Anda di halaman 1dari 5

Nama: Manurung Lola Aryani

NIM: 2020.86208.3501

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu, yaitu:

a. Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).

b. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan.

c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis.

d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kapanpun seleksi, bisa
menolak, atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.

e. Ketentuan Tuhan (takdir Ilahi).

Setiap fenomena atau gejala perkembangan seorang anak merupakan produk dari
kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-
faktor lingkungan. Dengan demikian, perkembangan merupakan produk dari
pertumbuhan fungsi-fungsi psikis, dan usaha belajar oleh subjek anak dalam
mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.1

2. Perkembangan fisik dan motorik pada masa bayi (0-2 tahun), yaitu:

a. Perkembangan Fisik

1). Pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai
mengendur.

2). Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.

3). Tinggi secara proporsional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan selama
tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua.

4). Dari 20 gigi seri, kira-kira 16 yang telah tumbuh sampai masa bayi berakhir.

5). Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.

1
Kayyis Fithri Ajhuri,Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 2019), h. 10.
6). Organ keinderaan berkembang dengan cepat selama masa bayi dan sanggup
berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama kehidupan.

7). Fungsi-fungsi fisiologis. Pada masa ini dasar pembinaan untuk pola makan, tidur
dan buang air harus terbentuk.

8. Perkembangan penguasaan otot-otot. Perkembangan penguasaan otot-otot


mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan oleh hukum arah
perkembangan.

b. Perkembangan Motorik

Tingkah laku instingtif pada bayi beberapa hari baru lahir sebagian besar waktunya
digunakan untuk tidur. Sekitar 88% untuk tidur, sekitar 7% untuk minum susu, 1%
untuk tingkah laku spontan. Waktu yang hanya sedikit ini digunakan untuk
melakukan berbagai gerakan-gerakan refleks yang akan menghilang pada masa bayi
dan disebut refleks bayi atau refleks anak menyusu. Refleks ini antara lain:

1). Refleks Moro atau Refleks Peluk

Refleks ini timbul karena anak terkejut dan mulai hilang pada sekitar bayi berumur 4-
5 bulan.

2). Refleks Genggam atau Refleks Darwin

Telapak tangan menggenggam kalau mendapat setuhan dan menghilang saat bayi
berusia 6 bulan.

3). Refleks Babinski

Apabila telapak kaki dirangsang ibu jari akan bergerak keatas, jari kaki yang lain
membuka dan menghilang saat bayi berusia 6 bulan.

4). Refleks Mencium-Cium atau Rooting Refleks

Jika pipi atau daerah mulut bayi dirangsang, kepala memutar seolah-olah mencari
puting susu dan ini akan menghilang saat bayi berusia 6 bulan.

5). Refleks Hisap

Mulut bayi akan bergerak-gerak seolah-olah akan menghisap, kalau pipinya


dirangsang atau haus.
Lahir 5 prinsip perkembangan motorik sebagai berikut:

a. Tergantung pada kematangan otot dan syaraf

b. Tidak terjadi sebelum anak matang untuk suatu perkembangan, kalau dipaksakan
akan memberi pengaruh negatif.

c. Mengikuti pola yang dapat diramalkan

d. Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik

e. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik2

3. ciri-ciri anak yang mengalami gangguan perkembangan fisik dan motorik, yaitu:

a. Anggota ,gerak tubuh kaku,lemah,lumpuh

b. Kesulitan dalam gerakan tidak sempurna, tidak lentur

c. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap, tidak sempurna lebih kecil dari
biasanya

d. Terdapat cacat pada alat gerak

e. Jari tangan kaku dan dan tidak dapat menggenggam

f. Kesulitan pada saat berdiri

g. Hiperatif/tidak dapat tenang

h. Tidak lancar berbicara3

4. Model pembelajaran perkembangan fisik dan motorik pada anak usia 4 sampai 6
tahun, yaitu:

a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan

b. Mengembangkan kemampuan berbahasa

c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, dan mengurangi


2
Ibid., h. 90.

3
Soetjiningsih, Perkembangan Anak dan Permasalahannya, (Jakarta: EGC,2003), h. 244.
d. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara permainan

e. Membedakan benda dengan perabaan

Contohnya seperti:

1). Menyusun puzzle dengan jumlah potongan sedikit, puzzle akan terpasang
sempurna dan membentuk objek yang benar hanya jika semua komponen puzzle
dipasang dengan benar.

2). Bermain playdough.

3). Menyusun tumpukan balok sampai ketinggian tertentu tanpa roboh.

4). Menggunting menurut pola, jika guntingan tidak mengikuti pola maka bentuk
yang dihasilkan tidak akan sama dengan pola.

5). Mewarnai dan menggambar, suatu warna tidak boleh melewati garis bidang yang
diwarnai.

Manfaat dari model pembelajaran tersebut bagi anak yaitu sumber stimulasi bagi
anak, mengasah kemampuan berfikir anak, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
mengembangkan kemampuan motorik anak. 4

5. Implikasi psikologi perkembangan terhadap pendidikan prasekolah, kurikulum,


metode dan materi yaitu:

a. Implikasi psikologi perkembangan terhadap prasekolah:

Dengan masuknya psikologi perkembangan akan banyak terdapat penyesuaian-


penyesuian yaitu terhadap pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem
penilaian yang bisa menjadikan proses pendidikan kemudian berkembang dengan
baik.

b. Implikasi psikologi perkembangan terhadap kurikulum:

Setiap anak dapat diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat
dan kebutuhannya. Kurikulum di samping menyediakan bahan ajar yang bersifat
kejuruan juga dapat menyediakan bahan ajar yang bersifat akademik. Bagi anak yang
berbakat dibidang akademik diberi kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
4
Ibid., h. 113.
c. Adapun implikasi psikologi perkembangan dalam metode dan materi adalah
sebagai berikut :

Didalam perkembangan seorang individu tentunya sebagai pendidik juga harus tahu
menempatkan dirinya terhadap perkembangan dengan memberikan metode atau
cara pengajaran yang sesuai dengan tahap atau fase perkembangan individu yang
akan dididiknya. Dengan memahami psikologi perkembangan, maka dapat
mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara
fisik, kognitif, maupun psiko-sosial dalam segala aspek pendidikan anak atau
individu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ajhuri, Kayyis Fithri, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Penebar Media Pustaka,


2019.

Soetjiningsih, Perkembangan Anak Dan Permasalahannya, Jakarta, EGC, 2003.

Anda mungkin juga menyukai