,5 77,5 100,0 50,0 50,0 50,0 50,0 69,7 69,72
Bulukumba
3 SMPN C
Satap 14 77,8 77,8 77,8 75,0 94,4 61,1 61,1 66,7 61,1 72,5 72,53
Bulukumba
Rata-rata 81,09 78,03 78,58 75,99 95,75 61,16 59,81 59,63 58,54 71,53 71,53 C

Kategori B B B C A C D D D C C

Dari data tersebut terdapat komponen yang mendapat skor rendah


seperti penilaian keterampilan dengan skor 75,99, kegiatan remedial
dan pengayaan, analisis serta bank soal.
Rekapitulasi berdasarkan perolehan nilai setiap sekolah dengan
prosentasenya masing-masing;

REKAPITULASI PENILAIAN SETELAH PEMBINAAN GURU

ASPEK PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018


A B C D E
JUMLAH
No SEKOLAH Kategori
GURU JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %

1 SMPN 5 12 3 25,00 9 75,0 0 0 0 0 0 0 B


Bulukumba

21
2 SMPN 7 10 4 40,00 6 60,0 0 0 0 0 0 0 C
Bulukumba
3 SMPN Satap 9 3 33,3 6 66,7 0 0 0 0 0 0 C
14 Bulukumba
Jumlah 31 10 32,77 21 67,23 0 0 0 0 0 0 C

d) Membuat dan menggunakan media dan sumber belajar

Pola pembinaan guru dalam membuat dan menggunakan media


dan sumber belajar ini terlihat hasilnya pada proses pembelajaran di
kelas ataupun di luar kelas. Berikut bagian dari proses pembelajaran
dengan menggunakan media dan sumber belajar :
Berdasarkan data tersebut, rata-rata guru dalam memanfaatkan
media dalam proses pelaksanaan belajar mendapat skor 67,23 ( C ).

REKAPITULASI PENILAIAN SETELAH PEMBINAAN GURU

ASPEK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

KOMPONEN PENILAIAN
No SEKOLAH
Pendahuluan Keg. Inti Penutup Kat
Ju
eg
ml
ori
ah

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 Nil
ai

1 SMPN 5 96 89 81 90 75 85 86 83 84 82 83 82 81 83 94 85 84,94 B
Bulukumba
2 SMPn 7 88 95 80 95 83 83 98 90 78 93 95 98 98 83 75 89 88,50 B
Bulukumba
3 SMPN Satap 75 89 75 100 75 100 89 75 89 86 75 86 75 75 97 84 84,07 B
14 Bulukumba
Rata-rata 87 87 81 85 80 86 88 83 81 82 82 84 85 81 82 84 83,58 B

Kategori B B B B B B B B B B B B B B B B B

Rata-rata 84,04 83,81 81,48 83,11 B

e) Membimbing dan melatih peserta didik.


Proses pembinaan guru dalam membimbing dan melatih peserta
didik berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Secara
umum setiap mempunyai kegiatan ekstrakurikuler sebgai berikut :

No. SEKOLAH Kegiatan Ekstrakurikuler

1 2 3 4 5 6 7 8*
1 SMPN 5 Bulukumba v v v v v v

2 SMPN 7 Bulukumba v v v v

3 SMPN Satap 14 v v v
Bulukumba

Keterangan :
1. Pramuka
2. Marawis/hadroh
3. Marchingband
4. Paskibra
5. PMR

23
f) Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran.
Penggunaan TIK ini terlihat saat perencanaan, pengelohan hasil
penilaian dan terutama saat pembelajaran berlangsung. BerIkut data
penggunaan TIK dalam proses pembelajaran :

A B C D
NO JUMLAH RATA-
GURU JML % JML % JML % JML % RATA

1 31 10 32,2 21 67,7 0 0 0 0
6 4

Guru menggunakan TIK dalam pembelajaran standar saja. Tidak ada


yang istimewa atau lebih terlihat luar biasa. Sehingga semua guru
mendapatkan skor 3.

g) Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan


pembelajaran/ pembimbingan.
Pemanfaatan hasil penilaiandapat dilihat dari bagaimana guru
melaksankan kegiatan pasca penilaian, salahsatunya dengan
mengadakan analisis hasil ulangan. Dari analisis tersbut akan
diperoleh data ketuntasan klasikal dan individual. Ketuntasan
individual akan ditindaklnajuti dengan program remedial dan
pengayaan. Mayoritas guru belum melaksanakan kegiatan tersebut.
Berkut data dari pembinaan guru terkait dengan pemanfaatan
penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan.
N SEKOLA Pe Ul Ra
ng an ta-
o H Re Ba Ka
me ay ga nk rat teg
dia aa An n so a
n
ori
l ali Ha al
sis ria
n
1 SMPN 5 80, B
Bulukumba 80,0 80,0 85,0 70,0
0

2 SMPn 7 81, B
Bulukumba 80,0 80,0 85,0 75,0
3

3 SMPN 75, B
Satap 14 75.0 75,01 80,0 70,0
Bulukumba 0

Rata-rata 71, 78, 83, 71, 78, B


7 3 3 7 8

Kategori B B B B B

Sebgaian besar guru sudah mampu menganalisis hasil ulangan.


Sehingga tindaklanjut setelah ulangan relatif tidak dilasanakan sesuai
prosedur .

h) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-


hasil yang dicapainya.
Pembinaan ini dilakukan setela kegiatan ujian sekolah , ujian nasional
dan kegiatan pelepasan kelas sembilan. Sebagai wujud dari hasil
pencapaian dalam kegiatan pembelajaran sepanjang tahun pelajaran.

