Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BAHASA ARAB
Dosen Pengampu :
Dr. H.Zaainuddin Al Haj, Lc, M.Pd.I

Tentang :

AL-ISMU 1

Disusun Oleh :

MPI C1

Kelompok 2

Nama NIM
211101030005
1. Muzayyanah Agustin
211101030019
2. Dina Ardiyanti Khasanah
211101030024
3. Annas Tasya Zarotu Jannah
211101030026
4. Nuri Firdausiyah

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Al-
Ismu 1” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen Dr. H.Zaainuddin Al Haj, Lc, M.Pd.I, pada mata kuliah “Bahasa
Arab”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Al-Ismu bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. H.Zaainuddin Al Haj, Lc,
M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

…….., September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

A. Isim Alam ................................................................................... 3-6


B. Isim Nakirah dan Ma’rifah ......................................................... 6-9
C. Isim Mudzakar dan Muannast .................................................... 9-11
D. Isim Mufrad dan Jamak.............................................................. 12-13
E. Isim Jamid Dan Musytaq ............................................................ 13-15

BAB III PENUTUP ................................................................................ 16-17

A. Kesimpulan ................................................................................. 16-17


B. Saran............................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab merupakan bahasa yang dipilih Allah sebagai bahasa


Al-Qur’an. Al-Qur’an turun menggunakana bahasa Arab dikarenakan
Rasulullah Saw tinggal diwilayah Arab. “ Dan jikalau kami jadikan Al-
Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan : “ Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al-
Qur’an) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?”
{Fushilat:44}. Selain itu, Umar bin Khattab r.a pun berkata “pelajarilah
bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian. ”

Untuk itu, kita sebagai umat muslim sudah sepantasnya untuk


mencintai dan mempelajari bahasa Arab. Dalam hal ini, kita akan
membahas sedikit mengenai bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, umumnya
ada dua macam susunan kalimat, yakni kalimat yang diawali dengan isim
(kata benda) serta kalimat yang diawali dengan fi’il (kata kerja). Sehingga,
dengan menilik latar belakang masalah ini penulis membuat makalah yang
berjudul “Al-Ismu” atau kata benda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dari isim alam?

2. Apa yang dimaksud dari isim nakirah dan ma’rifah ?

3. Apa yang dimaksud dari isim mudzakar dan mu’annast ?

4. Apa yang dimaksud dari isim mufrad dan jamak ?

5. Apa yang dimaksud dari isim jamid dan musytaq ?

C. Tujuan Penulisan

1
Dari rumusan masalah tersebut dikemukakan tujuan dari penulisan
antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui isim alam

2. Untuk mengetahui isim nakirah dan ma’rifah

3. Untuk mengetahui isim mudzakar dan mu’annast

4. Untuk mengetahui isim mufrad dan jamak

5. Untuk mengetahui isim jamid dan musytaq

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isim Alam

Menurut Kitab Alfiyah ibnu Malik, Pengertian Isim Alam adalah


kalimat isim yang menentukan pada musamma (pekara yang dinamai)
secara mutlak seperti lafadz Ja’far (menunjukkan nama laki-
laki), fathimah (menunjukkan nama perempuan) yaman (nama Negara),
Syadqumi (nama unta milik Nu’man bin Mundzir), hailatin (nama
Kambing), Wasyiqin (nama anjing), Qoronin (nama suku). 1Sebagaimana
tertulis di dalam nadhoman berikut

َ ‫او َشذْقَمٍ َوهَ ْيلَة ٍَو َواشِ ق ٍَوقَ َرن ٍَو‬


ٍ ِ‫عدَن ٍَو ََلح‬
‫ق‬ َ َ‫ع َملُ ُه َك َج ْعف ٍَر َوخِ رْ نِق‬ ْ ‫اِ ْس ُميُ َع ِينُال ُم َس َّمى ُم‬
َ ‫طلَقًا‬

