Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AL-ISMU II

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Arab


yang dibimbing oleh: Dr. H. Zainuddin Al Haj, Lc, M. Pd.I

Oleh :
Kelas C1
1. Afiatus Solihan (211101030021)
2. Anisya Nadila S E (211101030022)
3. Rika Putri Sholiha (211101030029)
4. Auliya Nurma Febrianti (211101030039)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2021

1
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Arab dengan
judul “AL-ISMU II”.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu mengenal tentang AL-
ISMU II, yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Makalah ini
kami buat sebagian mengambil dari berbagai sumber yang ada kemudian saya ambil
hal-hal yang penting atau kami rangkum sesingkat mungkin.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan serta
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan.

Jember 05, September 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 4


1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan penulisan........................................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN .................................................................. 5


2.1 Isim dhomir .................................................................................................... 5
2.2 Isim isyarah .................................................................................................... 5
2.3 Isim maushul .................................................................................................. 6
2.4 Isim zharaf ...................................................................................................... 6
2.5 Isim istifham ................................................................................................... 6

BAB III : PENUTUP .......................................................................... 9


3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Isim merupakan jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan
waktu (tenses).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup,
tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata benda) ada yang
bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak
dijangkau diindera).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dari isim dhomir ?
2. Apa yang dimaksud dari isim isyarah ?
3. Apa yang dimaksud dari isim maushul ?
4. Apa yang dimaksud dari isim zharaf ?
5. Apa yang dimaksud dari isim istifham ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui isim dhomir
2. Untuk mengetahui isim isyarah
3. Untuk mengetahui isim maushul
4. Untuk mengetahui isim zharaf
5. Untuk mengetahui isim istifham

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isim dhomir


Dhomir adalah “kata ganti”, istilah ini dikenal dalam bahasa Arab dengan tiga
kategori yaitu:
a. Mutakallim yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang
pertama, Yakni aku dan kami.
b. Mukhatab yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang kedua
Yaitu kamu dan kalian.
c. Ghaib yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang ketiga,
Yaitu dia dan mereka.
Dalam bahasa arab, kata ganti (Dhomir) lebih luas pembahasannya, karena terdapat
istilah kata ganti untuk laki-laki (lk2), kata ganti untuk perempuan (pr), kata ganti
tunggal, serta kata ganti dua orang dan jamak.
Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama seseorang, atau
sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara berurutan. Ada 3 jenis
Dhomir dalam bahasa Arab jika ditinjau dari kedudukan I’rabnya, yaitu:
a. Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah
b. Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah
c. Ad-dhomair al-muttashilah

1. Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah (terpisah-marfu’) adalah Dhomir/kata


ganti yang marfu’ yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung
dengan kata kerja (fi’il), kata benda (isim), dan huruf. Ad-dhomair al-munfashil
al-marfu’ah ada 14.
2. Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah (terpisah-manshub) adalah kata ganti
yang dapat berdiri sendiri, oleh sebab itu, kelompok kata ini penulisannya tidak
dapat bersambung dengan kata lain. Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah ada
14.
3. Ad-dhomair al-muttashilah (bersambung) adalah dhomir/ kata ganti yang tidak
dapat berdiri sendiri dan dapat bersambung dengan fi’il (kata kerja), isim (kata
benda) dan huruf (kata depan). Ada 14 Dhomir muttashil. 1

2.2 Isim isyarah


Isim Isyaroh (kata tunjuk) adalah kata yang menunjukkan makna isyarat (kata
tunjuk). Berikut kata-kata yang termasuk dalam isim isyaroh :
 ‫( َهذَا‬ini lk)
 ِ‫( َه ِذه‬ini pr)
 ‫( ذَلِك‬itu lk)

1
Hamsa, H. (2019). Dhomir (Kata Ganti): Cara Cepat Menguasai Bentuk Perubahan
Dhomir. http://repository.iainpare.ac.id/835/1/Addhomair.pdf

5
 َ‫( ت ِْلك‬itu pr).

2.3 Isim maushul


Isim Maushul (kata penghubung) adalah kata yang dijadikan penghubung
sebagai frasa dalam kalimat tertentu dan biasanya diartikan dengan “yang”.
Berikut yang termasuk dalam isim mausul :
 ‫( الَّذِي‬tunggal lk)
 ‫( الت‬tunggal pr)
 ‫ان‬ِ َ‫( الَّذ‬dua lk)
 ‫َان‬ِ ‫( الَّت‬dua pr)
 َ‫( الَّ ِذيْن‬jamak lk)
 ‫( ااّلت‬jamak pr)2

2.4 Isim zharaf


َ ) /kata keterangan adalah isim yang
Isim zharaf (‫ظ ْرف اِسْم‬
memberitahukan kita tentang keterangan, baik itu keterangan tempat atau keterangan
waktu. Isim zharaf juga disebut sebagai maf'ul fiihi (‫)فِ ْي ِه َم ْفع ْول‬.
Zharaf terdiri dari dua:
َ ‫ان‬
1. ‫ظ ْرف‬ َّ (zharfuz zamaan) = keterangan waktu
ِ ‫الز َم‬
2. ‫ظ ْرف‬َ ‫َان‬
ِ ‫( ال َمك‬zharful makaan) = keterangan tempat.
3

2.5 Isim istifham


Istifham (kata tanya) jika secara etimologi berasal dari kata fahima. Fahima
artinya adalah dia telah tahu atau dia telah paham. Kata fahima ini lantas memperoleh
tambahan huruf alif, sin, dan juga ta’ yang membuatnya berubah menjadi istifham. Jika
melihat pendapat dari Al-Hasyimi, dapat dipahami bahwa istifham ialah mengharapkan
untuk memahami atau mengetahui sesuatu yang sebelumnya belum diketahui. Adapun
yang termasuk isim istifham di antaranya ialah maa, maadzaa, dan sebagainya.
Sedangkan istifham yang berupa huruf ialah hal (‫ )هل‬dan huruf hamzah saja.

2
Unisi, T. F. (2019). NAHWU SHARAF UNTUK PERGURUAN TINGGI.
http://repository.unisi.ac.id/126/1/Nahwu%20Sharaf%20untuk%20Perguruan%2
0Tinggi%20%281%29.pdf

3
Belajarbahasaarabdasar.blogspot.com. 2017. Pembagian isim zharaf.
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/07/pembagian-isim-
zharaf.html?m=1

6
Perangkat Isim Istifham dan Huruf Istifham :
1. Maa ‫َما‬
Maa berarti apa atau apakah. Kalimat ini biasa digunakan untuk menanyakan
hal-hal yang tidak ada akalnya atau bisa juga benda. Misalnya ketika ada benda yang
tidak Anda ketahui, maka Anda bisa bertanya maa haadza (‫ ) َما َهذَا‬yang artinya adalah
apakah ini?

Selain itu, maa ini biasa disandingkan pada fi’il namun disandingkan dengan
akhiran dzaa, sehingga menjadi maadzaa. Kata ini bisa Anda gunakan untuk bertanya
misalnya apakah yang ada di dalam tas atau yang dalam bahasa Arabnya adalah ‫َماذَا فِي‬
‫ال َح ِق ْيبَ ِة‬

2. Man ‫َم ْن‬


Man artinya siapa, sehingga dapat dipakai untuk menanyakan hal-hal yang berakal.
Misalnya, jika ingin bertanya siapa yang membaca Al-Qur’an, maka dapat mengatakan
َ‫ َم ْن قَ َرأ َ القرآن‬.

3.Mata ‫َمت َى‬


Mata artinya adalah kapan dan bisa digunakan untuk menanyakan waktu. Contohnya
jika ingin bertanya kapan kau akan berangkat, maka bisa mengucapkan ‫سافِر‬
َ ‫ َمت َى ت‬.
4. Ayyana َ‫أَيَّان‬
Ayyana juga berarti kapan, lebih tepatnya kapankah. Kata ini biasa dipakai saat ingin
menanyakan waktu yang masih akan datang secara khusus. Misalnya kapankah manusia
akan dibangkitkan dari kuburnya, maka bahasa Arabnya adalah ‫أَيَّانَ ي ْب َعث النَّاس م ِْن‬
‫قب ْو ِر ِه ْم‬.

5. َ ‫َكي‬
Kaifa ‫ْف‬
Kaifa berarti bagaimana. Kata ini dapat digunakan untuk menanyakan keadaan atau
َ ‫َكي‬
proses. Misalnya jika ingin menanyakan keadaan cuaca, maka bisa mengucapkan ‫ْف‬
َّ
‫اَحْ َوال الط ْق ِس‬.

6. Aina َ‫أَيْن‬
Aina berarti di mana. Jadi, kita bisa menggunakan perangkat istifham satu ini untuk
menanyakan tempat. Misalnya, َ‫ أَيْنَ بَيْتك‬yang artinya adalah dimana rumahmu?

7. Anna ‫أ َ َّنى‬
Anna dapat berarti bagaimana sama seperti kaifa, dari mana sama seperti min aina dan
kapan sama seperti mata. Anda dapat menggunakannya untuk menanyakan dari mana
kau mendapatkan harta ini yang bahasa Arabnya adalah ‫أ َ َّنى لَكَ َهذَا ْال َما َل‬.

7
8. Kam ‫َك ْم‬
Kam artinya berapa yang dapat digunakan untuk menanyakan jumlah atau bilangan.
Namun ada kalanya juga didahului oleh huruf ba’, walaupun artinya tetap sama.
ْ َ‫ب فِ ْي َهذَا ْالف‬
Misalnya ‫ص ِل‬ ِ ‫عدَد الط ََّّل‬
َ ‫ َك ْم‬yang artinya ialah berapa banyak siswa yang terdapat
di dalam kelas ini?

9. Ayyu ‫أَي‬
Ayyu artinya yang mana atau bisa juga mana saja. Anda dapat menggunakannya untuk
menanyakan pilihan. Misalnya ‫ أَي فَا ِك َهة تحِ ب‬yang artinya adalah buah mana yang kau
suka.

10. Huruf

Seperti yang sudah disampaikan, perangkat istifham yang termasuk dalam jenis huruf
ada 2, yakni hal dan huruf hamzah. Baik hal maupun huruf hamzah, sama-sama
merupakan alat bertanya yang dipakai untuk menuntut atau mengetahui suatu jawaban.

Hanya saja bedanya adalah jika huruf hamzah akan menuntut pembenaran dan juga
penentuan. Sementara untuk huruf hal hanya menuntut pembenaran4

4
Sahabatmuslim.id. 2020. Isim istifham. https://sahabatmuslim.id/isim-istifham/

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama
seseorang, atau sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara
berurutan.

2. Isim Isyaroh (kata tunjuk) adalah kata yang menunjukkan makna isyarat
(kata tunjuk).

3. Isim Maushul (kata penghubung) adalah kata yang dijadikan penghubung


sebagai frasa dalam kalimat tertentu dan biasanya diartikan dengan “yang”.

4. Isim zharaf (kata keterangan) adalah isim yang memberitahukan kita tentang
keterangan, baik itu keterangan tempat atau keterangan waktu.

5. Istifham (kata tanya) jika secara etimologi berasal dari kata fahima. Fahima
artinya adalah dia telah tahu atau dia telah paham.

9
DAFTAR PUSTAKA
Belajarbahasaarabdasar.blogspot.com. 2017. Pembagian isim zharaf.
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/07/pembagian-isim-
zharaf.html?m=1

Hamsa, H. (2019). Dhomir (Kata Ganti): Cara Cepat Menguasai Bentuk Perubahan
Dhomir. http://repository.iainpare.ac.id/835/1/Addhomair.pdf

Sahabatmuslim.id. 2020. Isim istifham. https://sahabatmuslim.id/isim-istifham/

Unisi, T. F. (2019). NAHWU SHARAF UNTUK PERGURUAN TINGGI.


http://repository.unisi.ac.id/126/1/Nahwu%20Sharaf%20untuk%20Perguruan%2
0Tinggi%20%281%29.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai