Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP PEMBELAJARAN
( PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN )

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dengan dosen pengampu

Dr. Amin Budiamin, M. Pd.


Pepi Nuroniah, M. Pd.

Kelompok 4
DITA DWI UTAMI (2005204)
KHAIRUN NI’MA ASHAUMI (2006190)
DEWANGKARA WIDYA ABIMANTRANA (2006616)
ARIFIN MUHARAM (2008398)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH S-1


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan selalu atas ke hadirat Allah Swt yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Tidak lupa
sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada baginda besar
Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan semoga kepada
kita selaku umatnya. Amin.

Alhamdulillah kami ucapkan, karena dapat menyelesaikan makalah yang


berjudul Konsep Pembelajaran. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
yaitu bapak Dr. Amin Budiamin, M. Pd. Dan ibu Pepi Nuroniah, M. Pd. yang
telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga ilmu yang
bapak dan ibu sampaikan kepada kami, dibalas dengan kebaikan yang berlipat
ganda dari Allah Swt.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih sekali lagi kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Atas segala kekurangan atau
kesalahan dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu
kritik ataupun saran sangat kami harapkan sebagai perbaikan, agar kekurangan
atau kesalahan tidak terjadi kembali pada makalah yang akan datang.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi semua orang,
dan segala hal yang telah dilakukan dalam proses penyusunan makalah ini
senantiasa tetap dalam ridha Allah Swt. Amin.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 2
C. TUJUAN ...................................................................................................................... 2
D. METODE PENGUMPULAN DATA .......................................................................... 2

BAB 2 ISI

A. DEFINISI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ........................................................ 3


B. PROSES PEMBELAJARAN ...................................................................................... 4
C. CIRI – CIRI PRILAKU HASIL BELAJAR ................................................................ 5
D. TEORI – TEORI PEMBELAJARAN ......................................................................... 7

BAB 3 PENUTUP

A. SIMPULAN .................................................................................................................1
2

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep menurut Soedjadi diartikan ke dalam bentuk atau suatu


yang abstrak untuk melakukan penggolongan yang nantinya akan
dinyatakan ke dalam suatu istilah tertentu. Kemudian menurut Bahri,
konsep adalah suatu perwakilan dari banyak objek yang memiliki ciri-ciri
sama serta memiliki gambaran yang abstrak.
Sedangkan pembelajaran menurut Winartapura merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi dan memfasilitasi, dan
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.
Kemudian menurut Gagne, pembelajaran adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Dari uraian tersebut, diperoleh konsep pembelajaran adalah
abstraksi dari suatu penggambaran ide yang digunakan untuk
menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Dalam pelaksanaan konsep
pembelajaran, Meier mengemukakan bahwa semua pembelajaran
mempunyai 4 unsur yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan, dan
penampilan hasil.
Dari penjelasan sebelumnya, didapat bahwa konsep pembelajaran
akan berkaitan dengan proses, hasil, dan teori. Mengingat hal lain, dalam
rangka meningkatkan kemampuan calon pendidik, diperlukan pembahasan
mengenai hal-hal tersebut, karena konsep pempelajaran juga merupakan
salah satu dasar dalam psikologi pendidikan dan bimbingan yang akan
digunakan calon pendidik sebagai salah satu pondasi kemampuan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran nanti.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan didasarkan pada pengkajian tentang hal yang


berkaitan dengan konsep pembelajaran, yang telah dibahas sebelumnya.

1
Hal ini dirasa penting karena kebutuhan akan pemahaman tersebut sangat
diperlukan oleh para calon pendidik.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran diatas, dengan demikian
rumusan masalah dalam penelitian ini secara khusus sebagai berikut :
1. Apa definisi dari belajar dan pembelajaran?
2. Bagaimana proses dari pembelajaran?
3. Apa saja ciri-ciri prilaku hasil belajar ?
4. Apa saja teori-teori yang terdapat atau dipakai dalam
pembelajaran?

C. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai :


1. Pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan.
2. Sebagai media edukasi agar menambah pengetahuan mengenai
konsep pembelajaran.

D. SUMBER DATA

Penulisan makalah ini, diambil dari beberapa sumber terpercaya,


baik dari buku-buku, atau pun internet.

2
BAB 2
ISI

A. DEFINISI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

1. Definisi Belajar (Setiawan : 2017)


a. Daryanto (2009:2) mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungnnya.
b. Suyono & Hariyanto (2014: 9) belajar merujuk kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif
seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu hasil
interaksi aktifnya dengan lingkungan dan sumber-sumber
pembelajaran yang ada di sekitarnya.
c. M. Ngalim Purwanto (2014: 85) belajar merupakan suatu
perubahan yang bersifat internal dan relatif mantap dalam tingkah
laku melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek
kepribadian, baik fisik maupun psikis.
d. Sanjaya Wina (2008: 229) belajar pada dasarnya adalah suatu
proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku
yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan,
sikap, maupun psikomotor.
e. Winaputra, dkk (2007: 19) belajar adalah perubahan perilaku pada
individu sebagai buah dari pengalaman atau interasi fisik yang
mana akan menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.

2. Definisi Pembelajaran (Setiawan : 2017)

3
Pembelajaran atau dalam bahasa inggris biasa diucapkan
dengan learning merupakan kata yang berasal dari to learn atau
belajar.

a. Susanto, Ahmad (2013: 18-19) kata pembelajaran merupakan


perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar
secara metodologis cenderung lebih dominan pada peserta didik,
sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi
istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan
mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan
dari kata belajar dan mengajar, proses belajar mengajar atau
kegiatan belajar mengajar.
b. Secara psikologis pengertian pembelajaran ialah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku secara menyeluruh, sebagai hasil dari interaksi individu
itu dengan lingkungannya.

B. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem, yaitu suatu kesatuan


antara pendidik, peserta didik, dan juga sumber belajar yang memiliki
keterkaitan satu sama lain serta berinteraksi untuk mencapai hasil optimal
pada suatu tujuan pembelajaran. Menurut Rooijakers (1991:114), proses
pembelajaran merupakan “Suatu kegitan belajar mengajar menyangkut
kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta didik, pola dan proses interaksi
tenaga pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam kerangka
keterlaksanaan program pendidikan.” (Pane & Dasopang : 2017).
Dalam konsep pembelajaran, proses pembelajaran ditandai dengan
adanya intruksi edukatif. Proses pembelajaran ini memerlukan peran guru
untuk dapat melihat kemampua dasar peserta didik, motivasinya, dan juga
latar belakang akademis peserta didik agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif. Selain itu, proses pembelajaran sendiri tidak
terjadi begitu saja, tetapi melalui langkah-langkah dengan karakteristik

4
tertentu. Pertama, melibatkan proses mental peserta didik sehingga dalam
prosesnya peserta didik tidak hanya menerima begitu saja penyampaian
tenaga pendidik, melainkan melalui proses berpikir. Kedua, menciptakan
suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
dapat memperoleh pengetahuan dengan kontruksi berpikir mereka sendiri.
(Hanafy : 2014)
Proses pembelajaran meliputi beberapa aktivitas yang menunjang
kegiatan belajar dan tentunya memerlukan keterampilan tenaga pendidik.
Aktivitas tersebut diantaranya adalah pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik
pembelajaran, dan model pembelajaran. Adapun dalam proses
pembelajaran, sangat diperlukan dipahaminya psikologi pendidikan untuk
mempermudah pendidik dalam menerapkan proses belajar-mengajar.
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang tenaga pendidik
diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran dengan pertimbangan-
pertimbanga psikologis dengan membangun beberapa indikator.
(Christopher : 2018)
Indikator itu antara lain sebagai berikut:
1. Merumuskan pembelajaran secara tepat.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
3. Memberikan bimbingan atau dapat pula konseling.
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
7. Menilai hasil pembelajaran secara adil dan arif.

C. CIRI – CIRI PRILAKU HASIL BELAJAR

Sudjana (2007: 36) menyebutkan ada 3 ciri utama tingkah laku


yang dibentuk dari hasil belajar dan pendidikan, yaitu: (Sudjana : 2009)

5
1. Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan
potensial
2. Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang relatif lama
3. Kemampuan tersebut diperoleh melalui usaha

Menurut Horward Kingsley yang dikutip oleh Nana Sudjana bahwa


hasil belajar itu dibagi menjadi tiga yaitu: (Sudjana : 2009)

1. Keterampilan dan kebiasaan


2. Pengetahuan dan keterampilan
3. Sikap dan cita-cita

Menurut Gagne dalam Rusman (2015)  ada 5 perubahan individu


sebagai hasil dari belajar. Berikut ini penjelasannya:

1. Informasi Verbal

Informasi verbal merupakan penguasaan


informasi/pengetahuan dalam bentuk verbal baik secara tertulis
maupun lisan.

Contoh : Pemberian nama-nama terhadap suatu benda,


Pemberian definisi dan lain sebagainya.

2. Kecakapan Intelektual

Kecakapan intelektual yaitu kemampuan individu dalam


berinteraksi dengan lingkungannya melalui simbol-simbol.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam memecahkan masalah.

Contoh : Kemampuan dalam membedakan, memahami konsep


kongkret, memahami konsep abstrak, aturan dan hokum.

3. Strategi Kognitif

Merupakan kemampuan suatu individu dalam  melakukan


pengendalian dan pengelolaan dalam seluruh konteks aktifitasnya.

4. Sikap

6
Sikap merupakan kemampuan individu untuk memilih macam
tindakan yang ingin dilakukan. Artinya bahwa sikap ini adalah
kemampuan untuk memilik setiap perilaku yang akan dilakukan.

5. Kecakapan Motorik
Merupakan hasil belajar berupa kemampuan bergerak yang
dikontrol oleh otot-otot dan fisik.

D. TEORI – TEORI PEMBELAJARAN

1. Teori Deskriptif dan Perspektif


Dalam teori ini, Bruner mengemukakan bahwa teori
pembelajaran adalah perspektif karena tujuan utama teori
pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal,
dan teori belajar adalah deskriptif, karena tujuan utama teori belajar
adalah menjelaskan proses belajar. (Yuberti : 2014)
Kemudian, Asri Budiningsih, 2004 dalam buku Belajar dan
Pembelajaran menjelaskan bahwa upaya dari Bruner untuk
membedakan antara teori belajar yang deskriptif dan teori
pembelajaran yang perspektif dikembangkan lebih lanjut oleh
Reigeluth dan kawan-kawan, menyatakan bahwa principle and
theories of instructional design ray e sttade in either a descriptive or
perspective form. Teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran
sebagai givens dan menempatkan hasil pembelajaran sebagai variebel
yang diamati. Dengan kata lain, kondisi dan metode pembelajaran
sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel
tergantung. (Yuberti : 2014)
Reigeluth (1983 dalam Degeng, 1990) mengemukakan bahwa
teori prespkriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif
dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran di
maksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebab nya variabel yang di
amati dalam mengembangkan teori-teori pembelajaran yang

7
prespkriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.
Sedangkan dalam pengembangan teori-teori pembelajaran yang
deskriptif, variabel yang di amati adalah hasil belajar sebagai efek dari
interaksi antara metode dan kondisi. (Yuberti : 2014)
2. Teori Pembelajaran Behavioristik
Oemar Hamalik (2013: 107) Aliran ini berangkat dari
anggapan bahwa kesan dan ingatan sesungguhnya merupakan
kegiatan organisme. Manusia tidak dapat diamati, tetapi kelakuan
jasmaniahnyalah yang dapat dimati. Kelakuan itulah yang dapat
menjelaskan segala sesuatu tentang jiwa manusia. Kelakuan
merupakan jawaban terhadap perangsang atau stimulus dari luar.
(Setiawan : 2017)
Behavioristik memandang manusia dari sisi
lahiriah/jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan
kata lain, behavioristik tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat,
minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar
hanya berdasarkan melatih refleks atau respon individu sehingga
menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. (Setiawan : 2017)
Beberapa ahli yang mengembangkan teori behavioristik adalah
E.L. Thorndike, Ivan Pavlov, B.F. Skinner, J.B. Watson, Clark Hull
dan Edwin Guthrie. Teori behvioristik memilih objek penelitiannya
hewan, kemudian respon yang muncul dari hasil penelitian
diasumsikan juga akan terjadi pada manusia bila ada perlakuan yang
sama. Kecenderungan behavioristik yang menyamakan manusia sama
seperti binatang mendapatkan banyak kecaman dan penolakan.
Meskipun demikian behaviorisme tetap masih bisa diterima karena
beberapa konsep yang dikembangkan terbukti berhasil dan
menimbulkan dampak positif dalam belajar. (Setiawan : 2017)
3. Teori Pembelajaran Kognitivistik
Cognitive berasal dari kata cognition yang berarti pengertian,
mengerti. Istilah kognitif secara umum sekarang digunakan sebagai
salah satu ranah kaitannya dengan manusia yang mencakup semua

8
bentuk pengenalan yang meliputi perilaku mental yang berhubungan
dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan,
menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.
(Setiawan : 2017)
Nyayu Khodijah (2014: 76) dari perspektif kognitif, bejajar
adalah perubahan dalam struktur mental seseorang yang memberian
kapasitas untuk menunjukan perubahan perilaku. Struktur mental ini
meliputi pengetahuan, keyakinan, keterampilan, harapan dan
mekanisme lain “ dalam kepala pembelajar”. Fokus teori kognitif
adalah potensi untuk berperilaku dan bukan pada perilakunya sendiri.
Aliran kognitivistik menganggap bahwa belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, belajar itu
melibatkan proses kognitif, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
situasi perilaku terjadi. Oemar Hamalik (2014) teori kognitif berpijak
pada tiga hal yaitu:
a. Perantara sentral (central intermdiaries).
b. struktur kognitif, bahwa yang dipelajari adalah fakta,
c. Pemahaman dalam pemecahan masalah. (Setiawan : 2017)
Teori belajar kognitivistik sebagai teori yang menekankan
kepada proses berpikir beranggapan bahwa perilaku tercipta dari
persepsi dan pemahaman seseorang akan keadaan dalam pembelajaran
yang di ikuti sehingga teori belajar ini dikenal juga dengan sebutan
model perseptual. Suyono & Hariyanto (2014: 75) mengemukakan
dua pemikiran pokok dari kognitivistik adalah teori pemrosesan
informasi dan teori skema. Kedua gagasan ini dikembangkan baik
oleh Jean Piaget maupun Jerome S Bruner, David P Ausubel, dan
Robert M, Gagne. (Setiawan : 2017)
4. Teori Pembelajaran Humanistik
Teori belajar humanistik merupakan salah satu teori belajar
yang paling abstrak diantara teori belajar yang ada, karena teori ini
lebih banyak membicarakan gagasan tentang belajar yang paling ideal

9
daripada memperhatikan apa yang bisa dilakukan dalam keseharian.
Teori belajar humanistik memiliki tujuan untuk memanusiakan
manusia. Belajar dalam teori humanistik dikatakan berhasil bila
peserta didik bisa memahami lingkungan dan dirinya sendiri
(mencapai aktualisasi diri). (Setiawan : 2017)
Guru dalam teori belajar humanistik membantu peserta didik
untuk memahami secara mendalam dirinya sehingga peserta didik bisa
mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri mereka. Guru juga
mencoba menciptakan pembelajaran yang bisa meningkatkan
kemampuan dalam menciptakan, membayangkan, berpengalaman,
berintuisi, merasakan, dan berfantasi. (Setiawan : 2017)
Eveline Siregar & Hartina Nara (2014: 34) teori ini bersifat
eklektik, artinya teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya
untuk memanusiakan manusia. Sebagai contoh teori bermakna
Ausubel dan taskonomi tujuan belajar Bloom dan Krathwohl
diusulkan sebagai pendekatan yang dapat dipakai oleh aliran kognitif
padahal teori ini juga diusulkan dalam aliran kongitif. (Setiawan :
2017)
5. Teori Pembelajaran Konstruktivistik
Konstruktivistik merupakan sebuah pandangan yang
berlandaskan pada pandangan bahwa dengan merefleksikan
pengalaman, kita membangun pengetahuan akan dunia dimana kita
berada. Eveline Siregar & Hartini Nara (2014: 39) teori
konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan
(konstruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. (Setiawan : 2017)
Menurut teori konstruktivistik, yang menjadi dasar bahwa
peserta didik memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan
peserta didik itu sendiri. Konsep pembelajaran menurut teori
konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang
mengkondisikan peserta didik untuk melakukan proses aktif
membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru.
(Setiawan : 2017)

10
Siregar & Hartini Nara (2014: 39) ciri ciri belajar berbasis
konstruktivisme yaitu:
a. Orientasi, yaitu peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu topik dengan
memberikan kesempatan melakukakan observasi.
b. Elisitasi, yaitu peserta didik mengungkapkan idenya dengan jalan
berdiskusi, menulis, membuat poster dan lain-lain.
c. Restrukturisasi ide yaitu klarifikasi ide dengan ide orang lain,
membangun ide baru, mengevaluasi ide baru.
d. Penggunaan ide baru dalam berbagai situasi, yaitu ide atau
pengetahuan yang telah terbentuk perlu diaplikasikan pada
bermacam-macam situasi.
e. Review yaitu dalam mengaplikasikan pengetahuan, gagasan yang
ada perlu direvisi dengan menambahkan atau mengubah.
(Setiawan : 2017)

11
\

BAB 3
PENUTUP

A. SIMPULAN

Konsep pembelajaran adalah abstraksi dari suatu penggambaran ide yang


digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Dalam konsep
pembelajaran, proses pembelajaran ditandai dengan adanya intruksi edukatif.
Proses pembelajaran ini memerlukan peran guru untuk dapat melihat
kemampua dasar peserta didik, motivasinya, dan juga latar belakang akademis
peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
Kemudian ciri-ciri hasil belajar diantaranya kemampuan, pengetahuan dan
sikap. Kemudian terakhir teori mengenai pembelajaran diantaranya teori
deskriptif dan preskriptif, teori behavoristik, teori kognitivistik, teori
humanistik dan teori kontruktivistik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Christopher, G. (2018). Peranan Psikologi dalam Proses Pembelajaran Siswa di


Sekolah. Wartadarmawangsa, (58).
Fera, Ferlyana. (2012). Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tiparkidul
Ajibarang Banyumas Tahun 2011/2012. S1 thesis, UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan:
Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 17(1), 66-79.
Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal
Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352.
Setiawan, M. A. (2017). Belajar dan pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia.

Sudiana, N. (2010). Dasar-dasar proses belajar mengajar. PT Sinar Baru


Algensindo.
Sudjana Nana, D. R. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algesindo Offset.
Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan
Model Pembelajaran. (Online)(http://smacepiring. wordpress. com).
Yuberti. (2014). Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam
Pendidikan. Anugrah Utama Raharja.

iii

Anda mungkin juga menyukai