RISET SEDERHANA
2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera,
bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang
diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa
aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan
emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu
peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3. Dokumentasi
1. Proses Supervisi
Perencanaan Pelaksanaan Supervisi Kinerja Guru: Berdasarkan hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti terkait
dengan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMKN
7 Mataram, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah pada
Rabu, tanggal 11 Oktober 2023 untuk menanyakan lebih lanjut tentang
supervisi yang telah dilakukan dan menanyakan lebih lanjut tentang
supervisi yang telah dilakukan.
Pertama, peneliti menanyakan kepala sekolah tentang pelaksanaan
supervisi pendidikan di Indonesia dan mengapa supervisi menjadi salah satu
faktor penting dalam peningkatan mutu pendidikan secara umum dan
peningkatan kinerja guru secara khusus.
“Supervisi sangat penting sebagai kontrol atas kegiatan di institusi
pendidikan, seperti sekolah. Secara umum, budaya kita membutuhkan
semacam kontrol, meskipun ada aturan, tetapi mereka sering melanggar.
Dalam hal lalu lintas, contohnya, rambu-rambu lalu lintas masih sering
dilanggar, tetapi jika ada polisi maka akan takut untuk melanggarnya. Salah
satu tugas kepala sekolah adalah meningkatkan kinerja guru melalui
supervisi. Akan ada perbedaan antara guru yang diperhatikan dan guru yang
tidak diperhatikan. Dalam supervisi akan ada pengaruh positifnya dimana
dengan memberikan saran atau masukan jika ada kesalahan akan bisa
diperbaiki”
Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan dengan guru tersebut
diatas maka dapat disimpulkan bahwa supervisi yang di lakukan oleh kepla
sekolah sudah sesuai dengan kebutuhan guru.
Lalu untuk tahapan Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap awal ini Kepala Sekolah SMKN 7 Mataram Drs Artawan
sudah melakukan proses perencanaan, sesuai dengan apa yang nyatakan oleh
Wakil Kepala sekolah bagian kurikulum:
“Pada tahap Petencanaan Kepala sekolah menyampaikan arahan terlebih
dahulu bahwa dalam beberapa pekan ke depan akan ada supervisi dan jadwal
biasanya menyusul”
Senada dengan apa yang sampaikan oleh Adnan Wakil Kepala sekolah
bagian Humas:
“Tahapaan awal yang dilakukan Kepala sekolah adalah dengan
memberikan jadwal kepada semua guru terkait jadwal supervisiyang akan
dilakukan”
Selaras juga dengan yang sampaikan oleh Ramli buru SMKN 7 Mataram
mengatakan bahwa :
Bapak Kepala sekolah menginformasikan kepada kita mengenai kegiatan
supervisi yang akan di lakukan dan setelah itu berlanjut kepada penjadwalan
kepada setiap Guru”
Dari informasi yang kami dapatkan dari beberapa bguru dan Tim
Manajmen diatas dapat kita lihat bahwa dalam tahap awal ioni kepala
sekolah melakukan sosialisai terlebih dahulu dan membuatkan jadwal
supervisi untuk semua Guru.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kepala sekolah melakukan Pelaksanaan Supervisi dengan
memasuki kelas dan membagi tugas dengan Guru yang berkompeten atau
tim manajemen. Hal ini selaras dengan yang di sampaiakan Oleh wakil
kepala sekolah bagian Kurikulum mengatakan :
“Bapak Kepala sekolah pada tahapan pelaksanaan ini membagi tugas
kepada Tim supervisi dan diberikan instrumen Pra Supervisi, Pelaksanaan,
dan biasanya setelah selesai supervisi kepala sekolah atau tim yang sudah di
tunjuk akan memberikan masukan terhadap RPP dan proses pembelajaran
yang sdh berlangsung”
Hampir sama dengan apa yang disampaikan kepala sekolah bahwa yang
menjadi kendala dalam proses supervisi adalah waktu. Walaupun jadwal
sudah ada namun yang menjadi kendala adalah kesesuaian waktu atara
supervisor dengan kesesuaian waktu Guru.
G. Kesimpulan
Dalam Riset Sederhana ini peneiti dapat mengambil kesimpulan dari dari
Riset sederhana ini sebagai berikut:
1. Kepala sekolah SMKN 7 Mataram mengawasi kegiatan belajar mengajar
melalui supervisi. Kepala sekolah menggunakan model supervisi klinis dan
melakukannya melalui supervisi terjadwal atau langsung (di kelas) dan
supervisi tidak terjadwal atau tidak langsung. Kepala SMKN 7 Mataram
telah menetapkan tahap-tahap untuk melaksanakan supervisi akademik di
kelasMulai dari Proses Perencanaan, pelaksanaan dan Tindak Lanjut.
2. Hambatan-hambatan dalam kegiatan Supervisi Akademis ini adalah waktu,
Kesiapan Guru, Implementasi RTL, dan keterbatasan interaksi kepala
sekolah dengan Guru.