Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan standar nasional
pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Standar-standar tersebut merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam
menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Dalam
pemenuhan pelaksanaan standar nasional pendidikan tersebut di sekolah,
perlu pemantauan dalam setiap kegiatannya. Sebagai wujud dari
pemantauan tersebut, peran pengawas dapat dimaksimalkan. Sebab
pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang
memegang peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan
mutu pendidikan di sekolah.
Peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang
Guru Pasal 15 ayat (4) butir d menyatakan bahwa guru yang diangkat
dalam jabatan Pengawas Satuan Pendidikan melakukan tugas
pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas pengawasan.
Tugas pengawasan yang dimaksud adalah melaksanakan kegiatan
pengawasan akademik dan manajerial.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan fungsional Pengawas
sekolah dan Angka Kreditnya Bab II pasal 5 menyatakan bahwa salah
satu tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan
adalah pemantauan pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan.
Oleh karena itu, Penulis sebagai pengawas satuan pendidikan
melaksanakan pemantauan pemenuhan pelaksanaan delapan standar
nasional pendidikan. Pemantauan tersebut dilaksanakan pada 12 ( dua
1
belas ) sekolah binaan. Laporan kegiatan tersebut tertulis dalam laporan
berikut.

B. Fokus Masalah Pengawasan

Pemantauan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk


mengetahui perkembangan pelaksanaan suatu program, apakah sudah
sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan,
serta menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam
pelaksanaan program. Pemantauan lebih berpusat pada pengontrolan
selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui pemantauan,
dapat diperoleh umpan balik bagi lembaga atau pihak lain yang terkait
untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Aspek-aspek yang dicermati
dalam pemantauan adalah hal-hal yang dikembangkan dan dijalankan
dalam program kerja.
Dalam konteks pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan, pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui ketercapaian
pemenuhan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan oleh sekolah.
Tugas pengawas sekolah berkaitan dengan 8 Standar Nasional
Pendidikan adalah melakukan pemantauan pelaksanaannya pada sekolah
yang dibinanya. Apabila ada aspek-aspek yang belum terpenuhi,
pengawas sekolah tentunya dapat mengambil tindakan yang diperlukan
sesuai dengan tugas pokok dan kapasitasnya untuk meningkatkan
Standar Nasioanl Pendidikan tersebut.

C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan

Pelaksanaan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional


Pendidikan dilakukan oleh pengawas sekolah di sekolah binaanya yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana sekolah binaanya
memenuhi aspek-aspek penyelenggaraan pendidikan. Pemantauan harus
dilaksanakan secara terus menerus dan mengacu kepada instrumen
pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan yang
2
telah disusun. Dalam melaksanakan pemantauan, seorang pengawas
sekolah harus mengacu kepada prinsip-prinsip pemantauan
Tujuan kegiatan pemantauan menurut Janet Shapiro dalam Modul
Pengawas Sekolah Pembelajar Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan
Standar Nasional Pendidikan ( 2016 ) adalah to determine whether the
resources you have available are sufficient and are being well used,
whether the capacity you have is sufficient and appropriate, and whether
you are doing what you planned to do‟. Jadi, melalui pemantauan
diperoleh kepastian tentang kecukupan sumber daya, kapasitas sumber
daya manusia, dan ketercapaian kegiatan yang sesuai dengan rencana.
Dalam konteks pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan hasil yang diharapkan merupakan kepastian dalam
pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan.
Sasaran pemantauan pemenuhan standar nasional Pendidikan ini Sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bulukumba
Nomor: maka penulis mendapatkan tugas diTK berikut :
1. TK ABA BARABBA
2. TK ABA PONRE
3. TK ABA SAWERE
4. TK NEG PEMBINA GANTARANG
5. TK AL FAUZAN BIALIO
6. TK AL FAUZAN KALAMASSANG
7. TK CITRA
8. TK BORONG JATIE
9. TA AN NAJIAH
10. TK AL IKHLAS MAKBAR
11. TK AL IMAN PADI
12. TK AL QASIM
13. TK AL KHAERAT
14. TK PERJUANGAN
15. TK NURQINA AMALIA
16. TK MACITA TOROLIA
3
17. TK AL AMIN
18. TK DARMA WANITA BAYANG BAYANG
19. TK PUSAT PAUD AL IKHLAS BORONG LOE
20. TK ANGGEREK 2
21. TK PUSAT PADU MAWARDA
22. TK AL MUNAWWARAH