2. Pelaksanaan Pembinaan Kepala Sekolah

a) Penyusunan program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana


kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan
program, pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan
sekolah, dan Sistem Informasi Manajemen (SIM).

25
b) Evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan hasil-hasilnya
dalam upaya penjaminan mutu pendidikan
c) Pengelolaan perpustakaan dan laboratorium serta sumbersumber
belajar lainnya.
d) Pengembangan program bimbingan konseling
e) Pengelolaan dan administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang
meliputi:
1) pengelolaan dan administrasi kepala sekolah berdasarkan
manajemen peningkatan mutu pendidikan
2) pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah.
3) refleksi pencapaian hasil kerja
Pembinaan lingkup kegiatan tersebut dapat disampaikan dalam
laporan kompetensi kepala sekolah berikut ini :
REKAPITULASI
HASIL PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH
TAHUN 2017 / 2018

Nama Manajeme
Nama Kepribadian Kepemimpinan Pengembangan Kewirausa Supervisi Rata-
No. Kepala dan sosial pembelajaran Sekolah
n sumber
haan pembelajaran rata
Sekolah daya
Sekolah
SMPN 5 Drs.
1 Bulukumba 82,13 82,60 81,43 80,82 80,17 80.53 81,43
Jumading
SMPn 7 A.Nurwina
Bulukumba A. Pangki,
2 85,13 84,12 85,29 86,33 81,83 82,53 84,21
S. Pd., M.
Pd.
SMPN Drs.
3 Satap 14
Bulukumba
Samsualam, 85,94 84,22 84,89 83,16 81,83 82,86 83,82
,MM
Rata-rata 84,40 83,65 83,87 83,44 81,28 82,70 83,22

Secara umum kompetensi kepala sekolah sudah berkualifikasi B,


Sebagai tindak lanjut maka perlu pembinaan lebih terarah pada tahun
yang akan datang.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pembinaan di atas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut
1. Kegiatan perencaanaan pembelajaran yang mendapatkan nilai dan
kualifikasi terendah adalah SMPN Satap 14 Bulukumba hanya
mendapatkan nilai 86.50 ( B ) dan yang tertinggi adalah SMPN 7
Bulukumba dengan nilai 90,92.( B ).
2. Melaksanakan proses pembelajaran/ bimbingan : Kegiatan
pendahuluan medapatkan skor rata-rata 88,80 dengan kualifikasi
B .Kegiatan inti pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 85,88
dengan kualifikasi B, dan Kegiatan penutup mendapatkan skor rata-
rata 88,17 dengan kualifikasi B. Secara umum untuk kegiatan
pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 83,11 dengan kualifikasi B
3. Melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik. komponen yang
mendapat skor rendah seperti penilaian keterampilan dengan skor
85,82, kegiatan remedial dan pengayaan, analisis serta bank soal.
4. Membuat dan menggunakan media dan sumber belajar : Terdapat
delapan orang guru sudah sangat sesai menggunakan media dan
sumber belajar dalam proses pembelajaran, sebagian besar sudah
sesuai dan satu orang masih memerlukan pembinaan lebih lanjut
dalam penggunaanya.
5. Membimbing dan melatih peserta didik berkaitan dengan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah. Secara umum setiap mempunyai kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka, Paskibra, PMR, karate, dan eskul lainya
yang bervariasi.
6. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran. Guru menggunakan TIK dalam pembelajaran standar

27
saja. Tidak ada yang istimewa atau lebih terlihat luar biasa. Sehingga
semua guru mendapatkan skor 3.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran/ pembimbingan.. Mayoritas guru belum melaksanakan
kegiatan tersebut. Sebagian besar guru belum terbiasa dan belum
mampu menganalisis hasil ulangan. Sehingga tindaklanjut setelah
ulangan relatif tidak dilaksanakan sesuai prosedur .
8. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi
hasilhasil yang dicapainya. Dilakukan setela kegiatan ujian sekolah ,
ujian nasional dan kegiatan pelepasan kelas sembilan. Sebagai
wujud dari hasil pencapaian dalam kegiatan pembelajaran sepanjang
tahun pelajaran.
9. Pelaksanaan Pembinaan Kepala Sekolah
Secara umum kompetensi kepala sekolah sudah berkualifikasi B, hanya
saja dalam kewirausahaan masih rendah yaitu 81,28 . Secara individu
masih ada yang relatif rendan hanya mencapai skor 83,22.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka perlu disampaikan bebarapa


hal terkait pembinaan guru dan kepala sekolah;
1. Pembinaan penyusunan perencanaan pembelajaran mutlak terus
dilaksanakan. Hal ini karena adanya perubahan penyusunan RPP .
2. Pembinaan khusus untuk pemanfaatan hasil penilaian sebagai bagian
dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru diberikan pembinaan
secara terprogram dalam menganalisis hasil ulangan sehingga dapat
diperoleh hasil dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan.
3. Perlu terus dilakukan pembinaan guru dalam penyiapan dan
penggunaan, media, sumber belajar, TIK dan program bimbingan
lainnya.
4. Pembinaan kepala sekolah dalam semua kompetensi terus
dilanjutkan terutama dalam kepemimpinan pembelajaran dan
manajemen sumber daya.

29
LAMPIRAN :
1. Surat tugas pengawasan dari kepala dinas pendidikan atau
Korwas Kabupaten/Kota
2. Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau
kepala sekolah dari kepala sekolah binaan
3. Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala
sekolah
4. Daftar hadir guru dan/atau kepala sekolah pada saat
pembinaan
5. Instrumen pembinaan yang telah diisi

Anda mungkin juga menyukai