Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
kami dapat
menyusun makalah tentang "pelaksanaan supervisi Pendidikan" dengan sebaik-
baiknya. Adapun tujuan dari
kami makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, dan
memberi masukan, dan dosen pengampu yaitu Bapak Drs., Ahmad Syarifuddin,
M.Pd.I. yang telah
mendukung penulisan makalah ini. Meski kami telah menyusun makalah ini dengan
maksimal,
tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari teman-teman sekalian. Akhir kata, saya berharap
makalah ini dapat
menambah referensi keilmuan teman-teman
Palembang, 1 juni 2021
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supervisi adalah rangkaian proses kegiatan yang berupa kegiatan memberi
bantuan dan bimbingan kepada guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan
lainnya guna meningkatkan kemampuan, keterampilan dan mutu dalam kegiatan
pembelajaran. Supervisi merupakan salah satu bantuan dalam pengembangan
kondisi dan situasi belajar kearah yang lebih baik lagi. Didalam sekolah supervisi
merupan bagian dari kegiatan administrasi dan manajemen. Kegiatan supervisi
merupakan kegiatan yang penting dilakukan karena kegiatan ini dilakukan mulai
dari menilai, mengevaluasi dan memberi masukan serta perbaikan terhadap
kinerja guru dan komponen pendidikan yang lainnya.Pentingnya supervisi dalam
proses pendidikan dapat kita lihat dari perkembangan kurikulum dan
perkembangan sumber daya manusia dalam organnisasi. Pada pengembangan
kurikulum banyak hal yang harus dimiliki dan dipahami oleh pihak-pihak
terutama guru yang akan mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku
tersebut. Dalam pengembangan kurikulum guru harus mampu menguasai metode
pembelajaran yang baru yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan juga
harus mampu menguasi teknologi yang akan dipergunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Sedangkan dalam pengembangan sumber daya manusia harus
diperhatikan yaitu pemberian tugas dan tanggung jawab kepada setiap personil
sekolah dan juga tetap memberikan bimbingan dan bantuan kepada personil
tersebut agar skill yang dimilikinya lebih terlatih lagi.Didalam dunia pendidikan
ada banyak permasalah supervisi pendidikan
yang bermunculan seperti rendahnya keterampialan guru dan komponen
penddidikan lainnya, kurangnya sarana dan fasilitas pembelajaran, dan lain
sebagainya. Dari beberapa permasalahan tersebut akan berdampak kepada mutu
pendidikan itu sendiri. Baik atau buruknya mutu pendidikan tergantung kepada
sumber daya manusia yang terlibat dan juga fasilitas yang digunakan. Oleh sebab
itu, pada artikel ini penulis akan mengakaji tentang “Pelaksanaan Supervisi
Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep Supervisi Pendidikan
2. Proses Supervisi Pendidikan
C. TUJUAN
1. Untuk membantu dalam mempelajari konsep supervise
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Supervisi Pendidikan
a. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah salah satu istilah pendekatan supervisi yang digunakan dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan. Dimana supervisiklinis ini merupakan kegiatan supervisi
yang dilakukan dengan pertemuan langsung atau tatap muka langsung antara supervisor dan
guru sembari membahas apa saja permasalahan dan kendala yang sering terjadi dikelas,
menganalisis permasalahan tersebut dan terakhir dicarikan strategi baru yang dapat
digunakan dalam penanganan masalah pembelajaran di kelas tersebut. Jadi intinya supervisi
klinis ini berupa kegiatan mencari dan mengumpulkan data tentang permasalahan ataupun
kendala yang terjadi dikelas lalu mencari jalan keluar terbaik dari masalah atau kendala
tersebut.
b. Supervisi Pengembangan
c. Supervisi Differensial
1) Prinsip ilmiah
Dimana pada prinsip ini diharapkan kegiatan supervisi dilaksanakan seobjektif mungkin dan
didukung dengan data-data yang valid serta dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
2) Prinsip demokratis
Seorang supervisor harus memperhatikan hubungan yang baik dengan guru dan juga
dengan tenaga pendidikan yang lainnya dalam melaksanakan supervisi pendidikan. Dengan
demikian akan tercipta suasana yang lebih nyaman dan hangat antara supervisor dengan guru
atau pihak yang disupervisi.
3) Prinsip kerjasama
Berdasarkan prinsip ini diharapkan kepada guru dan supervisor dapat bekerjasama
dengan baik sehingga kegiatan supervisi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Kerjasama disini yaitu adanya sikap saling terbuka antara supervisor dengan guru
atau pihak yang disupervisi.
Dengan demikan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan ada banyak hal yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan demi lancarnya kegiatan supervisi tersebut.
