Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KONSEP/HAKIKAT PEMEBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Beljar Dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Asran, S.Si., M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

1. Dewi Rahmawati (AI122007)

2. Elvina Ajeng Praningrum ( AI122008)

3. Etri Saputri ( A1I122009)

4. Farhat ( A1I122010)

5. Fatimatullah ( A1I122011)

6. Firas Yuspalina ( A1I122012)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEPO
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang telah Allah berikan sehingga penulisan makalah ini berjalan dengan lancar tanpa ada
halangan yang berarti dari awal hingga akhir penyelesaian.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Ibu ASRAN, S.Si,. M.Pd yang telah
memberikan berbagai dukungan dan materi sebagai bahan dalam penulisan makalah ini.Tanpa
bantuan beliau kami tidak mungkin bisa memaparkan materi dengan baik. Dan tak lupa kami
ucapkan terimakasih untuk teman-teman terutama kelompok 2 yang telah membantu dan
memberikan bantuan serta motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN”. Selain itu adalah untuk menambah wawasan tentang
“Konsep/Hakikat Pembelajaran” bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
khususnya.Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu dibutuhkan kritik dan
saran untuk perbaikan selanjutnya. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca..

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………….. 2


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………....... 2
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….... 3

A. Definisi Pembelajaran…………………………………………………………………. 3
B. Ciri-Ciri Pembelajaran………………………………………………………………... 4
C. Jenis-Jenis Pembelajaran……………………………………………………………… 5
D. Karakteristik Pembelajaran Pada Abad 21……………………………………………. 6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………... 8

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………… 8
B. Saran………………………………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 9

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah belajar sebenarnya telah lama dan banyak dikenal oleh masyarakat secara luas.
Bahkan pada era sekarang ini hampir semua orang mengenal istilah belajar. Namun apa
sebenarnya belajar itu, rasanya masing-masing orang mempunyai anggapan yang berbeda-
beda, sehingga perlu adanya suatu pemahaman tentang makna belajar. Sejak manusia ada,
pada dasarnya manusia telah melaksanakan aktivitas belajar. Oleh sebab itu, tidak berlebihan
jika dikatakan bahwa aktivitas itu telah ada sejak adanya manusia. Mengapa manusia
melaksanakan aktivitas belajar, jawabannya adalah karena belajar itu salah satu kebutuhan
manusia. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar, maka
sebenarnya di dalam dirinya terdapat potensi untuk diajar. Pada masa sekarang ini, belajar
menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di sepanjang
waktunya, manusia banyak melaksanakan proses belajar. Namun apa sebenarnya belajar itu,
banyak ahli yang memberikan batasan.

Selain istilah belajar ada istilah lain yaitu pembelajaran , pada dasarnya istilah
pembelajaran sudah berlangsung pada kehidupan sehari – hari, akan tetapi masih banyak
orang yang belum memahami apa itu makna pembelajaran, Pembelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas
belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan
sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan
pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi karena
pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial-kultural dalam
lingkungan masyarakat. Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal, yakni pendidikan di
sekolah, sebagian besar terjadi di kelas dan lingkungan sekolah. Sebagian kecil pembelajaran
terjadi juga di lingkungan masyarakat, misalnya, pada saat kegiatan ko-kurikuler (kegiatan di
luar kelas dalam rangka tugas suatu mata pelajaran), ekstra-kurikuler (kegiatan di luar mata
pelajaran, di luar kelas), dan ekstramural (kegiatan dalam rangka proyek belajar atau kegiatan

1
di luar kurikulum yang diselenggarakan di luar kampus sekolah, seperti kegiatan perkemahan
sekolah). Dengan demikian maka proses belajar bisa terjadi di kelas, dalam lingkungan
sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi sosial-kultural
melalui media massa dan jaringan. Dalam konteks pendidikan nonformal, justru sebaliknya
proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam lingkungan masyarakat, termasuk dunia
kerja, media massa dan jaringan internet. Hanya sebagian kecil saja pembelajaran terjadi di
kelas dan lingkungan pendidikan nonformal seperti pusat kursus. Yang lebih luas adalah
belajar dan pembelajaran dalam konteks pendidikan terbuka dan jarak jauh, yang karena
karakteristik peserta didiknya dan paradigma pembelajarannya, proses belajar dan
pembelajaran bisa terjadi di mana saja, dan kapan saja tidak dibatasi oleh jarak, ruang, dan
waktu.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang di maksud dengan dengan definisi pembelajaran ?


2. Apa tujuan pembelajaran ?
3. Apa saja ciri –ciri pembelajaran ?
4. Apa saja jenis – jenis pembelajaran ?
5. Menganalisis karakteristik pembelajaran abad ke – 21

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengatahui definisi dari pembelajaran


2. Untuk memahami tujuan dari pembelajaran
3. Untuk mengatahui dan memahami apa saja ciri-ciri dari pembelajaran
4. Untuk mengetahui jenis – jenis pembelajaran
5. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran pada abad ke -21

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi pembelajaran

Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja olehpendidik


yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Nasution (2005: 12)
mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi
proses belajar. Gulo (2004: 24) mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk
menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Biggs dalam
Sugihartono (2007: 56) membagi konsep pembelajaran menjadi 3 pengertian, yaitu:
A. Pembelajaran dalam Pengertian Kuantitatif
Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru kepada
murid. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya.
B. Pembelajaran dalam Pengertian Institusional
Secara institusioanal pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar
sehingga dapat berjalan efisien. Dalam pengertian ini guru dituntut untuk selalu siap
mengadaptasi berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang
memiliki berbagai perbedaan individual.
C. Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif
Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan
belajar siswa. Dalam pengertian ini peran guru dalam pembelajaran tidak sekedar
menjejalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas
belajar yang efektif dan efisien.

Dari berbagai pengertian pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan
ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai
metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta
dengan hasil yang optimal.

3
B. Ciri – Ciri Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan perpanduan kegiatan siswa atau seseorang yang


melakukan kegiatan belajar serta guru atau seseorang yang dianggap memiliki ilmu yang
lebih dan dapat melakukan kegiatan pengajaran. Keterpanduan dua aktivitas yang dilakukan
guru dan murid pada waktu yang bersamaan tentunya memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun
ciri-ciri proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Adanya unsur guru
2. Adanya unsur siswa
3. Adanya aktivitas guru dan siswa
4. Adanya interaksi antar guru dan siswa
5. Bertujuan kearah perubahan tingkah laku siswa
6. Proses dan hasilnya terencana atau terprogram

Dari ciri-ciri tersebut jelas bahwa istilah ”pembelajaran” (instruction) lebih luas
daripada ”pengajaran” (teaching). Pembelajaran harus menghasilkan belajar padapeserta
didik, bertujuan, dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, serta
pelaksanaannya terkendali.
Pembelajaran juga dipandang sebagai proses komunikasi. Proses komunikasi
merupakan proses penyampaian informasi darisumber kepada penerima melalui saluran
tertentu, dengan tujuan tertentu pula. Komunikasi terjadi tergantung konteks, dalam hal ini
adalah lingkungan di mana komunikasi itu terjadi. Pembelajaran merupakan suatuproses
komunikasi transaksional yang bersifat timbal-balik, baik antara guru dengan murid, maupun
peserta didik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta berlaku di mana pun dan
kapan pun. Saat ini proses pembelajaran semakin efektif dan efisien dengan adanya
perkembangan teknologi.

4
C. Jenis – Jenis Pembelajaran

Guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari
tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus
dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah
performance guru di kelas.

Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana
belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda


dengan kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode
pembelajaran.

Metode pengajaran yang dipraktekkan pada saat mengajar dan dibuat semenarik
mungkin agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan efektif dan efisien. Berikut ini
metode pengajaran dalam proses pembelajaran:

1. .Metode Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah


Salah satu macam metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode
ceramah. Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau
menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan
metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu.
Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau sumber
rujukan informasi karena daya beli siswa yang diluar jangkauan. Namun metode
ini juga memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan.
2. Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat lalu lintas dua arah, sebab pada saat yang
sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau
bertanya siswa menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan
timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.

5
3. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud adalah suatu metode
mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
Metode unjuk rasa adalah metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu
para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau
peristiwa tertentu.
4. Metode Pembelajaran Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan
belajar memecahkan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara
berkelompok atau diskusi kelompok.
Metode Diskusi berbentuk menukar pertukaran informasi, pendapat dan unsur-
unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian
yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan
dan merampungkan keputusan bersama.
5. Metode Pembelajaran Karyawisata
Metode pembelajaran macam yang juga sering digunakan adalah metode
pembelajaran karyawisata. Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini
berarti kunjungan di luar kelas. Jadi karyawisata di atas tidak mengambil tempat
yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karya wisata
dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.

D. Karakteristik Pembelajaran Pada Abad 21

Pengetahuan dan keterampilan dasar di abad ke-21 adalah mempersiapkan peserta didik
untuk menggunakan teknologi dan media untuk kreativitas dan inovasi, komunikasi,
penelitian, dan pemecahan masalah secarabermakna dan sengaja. Tema berdasarkan
kesadaran global, kewirausahaan, dan keterampilan belajar sepanjang hayat, seperti
kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, dan tanggung jawab, juga direkomendasikan untuk
dimasukkan dalam mata pelajaranmata pelajaran inti. Berikut ini terdapat beberapa
kecakapan abad 21 yang dikemukakan oleh Smaldino (2015), untuk menjadi peserta didik

6
yang berhasil di sekolah maupun dalam kariernya di masa depan, peserta didik menguasai
hal-hal berikut.
a. Kreativitas dan inovasi (creativity and innovation). Peserta didik menunjukkan
berpikir kreatifnya, membangun pengetahuan serta mengembangkan proses dan
produk dengan menggunakan teknologi.
b. Kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi (communication andcollaboration).
Peserta didik menggunakan media dan lingkungan digital untukberkomunikasi
dan bekerja secara kolaboratif, termasuk secara jarak jauh untuk mendukung
proses belajarnya sendiri dan proses belajar orang lain.
c. Kemahiran informasi dan penelitian (research and information fluency). Peserta
didik menggunakan peralatan digital mengumpulkan, menilai, dan menggunakan
informasi.
d. Kecakapan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan
(critical thinking, problem solving skill and decision making). Peserta didik
menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk merencanakan dan
melaksanakan penelitian, mengelola proyek, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan didasarkan informasi yang diperoleh dengan menggunakan perangkat
dan sumber-sumber digital.
e. Kewargaan digital (digital citizenship). Peserta didik memahami isu-
isukemanusiaan, budaya, dan sosial yang berkaitan dengan teknologi
sertamempraktikkan perilaku yang etis dan taat hukum.
f. Konsep dan operasi teknologi (technology operation and concepts). Peserta didik
menunjukkan pemahamannya tentang konsep, sistem, dan operasi dari teknologi.
Keterampilan-keterampilan inilah yang seharusnya dikuasai oleh peserta didik
melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang didasarkan pada
teori-teori belajar sehingga mereka belajar yang sifatnya mendalam (deep
learning) bukan hanya sekadar menghafal pengetahuan, tetapi dapat
menggunakan pengetahuan yang diperolehnya secara aktif.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada


hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung sejak
lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat
relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang
berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Unsur utama dalam belajar
adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar,
yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
Lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru
adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan
situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.

B. Saran

Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah
diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Festiawan, R. (2020). Belajar dan pendekatan pembelajaran. Universitas Jenderal Soedirman,


1-17.

Siregar, N., & Nara, H. (2015). Belajar dan pembelajaran. Penerbit Ghalia Indonesia.

https://lp2m.uma.ac.id/2022/03/16/5-jenis-metodologi-pembelajaran-yang-sering
digunakan/#:~:text=Metodologi%20pembelajaran%20merupakan%20cara%20card
engan%20baik%20oleh%20peserta%20didik

http://20341252.siap-sekolah.com/2013/06/17/14-macam-metode-pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai