Anda di halaman 1dari 5

PENGAWASAN DAN EVALUASI MUTU

Sering kali orang berbicara tentang mutu pendidikan namun yang dirasakan masih kurangnya
penjelas mengenai pengertian mutu dalam sebuah pendidikan. Mutu dalam dunia pendidikan
diartikan sebagai pelayanan, yang dimana pelayanan tersebut diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan serta harapan-harapan terkait dengan peserta didik. Mutu merupakan suatu
panduan dari sifat sifat produk yang menunjukan kemampuanya dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung1, produk yang bermutu pastinya
memiliki nilai serta prestasi dari pemiliknya.
Seiring berkembangnya zaman mutu pendidikan juga mengalami perkembangan yang pesat
dengan tuntutan perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan. sehingga
lembaga harus lebih meningkatkan kualitas mutu pendidikan agar memiliki berdaya saing
tinggi. Begitu juga dalam Proses pelayanan pendidiakan akan berjalan dengan baik apabila
semua sepakat bahwa pendidikan harus dibangun sejalan anatara pembangunan fisik serta
ketersedianya tenaga pendidikan dan juga pendidikan yang bermutu, sehingga mampu
mendukung proses pelayanan pendidikan sesuai yang diharapkan.
Dalam upaya peningkatan mutu, suatu lembaga harus melakukan perencanaan strategi mutu,
yang dimana perencanaan strategi mutu ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja kualitas
dalam dunia pendidikan. Perencanaan strategi adalah proses pembuatan keputusan strategi,
yang dimana sebagai bentuk kebijakan dalam mengalokasikan sumber daya di seluruh unit
kerja dan tingkatan, baik itu dalam organisasi guna untuk meningatkan mutu dari sebuah
pendidikan. Tahap terakhir dari perencanaan manajemen strategi ialah pengawasan dan
evaluasi.
Pengawas merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan mutu sebuah
pendidikan. Pengertian pengawasan adalah kesuluruhan aktifitas yang meliputi mengawasi,
memeriksa, mencocokan, serta mengendalikan. Dalam kegiatanya pengawas dilakukan oleh
supervisor yang memberikan tantangan pengembangan sebuah lembaga kepada steakholder
pendidikan disekolah. Tantangan tersebut harus dibuat serealistis mungkin sehingga mkampu
dicapai oleh pihak lembaga yang berdasarkan situasi serta kondisi lembaga tersebut. Dengan
begitu para steakholder akan tertantang untuk bekerja sama secara kolaboratif dalam rangka
pengembangan mutu dalam sebuah lembaga pendidikan.
Tugas pokok pengawas pendidikan yaitu meningkatkan kinerja para guru, supaya guru dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara aktif dan efektif agar dapat mencapai tujuan
pendidikan. Yang dimana dalam kedudukanya pengawas merupakan pelaksana teknis untuk
melakukan pengawasan pendidikan terhadap berberapa jumlah lembaga yang ditujuk. Maka
sebagai pengawas harus bisa memahami, menghayati serta terampil dibidang tugasnya.
Menurut Prof. Nana Sudjana (2010) bahwa tugas pengawas pendidikan meliputi2:

