Anda di halaman 1dari 8

Nama : Siti Zumairoh

NIM : 1118059
Kelas : C5 (B.101.18.01)
Makul : Supervisi Pendidikan
Dosen : Sofiah, S. Th.I, M.Pd

TUGAS MERESUM (UTS)

Materi ke-1
Pengertian, Ruang Lingkup, dan Arti Penting Supervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan supervisor
untuk memantau dan mengarahkan seluruh guru, staf ataupun murid agar dapat mencapai tujuan
Pendidikan yang baik. Dalam supervisi Pendidikan itu ada pelaksanaan, yang disebut
pelaksanaan supervisi Pendidikan itu adalah supervisor. Supervisor merupakan pelaksana
supervisi Pendidikan. Yang dinamakan supervisor dalam Pendidikan sekolah adalah orang yang
memiliki jabatan lebih tinggi, pengawas, penilik, kepala sekolah, guru, murid.
Ruang lingkup supervisi Pendidikan :
1. Pelaksanaan kurikulum
2. Ketenagaan sekolah
3. Ketatausahaan atau administrasi sekolah
4. Sarana dan prasarana pendidikan
5. Hubungan sekolah dengan masyarakat
6. Kerjasama pengembangan penyelenggaraan pendidikan dengan semua pihak yang
bersifat menguntungkan bagi meningkatkan pembelajaran siswa dan pengembangan
kurikulum atau peningkatan fasilitas sekolah.
Arti penting supervisi pendidikan, pentingnya supervisi pendidikan disegala bidang
komunokasi. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini komunikasi supervisor dan
seseorang yang ada dibawahnya.

Materi ke-2 (kel.1)


Tujuan, Prinsip, Fungsi, dan Obyek Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan ini ada yang secara umum dan secara khusus. Tujuan supervisi
pendidikan secara umum bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik, melalui pembinaan dan juga peningkatan profesi mengajar. Tujuan supervisi pendidikan
secara khusus ada beberapa tujuan yakni :
1. Mengendalikan penyelenggaraan teknis edukatif di sekolah sesuai dengan ketentuan dan
juga kebijakan yang sudah ditetapkan pada sekolah tersebut.
2. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan berlaku sehingga
berjalan lancer dan juga memperoleh hasil yang optimal.
3. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya, apakah tugas-tugas itu
berhasil ataukah berhasil dalam artian harus ada perbaikan apakah gagal.
4. Meningkatkan efektifitas dan juga efesien tugas pembelajaran.
5. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan juga
kehilafan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah tersebut,
sehingga permasalahan itu dapat dicagah terjadinya kesalahan yang lebih jauh ataupun
dapat merubah sehingga tidak ada kesalahan yang terjadi lagi.
6. Mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan
peningkatan profesi mengajar disini dengan melakukan pembinaan melalui pembinaan-
pembinaan diharapkan dapat mengembangkan situasi belajar kearah yang lebih baik lagi
dari yang sebelumnya.
Prinsip supervisi pendidikan ini terbagi menjadi 4 sebagai berikut :
a. Ilmiah
Prinsip supervisi pendidikan harus sistematis yakni dilaksanakan dengan cara teratur
berprogram seperti berkelanjutan, obyektif yakni berdasarkan pada data dan juga informasi
menggunakan instrumen data informasi yang ada lalu menggunakan instrumen yang dapat
memberi data atau informasi sebagai bahan untuk mengadakan penilaian terhadap proses
pembelajaran tersebut.
b. Demokratif
Supervisi pendidikan ini harus menjunjung tinggi proses musyawarah kalau tidak proses
musyawarah maka pelaksanaan supervisi tidak akan berjalan, karena tidak menggunakan
proses musyawarah itu otoriter bukan demokratis, harus memiliki jiwa yang kuat dan mau
mendengarkan atau menerima pendapat orang lain. Prinsip supervisi pendidikan ini tidak
bisa hanya pendapat kita yang diterima oleh orang lain, tidak mau menerima pendapat orang
lain, karena tidak akan terjadi supervisi dan tidak terlaksana supervisi pendidikan secara
baik, karena tidak mau menerima pendapat orang lain. Pendapat orang lain itu masukan
untuk menjadi lebih baik kedepannya.
c. Koperatif
Mengembangkan usaha secara Bersama untuk menciptakan situasi pembelajaran yang lebih
baik, dengan Bersama-sama kita bisa merubah pembelajaran lebih baik lagi.
d. Kontruktif dan kreatif
Untuk membina inisiatif guru serta memberikan dorongan serta untuk lebih aktif lagi dalam
menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik. Jadi guru harus aktif dalam menciptakan
situasi pembelajaran lebih baik lagi, karena situasi sekarang sistem pembelajaran semakin
berkembang terus menerus, kalau gurunya tidak aktif dan tidak kreatif maka tidak
menciptakan perubahan pembelajarannya dia akan tertinggal dengan di sekolah-sekolah lain
yang lebih berkembang pembelajarannya.
Fungsi dari supervisi pendidikan ini merupakan perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran serta pembinaan sehingga terus dilakukan perbaikan dalam pembelajaran.
Perbaikan dan peningkatan pembelajaran, perbaikan ini harus terus menerus. Karena perbaikan
itu hanya dilakukan satu kali di awal maka yang kita dapat juga tidak maksimal, jika kita
melakukan perbaikan terus menerus berkelanjutan, bertahap, kita akan mendapatkan hasil
semakin baik dari proses pembelajaran tersebut.
Obyek supervisi pendidikan merupakan sasaran pelaksanaan supervise itu sendiri yaitu
supervisi yang ditunjukkan ke pembinaan personil supervisi tersebut personil itu sebagai upaya
melaksanakan pengawasan individu yang terlibat dalam pelaksanaan Pendidikan seperti kepala
sekolah, guru mapel, guru kelas, guru BK, staf, TU, staf TU, dan lain sebagainya. Supervisi non
personil sebagai upaya pengawasan yang dilakukan supervisor terhadap berbagai kesiapan dalam
kelengkapan sekolah dalam menunjang proses pendidikan seperti perpustakaan, administrasi
sekolah, program perencanaan pendidikan, sarana Pendidikan, dan lain sebagainya.

