DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Riyadi
NIM :
2. Muhammad Aziz
NIM :
1. Ibu Rufa Hindun Farhisiyanti, SS, M.Pd.I., selaku wali kelas kami, yang banyak
memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.
kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan dan juga dosen pengampu sangat kami butuhkan untuk
menyempurnaan makalah ini.
I. Latar Belakang
Saat ini banyak yang masih memandang sebelah mata tentang Bahasa Arab yang
ternyata merupakan sebuah Bahasa yang sangat penting. Oleh karena itu, kami ingin
mengenalkan sedikit tentang bahasa Arab untuk menambah sedikit pengetahuan.
Dalam bahasa Arab ada tiga bentuk jamak, yaitu jama’ mudzakkar salim, jama’
muannats salim, dan jama’ taksir. Dalam makalah ini kami akan menyampaikan tentang
apa itu jama’ mudzakkar salim dan apa itu jama’ muannats salim yang masing-masing
memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri.
Makalah ini berjudul jama’ muannats salim wa jama’ mudzakkar salim yang kami buat
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Pati
(STAI) Pati, serta membagikan pengetahuan tentang bahasa arab. Dengan keinginan agar
generasi muda sekarang mau dan seneng dalam belajar bahasa Arab.
1. Syeikh Syarifuddin Yahya Al-Imrithy, Terjemah Al Imrithy, Terj. KH. Misbah Musthofa (Tuban: Al-Balagh), hlm.
18.
2. Cara Pembentukan Jama’ Muannats Salim
Tatacara pembentukan jama’ muannats salim adalah dengan mengubah dari isim mufrod
(yang menunjukkan isim itu wanita/muannats dan biasanya banyak yang diakhiri dengan
ta’ marbutoh) menjadi jamak dengan menambahkan ( + ) tetapi
ta’ marbutoh nya dihilangkan atau dibuang.
Contoh:
ditambah ( تdan )اdengan menghilangkan menjadi /
ditambah ( تdan )اdengan menghilangkan ةmenjadi /
<= + <= x( )
2. Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Syarah Ibnu ‘Aqil, Terj. Bahrun Abu Bakar, L.C (Bandung: Sinar
Baru Algesindo), hlm. 32.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pengenalan dalam bahasa arab mengenai jama’ muannats salim dan jama’ mudzakkar
salim bahwa Jama’ Muannats Salim adalah isim jama’ yang menunjukkan wanita dan
beraturan, yakni dengan menambahkan Alif dan Ta’ maftukhah ( dan ) di akhirnya dan
huruf sebelumnya di fathahkan (ta’ marbutoh nya di buang).
Pembentukan jama’ muannats salim dengan mengubah dari isim mufrod (yang
menunjukkan isim itu wanita/muannats dan biasanya banyak yang diakhiri dengan ta’
marbutoh) menjadi jamak dengan menambahkan (.................+.................).
Jama’ mudzakkar salim adalah Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang
digunakan untuk menunjukkan jenis laki-laki atau isim jama’ yang menunjukkan laki-laki
dan beraturan dari mufrod yang menunjukkan laki-laki dan yang tidak ada ta’ marbutoh
(..................), yakni dengan menambahkan (.................) di akhirnya yang huruf sebelumnya
dhomah, ataupun menambahkan (.................) diakhirnya yang huruf sebelumnya kasrah.
Misalnya: .............................menjadi /
Pembentukan jama’ mudzakkar salim adalah dengan mengubah isim mufrod yang
menunjukkan laki-laki atau tidak ada ta’ marbutoh (.................) diakhirnya dengan
menambahkan (.................) di akhirnya yang huruf sebelumnya dhomah atau (.................)
diakhirnya yang huruf sebelumnya kasrah.
Daftar Pustaka
Syeikh Syarifuddin Yahya Al-Imrithy, Terjemah Al Imrithy, Terj. KH. Misbah Musthofa
(Tuban: Al-Balagh), hlm. 18.
Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Syarah Ibnu ‘Aqil, Terj. Bahrun Abu
Bakar, L.C (Bandung: Sinar Baru Algesindo), hlm. 32.