INDIVIDU
DI SUSUN OLEH:
NAMA: ERZAL
KELAS: B
NIM: 4519041070
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BOSOWA
2020
1
PENDAHULUAN
2
1. Pengertian Tegangan Geser
3
Rumus untuk menghitung tegangan geser rata-rata adalah gaya dibagi
luas:[1]
F
τ=
A
di mana:
τ = tegangan geser;
Tegangan ijin
Tegangan leleh =
Faktor Keamanan
4
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua
gayayang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris
gaya namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini
banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting,
dansambungan baut.Tegangan geser terjadi apabila beban terpasang
menyebabkan salahsatu penampang benda cenderung mengelincir
pada penampang yang bersinggungan. Tegangan geser dapat dibagi
menjadi dua, apabila ditinjau dari banyaknya geseran bidang yang
terjadi yakni geser tunggal dan geser ganda. Dalam geser ganda,
masing masing gaya geser sama dengan setengah dari beban total
yang disalurkan, artinya V=P/2.
Tegangan geser langsung merupakan tegangan yang dihasilkan
oleh aksi langsung dari gaya-gaya dalam upaya memotong bahan.
tegangan geser langsung terjadi pada desain sambungan yang
menggunakan baut, sendi, paku keling, kunci, las, atau lem.
Tegangan geser secara tidak langsung apabila elemen struktur
mengalami tarik, torsi, dan lentur.
Pada setiap kasus, apabila tegangan geser terjadi di sepanjang
luas yang sejajar dengan beban kerja maka disebut tegangan geser
langsung searah. Tegangan geser langsung searah berlawanan
dengan tegangan geser induksi yang terjadi pada penampang miring
dengan beban resultan.Sebagai ilustrasi tentang aksi tegangan geser,
maka kita dapat meninjau sambungan baut. Sambungan tersebut
terdiri dari batang datar, pengapit, dan baut yang menembus lubang
di batang dan pengapit. Akibat aksi beban tarik, batang dan pengapit
akan menekan baut dengan cara menumpu (bearing) dan tegangan
kontak yang disebut tegangan tumpu akan timbul. Selain itu, batang
dan pengapit cenderung menggeser baut dan kecenderungan ini
ditahan oleh tegangan geser pada baut.
Sifat dari tegangan geser yakni apabila tegangan geser pada
muka yang berhadapan (dan sejajar) dari suatu elemen sama besar
dan berlawanan arah. Dan apabila tegangan geser di muka yang
bersebelahan (dan tegak lurus) dari suatu elemen sama besar dan
5
mempunyai arah sedemikian sehingga tegangan-tegangan tersebut
saling menuju atau saling menjauhi garis perpotongan kedua muka
tersebut.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua
gayayang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak
segaris gaya namun pada penampangnya tidak terjadi momen.
Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya:
sambungan keling, gunting, dansambungan baut.Tegangan
geser terjadi apabila beban terpasang menyebabkan salahsatu
penampang benda cenderung mengelincir pada penampang
yang bersinggungan
II. SARAN
Pada setiap kasus, apabila tegangan geser terjadi di sepanjang
luas yang sejajar dengan beban kerja maka disebut tegangan
geser langsung searah. Tegangan geser langsung searah
berlawanan dengan tegangan geser induksi yang terjadi pada
penampang miring dengan beban resultan.