Mutu menurut Field (1993) dalam Giri (GIRI, 2016)adalah “sebagai ukuran dari
produk atau kinerja pelayanan terhadap satu spesifikasi pada satu titik tertentu”. Ukuran yang
dimaksud jika dikaitkan dengan bidang pendidikan yaitu berupa pelayanan akademik. Mutu
merupakan karakter dan batasan tertinggi dari suatu produk atau jasa layanan yang dapat
memberi kepuasan pelanggan.
Dengan demikian, jasa pelayanan dibidang pendidikan harus dapat menciptakan mutu
yang baik. Menurut Sudarsana(Sudarsana, 2016) Dengan adanya mutu pendidikan yang baik
maka proses kegiatan belajar mengajarakan lebih baik lagi. Mutu pendidikan adalah
kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber dan komponen pendidikan
untuk meningkatkan kemampuan belajar yang lebih baik lagi.
a). Perencanaan
1. Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi atau rapat staf,
2. Mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang dikumpulkan,
Pendidik.
b). Pelaksanaan
C). Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan proses dan hasil
pelaksanaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi
supervisi ditujukan kepada semua orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervisi.
Hasil dari evaluasi supervisi akan dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanan
berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85) mengemukakan evaluasi berpedoman pada
tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai dengan corak dan tujuan
sekolah. Prosedur pelaksanaan supervisi menempuh tiga tahapan, yaitu pertemuan
pendahuluan, observasi pendidik yang sedang mengajar, dan pertemuan balikan
(Burhanuddin dkk, 2007:36).
Adapun bentuk tindak lanjut supervisi akademik dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai
berikut:
1. Pembinaan
1) Pembinaan Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yangperlu perbaikan
dengan segera dari hasil analisis supervisi. Menurut Sahertian (2000) pembinaan dengan
pendekatan langsung berarti supervisor memberikan arahan langsung. Dengan demikian
pengaruh supervisor lebih dominan.
b) Analisis kebutuhan,
d) Menilai, dan
e) Revisi
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum yangperlu perbaikan
dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervisi. Sahertian (2000) menyatakan
bahwa: perilaku supervisor dalam pendekatan tidak langsung adalah mendengarkan, memberi
penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan masalah. BeberapaBeberapa jenis
komponen yang dapat dipilihkepala sekolah dalam membinaguru untuk meningkatkan proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan buku pedoman/petunjuk bagi guru dan bahanpembantu guru lainnya secara
efektif.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam
sebuah kelas baik kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau mengamati guru yang
sedang mengajar,ataupun sedang tidak ada guru atau sedang berisi siswa tetapi tidak ada guru
yang mengajar.
Teknik observasi kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilalakukan supervisor,baik
pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan maksud untuk mencermati situasi atau
peristiwa yang sedang berlangsung dikelas yang bersangkutan.
c) Percakapan Pribadi
Percakapan pribadi merupakan dialog yang dilakukan guru oleh supervisor nya ,yang
membahas tentang keluhan keluhan dan kekurangan oleh guru yang mengajar.
d) Percakapan kelompok
Guru yang kurang percaya diri dan akan lebih baik jika dimintai pendapat dia membutuhkan
pendamping mungkinkarena kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya,akan tetapi
ketika ada orang lain dia menjadi percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya,sebagai
alas an utama bahwa pewawancara tidak terlalu ingat siapa yang berpendapat seperti yang dia
katakan.
Teknik Intervisitasi adalah saling mengunjungi antara guru yang satu dengan guru yang lain
yang sedang mengajar.
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek-aspek belajar mengajar. Dalam
usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru, supervisor pendidikan akan menaruh
perhatian terhadap aspek – aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang
efektif.
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat memberikan
nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut,yang akhirnya akan memberikan
nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik.
Teknik ini adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang belajar mengajar dan materi
yang telah diajarkan
Pertemuan orientasi adalah pertemuan antara supervisor dengan supervisi (Terutama guru
baru) yang bertujuan menghantar supervisi memasuki suasana kerja yang baru.
b) Rapat Guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk
membicarakan proses pembelajaran, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru.
d) Diskusi
Diskusi adalah perutkan pikiran atau pendapat ,melalui suatu percakapan tentang suatu
masalah untuk mencari alternatif pemecahan nya.
e) Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang
sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok
Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru
menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah
diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain.
Merupakan suatu kegiatan kelompok dalam situasi tatap muka,bertukar informasi atau untuk
memutuskan sesuatu keputusan tentang masalah tertentu.
h) Teknik Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk
mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan
topik.
i) Teknik Simposium
l) Organisasi Profesi