Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SUPERVISI PENDIDIKAN PADA GURU PRODUK KREATIF

DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK) SMK MAMBAUL FALAH KUDUS

Di Susun untuk Ujian Akhir Semester Mata Kuliah “Supervisi Pendidikan”


Dosen Pengampu: Sofiah,S.Th.I., M.Pd.

Oleh:
Ahmad Shodikin
NIM. 1118045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2020
A. Latar Belakang
SMK merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada
pengembangan ilmu pengetahuan. Tetapi juga pada pengembangan aspek
keterampilan pada peserta didiknya. Terlebih pada SMK terdapat pelbagai jurusan
atau program keahlian yang dapat dipilih oleh peserta didik agar menjadi tenaga
terampil yang mampu dan siap bersaing di Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), demi
memajukan perekonomian bangsa.
Tetapi pada kenyataannya tidak semua peserta didik lulusan SMK mampu
terserap dengan baik di IDUKA. Berbagai hal muncul ketika hal tersebut terjadi.
Seperti tidak sesuainya kompetensi siswa SMK dengan kebutuhan IDUKA,
sempitnya lowongan pekerjaan di suatu daerah karena pada dasarnya setiap daerah
memiliki basis ekonomi yang berbeda, hingga banyaknya siswa yang ingin menjadi
wirausahawan setelah lulus dari bangku SMK.
Menjadi wirausaha memang menjadi salah satu target SMK. Karena
idealnya setelah mendapatkan teori dan praktik, siswa diharapkan juga dapat menjadi
agen perubahan di masyarakat dengan membuka usaha mandiri dan berharap dapat
menjadi solusi bagi masyarakat sekitar untuk mengurangi pengangguran dan sebagai
roda pengerak ekonomi pada sektor UMKM.
Melihat betapa pentingnya peran seorang wirausahawan muda pada saat ini,
maka SMK ada sebuah mata pelajaran yang disebut Produk Kreatif dan
Kewirausahaan (PKK). Tujuan mata pelajaran PKK ini adalah merupakan
mengeluarkan gagasan atau ide untuk menciptakan hasil yang inovatif yang dimiliki
oleh para siswa.
SMK Mambaul Falah Kudus merupakan satu dari sekian banyak sekolah
yang menyadari bahwa lulusan SMK tidak hanya “ditargetkan” mampu bersaing di
IDUKA, tetapi diharapkan mampu menjadi seorang wirausahawan muda yang
mampu menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar dan mengembangkan usaha
UMKM. Untuk itu peran guru mata pelajaran PKK sangat penting dalam hal ini.
Karena dengan adanya guru yang berkompeten siswa dapat mencapai tujuan tersebut.
Tetapi dalam praktiknya tidak semua guru mampu mengatasi berbagai masalah yang

1
dialaminya dalam praktik belajar mengajar. Untuk itulah diperlukan supervisi untuk
mengetahui apakah pada mata pelajaran PKK di SMK Mambaul Falah sudah berjalan
sesuai dengan koridornya ataukah tidak.
B. Identitas Subjek Supervisi
1 Nama Lengkap : Agus Afriliyanto, M.Pd.
2 Jenis kelamin : Laki-laki
3 Agama : Islam
4 Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 16 April 1989
5 Riwayat Pendidikan : SD Negeri 3 Piji Kudus
SMP 1 Bae Kudus
SMA Muhammadiyah Kudus
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Muria Kudus
Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Yogyakarta

Subjek supervisi merupakan seorang guru yang telah sepuluh tahun


mengabdikan dirinya sebagai pengajar dan pendidik di SMK Mambaul Falah. Latar
belakang bimbingan dan konseling menjadikan Agus Afriliyanto memiliki tugas
ganda, yaitu sebagai guru BK sekaligus guru mata pelajaran PKK. Selain sebagai
seorang praktisi, Agus Afriliyanto juga merupakan seorang akademisi di sebuah
universitas swasta. Karena perbedaan anara latar belakang pendidikan yang dimiliki
oleh subjek supervisi, mejadikan penulis tertarik untuk mendalami bagaimana
kompentensi mengajar sang guru dalam proses belajar mengajar di kelas sebagai
guru PKK.
C. Model Supervisi
Banyak sekali model supervisi pendidikan yang dapat digunakan oleh
supervisor dalam mengamati supervieew, salah satunya adalah model supervisi
ilmiah. Penulis dalam melakukan supervisi kepada guru Produk Kreatif dan
Kewirausahaan menggunakan model supervisi ilmiah.
Alasan penulis menggunakan model supervisi ilmiah karena untuk
mengetahui yaitu ingin mengetahui efektivitas dari proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Terlebih yang mengampu mata pelajaran PKK di SMK
Mambaul Falah memiliki latar belakang pendidikan yang sangat jauh dari pelajaran

2
yang diampunya. Selanjutnya penulis memiliki menggunakan model supervisi ilmiah
adalah dalam model supervisi dilakukan dengan menggunakan metode-metode
ilmiah, yang menekankan proses pembelajaran memiliki satu struktur hierarki dan
bekerja dengan cara-cara yang logis, sistematis, dan rasional.
D. Pendekatan Supervisi
Pendekatan supervisi yang digunakan penulis yaitu pendekatan direktif atau
pendekatan langsung. Penedekatan direktif merupakan cara pendekatan terhadap
masalah yang bersifat langsung. Alasan supervisor menggunakan pendekatan ini agar
dapat terjun langsung untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi,
interaksi antara guru dan murid, teknik dan penyampaian guru dalam mengajar, serta
hasil belajar siswa.
E. Teknik Supervisi
Teknik supervisi yang digunakan yaitu teknik observasi kelas. Alasan
penulis menggunakan teknik observasi kelas yaitu memperleh data seobjektif
mungkin yang bertujuan untuk menganalisa hambatan yang dialami guru dalam
proses belajar mengajar.
F. Proses Supervisi
1. Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
Usaha guru dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sudah baik. Pada
saat penulis mengamati aktivitas guru pada saat mengajar, guru dengan tepat waktu
masuk kelas sesuai jam pelajaran. Menerangkan materi pelajaran dengan baik, serta
pemberian contoh yang riil dengan kondisi saat ini, semakin mempermudah bagi
siswa untuk memahami materi yang disampaikan.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKK juga dikategorikan baik dan tertib.
Hal tersebut didasarkan pada sikap guru yang tegas dan disiplin. Meskipun dalam
komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa dibalur dengan nuansa humor nan
cair, tetapi siswa menunjukan sikap hormat yang tinggi pada guru tersebut.

3
2. Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam hubungan penggunaan bahan dan
alat/media pembelajaran
Salah satu kekurangan guru pada saat penulis melakukan pengamatan adalah
penggunaan media pembelajaran yang tidak ada. Pemberian atau penyampaian
materi disampaikan dengan metode ceramah, serta pengambaran materi pelajaran
dengan metode permodelan atau modelling.
3. Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam memperoleh pengalaman belajar
Menurut penuturan siswa, kegiatan pembelajaran PKK tidak hanya
dilakukan di dalam kelas. Tetapi juga dilakukan di luar kelas. Beberapa kali siswa
mengaku mengunjungi beberapa UMKM di wilayah Dawe dan sekitarnya untuk
memberikan gambaran yang riil mengenai perilaku usahawan dalam merintis dan
melakukan manajemen usahanya. Selain itu, setiap kelas diwajibkan melaksanakan
bazzar. Bazzar yang dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari
empat sampai lima siswa. Total ada enam kelompok di setiap kelas. Dengan adanya
bazzar tersebut siswa menjadi semakin paham bagaimana proses produksi,
pemasaran, dan promosi suatu produk.
G. Kendala atau Permasalahan yang Dimiliki oleh Guru
Agus Afriliyanto sebagai guru pada mata pelajaran PKK memiliki kendala
dalam administrasi pembelajaran, seperti kurangnya kedisiplinan dalam menyusun
RPP. Jadi Agus Afriliyanto mengaku membuat RPP ketika ada akreditasi,
seyogyanya RPP disusun setiap semester dengan mengacu kompetensi yang harus
diajarkan kepada siswa. Agus Afriliyanto berdalih bahwa dirinya tidak memiliki
waktu luang yang cukup untuk menyusun RPP, semua itu didasarkan pada kesibukan
yang bersangkutan. Selain mengajar di SMK Mambaul Falah, beliau juga mengajar
teori dan praktik di kampus.
H. Solusi yang Ditawarkan kepada Guru
Solusi yang ditawarkan adalah meluangkan waktu semaksimal dan sebisa
mungkin untuk mengerjakan perangkat pembelajaran. Dengan begitu, Agus
Afriliyanto tidak kerepotan dalam menyusun perangkat pembelajaran yang harus

4
disesuai dengan silabus dalam rangka mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik agar mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai