Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELAKSANAAN

SUPERVISI AKADEMIK

DISUSUN OLEH :
TIM PENJAMIN MUTU SEKOLAH

PERWAKILAN YPLP PGRI P R O V I N S I J A W A B A R A T


KABUPATEN SUKABUMI

SMK PGRI CISAAT


Jl. Raya Cisaat No. 131 Telp. ( 0266 ) 241387
Email : official.smkpgricisaat@gmail.com

Page 1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Survei internasional PISA, menunjukkan kedudukan Indonesia dibanding dengan
negara-negara lain dalam bidang pendidikan yaitu skor rata-rata penilain pada
kemampuan membaca, matematika dan sains dari siswa sekolah menengah usia 15
tahun membuat Indonesia dalam kategori yang terbawah. Hasil survei tersebut pada
tahun 2009 menunjukkan dari jumlah peserta 65 negara kemampuan literasi membaca
siswa Indonesia peringkat 57, literasi matematika peringkat 61, dan literasi sains
peringkat 60 (LitBang-Kemendikbud, 2010).
Rendahnya peringkat Indonesia dalam surve PISA dapat disebabkan oleh
berbagai faktor yang sangat kompleks, mulai dari faktor guru, sekolah, sarana
prasarana pendidikan, pembiayaan, juga kebijakan yang diterapkan atau faktor lain
yang belum disebutkan. Tetapi dari faktor-faktor tersebut yang paling berperan utama
adalah dari faktor guru, terbukti dari penelitian-penelitian tentang kompetensi guru
banyak menujukkan bahwa jika kompetensi guru rendah maka kinerjanya juga rendah,
dan yang paling merasakan jika kinerja guru rendah adalah siswa sebagai subyek yang
berkaitan langsung dengan guru. Kompetensi guru meliputi empat komponen, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional guru, bisa ditempuh dengan
berbagai cara, antara lain pelatihan, mengaktifkan kegiatan guru (MGMP), pertemuan
forum-forum ilmiah (seminar, simposium, workshop), juga yang terpenting adalah
supervisi kinerja guru terutama yang berkaiatan dengan proses pembelajaran/
akademik. Supervisi akademik menjadi tugas atau tanggung jawab kepala sekolah
sebagai seorang supervisor.
Supervisi dilakukan dalam semua aspek yang berkaitan dengan manjemen di
sekolah. Salah satu bagian terpenting dalam rangka meningkatkan mutu sekolah adalah
program supervisi akademik. Berdasar Kemendikbud (2012:13) supervisi akademik
yang dilaksanakan secara tepat dan berkesinambungan akan menghasilkan
pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualias akan berdampak positif
terhadap peserta didik, guru, dan kepala sekolah itu sendiri.

Page 2
Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas berdasar dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh guru sebelum mengajar,
dalam menyusun RPP guru berpedoman pada silabus yang telah tersusun melalui
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Supervisi selalu mengacu pada
kegiatan untuk memperbaiki, maka untuk melaksanakan supervisi dengan baik harus
dilakukan dengan prosedur yang benar. Adapun prosedur supervisi dimulai dari
perencannan, pelaksanan dan evaluasi serta tindak lanjut dari hasil evaluasi.
Berdasar hal tersebut di atas, dari studi dokumentasi awal dan hasil pembicaraan
dengan kepala sekolah juga beberapa guru, penulis menemukan bahwa implementasi
supervisi akademik di SMK PGRI Cisaat belum dilaksanakan sesuai prosedur, maka
dalam tulisan ini, peneliti ingin menggali tentang perencanaan, pelaksanaan , evaluasi
dan tindak lanjut dari kegiatan supervisi yang selama ini telah dilaksanakan, supaya
mendapat informasi sebagai bahan perbaikan dari pelaksanaan suprvisi.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan laporan hasil supervisi ini adalah :
1) Mengetahui perencanaan supervisi akademik di SMK PGRI Cisaat.
2) Mengetahui pelaksanaan supervisi akademik di SMK PGRI Cisaat.
3) Mengetahui evaluasi supervisi akademik di SMK PGRI Cisaat.
4) Mengetahui tindak lanjut hasil evaluasi supervisi akademik di SMK PGRI Cisaat.

1.3. Manfaat Penulisan


Manfaat dalam laporan ini ada dua yaitu mafaat teoritis dan manfaat praktis,
secara teoritis penulisan ini dapat bermanfaat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan supervisi akademik di sekolah, supaya pelaksanaan supervisi dapat
ditingkatkan dan lebih berhasil serta sesuai dengan makna dari kegiatan supervisi.
Sedangakan secara praktis bagi kepala sekolah, laporan ini bermanfaat sebagai bahan
evaluasi dalam kegiatan supervisi akademik di sekolah dan bagi guru, laporan ini ini
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran
jika masih ditemukan kekurangan.

Page 3
II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Supervisi Akademik


Beberapa konsep supervisi akademik antara lain:
1) Menurut Daresh, 1991, Glickman, et al. 2007 dalam Kemendikbud (2012:15)
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan
pembelajaran.
2) Menurut Suhardan (2010) supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan
akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam
mengajar, pengawasan terhadap murid yang belajar dan pengawasan terhadap situasi
yang menyebabkannya.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik
adalah kegiatan pengawasan terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
oleh guru dan siswa, sehingga dengan adanya kegiatan pengawasan proses belajar
mengajar akan terjaga mutunya sehingga menghasilkan mutu pendidikan yang baik.

2.2 Tujuan Supervisi Akademik


Menurut Sahertian (2010), tujuan supervisi akademik memberikan layanan dan
bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.
Berdasar tujuan tersebut maka dapat dikatakan bahwa supervisi akademik memberikan
layanan dan bantuan pada guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga
kualitas belajar siswa juga semakin baik.

2.3 Prinsip Supervisi Akademik


Prinsip-prinsip supervisi akademik yang ditulis oleh Sahertian (2010) adalah:
1) Prinsip ilmiah (scientefic), yaitu kegiatan supervisi dilaksanakan berdasar data
obyektif yang diperoleh pada pelaksanaan proses belajar mengajar melalui
wawancara (alat perekam), angket, observasi dan pelaksanaanya secara sistematis,
berencana serta kontinu.
2) Prinsip demokratis, yaitu menjujung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan
berdasarkan hubungan atasan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.

Page 4
3) Prinsip kerjasama, yaitu mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
“supervisi sharing of idea, sharing of experience” memberi support, dorongan,
menstimulus guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4) Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu supervisi yang mampu mencipatakan suasana
kerja yang menyenangkan sehingga guru-guru termotivasi untuk mengembangkan
potensi keratifitasnya.

2.4 Fungsi Supervisi Pendidikan


Menurut Swearingen (1961) dengan bukunya yang berjudul Supervision of
Instrumen – Foundation and Dimension dalam Sahaertian (2010) terdapat delapan
fungsi supervisi yaitu:
1) Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
2) Memperlengkapi kepememimpinan sekolah.
3) Memperluas pengalaman guru-guru.
4) Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5) Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
6) Menganalisis situasi belajar mengajar.
7) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pekada setiap anggota staf.
8) Memberi wawasan yang lebig luas dan terintegrasi dalam merumuskan.

2.5 Model Supervisi Akademik


Sahartian dalam bukunya yang berjudul Konsep Dasar dan Teknik Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, menuliskan
berbagai macam model supervisi, yaitu :
1) Model konvensional (tradisional), adalah model supervisi untuk mencari dan
menemukan kesalahan, atau dapat disebut sebagai supervisi korektif.
2) Model ilmiah, model ini mempunyai ciri-ciri dilaksanakan secara berencana dan
kontinu; sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu; menggunakan
instrumen pengumpulan data; dan ada data obyektif yang diperoleh dari keadaan
yang riil.
3) Model supervisi klinis, yaitu bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan
mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan,

Page 5
serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata,
serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.
4) Model artistik, yaitu model yang menjadikan supervisor mempunyai hubungan
yang baik dengan guru-guru yang dibimbing, sehingga para guru merasa diterima,
ada perasaan aman dan dorongan positif untuk berusaha maju.

2.6 Pendekatan Supervisi


Pendekatan supervisi ada 3 bentuk, yaitu:
1) Pendekatan direktif.
2) Pendekatan non dircctif.
3) Pendekatan kolaboratif.

2.7 Obyek Supervisi


Obyek supervisi pada masa mendatang menurut Sahertian (2010) meliputi:
1) Pembinaan Kurikulum.
2) Perbaikan proses pembelajaran.
3) Pengembangan staf.
4) Pemeliharaan dan perawatan moral serta semangat kerja guru.

2.3 Teknik Supervisi


Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik yang bersifat individual, yaitu
dengan cara ;
1) Kunjungan Kelas.
2) Observasi Kelas.
3) Percakapan piribadi.
4) Inter-visitasi.
5) Menyeleksi berbagai sumber bahan mengajar.
6) Menilai diri sendiri.

2.4 Prosedur Supervisi Akademik


Prosedur supervisi akademik adalah rangkaian program kegiatan supervisi,
menurut Kemendikbud (2015) prosedur supervisi akademik terdiri atas :
1) Tahap persiapan, meliputi menyiapkan instrumen dan menyiapkan jadwal bersama.

Page 6
2) Tahap pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
3) Tahap pelaporan, meliputi mengidentifikasi hasil pengamatan pada saat observasi,
menganalisa hasil supervisi, mengevaluasi bersama.

2.5 Dokumen Pendukung Kegiatan Supervisi Akademik


a) Instrumen Perencanaan kegiatan Pembelajaran.
b) Instrumen Observasi Kelas.
c) Daftar Pertanyaan setelah Observasi.
d) Format Tindak Lanjut Hasil Supervisi.

Page 7
III. PROSEDUR SUPERVISI AKADEMIK

3.1 Perencanaan Supervisi Akademik


SMK PGRI Cisaat dalam perencanaan supervisi akademik meliputi kegiatan:
1) Di awal tahun pelajaran kepala sekolah mengadakan koordinasi dengan para
pembantu pimpinan untuk menentukan jadwal rencana pelaksanaan supervisi.
2) Penyusunan jadwal dengan memperhatikan kalender akademik sekolah yang telah
disusun di awal tahun pelajaran.
3) Kepala sekolah bersama dengan wakil dan beberapa unsur guru menyusun program
pelaksanaan supervisi, program evaluasi supervisi dan menyusun program tindak
lanjut hasil evaluasi supervisi.
4) Hasil perencanaan di sosialisasikan pada seluruh guru dan memberi kesempatan
pada guru untuk memberikan hal-hal yang kemungkinan belum tercantum pada
rencana program supervisi.
5) Menyiapkan administrasi dokumen pendukung
e) Instrumen Perencanaan kegiatan Pembelajaran
f) Instrumen Observasi Kelas
g) Daftar Pertanyaan setelah Observasi
h) Format Tindak Lanjut Hasil Supervisi

3.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik di SMK PGRI Cisaat


1) Tempat , waktu pelaksanaan dan sasaran
Supervisi akademik di laksanakan di SMK PGRI Cisaat, yang berlokasi di Dsn
Sumbersari, Ds Kunir Lor kecamatan Kunir. Waktu pelaksanaan adalah 17 Januari
2022 s.d. 01 Februari 2022, dengan obyek sasaran adalah proses kegiatan
pembelajaran.dari semua guru dan siswa SMK PGRI Cisaat.

2) Tujuan supervisi
Kegiatan supervisi dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan
kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya di dalam kelas (proses belajar
mengajar) sehingga meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang pada
akhirnya akan meningkatkan kemampuan siswa.

Page 8
3) Model, teknik dan pendekatan supervisi
Model yang diterapkan adalah campuran dari model konvensional dan model
artistik tergantung dari situasi dan kondisi yang terjadi. Sedangkan teknik supervisi
yang digunakan adalah kunjungan Kelas, observasi kelas, percakapan piribadi, inter-
visitasi, menyeleksi berbagai sumber bahan mengajar dan menilai diri sendiri.
Pendekatan supervisi secara direktif, yaitu atas inisiatif dari kepala sekolah. Dalam
prakteknya kegiatan supervisi di SMK PGRI Cisaat tidak sepenuhnya dilakukan
sendiri oleh kepala sekolah, tetapi kepala sekolah menunjuk beberapa guru senior
sebagai supervisor.

4) Kegiatan yang dilakukan supervisor


Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan Supervisor langsung datang ke
dalam kelas untuk mengamati kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir
yang dilaksanakan satu kali pertemuan ( 2 X 30 menit). Selain mengamati
pelaksanaan pembelajaran superrvisor juga menilai kelengkapan perangkat
pembelajaran seperti Silabus, RPP, dokumen tugas siswa, dokumen penilaian, alat
pembelajaran, , media pembelajaran yang digunakan lingkungan sekitar .
Supervisor mencatat hasil supervisi sesuai instrumen observasi kelas dan
membuat catatan-catatan hasil temuan selama pelaksanaan PBM, yang kemudian
akan digunakan sebagai bahan diskusi dan evaluasi pada kegaiatan evaluasi. Hasil
kemampuan guru dapat dilihat pada tabel interval kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran.

Tabel Interval Kemampuan Guru (KG) Mengelola


Pembelajaran
Interval Kategori
KG < 55% Kurang
55% ≤ KG < 75% Cukup
75% ≤ KG < 85% Baik
85% ≤ KG ≤ 100% Sangat Baik

Page 9
Dalam tahap ini kadang-kadang terjadi supervisor tidak bisa melaksanakan secara
penuh pada saat KBM berlangsung, karena adanya tamu atau kegiatan lain yang
mendadak, sehingga bisa saja berpnegaruh pada hasil penilaian.
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik
1) Tahap evaluasi hasil supervisi akademik
Tahap evaluasi ini dilakukan dengan cara merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan, refleksi dilakukan guru bersama supervisor/ kepala sekolah. Hasil dari
tahap refleksi dicatat dan akan dipakai sebagai bahan untu melakukan tindak lanjut.
Tetapi dalam prakteknya masih sering belum dilaksanakan, dari catatan hal-hal yang
ditemukan tidak dilanjutkan dengan diskusi, dan hanya merupakan catatan tanpa ada
tindak lanjut.
2) Laporan Hasil Pengawasan Proses Pembelajaran

3.4 Tindak Lanjut Hasil evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik


Kegiatan tindak lanjut ini, belum sepenuhnya dilaksanakan sehingga hanya berhenti
sampai tahap pencatatan belaka. Berikut contoh Rekap Hasil Supervisi dan Tindak
Lanjut

No Nama Guru Mapel Skor Catatan Khusus Tindak


Hasil Lanjut

1 Odang, S.ST. Pem. Sasis 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan
dengan siswa upskilling

2 Sujatma, S.Pd. Pem. Mesin 91 Lengkapi Re skilling


perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

3 Dedi Sutisna, S.Pd.I. PAI BP 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan
dengan siswa upskilling

4 Isye Rostiana, S.Pd. Bahasa 83 Memperbaiki Re skilling

Page 10
Sunda komunikasi dan
dengan siswa upskilling

5 Teti Maryati, S.Pd. Bahasa 83 Memperbaiki Re skilling


Inggris komunikasi dan
dengan siswa upskilling

6 Ida Farida Anwar, S.Pd. Gambar 91 Lengkapi Re skilling


Teknik perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

7 Dindin Samsudin, Kimia 83 Memperbaiki Re skilling


S.Th.I komunikasi dan
dengan siswa upskilling

8 Nurpalahudin, S.Kom. Simulasi 83 Memperbaiki Re skilling


Digital komunikasi dan
dengan siswa upskilling

9 Moh. Taufik Setiawan , Sejarah 83 Memperbaiki Re skilling


SH Indonesia komunikasi dan
dengan siswa upskilling

10 Ardi Muharam R, S.AP Pem. 83 Memperbaiki Re skilling


Kelistrikan komunikasi dan
dengan siswa upskilling

11 Iman Noer Iman, S.Pd. PKKWU 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan
dengan siswa upskilling

12 Mia Rusmiyati, S.Pd.I. OTK 91 Lengkapi Re skilling


Kepegawaian perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

13 Siti Zahra Nurfahmi, OTK 91 Lengkapi Re skilling


S.Pd. Keuangan perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

14 Isti Yulistia, A.Md. OTK Sarpras 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan

Page 11
dengan siswa upskilling

15 Salman Azmi Kautsar, Pengelolaan 91 Lengkapi Re skilling


S.Pd. Bengkel perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

16 Novi Puspasari, S.Pd. Bahasa 83 Memperbaiki Re skilling


Indonesia komunikasi dan
dengan siswa upskilling

17 Asep M. Daud A.R, PDTO 91 Lengkapi Re skilling


A.Md.Kom perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

18 Gita Septiani, Bahasa 91 Lengkapi Re skilling


A.Md.Kom. Indonesia perangkat dan
pembelajaran upskilling
dengan program
remedial dan
pengayaan

19 Asep Jenal, S.Pd.I. BTQ 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan
dengan siswa upskilling

20 Feri Rajdian, S.Pd. Ekonomi 83 Memperbaiki Re skilling


Bisnis komunikasi dan
dengan siswa upskilling

21 Fajar Dwi Atmaja, S.Pd. PJOK 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan
dengan siswa upskilling

22 Elin Nur’aeni PPKN 83 Memperbaiki Re skilling


komunikasi dan
dengan siswa upskilling

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 12
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan implementasi supervisi akademik di SMK PGRI
Cisaat, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik belum dilaksanakan
sesuai ketentuan yang ada atau belum seluruh prosedur dilaksanakan dan secara
administrasi belum terdokumen dengan baik.

4.1 Saran
1) Supervisi akademik perlu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan tahap
evaluasi serta tindak lanjut seharusnya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
mutu proses belajar menagajar.
2) Perlu adanya administrasi dan dokumen yang rapi, tertib dan akurat dalam
kegiatan supervisi.

DAFTAR PUSTAKA
Balitbang, 2010. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa, diunduh
pada tanggal 1 Oktober 2015.

Page 13
Kemendikbud, 2015. Supervisi manajerial dan Supervisi Akademik, Jakarta: PPTK-
BPSDMP&PMP Kemendikbud.
Sahertian, Piet, 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta
SMK PGRI Cisaat, 2015. Dokumen Hasil Supervisi Akademik Semester 1 SMK PGRI Cisaat
Tahun Pelajaran 2015/2016. Semarang: SMK PGRI Cisaat.
Suhardan, Dadang, 2010. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.
.

Page 14

Anda mungkin juga menyukai