Materi ke-3 (kel.2)


Model-model Dalam Supervisi Pendidikan
Model dalam supervisi pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar pada saat online/daring:
1. Model konvesional, mencari kesalahan-kesalahan pada saat belajar online/daring.
2. Ilmiah, mencari data dari segi keaktifan siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan
guru pada saat jam belajar.
3. Klinis, supervisor melihat gaya mengajar guru secara langsung, baik dalam tatap muka
maupun online/daring.
4. Artistik, supervisor mendekatkan diri atau mengakrapkan diri dengan guru, baik dengan
lewat grup/chat pribadi.
Dalam supervisi konvesional, supervisor itu hanya mencari kesalaha-kesalahan dari yang
di supervisi tanpa memberi motivasi, tetapi supervisor tidak menyalahkan guru yang di supervisi,
karena supervisor menunjuk kesalahan dari guru tersebut dengan tujuan biar guru tersebut dapat
memperbaiki kesalahannya setelah dia mengetahui apa kesalahaannya.

Materi ke-4 (kel.3)


Pendekatan dan Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Pendekatan supervisi pendidikan itu ada 3 yakni sebagai berikut :
1. Pendekatan direktif
Salah satu cara pendekatan supervisi pendidikan terhadap suatu masalah yang
bersifat langsung. Maka supervisor disini bertugas untuk memberikan arahan secara
langsung kepada guru tanpa adanya perantara. Karena itu otomatis perilaku supervisor
disini lebih dominan kepada guru yang di supervisi, dalam pendekatan direktif ini bersifat
menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, memberi contoh, menetapkan tolak ukur dan
juga menguatkan.
Pendekatan direktif ini memiliki keunggulan dan kelemahan, keunggulan dalam
pendekatan ini yakni memberikan solusi pemecahan masalah relative lebih cepat.
Kelemahan dalam pendekatan ini kreativitas guru berkurang dan tidak bisa berkembang.
2. Pendekatan non direktif
Pendekatan ini kebalikan dari pendekatan direktif, kalau pendekatan direktif itu
pendekatan secara langsung. Kalau pendekatan non direktif ini pendekatan secara tidak
langsung. Pendekatan direktif yang lebih aktif itu supervisor, kalau di pendekatan non
direktif ini yang lebih aktif itu justru guru dibandingkan supervisor. Disini perilaku
supervisor tidak langsung menunjukkan permasalahan, tetapi supervisor itu terlebih
dahulu mendengarkan secara aktif apa saja yang dikemukakan oleh guru tersebutyang di
supervise.
Maka perilaku supervisor berupa mendengarkan, menguatkan, menjelaskan,
menyajikan, memecahkan masalah dari non direktif. Guru itu tidak diperlakukan sebagai
alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
3. Pendekatan kolaboratif
Pendekatan ini itu perpaduan dari direktif dan non direktif. Pendekatan direktif yang
lebih aktif itu supervisor, kalau pendekatan non direktif yang lebih aktif itu guru yang di
supervisi. Maka di pendekatan kolaboratif ini itu kedua-duanya sama-sama aktif, disini
