Oleh:
Ahmad Shodikin
NIM. 1118045
1
dialaminya dalam praktik belajar mengajar. Untuk itulah diperlukan supervisi untuk
mengetahui apakah pada mata pelajaran PKK di SMK Mambaul Falah sudah berjalan
sesuai dengan koridornya ataukah tidak.
B. Identitas Subjek Supervisi
1 Nama Lengkap : Agus Afriliyanto, M.Pd.
2 Jenis kelamin : Laki-laki
3 Agama : Islam
4 Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 16 April 1989
5 Riwayat Pendidikan : SD Negeri 3 Piji Kudus
SMP 1 Bae Kudus
SMA Muhammadiyah Kudus
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Muria Kudus
Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Yogyakarta
2
yang diampunya. Selanjutnya penulis memiliki menggunakan model supervisi ilmiah
adalah dalam model supervisi dilakukan dengan menggunakan metode-metode
ilmiah, yang menekankan proses pembelajaran memiliki satu struktur hierarki dan
bekerja dengan cara-cara yang logis, sistematis, dan rasional.
D. Pendekatan Supervisi
Pendekatan supervisi yang digunakan penulis yaitu pendekatan direktif atau
pendekatan langsung. Penedekatan direktif merupakan cara pendekatan terhadap
masalah yang bersifat langsung. Alasan supervisor menggunakan pendekatan ini agar
dapat terjun langsung untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi,
interaksi antara guru dan murid, teknik dan penyampaian guru dalam mengajar, serta
hasil belajar siswa.
E. Teknik Supervisi
Teknik supervisi yang digunakan yaitu teknik observasi kelas. Alasan
penulis menggunakan teknik observasi kelas yaitu memperleh data seobjektif
mungkin yang bertujuan untuk menganalisa hambatan yang dialami guru dalam
proses belajar mengajar.
F. Proses Supervisi
1. Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
Usaha guru dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sudah baik. Pada
saat penulis mengamati aktivitas guru pada saat mengajar, guru dengan tepat waktu
masuk kelas sesuai jam pelajaran. Menerangkan materi pelajaran dengan baik, serta
pemberian contoh yang riil dengan kondisi saat ini, semakin mempermudah bagi
siswa untuk memahami materi yang disampaikan.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKK juga dikategorikan baik dan tertib.
Hal tersebut didasarkan pada sikap guru yang tegas dan disiplin. Meskipun dalam
komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa dibalur dengan nuansa humor nan
cair, tetapi siswa menunjukan sikap hormat yang tinggi pada guru tersebut.
3
2. Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam hubungan penggunaan bahan dan
alat/media pembelajaran
Salah satu kekurangan guru pada saat penulis melakukan pengamatan adalah
penggunaan media pembelajaran yang tidak ada. Pemberian atau penyampaian
materi disampaikan dengan metode ceramah, serta pengambaran materi pelajaran
dengan metode permodelan atau modelling.
3. Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam memperoleh pengalaman belajar
Menurut penuturan siswa, kegiatan pembelajaran PKK tidak hanya
dilakukan di dalam kelas. Tetapi juga dilakukan di luar kelas. Beberapa kali siswa
mengaku mengunjungi beberapa UMKM di wilayah Dawe dan sekitarnya untuk
memberikan gambaran yang riil mengenai perilaku usahawan dalam merintis dan
melakukan manajemen usahanya. Selain itu, setiap kelas diwajibkan melaksanakan
bazzar. Bazzar yang dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari
empat sampai lima siswa. Total ada enam kelompok di setiap kelas. Dengan adanya
bazzar tersebut siswa menjadi semakin paham bagaimana proses produksi,
pemasaran, dan promosi suatu produk.
G. Kendala atau Permasalahan yang Dimiliki oleh Guru
Agus Afriliyanto sebagai guru pada mata pelajaran PKK memiliki kendala
dalam administrasi pembelajaran, seperti kurangnya kedisiplinan dalam menyusun
RPP. Jadi Agus Afriliyanto mengaku membuat RPP ketika ada akreditasi,
seyogyanya RPP disusun setiap semester dengan mengacu kompetensi yang harus
diajarkan kepada siswa. Agus Afriliyanto berdalih bahwa dirinya tidak memiliki
waktu luang yang cukup untuk menyusun RPP, semua itu didasarkan pada kesibukan
yang bersangkutan. Selain mengajar di SMK Mambaul Falah, beliau juga mengajar
teori dan praktik di kampus.
H. Solusi yang Ditawarkan kepada Guru
Solusi yang ditawarkan adalah meluangkan waktu semaksimal dan sebisa
mungkin untuk mengerjakan perangkat pembelajaran. Dengan begitu, Agus
Afriliyanto tidak kerepotan dalam menyusun perangkat pembelajaran yang harus
4
disesuai dengan silabus dalam rangka mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik agar mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan tersebut.