D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pemantauan

Pemantauan pada pengawasan manajerial adalah kegiatan yang


bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan/atau kesesuaian SNP
dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan dan
menemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program.
Pemantauan bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan/atau
kesesuaian SNP dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan; hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program; dan
data kinerja sekolah dalam pelaksanaan dan pemenuhan SNP.
Materi pemantauan meliputi keterlaksanaan dan kesesuaian:
1. standar kompetensi lulusan;
2. standar isi;
3. standar proses;
4. standar penilaian pendidikan;
5. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
6. standar sarana dan prasarana;
7. standar pembiayaan; serta
8. standar pengelolaan pendidikan.

4
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Pemantauan pada pengawasan manajerial adalah kegiatan yang


bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan/atau kesesuaian SNP
dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan dan
menemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program.
Aspek yang dipantau dalam kegiatan pemantauan dapat dilakukan
untuk setiap standar atau beberapa standar dalam satu kegiatan
pemantauan. Pelaksanaan pemantauan yang dilaksanakan untuk
beberapa standar dalam satu kegiatan, misalnya dengan cara
melaksanakan program pemantauan dan evaluasi implementasi
5
/pengelolaan kurikulum (di dalamnya meliputi pemantauan SKL, SI,
standar proses, dan standar penilaian)

Indikator keberhasilan pemantauan dalam pengawasan manajerial


adalah Jumlah data hasil pemantauan terhadap keterlaksanaan/
kesesuaian SNP (standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan
standar pengelolaan pendidikan) oleh sekolah binaan.
Hambatanhambatan pelaksanaan program pencapaian SNP dan solusi
yang telah dilaksanakan oleh sekolah yang dipantau. Hasil evaluasi
pelaksanaan dan Pemantauan Delapan SNP serta rencana tindak yang
perlu dilakukan oleh pengawas sekolah berdasarkan hasil evaluasi data
pemantauan SNP tersebut.
Sebagai kriteria indikator hasil pemantauan dari data yang diperoleh
dari sekolah binaan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Skor 91- 100 % Amat Baik
80- 90 % Baik
65- 79 % Cukup
<65 % Kurang

BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

1. Pendekatan

Dalam pelaksanaan pementauan pemenuhan 8 ( delapan ) Standar


Nasional pendidikan ini, Penulis sebagai Penagawas Pembina pada 3
(tiga ) Sekolah akan menggunakan beberapa pendekatan.
Pendekatan ini akan disesuaikan dengan kondisi setiap sekolah.
Pendekatan tersebut antara lain:direktif, non direktif dan kolaboratif.

6
a. Pendekatan direktif

Pendekatan langsung adalah “ cara pendekatan terhadap masalah secara


langsung. Pengawas memberikan arahan langsung”. Dalam hal ini tentu
peran pengawas lebih dominan. Pengawas juga dapat menggunakan
penguatan dan pemberian hukuman. Pada dasarnya pendekatan ini
didasarkan pemahaman terhadap psikologi behaviorisme, yaitu adanya
respon terhadap stimulus atau rangsangan. Namun para pakar
berpendapat, sesuai yang dikutip (Darsono :2016), bahwa “pola ini
dianggap kurang efektif dan mungkin kurang manusiawi, karena kepada
kepala sekolah yang disupervisi tidak diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dan kreatifitas mereka.”

b. Pendekatan non direktif

Pendekatan non direktif atau tak langsung adalah “cara pendekatan


terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung.” Dengan memakai
pendekatan ini, pengawas tidak secara langsung menunjukkan
permasalahan, akan tetapi ia mendengarkan terlebih dahulu keluhan para
kepala sekolah. Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk
mengutarakan permasalahan yang dihadapinya. Pendekatan tak langsung
ini, berdasarkan pemahaman psikologi humanistik, yaitu sangat
menghargai orang yang akan dibantu. Disini peran pengawas adalah
mendengarkan keluhan dan permasalahan guru serta mencoba
memahaminya. Lebih rincinya peran pengawas adalah mendengarkan,
memberi penguatan , menjelaskan, menyajikan dan memecahkan
masalah.

c. Pendekatan kolaboratif

Pendekatan kolaboratif adalah “ cara pendekatan yang memadukan


cara pendekatan direktif dan non-direktif menjadi cara pendekatan baru”.
Pada pendekatan jenis ini, pengawas dengan kepala sekolah binaan
7
bersama-sama menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melakukan
percakapan terhadap masalah yang dihadapi oleh sekolah. Pada intinya
dalam pendekatan ini, kepala sekolah dan pengawas berbagi tanggung
jawab. Dalam urutan kerjanya adalah menyajikan, menjelaskan,
mendengarkan, memecahkan masalah dan negoisasi.

2. Metode

Metode yang dipergunakan dalam pemantauan pemenuhan SNP ini


antara lain: wawancara, studi dokumen, dan kuesioner /angket.
Wawancara dimaksudkan adalah proses pengambilan data melalui
komunikasi langsung dengan kepala sekolah atau guru yang dijadikan
sumber dari sekolah untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan
yang dipertanyakan pengawas dari SNP tersebut.
Studi dokumen adalah pengambilan data dengan mengamati dan
mempelajari dokumen yang tersedia di sekolah binaan. Dokumen dapat
berupa RKM, RKT atau program kepala sekolah lainnya.
Sedangkan kuesioner/angket adalah pengambilan data melalui isian
angket atau kuesioner yang disediakan pengawas. Kepala sekolah atau
guru yang diberikan kewenangan untuk memberikan informasi. Angket ini
disediakan sesuai kebutuhan pada tiap SNP.

3. Teknik

Dalampemantauan SNP ini akan menggunakan beberapa teknik


antara lain: perorangan atau individu dengan pihak sekolah binaan dan
kelompok (evaluasi diri dan visitasi).

8
9
BAB IV HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN

A. Hasil Pelaksanaan Dan Pengolahan Pemantauan Pelaksanaan Delapan SNP


Ketercapaian
No. Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Kesimpulan Tindak lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pemantauan Program SMPN 5 3 Satuan Pendekatan Karena 100% Rata-rata Konsultasi,
SKL, standar pemantauan dan Bulukumba Pendidika : Direktif, kesibukan kepala pemenuhan SNP diskusi ,
isi, standar evaluasi SMPN 7 n non direktif sekolah, SKL = 79,87 pembinaan
prosess dan implementasi Bulukumba dan kadangkala sulit Isi = 82,07 individual dan
standar /pengelolaan SMPN Satap kolaboratif bertemu dengan Proses =75,43 pembimbingan
penilaian kurikulum (di 14 Bulukumba wawancara, kamad, Penilaian =
dalamnya meliputi studi Tidak 85,66
pemantauan SKL, dokumen, lengkapnya 80,76 %
SI, standar proses, dan dokumen Sekolah sudah
dan standar kuesioner perencanaan mencapai
penilaian) /angket pembelajaran, pemenuhan
dan Penilaian SNP
hasil
pembelajaran

2. Pemantauan Pemantauan SMPN 5 3 Satuan Pendekatan Tidak 100 % 76,91% SNP Konsultasi,
Standar Sarana dan Bulukumba Pendidika : Direktif, lengkapnya Sarana terpenuhi diskusi ,
Sarana prasarana SMPN 7 n non direktif administrasi pembinaan
Bulukumba dan Tanah individual dan
SMPN Satap kolaboratif kepemilikan dari pembimbingan
14 Bulukumba wawancara, yayasan
studi
dokumen,
dan
kuesioner
/angket

|9
3. Pemantauan Pemantauan dan SMPN 5 3 Satuan Pendekatan Adanya 100% Standar. Konsultasi,
standar pembimbingan Bulukumba Pendidika : Direktif, administasi Pengelolaan diskusi ,
pengelolaan, penyusunan RKM SMPN 7 n non direktif kepegawaian =78.64 pembinaan
tenaga dan RKT dan Bulukumba dan yang belum PTK = 75,84 individual dan
pendidik dan pembinaan SMPN Satap 14 kolaboratif Pembiayaan = pembimbingan
tertata dengan
kependidikan administrasi Bulukumba wawancara, 82,24
serta
baik SMP memenuhi
kepegawaian studi
standar dokumen, standar nasional
pembiayaan dan
kuesioner
/angket

|
B. Pembahasan Hasil Pengawasan
Seperti yang dijelaskan dalam di atas, hasil pemantauan
pelaksanaan SNP setiap sekolah binaan dengan menggunakan kriteria
keberhasilan skor perolehan pemantauan SNP sebagai berikut :
91 - 100 % Amat Baik
80 - 90 % Baik
65 - 79 % Cukup
<65 % Kurang
Berikut perolehan data dan kesimpulan hasil pemantauan SNP
pada sekolah binaan :
1. SMPN 5 Bulukumba
Rekapitulasi Kinerja

Presentase
No Standar Kinerja Max
1 Isi 85,60% 100%
2 Proses 84,00% 100%
3 Kompetensi Lulusan 74,67% 100%
Pendidik dan Tenaga
4 Kependidikan 70,00% 100%
5 Sarana dan Prasarana 62,86% 100%
6 Pengelolaan 74,78% 100%
7 Pembiayaan 78,75% 100%
8 Penilaian 96,36% 100%
Rerata Kinerja 78,38% 100%

Dari hasil pemantauan keseluruhan SNP tersebut, maka sekolah ini


sudah mencapai nilai rata = 78,38 dalam pemenuhan SNP.
Sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan SNP pada Sekolah
tersebut sudah mencapai kriteria Baik.

12
GRAFIK SNP SMPN 5 BULUKUMBA96.36%
85.60%84.00%
100.00% 74.67%70.00% 74.78%78.75% 78.38%
62.86%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Isi es sa
n
ka
n
an
a
aa
n an ia
n rj a
os lu di ar ol ya la ne
Pr u i s l i a n i K i
si
L nd Pr
a ge b Pe ta
en epe n P en P em ra
t K d a R e
pe ga na
m na ra
Ko Te Sa
n
k da
i
id
e nd
P

Kinerja Max

2. SMPN 7 Bulukumba
Rekapitulasi Kinerja

Presentase
No Standar Kinerja Max
1 Isi 86,40% 100%
2 Proses 84,00% 100%
3 Kompetensi Lulusan 74,67% 100%
Pendidik dan Tenaga
4 Kependidikan 70,00% 100%
5 Sarana dan Prasarana 50,29% 100%
6 Pengelolaan 74,78% 100%
7 Pembiayaan 78,75% 100%
8 Penilaian 96,36% 100%
Rerata Kinerja 76,91% 100%

Dari hasil pemantauan keseluruhan SNP tersebut, maka sekolah ini


sudah mencapai nilai rata = 76,91 dalam pemenuhan SNP.
Sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan SNP pada Sekolah
tersebut sudah mencapai kriteria Baik

13
GRAFIK SNP SMPN SATAP 14 BULUKUMBA 96.36%
86.40%84.00%
100.00% 74.67%70.00% 74.78%78.75% 76.91%
80.00% 50.29%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Isi es an an na an an ia
n
er
ja
os us ik ra la ya la
Pr Lu
l i d sa l o i a n i K i n
si nd Pr
a ge b Pe ta
en epe n P en P em ra
t a e
pe aK ad R
o m n ag r an
K T e Sa
d an
ik
id
end
P

Kinerja Max

3. SMPN Satap 14 Bulukumba


Rekapitulasi Kinerja

Presentase
No Standar Kinerja Max
1 Isi 86,40% 100%
2 Proses 84,00% 100%
3 Kompetensi Lulusan 74,67% 100%
Pendidik dan Tenaga
4 Kependidikan 70,00% 100%
5 Sarana dan Prasarana 50,29% 100%
6 Pengelolaan 74,78% 100%
7 Pembiayaan 78,75% 100%
8 Penilaian 96,36% 100%
Rerata Kinerja 76,91% 100%

Dari hasil pemantauan keseluruhan SNP tersebut, maka sekolah ini


sudah mencapai nilai rata = 76,91 dalam pemenuhan SNP.
Sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan SNP pada Sekolah
tersebut sudah mencapai kriteria Baik

14
GRAFIK SNP SMPN SATAP 14 BULUKUMBA 96.36%
86.40%84.00%
100.00% 74.67%70.00% 74.78%78.75% 76.91%
80.00% 50.29%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Isi es an an na an an ia
n
er
ja
r os us ik ra la ya i la in
P L ul d id asa elo b ia n K
i en Pr ng Pe at
a
ns ep an Pe Pe
m
er
ete K d R
m
p ga na
Ko na ra
Te Sa
an
i kd
id
nd
Pe

Kinerja Max

Berikut perolehan SNP setiap Sekolah Binaan


SMPN
SMPN 5 SMPN 7 Rerata
No Standar SATAP 14
BLK BLK Kinerja
BLK
1 Isi 85,60% 85,60% 86,40% 85,87%
2 Proses 84,00% 84,00% 84,00% 84,00%
3 Kompetensi Lulusan 72,86% 72,86% 74,67% 73,46%
4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 70,00% 70,00% 70,00% 70,00%
5 Sarana dan Prasarana 62,86% 62,86% 50,29% 58,67%
6 Pengelolaan 74,78% 74,78% 74,78% 74,78%
7 Pembiayaan 78,75% 78,75% 78,75% 78,75%
8 Penilaian 88,33% 96,36% 96,36% 93,68%

GAG
GRAFIK PEMENUHAN SNP SEKOLAH BINAAN
120.00%
80.00%
40.00%
0.00%
Sarana dan Prasarana
Proses
Isi

Kompetensi Lulusan

Pengelolaan

Pembiayaan

Penilaian
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan

SMPN 5 BLK SMPN 7 BLK


1 2 3 4 5 6 7 8
SMPN SATAP 14 BLK Rerata Kinerja

15
1. Standar Kompetensi Lulusan

Dari data tersebut nampak untuk Standar SKL, perolehan


tertinggTKN 5 Bulukumba, dengan nilai 72,86 ( Cukup ), SMPN 7
Bulukumba 72,86 (Cukup ) dan SMPN Satap 14 Bulukumba
memperoleh nilai 74,67 ( cukup ). Adapun rata-rata pemenuhan
SNP SKL adalah 73,46 atau (Cukup).
2. Standar Isi

Berdasarkan data tersbut, perolehan SNP Standar Isi tertinggi diraih


oleh SMPN 5 Bulukumba dengan nilai 85,60 ( baik ), SMPN 7
Bulukumba Memperoleh nilai 85,60 ( Baik ) dan SMPN Satap 14
Bulukumba mendapatkan nilai 86,40( Baik ). Rata-rata pemenuhan
SNP standar isi adalah 85,87 (Baik.)

3. Standar Proses

Berdasarkan data tersebut, perolehan SNP standar proses tertinggi


adalah SMPN 5 Bulukumba dengan nilai 84,00 ( Baik ), SMPN 7
Bulukumba Memperoleh nilai 84,00 ( Baik ) dan SMPN Satap 14
Bulukumba mendapatkan nilai 84,00( Baik ). Rata-rata standar
proses adalah 84,00 atau Baik.

4. Standar Penilaian

Berdasarkan grafik tersebut, perolehan SNP untuk Standar


penilaian adalah tertinggi oleh SMPN 5 Bulukumba dengan nilai
88,33 ( Baik ), SMPN 7 Bulukumba Memperoleh nilai 96,36( Amat
Baik ) dan SMPN Satap 14 Bulukumba mendapatkan nilai 96,36(
Amat Baik ). Rata-rata pemenuhan standar penilaian adalah 93,68
atau berkategori Amat Baik.

16
5. Standar Sarana dan Prasarana

Perolehan data pemenuhan SNP untuk standar Sarana dan


Prasarana adalah tertinggTKN 5 Bulukumba dengan nilai 62,86 (
Cukup ), SMPN 7 Bulukumba Memperoleh nilai 62,86 ( Cukup ) dan
SMPN Satap 14 Bulukumba mendapatkan nilai 50,29( Kurang ).
Rata-rata pemenuhan standar sarpras adalah 58,67 atau (Kurang ).

6. Standar Pengelolaan

Pemenuhan SNP Standar Pengelolaan tertinggi oleh SMPN 5


Bulukumba dengan nilai 74,78 ( Cukup ), SMPN 7 Bulukumba
Memperoleh nilai 74,78 ( Cukup ) dan SMPN Satap 14 Bulukumba
mendapatkan nilai 74,78( Cukup ) Rata-rata pemenuhan standar
pengelolaan adalh 74,78 atau Cukup.

7. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan grafik tersebut, pemenuhan SNP Tendik tertinggi


adalah SMPN 5 Bulukumba dengan 70,00 ( Cukup ), SMPN 7
Bulukumba memperoleh nlai 70,00 ( Cukup ), dan SMPN Satap 14
Bulukumba memperoleh nilai 70,00 ( Cukup ), Rata-rata pemenuhan
standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah 70,00 atau
Cukup.

8. Standar Pembiayaan

Dalam grafik pemenuhan SNP standar pembiayaan ini tertinggi


adalah SMPN 5 Bulukumba dengan nilai 78,75( Baik ), SMPN 7
Bulukumba Memperoleh nilai 78,75( Baik ) dan SMPN Satap 14
Bulukumba mendapatkan nilai 78,75( Baik ). Rata-rata pemenuhan
standar pembiayaan adalh 78,75 atau baik.

17
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan fungsional
Pengawas sekolah dan Angka Kreditnya Bab II pasal 5 menyatakan
bahwa salah satu tugas pengawasan akademik dan manajerial pada
satuan pendidikan adalah pemantauan pelaksanaan delapan Standar
Nasional Pendidikan.
Hasil pemantauan pemenuhan SNP pada sekolah binaan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan setiap sekolah
a. SMPN 5 Bulukumba memperoleh rata-rata SNP 78,38 atau
berkategori baik. Tertinggi Standar penilaian 88,33 dan terendah
standar proses 62,86 atau berkategori Baik..
b. SMPN 7 Bulukumba memperoleh rata-rata SNP 76,91 atau
berkategori Baik. Tertinggi Standar Penilaian 96,36 dan terendah
standar Sarana dan Prasarana dengan nilai 62,86berk,86ategori
baik.
c. SMPN Satap 14 Bulukumba memperoleh rata-rata 76,91 atau
berkategori Baik. Tertinggi Standar isi 96,36 dan terendah
standar Sarana dan Prasarana 50,29 berkategori Baik.
2. Berdasarkan pemenuhan setiap SNP pada 3 (tiga ) sekolah binaan
masih dalam kategori Baik

18
B. Rekomendasi
Berdasrkan hasil pembahasan yang tertulis pada simpulan di atas
maka terdapat beberapa hal yang perlu direkomdasikan.
1. Semua Sekolah yang merupakan binaan untuk tahun
pelajaran mendatang yakni 2017/2018 masih memerlukan
perhatian serius terutama pemenuhan secara menyeluruh 8
SNP sekalipun seluruhnya sudah dalam kategori Baik.

19

Anda mungkin juga menyukai