Anda di halaman 1dari 8

JAMAK MUANNAS SALIM DAN JAMAK MUDZAKKAR SALIM

TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BAHASA ARAB

Dosen Pengampu : Rufa Hindun Farhisiyanti, SS, M.Pd.I.

DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Riyadi
NIM :
2. Muhammad Aziz
NIM :

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alla SWT atas selesainya makalah yang berjudul
"Jamak Muannas Salim dan Jamak Mudzakkar Salim". Atas dukungan moral dan materi
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada :

1. Ibu Rufa Hindun Farhisiyanti, SS, M.Pd.I., selaku wali kelas kami, yang banyak
memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.

kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan dan juga dosen pengampu sangat kami butuhkan untuk
menyempurnaan makalah ini.

Pati, 19 September 2018


Pembuat
BAB I
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Saat ini banyak yang masih memandang sebelah mata tentang Bahasa Arab yang
ternyata merupakan sebuah Bahasa yang sangat penting. Oleh karena itu, kami ingin
mengenalkan sedikit tentang bahasa Arab untuk menambah sedikit pengetahuan.
Dalam bahasa Arab ada tiga bentuk jamak, yaitu jama’ mudzakkar salim, jama’
muannats salim, dan jama’ taksir. Dalam makalah ini kami akan menyampaikan tentang
apa itu jama’ mudzakkar salim dan apa itu jama’ muannats salim yang masing-masing
memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri.
Makalah ini berjudul jama’ muannats salim wa jama’ mudzakkar salim yang kami buat
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Pati
(STAI) Pati, serta membagikan pengetahuan tentang bahasa arab. Dengan keinginan agar
generasi muda sekarang mau dan seneng dalam belajar bahasa Arab.

II. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud Jama’ muannats Salim ?
b. Bagaimana cara pembentukan Jama’ muannats salim ?
c. Apa yang dimaksud dengan Jama’ mudzakkar Salim ?
d. Bagaimana cara pembentukan Jama’ mudzakkar Salim ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jama’ Muannats Salim

1. Pengertian  Jama’ Muannats Salim


Jama’ Muannats Salim adalah isim yang di jama’kan dengan tambahan Alif dan Ta’ (
‫ ت‬dan ‫)ا‬. [1]
Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk menunjukkan
jenis perempuan.
Misalnya :...............................menjadi................................./..................................Jika tidak
menunjukkan jenis wanita atau muannats maka tidak bisa dijadikan jama’ muannats salim,
misalnya:...........................menjadi.........................................(yang seperti ini salah atau tidak
bisa).
Contoh:

Mufrod Jamak Arti

1. Syeikh Syarifuddin Yahya Al-Imrithy, Terjemah Al Imrithy, Terj. KH. Misbah Musthofa (Tuban: Al-Balagh), hlm.
18.
2. Cara Pembentukan Jama’ Muannats Salim
Tatacara pembentukan jama’ muannats salim adalah dengan mengubah dari isim mufrod
(yang menunjukkan isim itu wanita/muannats dan biasanya banyak yang diakhiri dengan
ta’ marbutoh) menjadi jamak dengan menambahkan (  +   ) tetapi
ta’ marbutoh nya dihilangkan atau dibuang.
Contoh:
ditambah (‫ ت‬dan ‫ )ا‬dengan menghilangkan menjadi  /
ditambah (‫ ت‬dan ‫ )ا‬dengan menghilangkan ‫ ة‬menjadi /

<= + <= x( )

Contoh dalam kalimat:


ٌ ),seperti:
         Contoh di-rafa’-kan dengan memakai( ‫ات‬
= perempuan-perempuan mu’min itu telah datang.
         Contoh di-nashab-kan dengan memakai ( ‫ت‬
ٍ ‫) ا‬,seperti:
= aku telah melihat tas-tas itu.
         Contoh di-jar-kan dengan memakai (‫ت‬
ٍ ‫) ا‬,seperti:
= fatimah belajar di kampus-kampus.[2]

B. Jama’ Mudzakkar Salim

1. Pengertian jamak mudzakkar salim


Jama’ mudzakkar salim adalah Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan
untuk menunjukkan jenis laki-laki atau isim jama’ yang menunjukkan laki-laki dan
beraturan dari mufrod yang menunjukkan laki-laki dan yang tidak ada ta’ marbutoh (‫) ة‬,
yakni dengan menambahkan (.......................) di akhirnya yang huruf sebelumnya dhomah,
ataupun menambahkan (.........................) diakhirnya yang huruf sebelumnya kasrah.
Misalnya:........................menjadi............................/.....................tetapi jika tidak menunjukkan jenis
laki-laki atau mudzakkar tidak bisa dibentuk menjadi jama’ mudzakkar salim.
Contoh:
Mufrod Jamak Arti

2. Cara pembentukan jama’ muadzakkar salim


Jika dalan keadaan rafa’ adalah dengan memakai wawu, bila dalam keadaan nasab
dan jer, memakai ya’ .
Hal tersebut diisyaratkan dengan kata dan melalui isim yang
dijamakkan ke dalam bentuk jamak mudzakkar salim. Isim ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu isim jamid dan isim sifat. Bila isin ynag dimaksud bukan dalam dalam
alam, maka tidak boleh dijamakkan dengan memakai wawu dan nun.
Contoh: Tidak boleh mengatakan , sebagai jamak dari . karena tasghir
merupakan sifat.[2]

Contoh dalam kalimat:


 Contoh di-rafa’-kan dengan memakai wawu ( ),seperti:
= orang-orang muslim itu telah datang.
= sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al-
Mu’minun: 1).
 Contoh di-nashab-kan dengan memakai ya ( ),seperti:
= aku telah melihat orang-orang muslim.
= sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat
baik dan orang-orang yang tobat.
 Cotoh di-jar-kan dengan memakai ya ( ),seperti:
= aku telah bersua dengan orang-orang muslim.
= semoga Allah menjadikan kitadari golongan orang-orang
yang beriman lagi saleh.[4]

2. Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Syarah Ibnu ‘Aqil, Terj. Bahrun Abu Bakar, L.C (Bandung: Sinar
Baru Algesindo), hlm. 32.
BAB III
PENUTUP

      I.            Kesimpulan
Pengenalan dalam bahasa arab mengenai jama’ muannats salim dan jama’ mudzakkar
salim bahwa Jama’ Muannats Salim adalah isim jama’ yang menunjukkan wanita dan
beraturan, yakni dengan menambahkan Alif dan Ta’ maftukhah ( dan ) di akhirnya dan
huruf sebelumnya di fathahkan (ta’ marbutoh nya di buang).
Pembentukan jama’ muannats salim dengan mengubah dari isim mufrod (yang
menunjukkan isim itu wanita/muannats dan biasanya banyak yang diakhiri dengan ta’
marbutoh) menjadi jamak dengan menambahkan (.................+.................).
Jama’ mudzakkar salim adalah Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang
digunakan untuk menunjukkan jenis laki-laki atau isim jama’ yang menunjukkan laki-laki
dan beraturan dari mufrod yang menunjukkan laki-laki dan yang tidak ada ta’ marbutoh
(..................), yakni dengan menambahkan (.................) di akhirnya yang huruf sebelumnya
dhomah, ataupun menambahkan (.................) diakhirnya yang huruf sebelumnya kasrah.
Misalnya: .............................menjadi  /
Pembentukan jama’ mudzakkar salim adalah dengan mengubah isim mufrod yang
menunjukkan laki-laki atau tidak ada ta’ marbutoh (.................) diakhirnya dengan
menambahkan  (.................) di akhirnya yang huruf sebelumnya dhomah atau (.................)
diakhirnya yang huruf sebelumnya kasrah.
Daftar Pustaka

 Syeikh Syarifuddin Yahya Al-Imrithy, Terjemah Al Imrithy, Terj. KH. Misbah Musthofa
(Tuban: Al-Balagh), hlm. 18.
 Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Syarah Ibnu ‘Aqil, Terj. Bahrun Abu
Bakar, L.C (Bandung: Sinar Baru Algesindo), hlm. 32.

Anda mungkin juga menyukai