PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pendidikan seumur hidup?
2. Bagaimana dasar atau tinjauan pikiran pendidikan seumur hidup?
3. Apa tujuan pendidikan seumur hidup?
4. Bagaimana implikasi pendidikan seumur hidup?
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Dasar Teoritis/Religios
Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh
Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad Saw. yang
berbunyi : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”
b. Dasar Yuridis
2
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
- Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur
hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1) yang berbunyi :
“penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu
pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan
keluarga, sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : “pendidikan
keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan agama, nilai
budaya, nilai moral dan keterampilan”.
a. Pertimbangan ekonomi
b. Keadilan
Selama ini, keluarga adalah inti dari sumber pendidikan. Dengan adanya
pendidikan seumur hidup, tugas-tugas yang selama ini menjadi
tanggungjawab keluarga dapat menjadi lebih ringan sebab sistem pendidikan
yang semakin diperluas sehingga dapat menjangkau anak-anak dan orang
dewasa sekaligus.
3
e. Perubahan teknologi
f. Faktor vokasional
Dasar pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan bahwa proses
pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di dalam maupun di
luar sekolah.
1. Dasar Ideologi
Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof
dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey, kemudian
dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya: An Introduction to Lifelong
Education, dan dikembangkan oleh UNESCO (Badan Pendidikan PBB). Menurut
John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup, oleh karena itu pendidikan
terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.
Konsep pendidikan seumur hidup bagi umat Islam sudah ada, jauh sebelum
orang-orang barat mengangkatnya. Islam sudah mengenal pendidikan seumur
hidup, sebagai mana dinyatakan oleh hadits Nabi SAW yang artinya: Tuntutlah
ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak
untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta
keterampilannya. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Bagi umat Islam nilai religi merupakan dasar utama dalam mendidik anak-
anak. Dengan menanamkan nilai agama akan membantu terbentuknya sikap dan
karakter yang positif hingga masa dewasa. Menuntut ilmu adalah wajib bagi
seluruh umat islam, tiada batasan dan berlangsung seumur hidup.
4
2. Dasar Yuridis
"Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya".
5
yang luas. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan
relevansinya yang ada pada negara-negara berkembang dengan sebab masih
banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang menonton TV,
mendengarkan Radio, mengakses internet dari pada membaca. Meskipun cukup
sulit untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap pembangunan
sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK terhadap kehidupan
masyarakat misalnya petani, justru disebabkan oleh karena pengetahuan -
pengetahuan baru pada mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh melalui
bahan bacaan utamanya. Realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal,
yaitu: 1. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung yang fungsional
bagi anak didik; 2. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
2. Pendidikan vokasional.
Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi
anak di luar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non
formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan
sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting. Namun
yang lebih penting ialah bahwa pendidikan vokasional ini tidak boleh dipandang
sekali jadi lantas selesai.dengan terus berkembang dan majunya ilmu pengetahuan
dan teknologi serta makin meluasnya industrialisasi, menuntut pendidikan
vokasiaonal itu tetap dilaksanakan secara kontinyu.
3. Pendidikan profesional.
Realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah tercipta Built
in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti
berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan,
terminologi dan sikap profesionalnya. Sebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi
pekerja dan buruh, berlaku pula bagi profesional, bahkan tantangan buat mereka
lebih besar.
6
masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan
sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari azas
pendidikan seumur hidup.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan secara kontinyu
berlangsung tanpa batas waktu dan tempat yaitu mulai sejak lahir sampai akhir
hayat manusia. Pendidikan ini dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non
formal maupun informal yang berlansung dalam keluarga, di sekolah, dalam
pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah
untuk, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta
mengembangkan dan meningkatkan harapan hidup manusia.
Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup adalah merupakan akibat
langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Implikasi pendidikan seumur
hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori
yaitu pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vokasional, pendidikan
profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan dan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik.
8
DAFTAR PUSTAKA