1
Adi Irpan Rojak, implementasi perencanaan strategi dalam meningkatkan mutu madrasahswasta, Tesis.univ
negri maulana malik Ibrahim (malang, November, 2017)
2
Rusiana dan Irwanto, Peran pengawas dalam meningkatkan mutu pada sekolah dasar negri dikecamatan
bataguh kabupaten Kapuas, Jurnal ilmu administrasi dan manajemen, Vol.3, No.3, September 2019:22
a. Inspecting (meng supervisi),
b. advising (memberi nasehat),
c. Monitoring (memantau),
d. Reporting (membuat laporan),
e. Coordinating mengkoordinir),
f. Performing Leadership (memimpin dan melaksanakan kelima tugas pokok tersebut).
Tugas terpenting pengawas pendidikan idealnya ialah mampu memberikan opsi pemecah
masalah dalam proses pembelajaran, karena ditinjau dari berberapa tugas yang telah
disebutkan diatas bahwasanya peran pengawas pendidikan adalah membantu guru dan
pemimpin pendidikan untuk memahami isu-isu serta membuat keputusan yang bijak yang
dapat mempengaruhi pendidikan siswa.
Pengawasan dalam pendidikan merupakan penilaian sekaligus koreksi terhadap pelaksanaan
program kerja suatu lembaga pakah terlaksana dengan baik sesuai prosedur yang telah
ditentukan atau malah sebaiknya. Dengan pengertian apakah metode strategi dan Teknik yang
telah ditetapkan dalam perencanaan sudah sesuai dengan Langkah penyampaian tujuan
dengan ukuran resiko yang sekecil-kecilnya. Sejalan dengan ini maka penilaian dalam
lembaga pendidikan pada suatu sekolah harus bersifat komprehensif (luas dan lengkap) dan
diarahkan terhadap ukuran tujuan utamaperbaikan atau peningkatan pengalaman
pembelajaran pada para siswa,
Sasaran yang dijadikan pengawasan atau pengontrolan dalam pelaksanaan pekerjaan paling
umum diantaranya ialah:
1. Jumlah hasil kerja (segi kuantitas)
2. Mutu hasil kerja (segi kualitas)
3. Pegawai (kesungguhan, kerajinan, dan kecakapan kerjanya)
4. Uang (pemakainya dilakukan secara sah dan efisien)
5. Barang perbekalan (pembelian, penggunaan, dan pemeliharaan yang baik)
6. Ruang kerja (penataan serta pemakaianya)
7. Waktu (penggunaanya untuk kepentingan organisasi yang bersangkutan)
8. Metode kerja
Pengawas pendidikan memiloiki kewenangan dan kemampuan professional sebagai tenaga
kependidikan, kemampuan pengawas tidak hanya sebatas dalam memberikan bantuan atau
layanan dalam bentuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, tetapi pengawas juga bertugas memberikan bantuan dan layanan
kepada guru yang bersifat pribadi atau individu. Tidak hanya itu pengawasan pendidikan
perlu melakukan hal hal berikut:
1. Mengkoordinasikan semua program yang akan dilaksanakan oleh sebuah lembaga
2. Memperkaya pengalaman pimpinan lembaga pendidikan
3. Melengkapi kepemimpinan lembaga pendidikan
4. Memberi fasilitas kepada para pelaksana program kerja
5. Memberikan penialaian secara terus menerus terhadap kinerja pelaksana program
pendidikan
6. Memberi fasilitas tehadap pelaksana program pendidikan
7. Memberi pengetahuan atau skill pada setiap pelaku pelksana program pendidikan
8. Serta membantu meningkatkan kemampuan kerja para pelaksana program pendidikan
baik guru, pimpinan, jabatan struktular, staf administrasi dan juga personil pendidikan
lainya. Persiapan-persiapan tersebut dimaksutkan agar pengawas tidak semata-mata
dalam melihat hasil kerja, akan tetapi hasil yang maksimal diperboleh tidak terlepas
dalam bekal yang ada.
Depdiknas (1999) istilah yang sering digunakan dalam pengawasan pendidikan di sekolah
adalah pengawasan program pengajaran, pembelajaran atau supervisi yang harus
diterapkan sebagai berikut:
A. Pengawasan yang bersifat membimbing serta membantu kesulitan bukan semata-mata
mecari kesalahan. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah harus difokuskan
perhatian pada usaha yang bertujuan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi oleh
guru ataupun staf pendidikan yang lain dan tidak semata-mata mencari kesalahan.
B. Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung. Para staf atau karyawan
diberikan dorongan untuk intropeksi/memperbaiki dirinya sendiri, sedangkan kepala
sekolah hanya membantu. Hal ini penting dilakukan supaya menumbuhkan rasa
kepercayaan diri sendiri yang pada akhirnya akan menumbuhkan motifasi kerja,
C. Balikan atau saran perlu segera di diberikan. Hal ini dimaksutkan agar yang
bersangkutan dapat memahami dengan jelas keterkaitan antara saran dan balikan
tersebut dengan kondisi yangs sedang dihadapi, dan dalam memberikan balikan
tersebut sebaiknya dilakukan dengan cara diskusi, sehingga terjadi pembahasan
terhadap masalah yang sedang terjadi.
D. Pengawasan dilakukan secara periodic. Kehadiran kepala sekolah dalam supervisi jika
tidak ada hambatan sebagai pemberian dukungan moral bagi guru atau karyawan yang
sedang mengerjakan tugas.
E. Pengawasan dilaksanakan oleh sesame kemitraan. Karena suasana kemitraan ini akan
memudahkan guru dan karyawan menyampaikan hambatan yang dihadapi sehingga
dapat segera dicarikan jalan keluarnya, susasana kemitraan juga akan menumbuhkan
hubungan kerja yang harmonis sehingga tercipta kerja tim yang kompak.
Adapun dalam melakukan controlling seorang pengawas bisa menggunakan Teknik
supervisi, yang dimana pengawas lebih banyak melakukan strategi pendekatan individual
dari pada kelompok, untk Teknik individual digunakan Teknik yang bersifat langsung dan
tidak langsung. Teknik individual langsung dilakukan dengan cara supervisor langsung
masuk kelas mengamati unjuk kerja guru dalam melakukan proses pembelajaran.
Sedangkan teknik individual tidak langsung adalah supervisor mengamati proses
pembelajaran guru dari luar kelas. Di samping itu seorang supervisor bisa juga dengan
hanya melakukan pembicaraan, diskusi atau berbincang-bincang dengan seorang guru di
sebuah ruangan tentang kelengkapan atau model pembelajaran, dan sebagainya.3.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam supervisi diperlukan suatu pendekatan
yang tepat. Pendekatan dalam supervisi disebut teknik, baik yang bersifat individual
maupun kelompok yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan Teknik yang
digunakan dalam supervisi merupakan sebuah strategi kepengawasan yang harus
dikembangkan untuk menjadikan guru lebih profesional di bidangnya.

3
Ibid, 39
Dalam tugas serta fungsinya pengawasan kesimpulan pengawas dalam bidang
kompetensinya ialah :
1. memiliki kemampuan untuk memajukan siswa
2. memeiliki peluang untuk mempengaruhi pengembangan kurikulum
3. peran pengawas dalam dunia pendidikan memiliki tiga dimensi yaitu: penelitian,
komunikasi, dan pengajaran.
4. Pengawas harus peka terhadap kebutuhan dari berbagai kelompok klien yang
berinteraksi dengan mereka, sebagai pendengar yang sangat baik namun tidak hanya
mendengarkan apayang telah didengarkan melainkan juga apa yang dilakukan.
5. Pengawas hendaknya memiliki suatu model pelatihan bagi npara guru yang telah
direncanakan, seperti pelatihan untuk peningkatan guru menjadi seorang infrastruktur
6. Terakhir pengawas juga seorang pengelola.
Pengawasan dan evalusi adalah elemeen kunci dari perencanaan strategis. Proses evaluasi
yang harus fokus pada pelanggan dan mengeksplorasi 2 isu yakni tingkatan dimana
lembaga mampu memenuhi kebutuhan individual para pelanggannya baik itu internal
maupun eksternal dan sejauh mana lembaga tersebut mampu mencapai misi dan tujuan
strategis nya untuk memastikan itu bahwa sebuah proses evaluasi mampu mengawasi
tujuan individual dan institusional tersebut maka evaluasi harus dilakukan dalam tiga
level yaitu:
1. Tipe evaluasi segera tipe ini biasanya berlangsung secara optimal dan oleh individu-
individu guru atau pada tingkatan tim
2. Jangka pendek titik tujuan evaluasi pada tingkatan ini adalah untuk memastikan
perbaikan bagi segala sesuatu yang harus diperbaiki
3. Evaluasi jangka panjang evaluasi ini memerlukan banyak contoh seperti kasus
tentang sikap dan pandangan pelanggan juga diawasi melalui skala besar indikator
prestasi lembaga tujuan terpenting dari Tipe evaluasi ini adalah pencegahan dengan
menemukan kesalahan yang terjadi dan hal-hal apa saja yang tidak mampu
memberikan keuntungan kepada para pelajar kemudian mencegah hal tersebut agar
tidak terulang lagi.
Dalam sebuah lembaga pendidikan evaluasi dapat dilakukan di akhir tahun pembelajaran
dengan melihat hasil program jangka pendek pada setiap semester dan caturwulan
dilakukannya evaluasi jangka menengah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
program peningkatan mutu telah mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan adanya evaluasi ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan program untuk
diperbaiki pada tahun berikutnya.4 Evaluasi strategi dalam lembaga pendidikan adalah
langkah atau Tahap terakhir dalam manajemen perencanaan strategi para manajer atau
kepala sekolah sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan
baik.
Evaluasi adalah usaha-usaha untuk memonitor hasil-hasil dari perumusan serta penerapan
strategi yang termasuk mengukur kinerja sebuah organisasi atau lembaga institusi serta
mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan dengan strategi ini seorang
manajer atau lembaga kepala sekolah dapat mengetahui berbagai macam-macam kendala
4
Rohiat, Manajemen sekolah, Teori dasar dan praktek dilengkapi dengan contoh rencana strategis dan rencana
operasional, (Bandung:Refika aditama), 2010:76-77
yang dihadapi saat proses implementasi sedang berjalan, jika proses ini dilakukan secara
berkala maka implementasi strategi akan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
karena strategi evaluasi juga dapat meminimalisir kesalahan kesalahan atau problematika
dan implementasi strategi yang diformulakan 5.
Tujuan evaluasi adalah untuk memastikan bahwa pelajar sudah mengarah pada tujuan
utama dan hal tersebut belum terjadi maka mekanisme evaluasi harus menjamin bahwa
para pelajar tersebut mampu memperoleh tujuannya. yang di mana evaluasi merupakan
sistematis dalam mengumpulkan menganalisis dan menginterpretasikan informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program sekolah atau Madrasah dengan
kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan6.
Ada berapa macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi yaitu:
1. meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang
sekarang
2. mengukur prestasi
3. mengambil tindakan korektif atau aktivitas

Kesimpulan dari evaluasi perencanaan strategi bahwasanya dalam mengukur tingkatan


atau penilaian terhadap kinerja guru ataupun steakholder yang lainya hendaknya
dilakukan evaluasi baik evaluasi jangka Panjang, menengang atau sementara, yang
dimana evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan situasi dan kondisi dari lembaga tersebut.
Sehingga dalam peningkatan mutu dalm pendidikan dapat terlaksanakan sesuai dengan
harapan yang diinginkan.

5
Dr.Ir.Ahmad, Ac, ST,MM, Manajemen strategi, (Makasar:Nas media), juli 2020:12.
6
Muhaimin, Sutiah dan Sugeng listyo Prabowo, Manajemen pendidikan, (Jakarta:kencana prenada media
group), 2009:373

Anda mungkin juga menyukai