Paket 2
Pendahuluan
Pada Paket 1 mahasisiwa-mahasiswi telah belajar tentang hakikat manusia
yang terdiri dari dimensi fisik dan psikis, sehingga mereka dapat
menghubungkan pengetahuan tentang hakikat manusia tersebut dengan
kebutuhan kebutuhan manusia yang dibahas pada Paket 2 ini. Dalam Paket 2
mahasiswa-mahasiswi belajar tentang kebutuhan dan pengembangan dimensi
kepribadian manusia. Kebutuhan-kebutuhan pengembangan diri melalui
pendidikan dan sejauh mana setiap manusia dituntut memenuhinya
merupakan hal yang perlu dipahami oleh mahasiswa-mahasiswi. Setelah
mahasiswa-mahasiswi belajar tentang kebutuhan dan pengembangan dimensi
kepribadian manusia yang difokuskan pada kebutuhan pendidikan, selanjutnya
pada Paket 3 mereka akan belajar tentang hakikat pendidikan.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat memahami kebutuhan dan pengembangan dimensi
kepribadian manusia.
Indikator
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat:
1. menjelaskan kebutuhan manusia,
2. menjelaskan pengembangan dimensi manusia, dan
3. membuat kaitan antar konsep tentang kebutuhan manusia dan pengem-
bangan dimensi kepribadian manusia dalam bentuk peta konsep.
Waktu
2x 50 menit
Materi Pokok
Kebutuhan Manusia dan Pengembangan Dimensi Kepribadian Manusia
Langkah-langkah Perkuliahan
Kegiatan Awal
4’ 1. Dosen mananyakan kepada Curah Slide
mahasiswa-mahasiswi tentang Pendapat Powerpoint
hakikat manusia. Jawaban 2.3
mahasiswa-mahasiswi dirangkum
di papan tulis dalam bentuk pointer-
pointer.
4’ 2. Dosen mereposisi tempat duduk
mahasiswa-mahasiswi sebagai
pemakalah dan peserta diskusi
sebagai pelaksanaan tugas pada
minggu sebelumnya.
2’ 3. Dosen menyampaikan kompetensi Ceramah Slide Power-
dasar dan indikator. point 2.3
Kegiatan Inti
50’ a. Mahasiswa dan mahasiswi Diskusi Makalah,
mempresentasikan makalah panel Powerpoint
secara bergantian menurut 2.3
kelompoknya, masing-masing 15
menit dengan topik, kebutuhan
pisik, kebutuhan psikis,
pengembangan aspek fisik,
pengembangan aspek psikis.
10’ b. Dosen memberi kesempatan TanyaJawab Makalah
kepada semua mahasiswa- dan Dialog
mahasiswi untuk menanggapi
paparan para pemakalah.
10’ c. Dosen memberikan kesempatan Tanya Jawab Makalah
kepada para pemakalah untuk dan Dialog
memberikan respon terhadap
semua tanggapan yang ada.
d. Mahasiswa-mahasiswi secara Tugas Lembar
10’
individual ditugaskan untuk Individu Kegiatan 2.1
membuat peta konsep tentang
kebutuhan manusia dan
pengembangan dimensi
1 2 3 4
kepribadian manusia.
10’ e. Dosen memberi penguatan dan Ceramah, Slide
mengelobarasi lebih lanjut Tanya Jawab Powerpoint
pendapat-pendapat yang dan Dialog 2.3; Kertas
berkembang dalam forum, tentang Plano;
kebutuhan manusia dan Papan Tulis
pengembangan kepribadian
manusia. Kedua topik tersebut
didiskusikan dengan menggunakan
analisis gender dan inklusi sosial.
Kegiatan Penutup
5’ Mahasiswa dan mahasiswi Tugas Buku
menyimpulkan hasil diskusi dan Catatan
penjelasan dari dosen dalam bentuk
pointer-pointer. Dosen menuliskan tiap-
tiap pointer yang telah disepakati di
papan tulis sedangkan mahasiswa dan
mahasiswi mencatat dalam buku
catatannya.
Lembar Kegiatan 2 .1
KEBUTUHAN MANUSIA
DAN PENGEMBANGAN DIMENSI
KEPRIBADIAN MANUSIA
Pengantar
Peta konsep merupakan gambaran tentang kaitan antar konsep yang telah
dipahami oleh pebelajar. Tugas membuat peta konsep ini akan menunjukkan
kemampuan mahasiswa-mahasiswi dalam memahami kaitan antar konsep
tentang kebutuhan manusia dan pengembangan dimensi kepribadian manusia.
Tujuan
Membuat peta konsep tentang kebutuhan fisik dan psikis manusia serta
pengembangan dimensi kepribadian manusia.
Langkah Kegiatan
1. Identifikasi kata-kata atau frase kunci tentang kebutuhan manusia dan
pengembangan kepribadian manusia dari presentasi kelompok.
2. Tuliskan kata-kata atau frase kunci tersebut, sebanyak-banyaknya, dalam
selembar kertas HVS.
3. Identifikasi kata atau frase kunci yang paling penting, dan tuliskan di
tengah-tengah kertas plano.
4. Buatlah cabang dan ranting dari kata atau frase kunci dan tuliskan kata-
kata atau frase kunci lainnya yang berkaitan dengan kata atau frase kunci
utama tersebut sehingga membentuk kaitan antar konsep.
5. Laporkan hasil peta konsep tersebut kepada dosen pembina matakuliah.
PENGEMBANGAN DIMENSI
KEPRIBADIAN MANUSIA
A. Kebutuhan Manusia
Ketika Anda menyadari diri Anda secara total, maka Anda mengetahui bahwa
diri Anda terdiri dari aspek jasmani dan ruhani. Kesadaran diri Anda dapat
dirasakan dan gejalanya dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap dan
perbuatan fisik walaupun kesadaran itu bersifat psikis. Hal demikian
menunjukkan bahwa Anda masih eksis dan masih hidup. Kehidupan Anda
tidak serta merta eksis tanpa fungsi yang berguna dari berbagai organ-organ
tubuh Anda. Disfungsi dari semua atau sebagian organ tubuh Anda akan
menekan kehidupan Anda sampai Anda tidak hidup lagi.
Di pihak lain, fungsi-fungsi tubuh dan organnya perlu dilatih sedemikian rupa
agar dapat berkembang. Fungsi-fungsi tubuh dan organ-organnya yang dapat
berkembang secara baik akan menunjang dan mempermudah manusia dalam
melakukan aktivitasnya. Manusia yang dapat melakukan aktivitas secara
maksimal dan optimal memberikan kontribusi bagi pemenuhan kehidupannya
baik secara pisik maupun secara psikis. Sebagaimana disebutkan di atas,
bahwa manusia minimal memerlukan makan dan minum. Tidak setiap
makanan dan minuman tersedia secara lengkap di hadapannya. Ada bahan
makanan yang harus dicari dan bahan makanan yang harus diolah. Untuk itu,
manusia memerlukan keterampilan mencari dan mengolah makanan dan
minuman. Ada pula lingkungan yang sangat mendukung terhadap kehidupan
manusia tetapi ada juga lingkungan yang kurang mendukung kehidupannya,
seperti bencana alam. Terhadap masalah yang terakhir umpamanya, manusia
harus menghindar dan melakukan perbaikan sedemikian rupa. Hal demikian
memerlukan kemampuan manusia untuk merekonstruksi lingkungannya agar
tetap aman dan nyaman dan tetap memberikan dukungan terhadap
kehidupannya.
Secara spesifik ada kebutuhan khusus yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan terkait dengan perbedaan biologik yang bersifat kodrati yaitu
perbedaan organ-organ reproduksi yang harus menjadi perhatian utama.
Misalnya laki-laki membuahi dan perempuan mengalami haid, hamil,
melahirkan anak, dan menyusui. Tentu saja laki-laki dan perempuan memiliki
kebutuhan yang berbeda yang disebut dengan kebutuhan gender praktis.
Rasa Aman
Seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, memerlukan, atau yang
memiliki perbedaan sosial, sama-sama memerlukan rasa aman dari berbagai
ancaman yang bersifat menekan. Seseorang yang merasa tidak aman dari
ancaman sesuatu menyebabkan ia gelisah, susah bahkan sampai putus asa.
Perasaan aman bisa timbul karena orang yang mempunyai pertahanan diri
yang tangguh dan dapat mengatasi segala rintangan yang bersifat menekan
dirinya. Disamping itu, adanya perlindungan dari pihak lain yang
bertanggungjawab atau dari pihak yang mempunyai otoritas untuk itu, seperti
negara dengan segenap aparat keamanannya, atau orang tua bagi anak kecil
dapat menghidarkan seseorang dari kecemasan dan rasa tidak aman.
Penghargaan
Seseorang dengan ragam perbedan sosial maupun jenis kelamin sama-sama
memerlukan penghargaan dari pihak lain, terutama terhadap prestasi-prestasi
yang pernah dicapainya. Apresiasi dari orang lain menimbulkan dan
meningkatkan rasa percaya diri pada seseorang untuk berbuat lagi, baik
perbuatan yang serupa atau perbuatan lain, karena ia mendapatkan
kebebasan berkreasi dan optimisme yang tinggi. Orang yang tidak pernah
mendapat penghargaan dari pihak lain bisa jadi menekan dirinya, pesimis
dan bahkan putus asa. Namun demikian, orang yang mendapatkan apresiasi
yang terlalu tinggi dari pihak lain boleh jadi ia bisa congkak atau sombong,
karena terlalu percaya diri.
Aktualisasi Diri
Seseorang dengan ragam perbedan sosial maupun jenis kelamin sama-sama
mempunyai kemauan, keinginan, dan cita-cita. Semua orang berharap agar
kemauan, keinginan dan cita-citanya dapat dicapai. Hal demikian adalah wajar
pada setiap orang apabila keinginanannya dapat dicapai secara baik akan
menimbulkan rasa kepuasan dan percaya diri. Untuk mencapai keinginannnya
itu seseorang selalu melakukan kegiatan yang menunjang pencapai keinginan
itu. Orang yang dapat melakukan demikian adalah orang dapat
mengaktualisasikan dirinya secara penuh sehingga kebutuhannya dapat
dipenuhi.
ordinasi pihak lain, sehingga ruang geraknya menjadi terbatas. Hal ini sangat
berbahaya bagi dirinya dan generasi penerusnya. Pada umumnya perempuan
dengan strata sosial lebih rendah dan anak-anak seringkali kurang
mendapatkan perhatian sehingga mengalami ketertinggalan. Karena itu dalam
pengembangan kepribadian perlu memperhatikan kelompok-kelompok
marjinal dan subordinal agar sama-sama mendapatkan akses, partisipasi,
kontrol, dan manfaat dari aktivitasnya.
Di saat ini sangat dirasakan pentingnya pendidikan dan alih informasi dan
teknologi dari salah satu pihak kepada pihak lain, atau sifat kerjasama yang
menjadi ide sentral perubahan suatu masyarakat yang berkembang ke arah
saling ketergantungan, karena diyakini tidak satu pun masyarakat atau bangsa
dapat hidup mandiri memenuhi segala hajat kehidupannya tanpa bantuan pihak
lain. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri sudah
menjadi keharusan supaya suatu bangsa tidak dikuasi oleh pihak lain karena
sebab ketergantungannya. Suatu bangsa hanya menjadi kuat bilamana ia
mempunyai ketangguhan dan ketahanan dalam berbagai bidang kehidupan,
sehingga ia dapat berdakwah, menyebarkan informasi dan pendidikan kepada
orang lain sesuai dengan pandangan hidup yang diyakini. Fisik yang lemah,
pikiran tidak kreatif dapat disebut sebagai pangkal kelemahan untuk
membangun dunia yang berperadaban. Seseorang tidaklah harus menyerah
secara total terhadap keadaannya dan menerima apa adanya tanpa
melaksanakan usaha yang mungkin bisa ia lakukan dalam pandangan pikiran
yang sehat.
Manusia tidak semata terdiri dari aspek fisik, tetapi ia juga mempunyai aspek
psikis. Aspek psikis memegang peran penting dalam kehidupan manusia,
sehingga untuk mengetahui wujud manusia dalam hubungannya dengan
pendidikan tidak semata dilihat dari aspek materialnya (fisik), tetapi juga dari
aspek spiritualnya (psikis). Aktivitasnya sebagai instrumen batin, dengan
segala unsur yang melingkupinya, mempunyai pengaruh dan memegang
kendali terhadap semua aspek jasmaniahnya (fisik). Sebagaimana disebutkan
di atas, bahwa aspek ruhani yang paling tinggi mempunyai akses ke alam
ghaib, maka dari sana ia mendapatkan informasi ghaybiyat yang biasanya
tidak akrab bagi kebanyakan orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang
mempunyai akses ke alam itu dan mendapatkan pengalaman dan informasi
darinya. Dengan demikian, pendidikan manusia tidak hanya dipasok dari luar
yang bersifat fisik saja karena manusia dapat merangsang sesuatu melalui
inderanya, dan memikirkan sesuatu yang konkrit maupun yang abstrak secara
logis melalui pikirannya. Disamping itu, ia memperoleh asupan pendidikan dari
dalam melalui batinnya ketika ia mendapatkan akses ke alam itu. Oleh karena
itu, ia perlu mengembangkan diri melalui pendidikan, baik fisik maupun
psikisnya.
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1994), hlm. 221.
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hlm. 26.
Bila seseorang dengan ragam perbedaan sosial dan perbedaan gender akibat
konstruksi sosial dapat menerima pendidikan yang ditujukan kepada arah
jasmani dan ruhaninya, maka semua aspeknya dapat berkembang sesuai
dengan cita-cita pendidikan yang diharapkan. Pendidikan semacam ini yang
memungkinkan terciptanya kepribadian yang seimbang, dan semua
pengalaman dan pengetahuannya diperoleh dari berbagai aspek
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara jelas.
1. Manusia hidup di alam ini telah ditunjang dengan lingkungan yang
menyediakan berbagai kebutuhan hidup. Tetapi manusia secara moral
masih dituntut untuk mengembangkan dirinya. Apakah latar belakang dan
tujuan dari tuntutan semacam itu?
Rangkuman
1. Kebutuhan manusia baik laki-laki maupun perempuan terdiri atas
kebutuhan fisik, seperti: makan dan minum, serta kebutuhan psikis seperti:
rasa aman, penghargaan, aktualiasasi diri, dan kebutuhan agama.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15
16 17
1. Tes Tulis
Petunjuk : berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda
anggap benar!
1. Manusia tidak sekedar hidup dan berpenghidupan dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan fisik manusia antara lain....
a. makan
b. penghargaan
c. rasa aman
d. aktuliasai diri
2. Karbohidrat yang dibutuhkan oleh manusia untuk....
a. pembakaran dalam tubuh
b. mengganti sel-sel yang rusak
c. pertahanan tubuh
d. membangun sel-sel baru
3. Sedangkan kebutuhan psikis, antara lain....
a. makan
b. minum
c. oksigen
d. rasa keagamaan
4. Gejala-gejala fisik dapat termanisfestasi dan diketahui melalui
penampakan....
a. ceria
b. rasa lapar
c. murung
d. gembira
5. Gejala-gejala psikis dapat termanisfestasi dan diketahui melalui
penampakan....
a. sakit mata
b. rasa lapar
c. susah
d. otot yang menonjol
6. Untuk meningkatkan kesehatan dan vitalitas fisik, maka diperlukan....
a. penghargaan terhadap prestasi yang pernah dicapai
b. mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman
c. asupan nutrisi yang proporsional
d. dapat mengemukakan pendapat secara bebas
Penilaian Kinerja
Petunjuk: Berikan skor terhadap kinerja mahasiswa-mahasiswi dalam
berdiskusi dengan format penilaian di bawah ini.
Penilaian Makalah
Petunjuk: Berikan skor terhadap makalah mahasiswa-mahasiswi dengan
format penilaian di bawah ini.
Peta Konsep
Petunjuk: Berikan skor terhadap karya peta konsep mahasiswa-mahasiswi
dengan format penilaian di bawah ini.
Kunci Jawaban
Rambu-rambu Jawaban Soal Latihan
1. Alam telah menyediakan kebutuhan hidup manusia. Untuk meningkatkan
kualitas hidupnya mnusia memerlukan sesuatu yang tidak semata yang
terdapat di alam, tetapi mengolah apa yang terdapat di alam menjadi
sesuatu lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhannya.
2. Aspek spirtual bagian dari kepribadian manusia. Bagian yang paling dari
aspek ini dapat mengadakan hubungan dengan alam yang tidak
berdimensi. Dari alam itulah aspek spritual mendapat pendidikan yang
berupa informasi ghaybiyat.
3. Pendidikan yang dapat mengkakomodasi perbedaan-perbedaan sosial
dan gender adalah dengan cara mengintegrasikan kesetaraan gender dan
inklusi sosial agar semua siswa-siswi mendapat manfaat yang sama
dalam pendidikan.
Daftar Pustaka
Al-Aqqad, ‘Abbas Mahmud. 1969. al-Insan fi al-Qur`an. Beirut: Dar al-Kuttab al-
‘Arabi.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. 1994. Konsep Pendidikan dalam Islam.
Terjemahan Haidar Bagir. Bandung: Mizan.
Arifin, H.M. 1983. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin. 1991. Pendidikan Islam dalam Arus Dinamika Masyarakat. Jakarta:
Golden Terayon Press.
Ashraf, Ali. 1993. Horison Baru Pendidikan Islam. Terjemahan Sori Siregar.
Jakarta: Pustaka Firdaus.
Barnadib, Imam. 1988. Filsafat Pendidikan: Suatu Tinjauan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Barnadib, Imam. 1988. Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. Yogyakarta:
Andi Offset.
Barnadib, Imam. 1988. Ke Arah Perspektif Baru Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
IAPBE. 2007. Panduan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan. Buku
IV. Malang: IAPBE.
Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:
Remaja Rosda Karya.