Artinya : Isim alam yaitu isim yang menentukan pada musamma


(perkata yang dinamai) secara mutlak (tanpa menunjukkan qorinah), seperti
lafadz ‫( َج ْعفَر‬nama laki-laki), ‫( خِ رْ ِنقَا‬nama perempuan), ‫( َشذْقَ ِم‬nama untanya
nu’man bin mundzir), ‫( هَ ْيلَ ٍة‬nama kambing), ‫( قَ َرن‬nama kabilah atau suku),
‫عدَن‬ ٍ ِ‫( ََلح‬nama kudanya mu’awiyah).
َ (nama Negara), ‫ق‬

Jadi dari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa isim alam ialah
isim (kata benda) yang berarti nama. Apapun jenis namanya baik nama
orang, nama negara, nama kota, nama tempat, dan nama-nama sejenisnya
merupakan isim alam.

a) Pembagian isim alam

1
Khoiri, Isim Alam dan Pengertiannya, https://www.khoiri.com/2021/06/contoh-isim-alam-dan-
pengertiannya.html?m=1 (diakses pada 13 September pukul 21.35 WIB)

3
Isim alam terbagi menjadi 3 macam yaitu pembagian isim alam dilihat
dari bentuknya, dilihat dari Isti’malnya (penggunaan), dan isim alam
yang yang ghairu munawwan atau tidak menerima tanwin.

1. Isim alam dilihat dari bentuknya

Isim ’alam dilihat dari bentuknya itu terbagi mejadi 3


macam, yaitu :

1) Isim alam kunyah

Isim alam Kunyah adalah isim alam yang dimulai


َ ), atau ayah (‫)اَب‬, anak laki-laki (‫)اِبْن‬,
dengan lafadz paman (‫عم‬
anak perempuan (‫) ِب ْنت‬, saudara laki-laki (‫)اَخ‬, saudara wanita
(‫)ا ُ ْخت‬.

Contohnya sebagai berikut : ‫اِبْن ُم َح َّمد‬ (anak


Muhammad), ‫( اَخ زَ يْد‬Saudara Zaid), ‫( ا ُ ْختفَاطِ َمة‬saudara
perempuan Fathimah).

2) Isim alam laqab

Isim Alam Laqob adalah isim alam yang


menunjukkan arti memuji atau menghina dengan melihat
makna aslinya. Contoh kalimat :

Zaid adalah orang-orang yang beriman َ‫زَ ْيد َْال ُمؤْ مِ نِيْن‬

Muhammad adalah orang-orang َ‫ُم َح َّمد َْال ُمتَّ ِقيْن‬


bertaqwa

Usman adalah orang-orang yang َ‫ع ْس َمان َْال ُمحْ سِ ِنيْن‬


ُ
melakukan kebaikan

4
3) Isim alam asma

Isim alam asma adalah isim alam selain isim alam


kunyah dan isim alam laqob. Contoh Muhammad (‫) ُم َح َّمد‬,
Zaid (‫)زَ يْد‬, Maryam (‫) َمرْ َيم‬.

2. Isim alam dilihat dari Isti’malnya2

Isim alam dilihat dari Isti’malnya (penggunaan) terbagi menjadi


2 yakni :

1) Murtajil (‫)مرتجل‬

Murtajil (‫ )مرتجل‬adalah isim ’alam (baik itu nama


orang atau nama tempat) yang hanya untuk ’alamiyah artinya
tidak akan digunakan untuk makna diisim-isim lainnya
seperti isim washfi/na’at dan isim mashdar.
Contoh:
‫يوسف‬ (Yusuf)،‫زينب‬ (Zainab) ‫دمشق‬ (Damsyiq)،‫بغداد‬
(Baghdad)،dan lain sebagainya.

2) Manqul (‫)منقول‬

Manqul (‫ )منقول‬yakni isim ’alam (baik itu nama orang


atau nama tempat) yang bisa digunakan untuk makna diisim-
isim lain.

Contoh: ‫( حسن‬Hasan) ،‫( محمود‬Mahmud) ،‫( كريم‬Karim)،‫شريف‬


(Syarif) ‫( المنصورة‬Manshuroh-lA)،‫( القاهرة‬Qohiroh-Al)،‫شادية‬
(Syadiyyah)

2Penjelasan isim alam, http://dhurusullhuga.blogspot.com/2015/02/isim-alam-kata-benda-


nama.html?m=1 (di akses pada 13 September 2021 pukul 21.37)

5
3. Isim alam yang yang ghairu munawwan (tidak menerima tanwin)

Isim ’alam yang ghairu munawwan atau tidak menerima


tanwin ada 6 macam :

1) Semua Isim 'alam yang diakhiri dengan Ta Marbuthah


(meskipun ia adalah Mudzakkar). Misalnya: ُ‫( فَاطِ َمة‬Fatimah),
ُ‫( آمِ نَة‬Aminah), ُ‫( َم َّكة‬Makkah), ُ‫( ُمعَا ِويَة‬Muawiyah), ُ ‫َح ْمزَ ة‬
(Hamzah), dan sebagainya.

2) Semua Isim 'alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan


Ta Marbuthah). Misalnya: ُ‫( َخ ِد ْي َجة‬Khadijah), ُ ‫( َس ْودَة‬Saudah),
ُ‫( زَ ْينَب‬Zainab), ُ‫( بَ ْغدَاد‬Bagdad), ُ‫( ِد َمشْق‬Damaskus), dan
sebagainya.

3) Isim 'alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi'il.


Misalnya: ُ‫( يَ ِز ْيد‬Yazid), ُ‫( أَحْ َمد‬Ahmad), ُ‫( يَثْ ِرب‬Yatsrib), dan
sebagainya.

4) Isim 'alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari


bahasa 'ajam (bukan Arab). Misalnya: ‫( إِب َْرا ِه ْي ُم‬Ibrahim), ُ‫د َُاود‬
ُ ‫( ي ُْوس‬Yusuf), ُ‫ع ْون‬
(Dawud), ‫ُف‬ ُ َ‫( ق‬Qarun), dan
َ ْ‫( فِر‬Fir'aun), ُ‫ار ْون‬
sebagainya.

5) Isim 'Alam yang menggunakan wazan ‫ فُ َعل‬. Misalnya: ‫عُ َم ُر‬


(Umar), ‫( ُز َح ُل‬Zuhal), ‫( ُج َحا‬Juha), dan sebagainya.

6) Isim 'alam yang diakhiri dengan huruf Alif-Nun. Misalnya:


ُ‫( عُثْ َمان‬Utsman), ُ‫سلَ ْي َمان‬
ُ (Sulaiman), dan sebagainya.

B. Isim Nakirah dan Ma’rifah

Menurut Moch.Anwar dalam ilmu nahwu terjemahan al-jurumiyah


dan imrithy, isim nakiroh ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak

6
menentukan suatu perkara danlainnya. 3 Isim nakiroh atau dalam bahasa
inggris diistilahkan dengan kata indefinite (belumpasti). Secarasederhana,
definisi ataut a’rifnya adalah isim yang memiliki arti yang bersifat umum
atau global.
Pakar nahwu lainnya memndefinisikan isim nakirah sebagai isim
yang layak masuk alif lam (‫)ال‬.4 Contoh ‫ َرجُل‬artinya laki-laki (yang tidak
ditentukan siapalaki-laki itu sehingga masih bersifat umum). Pada kata ‫َرجُل‬
di atas maknanya masih umum dan masih butuh penjelasan, oleh karena itu
isim nakirah harus diberi alif lam (‫ )ال‬yang bias mema’rifatkan
(mengkhususkan) isim tersebut.
Menurut Moch. Anwar dalam Ilmu Nahwu; Terjemahan Al-
Jurumiyah danImrithy isim ma’rifah ialah lafaz yang menunjukkan benda
tertentu.5 Isim ma’rifah atau dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan kata
definite (pasti). Secara sederhana definisi atau ta’rifnya adalah isim yang
memiliki arti yang bersifat khusus atau spesifik. Contoh: ‫زَ يْد‬, kata zaidun
menunjukkan orang yang bernamazaid, ‫الر ُج ُل‬
َّ yang berarti seorang laki-laki.
Dari dua pengertian yang disebutkan diatas, baik seacara etimologi
dan terminology dapatlah disimpulan bahwa isim mar’ifah adalah isim-isim
yang menunjukan pada sesuatu yang tertentu yang dapat dikenal dengan
pengenalan yang sempurna.Apa yang dimaksudkan tersebut sudah terekam
dengan baik didalam hati, dan tidak akan tercampurkan dengan hal-hal yang
lain. Sebaliknya, al-nakirah menunjukan kepada sesuatu yang tidak
tertentu.

1. Perbedaan antara Isim Nakirah dan Isim Mar’ifah

Antara isim nakiroh dan isim ma’rifah dapat dibedakan dari dua
segi, yaitu segi kalimat dan segi makna.

3Moch. Anwar, IlmuNahwu; Terjemahan Al-Jurumiyah dan Imrithy Berikut Penjelasannya,


(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hlm. 108
4
Iman Saiful Mu’minin, Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 254
5
Ibid, 105

7
1) Segi kalimat
Apabila isim tersebut tidak ada alif lam (‫ )ال‬maka dikatakan isim
nakiroh (ada pengecualian sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya), dan apabila terdapat alif lam (‫ )ال‬maka dikatakan isim
ma’rifah.
Contoh:
Isim Nakirah Isim Ma’rifah
‫َرجُل‬ َّ ْ‫ا‬
‫لر ُج ُل‬

2) Segi makna
Apabila lafaz isim tersebut memiliki makna yang masih
umum atau belum tentu maka termasuk kepada isim nakiroh, dan
apabila lafaz isim tersebut memiliki makna yang sudah tentu maka
termasuk kepada isim ma’rifah.
Contoh:
Isim Nakirah Isim Ma’rifah
(buku) ‫ِكتَاب‬ (bukukamu) َ‫ِكتَابُك‬

2. Macam-macam Isim Ma’rifah

1) Isim dhamir (kata ganti) ialah lafadz yang menunjukkan pada


mutakallim, mukhathab dan ghaib.

Contoh: ُ‫ نَحْن‬,‫ أَنَا‬, َّ‫ أَ ْنت ُن‬,‫ أَ ْنت ُ َما‬,ِ‫ أَ ْنت‬,‫ أَ ْنت ُ ْم‬,‫ أَ ْنت ُ َما‬, َ‫ أَ ْنت‬, َّ‫ هُن‬,‫ هُ َما‬,‫ِي‬
َ ‫ ه‬,‫ هُ ْم‬,‫ هُ َما‬,‫ه َُو‬

2) Isim ‘alam (nama) ialah isim yang menentukan sesuatu barang yang
diberi nama secara mutlak.

Contoh: َ‫ فَاطِ َمة‬,‫َح ِبيْب‬


3) Isim isyarah (kata tunjuk) ialah isim yang digunakan untuk sesuatu
yang diisyaratkan/ditunjuk.
Contoh: ‫ هَ ِذ ِه‬,‫ ت ِْل َك َهذَا‬, َ‫ذَالِك‬,,

8
4) Isim maushul (kata sambung) ialah isim yang menunjukkan suatu
kalimat tertentu dan membutuhkan jumlah (kalimat).

Contoh: ‫ الَّذِي‬,‫ي‬
ْ ِ‫ الَّت‬, َ‫الَّ ِذيْن‬
5) Isim yang disertai (‫ )ال‬alif lam.6
Contoh: ُ‫ اْأل ُ ْستَاذ‬,ُ‫ اْل َمرْ أَة‬,ُ‫لر ُجل‬
َّ ْ‫ا‬
Akan tetapi berbeda dengan alif lam yang terdapat pada isim
maushul, karena alif lam tesebut lazimah (tetap) yang tidak dapat
dipisahkan.7
6) Isim yang diidhafahkan pada salah satu di antara isim ma’rifat

3. Karakteristik Isim Nakirah

Syaikh Ibn Malik menyatakan dalam kitabnya:


8
‫ أَ ْو َواقِع َم ْوقِع َماقَدْذُك َِر‬# ‫نَك َِرةقَا ِب ُُل َ ْل ُم َؤث ًِرا‬

“Isim nakirah menerima alif lam (‫ )ال‬yang membekas atau isim


yang menempati kedudukan isim yang menerima alif lam (‫ )ال‬yang
telah di sebutkan alif lam”.

Maksudnya adalah isim nakirah itu bisa menerima alif lam (‫)ال‬
dan setelah kemasukan alif lam tersebut menyebabkan
kema’rifatannya.9 Contoh ‫( َرجُل‬laki-laki) menjadi ‫الر ُج ُل‬
َّ (seorang laki-
laki).

C. Isim Mudzakar dan Muannast

1. Isim Mudzakkar

Isim Mudzakkar (bermakna laki-laki) adalah isim yang dapat


ditunjukkan dengan lafal isyarah ‘’‫ “ هَذَآ‬seperti:

6 Ibid, Hal 106


7
Iman Saiful Mu’minin, Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf....., hlm. 255
8
Muhammad ibn Abdullah ibn Malik Al-Andalusi, Alfiyahibn Malik Fi Al-Nahwwa Sharf,
(Kudus: Pustaka Mathbaah Menara Kudus, TT), hlm. 30
9
Bisyri Musthofa Ar-Rombani, Syarah Nadzom Al-Sarfi Al-Umriti, (Kudus: Pustaka Mathbaah
Menara Kudus, TT), hlm. 41-42

9
Orang laki-laki ٌ‫رجل‬
Kuda / kedelai ٌ‫صان‬
َ ِ‫ح‬
Rembulan ‫قَ َم ٌر‬
Buku / kitab ٌ‫ِكتَاب‬
Isim mudzakkar tersebut dapat berupa mudzakkar hakiki dan
dapat berupa mudzakkar majazi.

1) Mudzakkar Hakiki

Mudzakkar Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis


kelamin laki-laki, baik berupa manusia atau binatang, Seperti :
Anak laki-laki ‫صب‬
َ
Singa ‫اَ َسد‬
Unta ٌ‫َج َمل‬

2) Mudzakkar Majazi

Mudzakkar Majazi adalah lafal yang menunjukkan atas


sesuatu yang disesuatu yang di berlakukan atau digolongkan
seperti lelaki walaupun sebenarnya bukan lelaki, Seperti :

Pintu ٌ‫باب‬
Malam ٌ‫لَيْل‬
Purnama ‫بَد ٌْر‬
Rembulan ‫قَ َم ٌر‬

2. Isim Muannast

Isim Muannats (bermakna perempuan) adalah isim yang dapat


ditujuki dengan lafal isyara” ‫ “ َهذِه‬seperti:

unta ٌ‫نَاقَت‬
perempuan ‫ا ِْمرأٌَة‬
matahari ٌ‫ش َْمس‬

10
kampung/rumah ٌ‫دَار‬
Isim muannats ini memiliki empat macam yaitu : muannats
lafzihi, muannats hakiki, muannats maknawi, dan muannats majazi.

1) Muannats Lafzihi

Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda


kemuannatsannya (ta’nits), baik lafal itu menunjukkan
perempuan seperti: ”ٌ‫فَاطِ َمة‬,‫ َخ ِديْجة‬Maupun menunjukkan lelaki
seperti ” ٌ‫ط ْل َحة‬
َ ٌ,ٌ‫ٌ َح ْمزَ ة‬,ٌ‫زَ ك َِرياَّء‬,ٌ‫ب ْه َمة‬

2) Muannats Hakiki

Muannats hakiki adalah lafal yang menunjukkan


perempuan, baik manusia atau binatang seperti :,ٌ‫ا ِْمرأة‬,‫غالَ َمت‬

3) Muannats Maknawi
Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan
perempuan akan tetapi tidak ada tanda perempuan (ta’nits ) pada
lafal tersebut seperti :ٌ‫“زينبٌ ِه ْنذٌسعاَد‬
Muannats maknawi ini adalah termasuk golongan
muannats hakiki (muannnats maknawi pasti muannats hakiki ),
sedangkan muannats hakiki belum pasti muannats maknawi.

4) Muannats Majazi
Muannats majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti
muannats walaupun sebenarnya bukan muannats ( binatang atau
manusia ) seperti :
kaki ٌ‫َرخل‬
Mata ٌ‫عيْن‬
َ
Matahari ٌ‫ش َْمس‬
kampung/rumah ٌ‫دَار‬

11
D. Isim Mufrad dan Jamak

1. Isim Mufrad

Isim mufrad ialah kata benda yang bermakna satu atau


tunggal.
َ ‫علَىٌ َم ْعن‬
ٌ‫ًىٌواحِ د‬ َ ٌّ‫َماٌدَل‬
Artinya :“ Kalimat isim yang menunjuki atas makna satu”

Isim mufrad ini biasanya bermakna jumlah benda satuan.


Contoh : ٌ‫ٌ َمكَة‬,‫ٌالقَلَم‬,‫م َح ّمد‬

2. Isim Jamak

Isim Jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua
satuan.10 Isim jamak ini dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar
ْ ‫) َج ْمع‬, jamak muannats salim (ٌ‫ٌالم َؤنَّثٌِال َّسل ِِم‬
salim (ٌ‫ٌالمذَ َّك ِرٌال َّسل ِِم‬ ْ ‫ ) َج ْمع‬dan jamak
taksir (ٌ‫) َج ْمعٌالتَّ ْكسِ ي ِْر‬.

ْ ‫) َج ْمع‬
1) Jamak mudzakkar salim (ٌ‫ٌالمذَ َّك ِرٌال َّسل ِِم‬

Jamak mudzakkar salim ialah kata benda yang berjumlah


lebih dari dua satuan dan bermakna laki-laki banyak. Jamak ini
terbentuk dari isim mudzakar mufrod yang ditambahkan wau dan
nun (ٌَ‫ )ـ ْون‬atau ya dan nun (ٌَ‫ )ـِيْن‬di akhirnya.
ً‫ٌَالوا ِوٌ َمضْمو َم ٌة‬ َ ‫ٌمِنٌم ْف َرا ِده‬
َ ‫َاٌوٌ َماٌقَ ْبل‬ ْ ‫ٌوٌنونٌ َم ْفتو َحة‬
َ ‫َماٌزَ يَّندٌَفِىٌاَخِ ِرهٌِاَ ِليْفٌاَوٌيَاء‬
ً‫ٌاَ ْوٌ َماٌقَ ْبلٌَاليَاءِ ٌ َم ْكس َرٌة‬
“ Kalimat isim yang bertambah pada akhirnya alif atau ya
atau nun yang dibaca fathah dan bentuk mufrodnya, sedangkan
huruf yang ada sebelum wawu dibaca dhomah dan huruf setelah ya
dibaca kasroh.”

10 Syekh Ahmad Zaini Dahlan, Mukhtashor Jiddan ‘ala Matan Al-Jurumiyyah, (Dar Al-Kutub Al-
Islamiyah, Jakarta:2008)

12
Contoh : ٌَ‫ م ْسلِم ْون‬atau ٌَ‫ م ْسلِمِ يْن‬yang berasal dari kata ٌ‫م ْسلِم‬

ْ ‫) َج ْمع‬
2) Jamak muannats salim (ٌ‫ٌالم َؤنَّثٌِال َّسل ِِم‬

Jamak muannats salim ialah kata benda yang berjumlah lebih


dari dua satuan dan bermakna perempuan banyak. Isim Jamak
Muanats Salim berasal dari isim muannats mufrod yang rangkaian
hurufnya ditambahkan ta’ dan alif di akhir kata yang menjadi ciri
isim jamak muannats salim.
َ ‫علَىٌ َج ْمعٌم َؤنَثٌبِ ِزيَادَةٌِاَلِف‬
ٌ‫ٌوٌتَاءٌفِىٌاَخِ ِر ِه‬ َ ٌّ‫َماٌدَل‬
“Kalimat isim yang menunjukan arti banyak bagi jenis
perempuan dengan menambahkan alif dan ta pada akhirnya“
Contoh : ٌٌ‫ م ْس ِل َمات‬dari kata ٌ‫م ْس ِل َمة‬

3) Jamak taksir ٌ(‫) َج ْمعٌالتَّ ْكسِ ي ٌِْر‬

Jamak taksir ialah kata benda yang berjumlah lebih dari dua
satuan serta tidak memiliki aturan dan tanda khas. Jamak ini
merupakan jamak yang pecah dari mufradnya.

‫ع ْنٌبِنَاءِ ٌم ْف َر ِدٌِه‬
َ ٌ‫َماٌتَغَي ََّر‬
“ Kalimat Isim yang berubah dari bentuk mufrodnya”
Dengan kata lain, jamak taksir ialah jamak selain dari jamak
mudzakkar salim dan muannats salim.
Contoh : ٌ‫ اَب َْواب‬berasal dari ٌ‫ٌ َباب‬, ٌ‫ ن ََوافِذ‬berasal dari ٌ‫نَا ِفذَة‬

E. Isim Jamid Dan Musytaq

1. Isim Jamid

Isim jamid (‫ ) اسم جامد‬adalah isim yang tidak terbentuk atau


tidak diambil dari kata atau bentukan lain. Isim jamid terbagi menjadi
dua, yaitu:

13
1) Isim dzat (‫) اسم ذات‬

Isim dzat ialah isim yang menunjukkan benda konkret. Biasa


disebut juga dengan isim jins (‫) اسم جنس‬. Contoh: buku ( ‫) ِكتَا ب‬, laut (
‫) بَحْ ر‬, semut ( ‫) نَ ْم ل‬, roti (‫) ُخبْز‬, kursi ( ‫) كُرْ ِس ي‬, rumah (‫) بَيْت‬.

Kata-kata tersebut digunakan untuk menunjuk benda-benda


konkret dan yang bisa kita temukan dalam kamus, tetapi tidak ada
dalam deretan tashrif.

2) Isim ma’ani (‫) اسم معنى‬

Isim ma’ani atau biasa disebut masdar ialah kata dasar yang
dari kata tersebut bisa membentuk berbagai macam turunan kata.
Contoh: ilmu ( ‫) ِعلْ م‬, keadilan ( ‫عدْ ل‬
َ ), pertolongan ( ‫َص ر‬
ْ ‫) ن‬.

2. Isim Musytaq

Isim musytaq ialah isim yang digunakan untuk menyebut suatu


nama tertentu dan diambil dari perubahan bentuk dalam tashrifan (kata
turunan). Isim musytaq terdiri atas kata benda yang diambil dari fi’il
serta menunjukkan sifat dan pelaku. 11 Macam – macam isim musytaq
antara lain sebagai berikut :

1) Isim fa’il (‫)اسم الفاع‬

Isim fa’il ialah kata benda yang bertindak sebagai subjek


(pelaku pekerjaan).

2) Shiyaghul mubaalaghah (‫صيَ ُغ ْال ُمبَالَغَة‬


ِ )

11 Ni’mah, Fuad, Qowa’idul Lughoh al ‘Arobiyyah juz II, (Beirut: Daarul Atsaqofah al
Islamiyah,tt)

14
Shiyaghul mubaalaghah ialah isim fa’il yang menunjukkan arti
“sangat”.

3) Shifah musyabbahah bismil fa’il ( ‫) صفة مشبهة بس ِْم ْالفَاعِل‬

Shifah musyabbahah bismil fa’il ialah isim yang menyerupai


isim fa’il, yang tersusun hanya dari fi’il lazim dan tsulatsi.

4) Isim maf’ul (‫) اسم المفعول‬

Isim maf’ul ialah isim yang bertindak sebagai objek (dikenai


pekerjaan).

5) Isim tafdhil (‫) اسم التفضيل‬

Isim tafdhil adalah isim yang menunjukkan arti “lebih” atau


“paling”.

6) Isim zaman (‫) اسم الزمان‬

Isim zaman merupakan isim yang menunjukkan waktu.

7) Isim makan (‫) اسم المكان‬

Isim makan ialah isim yang menunjukkan tempat.

8) Isim alat (‫) اسم اآللة‬

isim yang menunjukkan alat agar digunakan untuk melakukan


suatu fi’il (pekerjaan).

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Isim alam ialah isim (kata benda) yang berarti nama. Apapun jenis
namanya baik nama orang, nama negara, nama kota, nama tempat, dan
nama-nama sejenisnya merupakan isim alam. Isim alam terbagi menjadi 3
macam yaitu pembagian isim alam dilihat dari bentuknya, dilihat dari
Isti’malnya (penggunaan), dan isim alam yang yang ghairu munawwan atau
tidak menerima tanwin.

Isim mar’ifah adalah isim-isim yang menunjukan pada sesuatu yang


tertentu yang dapat dikenal dengan pengenalan yang sempurna.Apa yang
dimaksudkan tersebut sudah terekam dengan baik didalam hati, dan tidak
akan tercampurkan dengan hal-hal yang lain. Sebaliknya, al-nakirah
menunjukan kepada sesuatu yang tidak tertentu.

Isim mudzakkar merupakan isim yang bermakna laki-laki.


Begitupun sebaliknya isim mu’annats ialah isim yang bermakna perempuan.
Isim mudzakkar terbagi menjadi dua bagian yakni mudzakkar hakiki dan
majazi. Sedangkan isim mu’annats terbagi menjadi empat bagian yakni
mu’annats lafzihi, hakiki, maknawi, dan majazi.
Isim mufrad merupakan isim yang bermakna tunggal atau satu. Sedangkan
isim jamak merupakan isim yang bermakna banyak atau lebih dari dua. Isim
jamak terbagi menjadi tiga yakni jamak mudakkar salim (bermakna laki-
laki banyak), mu’annats salim (bermakna perempun banyak), dan jamak
taksir (tidak memiliki makna).
Isim jamid ) adalah isim yang tidak terbentuk atau tidak diambil dari
kata atau bentukan lain. Isim jamid terbagi menjadi dua, yaitu isim dzat dan
isim ma’ani. Isim musytaq ialah isim yang digunakan untuk menyebut suatu
nama tertentu dan diambil dari perubahan bentuk dalam tashrifan (kata

16
turunan). Macam- macam isim musytaq antara lain isim fa’il, Shiyaghul
mubaalaghah, Shifah musyabbahah bismil fa’il, Isim maf’ul, Isim tafdhil,
isim zaman, isim makan, dan isim alat.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini


bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih
banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Khoiri, Isim Alam dan Pengertiannya,


https://www.khoiri.com/2021/06/contoh-isim-alam-dan-
pengertiannya.html?m=1 (diakses pada 13 September pukul 21.35 WIB)

Unknow, Penjelasan isim alam,


http://dhurusullhuga.blogspot.com/2015/02/isim-alam-kata-benda-
nama.html?m=1 (di akses pada 13 September 2021 pukul 21.37)
Anwar Moch., Ilmu Nahwu; Terjemahan Al-Jurumiyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005)
Mu’minin Iman Saiful, Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf, (Jakarta: Amzah,
2009)
Al-Andalusi Muhammad ibn Abdullah ibn Malik, Alfiyah ibn Malik Fi Al-
Nahwwa Sharf, (Kudus: Pustaka Mathbaah Menara Kudus, TT)
Ar-Rombani Bisyri Musthofa, Syarah Nadzom Al-Sarfi Al-Umriti, (Kudus:
Pustaka Mathbaah Menara Kudus, TT)
Dahlan Syekh Ahmad Zaini, Mukhtashor Jiddan ‘ala Matan Al-Jurumiyyah,
(Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, Jakarta:2008)
Fuad, Ni’mah, Qowa’idul Lughoh al ‘Arobiyyah juz II, (Beirut: Daarul
Atsaqofah al Islamiyah,tt)

18

Anda mungkin juga menyukai