guru dan juga supervisor harus sama-sama sepakat dalam menetapkan struktur proses dan
juga kriteria. Melaksanakan proses percakapan tentang masalah-masalah yang dihadapi
oleh guru yang di supervisi tersebut.
Maka perilaku supervisi pada pendekatan kolaboratif ini itu berupa penyajian, penjelasan,
mendengarkan, memecahkan masalah, dan juga negosiasi. Negosiasi inilah yang
membuat kedua-duanya harus sama-sama aktif, itu akan membuat kesepakatan bersama
untuk memecahkan masalah yang ada. Dalam pendekatan kolaboratif ini untuk guru
menengah, untuk memberikan pengalaman.
Teknik-teknik supervisi pendidikan ada 2 sebagai berikut :
a. Teknik yang bersifat individual
Supervisi ini dilakukan perorangan yang berupa kunjungan kelas, observasi kelas,
percakapan pribadi, intervisitasi, dan menilai diri sendiri.
b. Teknik yang bersifat kelompok
Supervisi itu dilaksanakan dua orang atau lebih, yang sama-sama memiliki permasalahan
yang sama dapat berupa pertemuan orientasi guru baru, rapat guru, diskusi sebagai proses
kelompok, diskusi panel, tukar menukar pemikiran, seminar, dan membaca secara
langsung.
Materi ke-5 (kel.4)
Kepemimpinan Dalam Pendidikan
Suatu pemimpin itu ada yang genetik (sudah tertata untuk menjadi pemimpin). Seseorang
yang kurang pandai dan tidak memiliki jiwa pemimpin itu tidak akan menutup kemungkinan
untuk dia menjadi pemimpin, karena itu dalam keadaan terpaksa dengan adanya kondisi dia
terpilih menjadi pemimpin meskipun tidak memiliki jiwa pemimpin.
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,
mendorong dan mengajak serta menuntun untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
kehendak dari pemimpin tersebut. Hakikat dalam kepemimpinan itu berupa tenaga manusia,
organisasi, dan potensi.
Faktor kepemimpinan sebagai berikut:
a. Pendayagunaan pengaruh
b. Hubungan antar manusia
c. Proses komunikasi
d. Tujuan
Pendekatan kepemimpinan itu ada 3 yakni, kepemimpinan yang berdasarkan sifat atau
ciri-ciri, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.
Teori kepemimpinan:
1. Teori genetik merupakan kepemimpinan itu seseorang yang sejak lahir itu sudah
ditakdirkan menjadi seorang pemimpin.
2. Teori sosial merupakan kepemimpinan itu sebagai fungsi sekolompok.
3. Teori situasional merupakan kepemimpinan tergantung pada situasinya jadi teori ini itu
tidak hanya dilihat dari kemampuan sikologis dan juga sosiologis tapi dia melihat dari
segi ekonomi dan politiknya.
4. Teori ekologis merupakan kepemimpinan itu merupakan gabungan antara bakat yang
alami yang ada sejak dilahirkan dengan Pendidikan dan juga peltihan yang intensif.
5. Teori sosiobehavioristik merupakan kepemimpinan dilahirkan oleh beberapa hal yakni
bakat dan kecerdasan yang alami, pengalaman pada kepemimpinannya, pembentukan
format dalam organisasi, situasi lingkungan, Pendidikan dan pelatihan, dan kesepakatan
sosial dan kontrak politik.

Materi ke-6 (kel.5)


