NIMKO: 2020.86208.3501
1. Secara garis besar kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi menjadi 4 diantaranya
sebagai berikut:1
Perencanaan supervisi perlu disusun oleh supervisor agar pelaksanaan supervisi dapat
terarah.
Pada tahap ini diawali dengan pengumpulan data untuk menemukan berbagai
kekurangan dan kelemahan guru. Data yang dikumpulkan adalah mengenai keseluruhan
situasi belajar mengajar.
Pada tahap ini, penilaian data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai.
Penilaian ini dilakukan terhadap keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor-
faktor penunjang dan penghambat dalam proses belajar mengajar.
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau kekurangan guru dalam mengajar.
Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor memperhatikan beberapa hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru yaitu: penampilan guru di depan kelas,
penguasan materi, penggunaan metode, hubungan antar personil dan administrasi kelas.
1
Nazmi Septiani, Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan, Padang, 2019, Hal. 3-10
Nama: Manurung Lola Aryani
NIMKO: 2020.86208.3501
Jika melalui deteksi ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka pada tahap ini dilakukan
perbaikan atau peningkatan kemampuan.
Perlu memberikan bimbingan kepada guru agar apa yang diperolehnya dapat diterapkan
atau diaplikasikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya
C. Evaluasi
Ada akhir proses supervisi dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
tujuan yang sudah dicapai, hal-hal yang sudah dilakukan dan hal yang belum dilaksanakan.
Evaluasi supervisi dilakukan untuk semua aspek, meliputi evaluasi hasil, proses dan
pelaksanaan. Teknik evaluasi yang dilakukan yaitu seperti wawancara, angket, observasi
penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan kelas, dan memperhatikan reaksi dan pendapat
pihak ketiga seperti sesama guru, pegawai, dan orang tua.
D. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses pembelajaran.
Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang disampaikan oleh
pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang menjadi sasaran
kepengawasannya.
3). Membantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses
belajar mengajar.
6). Membantu guru agar dapat menilai para peserta didik lebih baik.
8). Membantu guru agar merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan rasa aman.
Sedangkan menurut Made Pidarta tugas dari seorang supervisor pendidikan adalah:3
3. Seorang guru harus memiliki sifat profesional, dengan ciri-ciri utama memiliki
komitmen untuk bekerja keras, memiliki rasa percaya diri yang baik, bisa dipercaya dan
menghargai orang lain. Salah satu hal yang amat penting dari sifat profesional adalah
memiliki komitmen untuk bekerja keras untuk kemajuan sekolah. Sifat profesional dalam
kepribadian seorang guru akan terlihat dari sikap komitmennya terhadap pekerjaan dan
institusi pendidikan tempat dia mengajar.
Kemudian, sifat profesional dalam kepribadian seorang guru juga dapat dilihat dari
rasa percaya diri, yang ditandai antara lain, memiliki motivasi yang kuat untuk
berprestasi, memiliki emosi yang stabil, bisa bekerjasama dengan orang lain, dan selalu
mampu memberi jalan keluar untuk setiap persoalan yang dihadapi dalam kelompoknya.
Di samping itu, sifat profesional dalam kepribadian guru juga akan terlihat dari
pribadinya yang luhur yang dapat dipercaya oleh orang lain, sifat dapat dipercaya
4
Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran Profesi Pendidikan, (Bandung : Alphabeta, 2010), Hlm. 102
NIMKO: 2020.86208.3501
bisa dilihat dari integritasnya terhadap berbagai nilai dalam pelaksanaan pekerjaan, yakni
nilai-nilai kejujuran, keadilan, konsistensi dan selalu memenuhi janji.
Terakhir, sifat profesional dalam kepribadian guru juga bisa dilihat dari sikapnya
yang dapat menghargai orang lain.
5. Menurut Pict A. Sahertian, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
supervise, yaitu pendekatan direktif, pendekatan nondirektif dan pendekatan kolaboratif.6
a. Pendekatan direktif(langsung)
5
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Alfabeta), h.84
6
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan; Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya
Manusia, (Jakarta: PT> Rineka Cipta, 2000), h. 44-45
NIMKO: 2020.86208.3501
c. Pendekatan Kolaboratif
DAFTAR PUSTAKA
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan; Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Juni Priansa, Doni. 2014. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung:
Alfabeta.
Septiani, Nazmi, 2019. Proses dan Teknik Supervisi pendidikan, Universitas Negeri Padang.