Anda di halaman 1dari 17

Dasar-dasar Pendidikan

Paket 3

HAKIKAT PENDIDIKAN

Pendahuluan
Paket 3 membahas tentang hakikat pendidikan. Mahasiswa-mahasiswi perlu
memahami hakikat pendidikan karena pemahaman tersebut merupakan dasar
untuk melaksanakan pendidikan dengan baik. Perkuliahan tentang hakikat
pendidikan ini diprasyarati oleh pemahaman tentang pengembangan dimensi
kepribadian manusia yang telah dibahas dalam Paket 2.

Hakikat pendidikan dirinci menjadi beberapa materi yaitu konsep pendidikan


dan ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan mengandung uraian tentang hakikat
pendidikan dari beberapa pandangan ahli dan konsep ilmu pendidikan yang
meliputi pengertian ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif dan ilmu praktis.

Perkuliahan Paket 3 dimulai dengan curah pendapat tentang pendidikan.


Selanjutnya untuk membantu mahasiswa-mahasiswi mendalami materi
tentang hakikat pendidikan serta ilmu pendidikan, mahasiswa-mahasiswi
melakukan diskusi yang dipandu dengan Lembar Kegiatan 3.1. Pada akhir
perkuliahan mahasiswa-mahasiswi diberi latihan berupa pertanyaan-
pertanyaan untuk memantapkan pemahaman tentang hakikat pendidikan.
Pemahaman tentang hakikat pendidikan ini penting agar mahasiswa-
mahasiswi dapat memahami tujuan dan fungsi pendidikan yang akan dibahas
di Paket 4.

Sebelum perkuliahan disarankan dosen menugasi mahasiswa-mahasiswi


untuk membaca referensi yang berkaitan dengan hakikat pendidikan,
pengertian pendidikan, dan ilmu pendidikan. Lembar Uraian Materi 3.2 juga
diberikan satu minggu sebelum perkuliahan untuk memberi kesempatan
mahasiswa-mahasiswi membaca materi perkuliahan sehingga mereka siap
mengkuti perkuliahan.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-1


Dasar-dasar Pendidikan

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan


Kompetensi dasar
Mahasiswa-mahasiswi mampu memahami hakikat pendidikan.

Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat:
1. mendeskripsikan hakikat pendidikan,
2. mendeskripsikan pengertian ilmu pendidikan,
3. menjelaskan perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan, dan
4. menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu
praktis.

Waktu
2 x 50 menit

Materi Pokok
1. Pengertian Pendidikan
2. Ilmu Pendidikan

Kelengkapan bahan
1. Lembar Kegiatan 3.1
2. Lembar Uraian Materi 3.2
3. Lembar Powerpoint 3.3
4. Lembar Penilaian 3.4
5. Alat dan bahan; LCD dan komputer

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-2


Dasar-dasar Pendidikan

Langkah-langkah Perkuliahan

Waktu Langkah Perkuliahan Metode Bahan


1 2 3 4

Kegiatan awal
2’ 1. Dosen menyampaikan kompetensi Ceramah Slide
dasar dan indikator yang dicapai Powerpoint
pada perkuliahan Paket 3. 3.3
8’ 2. Mahasiswa-mahasiswi diminta Curah
menyampaikan gagasannya tentang Pendapat
pendidikan melalui tanya-jawab.
Misalnya dosen mengajukan
pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakan yang anda ketahui
tentang pendidikan?
b. Apakah perbedaan antara
pendidikan dengan sekolah?
5" Dosen menjelaskan tentang arti Ceramah Slide
pendidikan secara singkat untuk Powerpoint
memusatkan perhatian mahasiswa- 3.3
mahasisiwi.

Kegiatan Inti
5’ 1. Mahasiswa-mahasiswi
dikelompokkan menjadi 5
kelompok.
25’ 2. Mahasiswa-mahasiswi berdiskusi Diskusi Lembar
dalam kelompoknya sesuai dengan Kelompok Kegiatan 3.1
Lembar Kegiatan 3.1.
20’ 3. Setiap wakil kelompok Presentasi Hasil Diskusi
mempresentasikan hasil
diskusinya.
10’ 4. Dosen memberi kesempatan Tanya Slide
bertanya jawab kepada mahasiswa- Jawab, Powerpoint
mahasiswi. Dosen mereviu hasil Ceramah 3.3
diskusi dan memberikan
panguatan.
10’ 5. Dosen mengevaluasi pencapaian Penilaian Lembar
kompetensi mahasiswa-mahasiswi Penilaian 3.4
secara individu.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-3


Dasar-dasar Pendidikan

1 2 3 4

Kegiatan Penutup
10’ Dosen menugasi mahasiswa- Presentasi Slide
mahasiswi untuk membuat kesimpulan Powerpoint
dalam bentuk peta konsep. 3.3
Mahasiswa-mahasiswi diminta
melakukan refleksi tentang konsep
pendidikan.

Kegiatan Tindak Lanjut


5’ Dosen menugaskan mahasiswa- Ceramah Slide
mahasiswi membaca materi Paket 4 Powerpoint
tentang fungsi dan tujuan pendidikan. 3.3

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-4


Dasar-dasar Pendidikan

Lembar Kegiatan 3 .1

HAKIKAT PENDIDIKAN

Pengantar
Diskusi kelompok dalam LK 3.1 ini adalah membahas tentang konsep
pendidikan, ilmu pendidikan, serta fungsi dan tujuan pendidikan.

Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa-mahasiswi dapat memahami
hakikat pendidikan dan ilmu pendidikan.

Bahan dan Alat


1. Lembar Uraian Materi 3.1
2. Kertas plano dan spidol

Langkah kegiatan
1. Bacalah Uraian Mater 3.2. Cermati dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut ini dalam kelompokmu!
a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
b. Apakah perbedaan antara pendidikan dengan ilmu pendidikan?
c. Jelaskan hakikat pendidkan?
d. Jelaskan pengertian ilmu pendidikan
e. Jelaskan perbedaan ilmu pendidikan normatif dan ilmu pendidikan
pratis!
f. Berikan beberapa contoh kegiatan yang termasuk pendidikan!
2. Tuliskan hasil diskusi kelompok di kertas plano yang tersedia!
3. Presentasikan hasil diskusi tersebut dalam bentuk poster di kertas plano
atau diketik di komputer dan dipresentasikan dengan LCD.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-5


Dasar-dasar Pendidikan

Uraian Materi 3.2

HAKIKAT PENDIDIKAN

A. Pengertian Pendidikan dan Ilmu Pendidikan


Pengertian Pendidikan
Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy, yang
mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh
seorang pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan
Paedagogos. Dalam bahasa Romawi pendidikan diistilahkan sebagai Educate
yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa
Inggris pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan
melatih intelektual (Muhajir, 2000 : 20). Banyak pendapat yang berlainan
tentang pendidikan. Walaupun demikian, pendidikan berjalan terus tanpa
menunggu keseragaman arti.

Pendidikan dalam Arti Luas


Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah
segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
hidup (Mudyahardjo, 2006 : 3). Jika diamati secara seksama pengertian di
atas mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut.

Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan baik yang khusus diciptakan
untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.

Bentuk Kegiatan
Kegiatan pendidikan terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak
disengaja sampai yang terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam
pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam berbagai
bentuk, pola dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang, kapan dan
dimanapun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-6


Dasar-dasar Pendidikan

Masa Pendidikan
Pendidikan berlangsung seumur hidup di setiap saat selama ada pengaruh
lingkungan.

Tujuan
Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak
ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan
pendidikan tidak terbatas, tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup.

Pendidikan dalam Arti Sempit


Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan
adalah segala pengaruh yang diupayakan oleh sekolah terhadap anak yang
bersekolah agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran
penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. Jika
dirinci dari pengertian di atas terdapat beberapa komponen antara lain sebagai
berikut.
• Lingkungan Pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam lingkungan
pendidikan yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan.
Secara teknis pendidikan berlangsung di kelas.
• Bentuk kegitaan. Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk
kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorintasi pada kegiatan guru dan
siswa-siswi sehingga guru mempunyai peran yang sentral dan
menentukan. Kegiatan pendidikan terjadwal dan materinya pun tertentu.
• Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas yaitu
untuk anak-anak dan remaja.
• Tujuan. Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan
terbatas pada kemampuan tertentu tujuan pendidikan adalah
mempersiapkan hidup.

Pengertian Alternatif dan Luas Terbatas


Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta
didik untuk dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup
secara tepat pada masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-
pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal,
dan informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup,
bertujuan untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu. Dari

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-7


Dasar-dasar Pendidikan

pengertian di atas jika diamati secara seksama ada beberapa kekhususan


penting.

Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup. Pendidikan tidak
berlangsung dalam lingkungan yang alami, pendidikan hanya berlangsung
dalam lingkungan hidup kultural.

Bentuk Kegiatan
Pendididikan dapat berbentuk formal, informal, dan non formal. Kegiatan
pendidikan bisa berupa bimbingan, pengajaran, atau latihan pendidikan selalu
merupakan usaha yang direncanakan.

Tujuan
Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan yang bersifat
pengembangan kemampuan-kemampuan individu secara optimal dengan
tujuan-tujuan yang bersifat sosial untuk dapat memainkan perannya sebagai
warga dalam berbagai lingkungan dan kelompok sosial.

Masa Pendidikan
Pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak
berlangsung sembarang tetapi pada waktu tertentu.

Dari tiga dasar pengertian pendidikan inilah para ahli memberikan batasan-
batasan tertentu tentang hakikat pendidikan sesuai dengan sudut pandang
masing-masing, sebagaimana diuraikan di bawah ini.
• Langeveld mendifinisikan pendidikan sebagai setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan pada anak tertuju pada
pendewasaan anak itu, atau membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
• John Dewey memberi batasan pendidikan sebagai proses pembentukan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke
arah alam dan sesama manusia.
• J.J. Rousseau berpendapat pendidikan adalah memberi kita perbekalan
yang tidak ada pada masa kanak-kanak akan tetapi diperlukan pada masa
dewasa.
• Ki Hajar Dewantara memberi difinisi pendidikan sebagai tuntunan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya pendidikan menuntun segala
kekuatan pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-8


Dasar-dasar Pendidikan

masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang


setinggi-tingginya.
• Undang-undang Nomor 2 tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
menegaskan pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi
perannya dimasa yang akan datang.
• Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spititual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Dari beberapa batasan di atas meskipun berbeda secara redaksional, namun


secara esensial terdapat beberapa unsur atau faktor yang sama, di antaranya:
• pendidikan merupakan suatu proses,
• pendidikan merupakan kegiatan manusiawi,
• pendidikan merupakan hubungan antarpribadi,
• pendidikan untuk mencapai tujuan.

Pengertian Ilmu Pendidikan


Pakar pendidikan memiliki pandangan yang berbeda tentang pengertian ilmu
pendidikan. perbedaan pendapat itu disebabkan karena sudut pandang yang
berbeda.
• Carter (1985:36) berpendapat bahwa ilmu pendidikan adalah suatu
bangunan pengetahuan sistematis yang mencakup aspek-aspek kuantitatif
dan objektif dari proses belajar dan juga mengajukan instrumen secara
seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji
berdasarkan pengalaman yang sering kali dalam bentuk eksperimen.
• Driyarkara (1980 : 66 - 67), ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, yakni
pemikiran yang bersifat kritis, memiliki metode,dan tersusun secara
sistematis tentang pendidikan. Kritis artinya menerima pengetahuan atas
dasar analisis dan pemahaman serta argumen yang kuat. Memiliki metode
berarti dalam proses berpikir dan menyelidiki, orang menggunakan cara
atau tehnik tertentu. Sistematis berarti dalam suatu proses, pemikir ilmiah
dijiwai oleh ide yang menyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran-pikiran
dan pendapatnya tidak hanya berhubungan, namun juga merupakan satu
kesatuan.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3-9


Dasar-dasar Pendidikan

• Barnadib (1987:7) mengemukakan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu


yang membicarakan masalah masalah umum pendidikan secara
menyeluruh dan abstrak.
• Langeveld, paedagogi atau ilmu mendidik adalah suatu ilmu yang bukan
hanya menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki
objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. Objek
ilmu pendidikan ialah proses-proses situasi pendidikan.
• Brodjonegoro menjelaskan bahwa ilmu pendidikan adalah teori
pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti yang luas
paedagogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang
timbul dalam praktik pendidikan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dilihat adanya penekanan yang sama
bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Ilmu pendidikan
membicarakan masalah-masalah yang bersifat ilmu, bersifat teori, ataupun
yang bersifat praktis. Sebagai ilmu pendidikan teoretis, maka ilmu pendidikan
ditujukan pada penyusunan persoalan dan pengetahuan sekitar pendidikan
secara ilmiah, bergerak dari praktik kepenyusunan teori, dan penyusunan
sistem pendidikan.
Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris, rohani, normatif yang
diangkat dari pengalaman pendidikan kemudian disusun secara teoritis untuk
digunakan secara praktis.

Sebagai ilmu yang berdiri sendiri, ilmu pendidikan termasuk ilmu yang baru
berkembang. Padahal secara praktis, pendidikan sudah dimulai sejak manusia
itu ada. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan dapat
dikelompokkan dan diberi atribut sebagai berikut.

Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Normatif


Ilmu pendidikan selalu berhubungan dengan soal, Siapakah “manusia” itu?
Pembahasan tentang siapakah manusia itu biasanya termasuk ranah filsafat
yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar
pengaruhnya terhadap konsep serta praktik pendidikan, karena pandangan
filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang
pendidik atau suatu lembaga atau bangsa yang melaksanakan pendidikan.
Nilai-nilai luhur ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia yang
ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai luhur itu biasanya tergambar
dalam rumusan tujuan pendidikannya. Nilai-nilai itu secara normatif bersumber
dari norma masyarakat, norma filsafat, dan pandangan hidup, juga dari

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 10


Dasar-dasar Pendidikan

keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang. Dengan demikian, ilmu


pendidikan diarahkan kepada perbuatan mendidik yang bertujuan. Tujuan itu
telah ditentukan oleh nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, atau bangsa.
Selanjutnya, nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normatif,
sehingga dapat kita tegaskan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang bersifat
normatif .

Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang bersifat Teoretis dan Praktis


Ilmu pendidikan tidak hanya mencari pengetahuan deskriptif tentang objek
pendidikan, tapi juga ingin mengetahui bagaimana sebaiknya untuk
memperoleh manfaat terhadap objek didiknya. Jika dilihat dari maksud dan
tujuannya, ilmu pendidikan dapat disebut “ilmu yang praktis” sebab ditujukan
kepada praktik dan perbuatan-perbuatan yang mempengaruhi anak didik.
Walaupun ilmu pendidikan ditujukan kepada praktik pendidikan, namun untuk
mendalami kajian bagaiman praktik mendidik itu dilaksanakan diperlukan
suatu teori (ilmu teori) agar dapat dijadikan landasan dalam mencari
kebenaran melalui praktik (ilmu praktis). Hasil yang didapat merupakan kajian
yang sistematis terarah, dan empirik. Ilmu pendidikan lahir dan berkembang
setelah praktik pendidikan berlangsung lama sehingga tampilan ilmu
pendidikan sebagai ilmu masih belum final. Itu berarti, ilmu pendidikan masih
dalam proses membentuk jati diri.

Dalam filsafat ilmu, suatu studi dapat dikategorikan disiplin ilmu jika memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut.

Memiliki objek material dan objek formal


Objek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Perlu diingat bahwa
perilaku manusia tidak hanya dipelajari oleh ilmu pendidikan tetapi juga oleh
ilmu-ilmu sosial lainnya seperti psikologi, sosiologi, antropologi dan lain-lain.
Apabila objek material suatu ilmu mempunyai kesamaan dengan objek
material ilmu lain, untuk membedakannya diperlukan objek formal dari ilmu
tersebut yang menjadi kekhususan atau ciri khas untuk menentukan macam
suatu ilmu.
Objek formal ilmu pendidikan merupakan penelaahan, fenomena (gejala)
pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratif. Fenomena ini bukan
hanya gejala yang melekat pada manusia tetapi juga berupa upaya
memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang sebenarnya. Upaya
pendidikan mencakup keseluruah aktifitas pendidikan, yaitu mendidik dan
dididik, termasuk pemikiran sistematis tentang pendidikan.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 11


Dasar-dasar Pendidikan

Memiliki Sistematika
Pendidikan sebagai fenomena manusiawi dapat dianalisis berdasarkan proses
atau situasi pendidiknya, yaitu ketika terjadi interaksi antar komponen (tujuan,
peserta didik, pendidik, alat dan lingkungan). Ilmu pendidikan dapat dilihat dari
beberapa sudut berikut.

Pendidikan sebagai upaya sadar


Pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan keperibadian dan
kemampuan manusia menurut Muhajir (1987:19 - 37) pendidikan berfungsi:
• menumbuhkan kreatifitas peserta didik,
• menjaga kelestarian nilai-nilai insani dan ilahi,
• menyiapkan tenaga-tenaga kerja produktif, dan
• memiliki metode.

Pendidikan Sebagi Sebuah Ilmu


Sebagai sebuah ilmu, ilmu pendidikan juga memiliki metode. Menurut
Soedomo (1990:46-37) metode yang dipakai dalam ilmu pendidikan meliputi:
• metode normatif, yaitu metode penentuan konsep manusia yang
diidealkan oleh pendidikan menyangkut nilai baik dan buruk,
• metode eksplanatori, yaitu metode untuk mengetahui kondisi dan
kekuatan yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan,
• metode teknologis, yaitu metode yang berfungsi mengungkapkan cara
agar berhasil mencapai tujuan dengan mudah,
• metode deskriptif-fenomenologis, yaitu metode untuk mempengaruhi dan
mengklarifikasi kenyataan ditemukan hakikatnya,
• metode hermeneutis, yaitu metode untuk memahami kenyataan
pendidikan secara konkrit dan historis agar makna dan struktur pendidikan
menjadi jelas, dan
• metode analisis kritis, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis
secara kritis istilah-istilah, pernyataan-pernyataan, konsep dan teori
pendidikan.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 12


Dasar-dasar Pendidikan

Latihan
1. Jelaskan hakikat pendidkan!
2. Jelaskan pengertian ilmu pendidikan!
3. Jelaskan perbedaan ilmu pendidikan normatif dan ilmu pendidikan pratis!
4. Berikan beberapa contoh kegiatan yang termasuk pendidikan!

Rangkuman
Dari uraian di atas dapat dipahami beberapa konsep hakikat pendidikan
sebagai berikut.
1. Pendidikan dalam arti yang luas adalah segenap kegiatan manusia baik
yang disengaja atau diciptakan maupun yang muncul dengan sendirinya
kapan pun dan dimana pun sepanjang hayat, yang dapat memberikan
pendewasaan kepada manusia (pendidikan adalah hidup dan hidup adalah
pendidikan).
2. Pendidikan dalam arti yang sempit adalah kegiatan yang disengaja yang
khusus dilakukan dan direncanakan untuk tujuan tertentu dalam situasi
tertentu dan pada waktu yang terbatas.
3. Pendidikan dalam difinisi alternatif adalah usaha sadar yang dilakukan oleh
keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah
baik formal, non formal, maupun informal dan dilakukan seumur hidup
untuk mengoptimalkan potensi manusia.
4. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang teori-teori
pendidikan baik sebagai ilmu normatif, teoretis maupun ilmu praktis.
5. Driyarkara (1980) menjelaskan bahwa ilmu pendidikan adalah pemikiran
ilmiah, yakni pemikiran yang bersifat kritis, memiliki metode, dan tersusun
secara sistematis tentang pendidikan.”

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 13


Dasar-dasar Pendidikan

Lembar PowerPoint 3.3

1 2

3 4

5 6

7 8

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 14


Dasar-dasar Pendidikan

9 10

11 12

13 14

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 15


Dasar-dasar Pendidikan

Lembar Penilaian 3.4

Tes Tulis
1. Jelaskan hakikat pendidikan!
2. Jelaskan pengertian ilmu pendidikan!
3. Jelaskan perbedaan ilmu pendidikan normatif dan ilmu pendidikan pratis!
4. Berikan beberapa contoh kegiatan yang termasuk pendidikan!
5. Bagaimana pengertian pendidikan menurut UU Sisdiknas (UU No. 2/1989
dan UU No. 20/2003)?
6. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan seumur hidup? Bagaimana
mengimplementasikannya?
7. Jelaskan perbedaan ilmu pendidikan normatif dan ilmu pendidikan pratis!

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 16


Dasar-dasar Pendidikan

Daftar Pustaka

Arifin, M. dan Aminuddin. 1992. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Dirjen


Binbagais, Depag RI.

Arikunto, Suharsini. 1997. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Barnadib, Sutari Imam. 1994. Filsafat Pendidikan: Sistem dan Metode.


Yogyakarta: Andi Offset.

Barnadib, Sutari, Imam. 1984. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis.


Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Dewantara, Ki Hajar. 1977. Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: MLTS.

Driyarkara. 1980. Driyarkara Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan


Kanisius.

Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam).


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mudyaharjo, Radja. 2006. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang


Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soedomo. 1990. Aktualisasi Pengembangan Ilmu Pendidikan dalam


Pembangunan Nasional. Teks Pidato Pengukuhan Guru Besar.
Malang: IKIP MALANG.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:


Depdikbud.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:


Depdiknas.

UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Paket 3 Hakikat Pendidikan 3 - 17

Anda mungkin juga menyukai