Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Perencanaan System


Pengajaraan

Dosen Pembimbing:
Dr.H.S.Arifin, M.Pd.

Disusun Oleh:
Rachmat Santoso
Ardan Maulana

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL URWATUL WUTSQO JOMBANG
2022/2023
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWTyangtelahmemberikankesehatan padakita


semuasehingga penyusun dapat menyelesaikanpenyusunan makalah inidimana makalah
ini membahas tentangragambahasa.
Kamimenyadarisepenuhnya bahwamakalah inimasihjauh darisempurna.
Olehkarena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan
untukmenyempurnakan makalah ini.
Akhirnya,ucapanterimakasih kami sampaikan kepada
semuapihakyantelahmembantudalam pembuatan makalah ini, kamiharapkan makalah ini
dapatbermanfaat dan mampumenambahwawasan bagi semua semuaorang.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..................................................................ii

BAB I...........................................................................................1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG...............................................................1

BAB II..........................................................................................2

PEMBAHASAN

A.KONSEP DASAR BELAJAR............................................2

B. KONSEP PEMBELAJARAN DAN KONSEP


MENGAJAR............................................................................3

BAB III......................................................................................12

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA................................................................13

iii
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya kegiatan
belajar mengajar adalah suatu
proses komunikasi.
Proses komunikasi harus
diciptakan atau diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian
dan tukar menukar pesan atau
informasi antara pendidik
dengan peserta didik. Satu

iv
kesatuan dari proses
komunikasi belajar mengajar
yang bertumpu pada tujuan
pendidikan di sekolah adalah
media pembelajaran. Peranan
media pembelajaran pun
menjadi penting karena
memiliki nilai praktis dan
fungsi yang besar dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran
merupakan tahapan-tahapan
yang
dilalui dalam
mengembangkan kemampuan
v
kognitif, afektif, dan
psikomotorik
seseorang, dalam hal ini
adalah kemampuan yang
harus dimiliki oleh siswa atau
peserta didik. Salah satu peran
yang dimiliki oleh seorang guru
untuk melalui tahap-
tahap ini adalah sebagai
fasilitator. Untuk menjadi
fasilitator yang baik guru harus
berupaya dengan optimal
mempersiapkan rancangan
pembelajaran yang sesuai

vi
dengan karakteristik anak didik,
demi mencapai tujuan
pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan
konsep belajar?
2. Apa yang dimaksud dengan
konsep mengajar dan konsep
pembelajaran?
3. Apa saja yang termasuk ciri-
ciri perilaku belajar?
4. Apa saja yang termasuk ciri-
ciri aktivitas belajar?
C. TUJUAN

vii
1. Mengetahui dan memahami
apa yang di maksud dengan
konsep belajar.
2. Mengetahui dan memahami
apa yang dimaksud dengan
konsep belajar dan
konsep pembelajaran.
3. Mengetahui ciri-ciri perilaku
belajar.
4. Mengetahui ciri-ciri aktivitas
belajar
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
viii
Pada hakikatnya kegiatan
belajar mengajar adalah suatu
proses komunikasi.
Proses komunikasi harus
diciptakan atau diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian
dan tukar menukar pesan atau
informasi antara pendidik
dengan peserta didik. Satu
kesatuan dari proses
komunikasi belajar mengajar
yang bertumpu pada tujuan
pendidikan di sekolah adalah
media pembelajaran. Peranan
media pembelajaran pun
ix
menjadi penting karena
memiliki nilai praktis dan
fungsi yang besar dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran
merupakan tahapan-tahapan
yang
dilalui dalam
mengembangkan kemampuan
kognitif, afektif, dan
psikomotorik
seseorang, dalam hal ini
adalah kemampuan yang
harus dimiliki oleh siswa atau

x
peserta didik. Salah satu peran
yang dimiliki oleh seorang guru
untuk melalui tahap-
tahap ini adalah sebagai
fasilitator. Untuk menjadi
fasilitator yang baik guru harus
berupaya dengan optimal
mempersiapkan rancangan
pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik anak didik,
demi mencapai tujuan
pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan
konsep belajar?
xi
2. Apa yang dimaksud dengan
konsep mengajar dan konsep
pembelajaran?
3. Apa saja yang termasuk ciri-
ciri perilaku belajar?
4. Apa saja yang termasuk ciri-
ciri aktivitas belajar?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami
apa yang di maksud dengan
konsep belajar.
2. Mengetahui dan memahami
apa yang dimaksud dengan
konsep belajar dan
konsep pembelajaran.
xii
3. Mengetahui ciri-ciri perilaku
belajar.
4. Mengetahui ciri-ciri aktivitas
belajar

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi.Proses
komunikasi harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaiandan tukar menukar
pesan atau informasi antara pendidik dengan peserta didik. Satukesatuan dari proses
komunikasi belajar mengajar yang bertumpu pada tujuanpendidikan di sekolah adalah
media pembelajaran. Peranan media pembelajaran punmenjadi penting karena memiliki
nilai praktis dan fungsi yang besar dalampelaksanaan pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yangdilalui dalam mengembangkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorikseseorang, dalam hal ini adalah
kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa ataupeserta didik. Salah satu peran yang dimiliki
oleh seorang guru untuk melalui tahap-tahap ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi
fasilitator yang baik guru harusberupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan
pembelajaran yang sesuaidengan karakteristik anak didik, demi mencapai tujuan
pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH1.

1.Apa yang dimaksud dengan konsep belajar?

2. Apa yang dimaksud dengan konsep mengajar dan konsep pembelajaran?

3. Apa saja yang termasuk ciri-ciri perilaku belajar?

4. Apa saja yang termasuk ciri-ciri aktivitas belajar?

C. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami apa yang di maksud dengan konsep belajar

.2. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan konsep belajar dankonsep
pembelajaran.

3. Mengetahui ciri-ciri perilaku belajar.

4. Mengetahui ciri-ciri aktivitas belajar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR BELAJAR

Untuk pertama yang akan dibahas adalah pengertian konsep terlebih dahulu.Konsep
dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna danbermakna. Konsep
merupakan suatu pengertian tentang suatu objek. Sedangkan belajar merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku sebagaihasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.Santrock dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai
perubahan yang relativepermanen karena adanya pengalaman. Sedangkan Reber
mendefinisikan belajardalam dua pengertian, yaitu :1. Belajar merupakan proses memperoleh
pengetahuan2. Belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relative
langgengsebagai hasil latihan yang diperkuat.Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
proses memperoleh pengetahuandan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan
kemampuan bereaksi yangrelative permanen atau menetap karena adanya interaksi
individu denganlingkungannya.Untuk yang selanjutnya akan dibahas mengenai
pengertian belajarberdasarkan macam-macam pendekatannya

:1. Behaviorisme, belajar adalah sebuah perubahan perilaku yang dapat


diamati(observable) dan dapat diukur,

2. Kognitivisme, dalam belajar proses berfikir bergantung pada


suatukemampuan untuk mencipta, memperoleh dan mengubah gambaran internaltentang segala
sesuatu yang dialami di lingkungan. Dalam hal ini anakmenjadi problem solver dan
pemroses informasi.

3. Konstruktivisme, anak adalah pembangun aktif pengetahuannya


sendiri.Pendekatan ini menekankan keterlibatan anak dalam proses belajar. Prosesbelajar harus
menyenangkan dan mendukung anak untuk belajar

.4Progresivisme, belajar adalah perubahan dalam pola berpikir


melaluipengalaman memecahkan masalah. Ketika anak memecahkan masalah yangdihadapinya,
ketika itu pula terjadi perubahan pola berpikir mereka

2
ilakukan hanya upaya
menyampaikan bahan
pengajaran kepada siswa
secara
sederhana. Guru
menyampaikan materi dan
siswa menerima materi. Guru
berlaku
aktif mendominasi aktivitas
kelas, sebaliknya siswa banyak
mendengar secara pasif.
Padahal, Pembelajaran adalah
segala upaya untuk
menciptakan kondisi dengan

3
sengaja agar tujuan
pembelajaran dapat dipermudah
(facilitated) yang dilakukan
oleh
pendidik agar terjadi proses
belajar pada diri peserta didik.
Berdasarkan ilustrasi di
atas, konsep mengajar yang
relatif komprehensif harus
dipahami oleh guru. Berikut
beberapa pengertian yang
representatif menggambarkan
apa sebenarnya mengajar itu.
a) William H Burton
memberi pengertian,
4
mengajar adalah upaya
dalam
memberi perangsang,
bimbingan, pengarahan dan
dorongan kepada siswa
agar terjadi proses belajar.
b) Mohamad Ali
mendefinisikan, mengajar
adalah segala upaya yang
disengaja
dalam rangka memberi
kemungkinan bagi siswa
untuk terjadinya proses
belajar sesuai dengan tujuan
yang telah dirumuskan.
5
c) Nana Sudjana menyatakan,
mengajar pada hakikatnya suatu
proses, proses
mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada di
sekitar siswa sehingga
dapat menumbuhkan dan
mendorong siswa melakukan
proses belajar. Pada
tahap berikutnya mengajar
adalah proses memberikan
bimbingan/ bantuan
kepada siswa dalam melakukan
proses belajar

6
Jika dicermati, pendapat yang
dikemukakan para pakar
tersebut menunjukkan bahwa
mengajar bukan hanya kegiatan
guru menuangkan materi
kepada siswa dengan pola
datang, duduk, diam, dan catat.
Lebih dari itu, mengajar
merupakan suatu proses
yang melibatkan sejumlah
kegiatan yang direncanakan
dalam upaya menciptakan
kondisi agar siswa
mengalami perbuatan belajar
secara aktif sehingga terjadi
7
perubahan tingkah laku
B. KONSEP PEMBELAJARAN DAN KONSEP MENGAJAR
1. Konsep PembelajaranKonsep belajar menurut guru sangat menentukan
keberhasilan prosespembelajaran. Belajar siswa yang ditafsirkan guru hanya sebagai
menghafal ataumendengarkan keterangan guru saja merupakan problem yang harus diatasi. Hal
inikarena jika guru menganggap bahwa belajar hanyalah menghafal atau hanya
untukmendengarkan keterangan guru maka selama itu pula pembelajaran masih terpusatpada
guru dan tidak pada siswa yang seharusnya mengalami belajar. Untuk itulahguru harus
mengubah pandangan tentang belajar dan mengetahui bagaimanasebenarnya belajar itu.
Belajar pada dasarnya adalah sebuah proses yang dilakukanseseorang yang menghasilan
perubahan pada dirinya akibat dari interaksi denganlingkungannya. Belajar adalah
suatu perbuatan yang kompleks yang mencakupbeberapa segi. Dengan demikian
dalam praktik pengajaran diperlukan keputusanyang bijaksana dalam menerapkan teori
belajar karena tidak ada suatu teori yangsesuai untuk segala situasi.

2. Konsep Mengajar Seperti halnya belajar, mengajar merupakan proses


yang kompleks karenabanyak kegiatan yang harus dilakukan agar hasil belajar siswa lebih
baik. Oleh sebabitu rumusan pengertian mengajar tidak dapat dirumuskan begitu saja secara
sederhanayang tidak meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar
itusendiri. Setiap rumusan akan berimplikasi pada aktivitas yang terjadi
dalampembelajaran. Misalnya, seorang guru atau dosen yang berpandangan
bahwamengajar sekedar menyampaikan pelajaran atau materi, tentu pembelajaran
yangdilakukan hanya upaya menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa
secarasederhana. Guru menyampaikan materi dan siswa menerima materi. Guru berlakuaktif
mendominasi aktivitas kelas, sebaliknya siswa banyak mendengar secara pasif.Padahal,
Pembelajaran adalah segala upaya untuk menciptakan kondisi dengansengaja agar
tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) yang dilakukan olehpendidik agar terjadi
proses belajar pada diri peserta didik. Berdasarkan ilustrasi diatas, konsep mengajar yang relatif
komprehensif harus dipahami oleh guru. Berikutbeberapa pengertian yang representatif
menggambarkan apa sebenarnya mengajar itu.

a) William H Burton memberi pengertian, mengajar adalah upaya


dalammemberi perangsang, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswaagar
terjadi proses belajar

.b) Mohamad Ali mendefinisikan, mengajar adalah segala upaya yang disengajadalam
rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya prosesbelajar sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan.

8
c) Nana Sudjana menyatakan, mengajar pada hakikatnya suatu proses, prosesmengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehinggadapat menumbuhkan dan

9
4

mendorong siswa melakukan proses belajar. Padatahap berikutnya mengajar adalah


proses memberikan bimbingan/ bantuankepada siswa dalam melakukan proses belajarJika
dicermati, pendapat yang dikemukakan para pakar tersebut menunjukkan bahwamengajar bukan
hanya kegiatan guru menuangkan materi kepada siswa dengan poladatang, duduk, diam, dan
catat. Lebih dari itu, mengajar merupakan suatu prosesyang melibatkan sejumlah kegiatan
yang direncanakan dalam upaya menciptakankondisi agar siswa mengalami perbuatan
belajar secara aktif sehingga terjadiperubahan tingkah laku.

CIRI-CIRI PERILAKU BELAJAR

Perilaku belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajarmerupakan suatu
proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari prosespembelajaran itu sendiri.
Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban.Berhasil atau tidaknya seorang
siswa dalam pendidikan tergantung pada prosesbelajar yang dialami oleh siswa
tersebut.Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukandimana-
mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan masyarakat. Irwanto(1997:105)
berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari belummampu menjadi
sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Belajar dapatdikatakan berhasil jika
terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semuaperubahan perilaku dapat
dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibatbelajar memiliki ciri-ciri perwujudan
yang khas (Muhibbidin Syah, 2000:116) antaralain :

1. Perubahan IntensionalPerubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman


atau praktek yangdilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa
menyadari bahwa adaperubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan,
kebiasaan danketerampilan

.2. Perubahan Positif dan aktifPositif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi
kehidupan serta sesuaidengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang
lebih baik darisebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya
usahadari siswa yang bersangkutan.

3. Perubahan efektif dan fungsionalPerubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan
manfaat tertentu bagisiswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam
diri siswatersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut
dapatdireproduksi dan dimanfaatkan lagi.Adapun ciri-ciri belajar diantaranya :

1. Aktifitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang


baiksecara actual dan potensial.

2. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru


danditempuh dalam jangka waktu yang lama.
5

3. Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam diri setiap individu.Ciri-ciri belajar dari
segi proses :

1. Adanya aktivitas (fisik, mental, dan emosianal)

2. Melibatkan unsur lingkungan.

3. Bertujuan kearah terjadinya perubahan tingkah laku.Ciri-ciri belajar dari segi


hasil

1. Bersifat relative tetap

2. Diperoleh melalui usaha

CIRI-CIRI AKTIFITAS BELAJAR

Beberpa ahli menjelaskaan pengertian aktivitas. Berikut ini penjelasannya.

1. Sadirman (2006:100) Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat


fisikmaupun mental.

2. Hamalik (2009 : 179) Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan olehsiswa
dalam kegiatan pembelajaran.Dari pembahasan tentang definisi aktivitas sendiri, belajar
sendiri danaktivitas belajar menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajarmerupakan proses kegiatan individu baik fisik atau non-fisik yang dilakukan
guanmendpatkan perubahan ke arah yang lebih baik (memperoleh pengetahuan
danpengalaman).Selanjutnya Rusman (2015-27) menyebutkan ciri-ciri aktivitas yang
termasukbelajar ada 6 yaitu:

1. Terjadi secraa sadar

2. Bersifat fungsional

3. Positif dan aktif

4. Tidak bersifat sementara

5. Bertujuan dan terarah

6. Mencakup seluruh aspek tingkah laku..

Berdasarkan ciri-ciri terebut, selanjutnya Rusman membedakan aktivitas


belajarmenjadi beberapa jenis. Menurut Rusman ada 9 jenis aktivitas belajar yaitu:
6

1. Belajar Arti KataBelajar arti kata yakni menangkap arti kata yang terkandung dalam
kata-kata yangdigunakan. Hal ini karena terkadang anak-anak mengetahui sebuah kata namun
tidakmengetahui maknanya. Misal ada anak yang pernah mendengar kata sapi.
Suatuketika saat dia ditanya sapi itu seperti apa ya? anak tidak bisa menjawab karena
tidakmengetahui sapi itu seperti apa

.2. Belajar KognitifBelajar kognitif adalah proses bagaimana menghayati.


mengorganisasi danmengulang informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objek serta
upaya untukmenghadirkan kembali hal trsebut melaui tanggapan, gagasan, atau lambang
dlaambentuk kata-kata atau kalimat. Belajar kognitif ini erat hubungannya dengan
maslaahmental. Contoh pembelajaran kognitif yaitu : Siswa diminta menceritakan
pengalamanliburannya di akhir pekan kemarin, anak menceritakan bahwa liburan kemarin
diapergi ke rumah nenek di desa. Di desa dia melihat pemantang sawah yang luas yangdi
tumbuhi oleh padi-padi yang indah dan seterusnya.

3. Belajar MenghafalMenghafal adalah mengingat. belajar menghafal adalah


proses untuk mengingatinformasi yang sebelumnya telah disimpan. Jadi proses
menghafal ada prosesmenyimpan, dan proses mengingat.Ciri dari proses menghafal yaitu
adanya pesanyang tersimpan di dalam otak

.4. Belajar TeoritisBelajar teoritis adalah belajar untuk menyusun kerangka


fikiran yang mampumenjelasakan fenomena ataupun maslah tertentu. Belajar teoritis
memungkinkansiswa untuk belajar menyusun kerangka dalam memecahkan masalah. ANak
atausiswa akan mempelajari bagaimana merumusakan masalah, mengumpulkan
datamenganalisisnya dan menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya

.5. Belajar KonsepBelajar konsep adalah adalah belajar untuk merumuskan suatu hal
melalui prosesmental tentang benda, cambang, dan hal-hal lainnya. Merumuskan
konsep samahalnya dengan merumuskan pengertian. Artinya belajar konsep adalah memahami
halsecara menyeluruh di dalamnya pengertian, termasuk juga ciri-ciri.Contoh belajar memahami
konsep adalah siswa dapat menjelaskaan pengertian danciri-ciri hewan herbivora, karnivora dan
omnivora.

6. Belajar KaidahBelajar kaidah adalah proses belajar untuk menghubungkan dua konsep
atau lebihsehingga terbentuk suatu ketentuan yang mempresentasikan suatu keterangan

.7. Belajar BerpikirBelajar berfikir adalah aktivitas kognitif yang dilakukan


secara mental untukmemecahkan masalah melalui proses yang abstrak. Proses berfikir ini
hampir samadengan belajar teoritis, seseorang belajar untuk memecahkan masalah, hanya saja
jikapada belajar teoritis seseorang belajar memecahkan masalah dengan mengumpulkandata
melalaui pengamatan. PAda proses belajar berfikir seseorang dihadapkan padaproses berfikir
untuk menyelesaikan masalah tanpa harus melakukan pengamatan danpengumpulan data
7

.8. Belajar Keterampilan MotorikBelajar keterampilan motorik adalah belajar untuk


melakukan serangkaian gerakangerak secara terpadu. Gerak motorik adalah gerakan yang
melibatkan otot, urat dansendi. Belajar motorik artinya proses berulang-ulang untuk
mempelajari gerakanuntuk melakukan hal tertentu melalui kegiatan fisik.

9. Belajar EstetisBelajar estetis atau estetika adalah proses belajar untuk


mencipta melaluipenghayatan yang berdasarkan nilai-nilai seni.

E. TEORI TEORI PEMBELAJARAN

Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadiantertentu


dalam dunia nyata dinyatakan oleh . Sedangkan Hamzah menyatakan bahwateori merupakan
seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep,prosedur dan prinsip
yang terdiri dari satu atau lebih variable yang salingberhubungan satu sama lainnya
dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji sertadibuktikan kebenarannya. Dari dua
pendapat diatas Teori adalah seperangkat azaztentang kejadian-kejadian yang
didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur danprinsip yang dapat dipelajari, dianalisis
dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalahsuatu teori yang di dalamnya terdapat tata
cara pengaplikasian kegiatan belajarmengajar antara guru dan siswa, perancangan
metode pembelajaran yang akandilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.

Teori-Teori Klasik

1. BehavioristikTeori Behavioristik merupakan teori dengan pandangan tetang


belajar adalahperubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus danrespon. Atau dengan kata lain belajar adalah perubahan yang dialami siswa
dalamhal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai
hasilinteraksi antara stimulus dan respon. Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran
iniadalahThorndike, Watson, Hull, Edwin Guthrie dan Skinner.

2. Pengkondisian klasikTeori-teori klasik dipelapori oleh seorang ahli sosiologi


Rusia bernama IvanPavlopada awal tahun 1900 an. Untuk menghasilkan teori ini Ivan
Pavlovmelakukansuatu eksperimen secara sistimatis dan saintifik, dengan tujuan mengkaji
bagaimanapembelajaran berlaku pada suatu organismePavlov melakukan suatu eksperimen
terhadap anjing. Dia meletakkan secara rutinbubur daging di depan mulut anjing . Anjing
mengeluarkan air liur .air liur yangdikeluarkan oleh anjing merupakan suatu stimulus
yang diasosiasikan denganmakanan. Pavlov juga menggunakan lonceng sebelum makanan
diberikan.Berdasarkan hasil eksperimen pavlo diperoleh suatu kesimpulan bahwa
asosiasiterhadap penglihatan dan suara dengan makanan ini merupakan tipe pembelajaranyang
penting, yang kemudian dikenal dengan Teori Pengkondisian Klasik.

Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar


untukmengaitkan atau mengasosiasikan stimulus. Dalam pengkondisian klasik
8

stimulusnetral (seperti melihat seseorang) diasosiasikan dengan stimulus yang


bermakna(seperti makanan) dan menimbulkan kapasitas untuk menghasilkan respon
yangsama.

Dalam teori pengkondisian klasik ada 2 tipe stimulus dan 2 tipe respon,yang
harusdipahami yaitu Unconditioned Stimulus (US), Unconditoned respon
(ER),Conditioned Stimulus (CS), dan Conditioned Respon (CR).

1.Unconditioned Stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang secara


otomatismenghasilkan respon tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
Dalameksperimen Pavlov makanan adalah US.Unconditioned Respon adalah responyang tidak
dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US, dalameksperimen Pavlov air liur
anjing yang merespon makanan adalah UR

2.Conditioned Stimulus adalah stimulus yang sebelumnya netral yang


akhirnyamenghasilkan conditioned respon setelah diasosiasi dengan US.
DalamespemenPavlov beberapa penglihatan dan suara yang terjadi sebelum anjingmenyantap
makanan.

3.Conditioned Respon adalah respon yang dipelajari yang muncul setelahterjadi


pasangan US – CS

1.Teori Skinner disebut juga dengan teori pengkondisian operan. Pelopor teori
iniadalah B.F. Skinner. Inti dari teori ini adalah dimana konsekunsi prilaku
akanmenyebabkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan terjadi.Konsekuensi –
imbalan atau hukuman bersifat sementara pada prilakuorganisme. Contoh seorang siswa
akan mengemas bukunya secara rapi jika dia tahubahwa dia akan diberikan hadiah oleh
gurunya.Menurut Skinner, pengkondisian Operan terdiri dari 2 konsep utama,
yaitu:penguatan (reinforcement), yang terbagi kedalam penguatan positif dan penguatannegative,
dan hukuman (punishment). Penguatan positiv (positeve reinforcement) adalah apa saja
stimulus yangdapat meningkatkan sesuatu tingkah laku. Contoh seorang siswa
yangmencapai prestasi tinggi diberikan hadiah maka dia akan mengulangi prestasiitu dengan
harapan dapat hadiah lagi. Penguatan bisa berupa benda,penguatan sosial (pujian,
sanjungan) atau token (seperti nilai ujian).

Penguatan negativ (negative reinforcement) apa saja stimulus


yangmenyakitkan atau yang menimbulkan keadaan tidak menyenangkan atau
tidakmengenakan perasaan sehingga dapat mengurangi terjadinya sesuatu tingkahlaku.
Contoh seorang siswa akan meninggalkan kebiasaan terlambatmengumpulkan
tugas/PR karena tidak tahan selalu dicemooh oleh gurunya.

Hukuman (punishment) adalah apa saja stimulus yang menyebabkan


sesuaturespon atau tingkah laku menjadi berkurang atau bahkan langsung dihapuskanatau
9

ditinggalkan. Contohseorang siswa yang tidak mengerjakan PR tidakdibolehkan


bermain bersama teman-temannya saat jam istirahat.

2. Teori GagneRobert Gagne lahir tahun 1916 di North Andover, Beliau mendapatkan
gelar A.B.pada Yale tahun 1937 dan pada tahun 1940 mendapat gelar Ph.D. Ada beberapa
halyang melandasi pandangan Gagne tentang belajar. menurutnya belajar bukanmerupakan
proses tunggal melainkan proses luas yang dibentuk oleh pertumbuhandan perkembangan
tingkah laku, dimana tingkah laku itu merupakan proses komulatifdari belajar. Artinyabanyak
keterampilan yang dipelajari memberikan sumbanganbagi belajar keterampilan yang lebih
rumit.Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan
untukmengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior)adalah
hasil dari efek belajar yang kumulatif (Gagne, 1968). Lebih lanjut iamenjelaskan
bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidakdapat didefinisikan dengan
mudah, karena belajar bersifat kompleks. Hasil belajarmerupakan kapabilitas.Setelah belajar,
orang memiliki keterampilan, pengetahuan,sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut
berasal darIi

(1) stimulasi yang berasal dari lingkungan;

(2) proses kognitif yang dilakukan siswa.

Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah


sifatstimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.
Jugadikemukakan bahwa belajar merupakan faktor yang luas yang dibentuk
olehpertumbuhan, perkembangan tingkah laku merupakan hasil dari aspek
kumulatifbelajar. Berdasarkan pandangan ini Gagne mendefinisikan pengertian belajar
secaraformal bahwa belajar adalah perubahan dalam disposisi atau kapabilitas
manusiayang berlangsung selama satu masa waktu dan tidak semata-mata disebabkan olehproses
pertumbuhan. Perubahan itu berbentuk perubahan tingkah laku. Hal itu dapatdiketahui dengan
jalan membandingkan tingkah laku sebelum belajar dan tingkahlaku yang diperoleh setelah
belajar. Perubahan tingkah laku dapat berbentukperubahan kapabilitas jenis kerja atau
perubahan sikap, minat atau nilai. Perubahanitu harus dapat bertahan selama periode
waktu dan dapat dibedakan denganperubahan karena pertumbuhan, missalnya
perubahan tinggi badan atauperkembangan otot dan lain-lain

Teori – Teori Kognitif

1. Pemrosesan informasiTeori

pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskanpemrosesan,


penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak . Teoriini menjelaskan
bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapatdiingat dalam waktu
10

yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatustrategi belajar tertentu yang
dapat memudahkan semua informasi diproses di dalamotak melalui beberapa indera.

Pemerosesan informasi menyatakan bahwa murid mengolah informasi,memonitiringnya,


dan menyusun strategi berkenaaan dengan informasi tersebut. Intidari pendekatan ini adalah
proses memori dan berfikir (thinking). Anak secarabertahap mengembangkan kapasitas
untuk mengembangkan untuk memprosesinformasi, dan secara bertahap pula mereka
biasa mendapatkan pengetahuan dankeahlian yang kompleks.

Pemerosesan informasi pada awalnya menggunakan sistem komputer sebagaianalog.


Penggunaan sistem komputer sebagai analog cara manusia memproses,menyimpan dan
mengingat kembali informasi sesungguhnya kurang tepat karenaterlalu menyederhanakan
manusia. Cara manusia memproses informasi sesungguhnyalebih kompleks dibandingkan
dengan komputer.

Roobert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karateristik utama dari


pendekatanpemrosesan informasi , yaitu : Proses pikiran, mekanisme pengubahan dan
modifikasidiri.

Pemikiran menurut pendapat Siegler (2002), berfikir adalah pemerosesaninformasi. Ketika


anak merasakan, malakukan, mempresentasikan dan menyimpaninformasi dari dunia
sekelilingnya, mereka sedang melakukan prosesberfikir. Pikiran adalah sesuatu yang sangat
fleksibel, yang menyebabkan individubias beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan
dalam lingkungan, tugasdan tujuan.

2. MetakognisiMetakognisi adalah suatu kemampuan individu berdiri di luar kepalanya


danberusaha merenungkan cara dia berfikir atau merenungkan proses kognitif
yangdilakukan.. Pengetahuan metakognisi melibatkan usaha monitoring dan refleksi padapikiran
seseorang pada saat sekarang. Aktivitas metakognisi terjadi pada saat muridsecara sadar
menyesuaikan dan mengelola strategi pemikiran mereka pada saatmemecahkan masalah
dan memikirkan sesuatu tujuan.

Orang yang pertama memperkenalkan istilah metakognisi adalah John Flavell.


Iamembagi metakognisi keempat variable yang penting, yaitu :

a. Variabel IndividuVariabel individu mengandung makna bahwa manusia itu adalah organism
kognitifatau pemikir. Segala tindak – tanduk kita adalah akibat dari cara kita berfikir.

b. Variabel UniversalVariabel universal adalah pengetahun yang diperoleh dari unsur-


unsur yang adadidalam sistem budaya sendiri. Misalnya : mengetahui bahwa sebagai manusia
kitalupa. Sebenarnya kita paham terhadap apa yang kita lupakan, tetapi lama kelamaankita sadar
bahwa kita tidak paham
11

c. Variabel TugasVariabel tugas adalah kesanggupan individu untuk mengetahui kesan-


kesan,pentingnya dan hambatan sesuatu tugas kognitif. Contoh : seandainya informasi
yangdisampaikan oleh guru adalah sesuatu yang sulit dan siswa tahu bahwa guru tersebuttidak
akan mengulangi, maka para siswa tentu akan memberikan perhatian yang lebihserius dan
mendengarkan serta memproses informasi itu dengan lebih teliti.

d. Variabel StrategiVariabel strategi adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan


sesuatu ataumengatasi kesulitan yang timbul.

3. SibernetikMenurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Dalam teori


sibernetikyang lebih penting adalah sistem informasi yang diproses, karena informasi ini
yangakan menentukan proses. Kelebihan Teori Sibernetik

Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.

Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.

Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.

Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujuan yang ingin dicapai.

Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.

Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masingindividu

Balikan informativ memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkatunjuk


kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yangdiharapkan.

Kelemahan teori sibernetik adalah teori ini dikritikkarena lebih menekankan pada
sistem informasi yang dipelajari, dan kurangmemperhatikan bagaimana proses belajar
BAB III

KESIMPULAN

Dari makalah yang telah kami sampaikan di atas, dapat di tarik kesimpulan
bahwamengajar adalah proses menciptakan kondisi agar siswa atau mahasiswa mengalamiproses
belajar, maka guru/dosen harus mampu mengajar secara efektif. Hal itu berartimengajar secara
efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa ataumahasiswa yang efektif, dan
dapat menghasilkan perubahan tingkah laku setelahproses pembelajaran tersebut. Dan
proses pembelajaran merupakan tahapan-tahapanyang dilalui dalam mengembangkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorikseseorang, dalam hal ini adalah kemampuan
yang harus dimiliki oleh siswa ataupeserta didik. Salah satu peran yang dimiliki oleh seorang
guru untuk melalui tahap-tahap ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik
guru harusberupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang
sesuaidengan karakteristik anak didik, demi mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
mampumelakukan proses pembelajaran ini guru harus mampu menyiapkan
prosespembelajarannya. Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang
guruhendaknya terlebih dahulu harus memperhatikan teori-teori yang melandasinya,
danbagaimana implikasinya dalam proses pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

ABukuAbror, Abdu rachman.1993.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: Tiara Wacana


Yogya.Alma, Buchari. Guru Profesional. Bandung: Alfabeta. 2009.

Dalyono,M.1997.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999

Mulyati, Andi Psikologi Belajar, : Jakarta.. 2008

Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu, Teori Praktik dan Penilaian.Grafindo:


Jakarta

A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada

Oemar Hamalik. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

.Internet

Lestari Dewi, 2013. Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran (http://biologi-lestar03/teori-


teori-belajar-dan-pembelajaran.html?m=1 diakses tanggal 20 Februari2019 pukul 19.43)

Karya Tulisku, 2017. Pengertian Aktivitas Belajar Menurut Para


Ahli(http://www.karyatulisku.com/2017/09/pengertian-aktivitas-belajar-menurut-para-ahli.html?
m=1 diakses tanggal 20 Februari 2019 pukul 19.48)

Dgpuji96, 2016. Jenis-jenis Belajar Perwujudan Belajar Perilaku


Belajar(http://dgpuji.blogspot.com/2016/10/v-behabiorurldefaultvmlo.html?m=1 diaksestanggal
20 Februari 2019 pukul 19.54

13

Anda mungkin juga menyukai