Peran Supervisor Dalam Supervisi Pendidikan
Supervisor itu adalah jabatan yang lebih tinggi dari supervisi. Peran supervisor itu
sebagai pengawas, pembina, pembimbing kepada guru sebagai bawahannya, guru juga sebagai
bawahannya itu menempatkannya sebagai pendidik mempunyai kemampuan yang terpendam.
Bahwa disini supervisor memberikan motivasi, nasehat, dan memberikan perbaikan
kekurangannya tersebut. Namun, selain itu supervisor itu tidak serta merta merupakan pemimpin
tertinggi sehingga dia bertugas dengan batasan kewajiban dan kewenangan.
Bidang supervisor dikemukakan ada 10 sebagai berikut :
 Mengembangkan kurikulum
 Mengorganisasian pengajaran, bertugas untuk mengelola
 Supervisor Bertugas dalam pengadaan staf menyediakan pengajaran dalam jumlah yang
cukup.
 Menyediakan fasilitas
 Menyediakan bahan pengajaran
 Penyusunan penataran pendidikan
 Pemberian orientasi anggota staf
 Pelayanan murid
 Hubungan masyarakat
 Penilaian pengajaran
Peran supervisor dalam supervisi pendidikan itu dibagi menjadi 4 sebagai berikut:
1. Koordinator, supervisor sebagai koordinator ini mengkondisikan program belajar
mengajar, tugas-tugas anggota staf, tenaga kependidikan.
2. Konsultan, memberikan bantuan dan juga mengkonsultasikan masalah yang dialami para
guru bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.
3. Pemimpin kelompok, sebagai pemimpin kelompok supervisor dapat memimpin sejumlah
staf guru.
4. Evaluator, sebagai evaluator peran supervisor dapat membantu guru-guru menilai hasil
dalam proses belajar mengajar dan juga dapat menilai kurikulum yang dikembangkan
oleh guru tersebut.
Kompetensi supervisor lain:
a. Kompetensi kepribadian, supervisor harus menyadari tugasnya sebagai pengawas
Pendidikan yang profesional.
b. Kompetensi manajerial, supervisor itu harus menguasai metode, teknik, dan prinsip-
prinsip dalam supervise.
c. Kompetensi sosial, supervisor itu menyadari akan pentingnya bekerjasama.

Materi ke-7 (kel.6)


Supervisi Untuk Pengembangan Pembalajaran
Supervisi untuk perkembangan pembelajaran ini dia berfungsi untuk pengembangan
kemampuan guru dan juga mengembangkan kemampuan pembelajaran siswa. Jadi suatu proses
pembelajaran itu tidak ada dengan sendirinya, namun memiliki pasang surut memiliki
pengetahuan-pengetahuan evaluasi dan sosial budaya. Dan juga pembelajaran itu dari tahun ke
tahun akan mengalami pembaharuan, karena mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Kalau tidak mengikuti perkembangan teknologi proses pembelajaran akan tertinggal.
Unsur konsep pembelajaran :
1. Sikap
2. Kecerdasan
3. Ketekunan
4. Pembelajaran
5. Kesempatan yang cukup untuk belajar
Prilaku supervisi pengajaran terbentang dalam satu garis continum, semakin kekanan
tanggung jawab supervisor semakin banyak, sedangkan tanggung jawabnya guru semakin
sedikit. Perilaku supervisi yang seperti ini itu berorientasi langsung atau disebut dengan orientasi
supervisi langsung. Sebaliknya jika semakin kekiri tanggung jawab supervisor itu semakin
sedikit, sedangkan tanggung jawabnya guru semakin banyak. Perilaku supervisi yang seperti ini
itu disebut dengan orientasi supervisi tidak langsung. Dan yang berada pada tengah-tengah
supervisi dan supervisor dalam presentasi, pemecahan masalah, negosiasi atau tanggung jawab
itu berbanding sama, itu yang disebutkan berorientasi kolaboratif.
Perilaku supervisor dalam supervisi pengajaran menurut Kligman ada 10 sebagai
berikut :
1. Mendengarkan
2. Mengklarifikasi
3. Mendorong
4. Mempresentasikan
5. Memecahkan masalah
6. Bernegosiasi
7. Mendemonstrasikan
8. Memastikan
9. Standarisasi
10. Menguatkan
Supervisor itu menggambarkan kondisi yang baik dan menguntungkan bagi pembinaan
guru tersebut.
Perilaku supervisor yang sangat menojol itu ada 5 sebagai berikut :
a. Mengklarifikasikan masalah masalah guru baik pertemuan secara langsung maupun
observasi kelas yang telah dilakukan.
b. Mempresentasikan ide ide pemecahan masalah.
c. Mendemontrasikan.
d. Menetapkan standar pelaksanaan untuk tugas pemecahan masalah.
e. Memberikan re infortioment kepada gur agar melaksanakan tugas tersebut.
Supervisi ini mempunyai peran dalam pengembangan pembelajaran dengan adanya
supervisi ini pengembangan pembelajaran itu bisa semakin berkembang. Jadi pembelajaran itu
tidak tertinggal dengan adanya supervisi ini, tapi tidak cuman dikemampuan guru melainkan di
pembelajaran siswanya juga. Jadi peran supervisi dalam pengembangan pembelajaran itu sangat
penting, dengan adanya supervisi ini kita bisa lebih mengembangkan proses-proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai