Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CIRI-CIRI, TUJUAN, DAN UNSUR-UNSUR DINAMIS DALAM


BELAJAR

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran

Dosen Pengampu: Dra. Tetty Fatimah Tsuroya, M.Pd.

Oleh :

Detami Meilani Shofwa D (202122070)

Dina Nurul Fadilah (202122080)

Fauzia Azzahra (202122048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya, penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Ciri-ciri, Tujuan, dan Unsur-unsur
Dinamis dalam Belajar" tepat pada waktunya.
Adapun tujuan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, tujuan makalah ini disusun
untuk mengetahui apa saja ciri-ciri, tujuan, dan unsur-unsur dalam belajar
dinamis.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang
telah membimbing dalam proses penyusunan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan para
pembaca umumnya. Penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak yang bersifat membangun.

Tasikmalaya, Oktober 2021

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Makalah............................................................................................2
D. Kegunaan Makalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Definisi Belajar......................................................................................…….3
B. Ciri-ciri Belajar............................................................................................3
C. Tujuan Belajar dan Pembelajaran.................................................................4
D. Unsur-unsur Dinamis Belajar........................................................................6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii
A.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang memiliki tujuan dan


terikat pula dengan tujuan. Di mana tujuan dari belajar dan pembelajaran
adalah mengarahkan seseorang yang tengah belajar dan mendapatkan dampak
positif dari kegiatan belajar dan pembelajaran tersebut. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu adanya unsur-unsur yang mendukung tercapainya
tujuan. Sebab, tanpa adanya unsur-unsur yang mendukung, maka tidak akan
tercapai tujuan tersebut dan kegiatan belajar dan pembelajaran menjadi
efektif.
Dalam kegiatan pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan
sikap demokratis bagi siswa dan juga dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa
untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan
memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri.
Salah satu hal yang harus dikedepankan dalam menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam
kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga
dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini
tidak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru
dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan
mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.
Oleh sebab itu perlu ditingkatkan pemahaman seorang pengajar mengenai ciri-
ciri dan tujuan dari proses belajar serta unsur-unsur dinamis dalam belajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1. Apa definisi dari belajar?
2. Bagaimana ciri-ciri belajar?

1
3. Apa tujuan dari belajar?
4. Apa saja unsur-unsur belajar dinamis?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi belajar;
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri dari belajar;
3. Untuk mengetahui tujuan dari belajar;
4. Untuk mengetahui unsur-unsur belajar dinamis;

D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun agar para pembaca mengetahui bagaimana ciri-ciri
dan tujuan serta unsur-unsur dinamis belajar, sehingga kegiatan belajar dan
pembelajaran menjadi efektif dan berkualitas baik.

2
B.

PEMBAHASAN
A. Definisi Belajar
Secara umum belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian
manusia, perubahan ini terwujud dalam peningkatan kualitas dan kuantitas
perilaku, seperti peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, kemampuan, daya pikir, dan lain-lain. Reber mendefenisikan
belajar yaitu:
1) The process of knowledge, yakni proses memperoleh pengetahuan.
2) A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as
result of reinforced practise, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi
yang relatif permanen sebagai hasil latihan yang diperkuat.
Sedangkan Roziqin (2007) mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan
tingkah laku yang menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak
diamati secara langsung, terjadi sebagai suatu hasil latihan atau
pengalaman dalam interaksinya dalam lingkungan.

B. Ciri-ciri Belajar
Pada hakikatnya belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.
Ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011) antara lain:
1) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. Perubahan yang terjadi
dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis, suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan
akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Perubahan itu
selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar yang
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
3) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara akan tetapi bersifat
menetap atau permanen dan tingkah laku yang terjadi setelah belajar
untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
4) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, artinya perubahan
tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai dan
perubahan tingkah laku ini benar-benar disadari.

3
5) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan,
pengetahuan, dan sebagainya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah perubahan


secara sadar yang dilakukan oleh individu yang menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi
adanya suatu perubahan dalam dirinya yang meliputi seluruh aspek
tingkah laku ke arah yang lebih baik dan sebagai hasil dari latihan dan
pengalaman serta perubahan yang terjadi relatif menetap.

C. Tujuan Belajar dan Pembelajaran


1. Tujuan Belajar

Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain


tingkah laku. Dengan adanya kegiatan belajar maka norma yang
dimiliki oleh seseorang setelah ia melakukan kegiatan belajar akan
berubah menjadi lebih baik. Dalam kegiatan ini pendidik bisa melatih
dalam pembelajaran di sekolah, ini bisa dimulai dari pemberian contoh
oleh pendidik itu sendiri. Jadi seorang pendidik harus senantiasa
menjaga sikap agar bisa menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya,
karena mengingat bahwa tujuan yang diinginkan dalam belajar adalah
bersifat positif.

a. Mengubah kebiasaan, dari buruk menjadi baik


Seperti merokok, minum-minuman keras, keluyuran, tidur siang,
bangun terlambat, bermalas-malasan dan sebagainya. Kebiasaan
tersebut harus diubah menjadi yang baik. Dalam kegiatan di sekolah,
pendidik selain memberi pengetahuan melalui pelajaran yang
disampaikan, harus memberikan perhatian yang lebih mengenai
peserta didik yang mempunyai kebiasaan buruk. Ini bisa dilakukan
dengan pemberian kesadaran bahwa perbuatan yang dimiliki tersebut
dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain.
Serta pendidik harus memberikan dorongan yang kuat untuk bisa
menghilangkan kebiasaan negatif yang dimiliki peserta didik tersebut.

b. Mengubah sikap, dari negatif menjadi positif

4
Misalnya seorang anak yang tadinya selalu menentang orang
tuanya, tetapi setelah ia mendengar, mengikuti ceramah-ceramah
agama, sikapnya berubah menjadi anak yang patuh, cinta dan
hormat kepada orang tuanya.
c. Mengubah keterampilan
Misalnya seseorang yang terampil main bulu tangkis, bola, tinju,
maupun cabang olahraga lainnya adalah berkat belajar dan latihan
yang sungguh-sungguh. Jadi, kegiatan belajar dan latihan adalah
hal yang perlu dilakukan agar terjadi perubahan yang baik pada diri
seseorang.
d. Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu
Dalam kaitan hal ini pendidik lebih cenderung memperhatikan
dalam penyaluran ilmu pengetahuan (transfer of knowledge).
Pendidik harus memiliki kesiapan yang baik ketika ia akan
mengajar dan adanya penggunaan pendekatan, strategi maupun
metode agar dalam pembelajaran peserta didik tidak merasakan
suasana yang membosankan. Pemilihan metode harus disesuaikan
dengan materi, karakteristik pendidik, sarana dan prasarana, biaya,
dan sebagainya agar pembelajaran berhasil dengan baik.

2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu
apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F.
Meager (Sumiati dan Asra, 2009) memberi batasan yang lebih jelas
tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan
melalui peenyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang
diharapkan dari siswa.Menurut H. Daryanto (2005) tujuan
pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa
sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. B.
Suryosubroto (1990) menegaskan bahwa tujuan pembelajaran
adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh
siswa sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang
bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu
dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas
dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari proses
pembelajaran itu sendiri.Tujuan pembelajaran tercantum dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan
komponen penting dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.
Menurut E. Mulyasa (2010), berikut ini adalah cara pengembangan

5
RPP dalam garis besarnya.
- Mengisi kolom identitas
- Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
pertemuan.
- Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
indikator yang akan digunakan yang terdapat dalam silabus yang
telah disusun.
- Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang telah
ditentukan.
-Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi
pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
- Menentukan metode pembelajaranyang akan digunakan.
- Menentukan langkah-langkah pembelajaran.
- Menentukan sumber belajar yang akan digunakan.
- Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal,
dan teknik penskoran.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perumusan


tujuan pembelajaran harus berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan. Tujuan
pembelajaran juga harus dirumuskan secara lengkap agar tidak
menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam. Suatu tujuan
pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat berikut: Spesifik,
artinya tidak mengandung penafsiran (tidak menimbulkan
penafsiran yang bermacam-macam). Operasional, artinya
mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan
penyusunan alat evaluasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan juga bahwa
tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja
yang harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil
pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan pembelajaran ini harus
disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian siswa. Selain itu tujuanpembelajaran yang
dirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari prose
pembelajaran.

D. Unsur-unsur Dinamis Belajar

6
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang dapat
berubah dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut dapat
berupa: dari tidak ada menjadi ada atau sebaliknya, dari lemah menjadi
kuat dan sebaliknya, dari sedikit menjadi banyak dan sebaliknya. Unsur-
unsur dinamis yang dikemukakan oleh Hamalik (2008) akan
mempengaruhi pencapaian kualitas pembelajaran yang baik, di antaranya
yaitu: (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4)
suasana belajar, dan (5) kondisi subjek belajar. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar
Kegiatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Motivasi dapat bersumber
dari dalam diri siswa berupa kebutuhan tertentu atau bersumber dari
rangsangan luar sehingga siswa melakukan kegiatan belajar. Motivasi
yang muncul karena kebutuhan dari dalam diri siswa dianggap lebih baik
dibanding rangsangan dari luar. Namun, sering kali motivasi dari dalam
tidak ada atau belum timbul sehingga memerlukan rangsangan dari luar
agar timbul motivasi belajar. Maka dari itu, berikut beberapa upaya yang
dapat dilakukan oleh seorang guru untuk memotivasi siswa dalam belajar,
di antaranya ialah:

• Kenalkan siswa pada kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Dengan
mengenal kemampuan dirinya, siswa akan tahu kelebihan dan
kekurangannya. Saat ia sudah mengetahui kelebihannya, ia akan
mengukuhkan dan memperkuat kelebihan tersebut. Begitu pun saat ia
sudah mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya, siswa akan
berusaha menyempurnakan melalui aktivitas belajar. Maka dari sini lah
siswa akan timbul motivasi belajarnya;
• Bantulah siswa untuk merumuskan tujuan belajarnya. Sebab, dengan
merumuskan tujuan belajar ini, siswa akan mendapatkan jalan yang jelas
dalam melaksanakan aktivitas belajar. Siswa juga akan mempunyai target-
target belajar, dan ia berusaha untuk mencapainya;
• Tunjukkan kegiatan-kegiatan yang dapat mengarahkan pada pencapaian
tujuan belajar.
• Kenalkan siswa dengan hal-hal yang baru. Sebab, hal-hal baru ini dapat
menghidupkan kembali hasrat kuriositas pada siswa. Adanya rasa ingin
tahu yang demikian besar, menimbulkan gairah bagi siswa untuk belajar;
• Buatlah variasi-variasi dalam kegiatan belajar mengajar supaya siswa
tidak bosan. Sebab, kebosanan pada diri siswa, termasuk dalam aktivitas
belajar, hanya akan memperlemah motivasi belajar mereka;

7
• Lakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Sebab, evaluasi yang dilakukan terhadap keberhasilan belajar siswa akan
mendorong siswa untuk belajar karena ingin dikatakan berhasil belajarnya;
• Berikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang diberikan dan evaluasi
yang telah dilakukan. Dengan adanya umpan balik, siswa akan mengetahui
mana aktivitas belajarnya yang benar dan mana yang kurang benar, mana
pekerjaannya yang sesuai dan mana pekerjaannya yang tidak sesuai.

2. Bahan Belajar
Bahan belajar adalah hal-hal yang diperlukan untuk dipelajari agar
tujuan belajar tercapai. Penentuan bahan belajar didasarkan pada tujuan
yang hendak dicapai, misalnya berupa pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan pengalaman lainnya. Bahan belajar dapat berupa buku, paper, jurnal
atau sumber rujukan lainnya. Adapun faktor-faktor yang harus menjadi
pertimbangan dalam menyediakan bahan pembelajaran, yaitu :
• Cukup menarik;
• Isinya relevan;
• Mempunyai sekuensi yang tepat;
• Informasi yang dibutuhkan ada;
• Ada soal latihan;
• Ada jawaban kunci untuk soal latihan;
• Ada tes yang sesuai;
• Terdapat petunjuk untuk mengadakan perbaikan.

3. Alat Bantu Belajar


Alat bantu belajar merupakan semua alat yang digunakan untuk
membantu siswa agar dapat belajar menjadi efektif dan efisien. Dengan
alat bantu ini, maka pelajaran akan menjadi lebih menarik, konkret, mudah
dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil belajar menjadi lebih
bermakna. Alat bantu belajar dapat berupa bahan tercetak, media visual,
media audio, media audio-visual, serta media-media lain yang membantu
proses belajar.

4. Suasana Belajar
Suasana memiliki arti penting bagi kegiatan belajar karena
mempengaruhi motivasi, kegiatan, dan keberhasilan belajar siswa. Suasana
menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan
suasana kacau, ramai, tidak tenang, suram, dan banyak gangguan akan
mengganggu kegiatan belajar yang efektif. Karena itu, guru dan siswa
dituntut agar menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan

8
menyenangkan, menantang, dan menggairahkan. Adapun beberapa upaya
untuk membuat suasana belajar menjadi nyaman, seperti hal-hal berikut.
• Buatlah kontak pengajaran dengan para siswa;
• Rancanglah aktivitas belajar siswa yang efektif dan efisien dengan
matang;
• Berikan kebebasan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya;
• Rancanglah ruangan belajar sefleksibel mungkin hingga mudah diubah-
ubah;
• Jangan mudah memberikan hukuman terhadap siswa, terlebih lagi jika
kepada siswa yang belum tentu bersalah;
• Hargailah para siswa mencoba berbagai cara dan metode-metode baru.

5. Kondisi Subjek Belajar


Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan
belajar. Misalnya, siswa dapat belajar dengan baik apabila berbadan sehat,
siap melakukan kegiatan belajar, dan memiliki minat belajar. Sementara
kondisi siswa yang kurang sehat, kelelahan, belum siap belajar, dan minat
belajar rendah akan mempengaruhi kelancaran dan mutu hasil belajar. Para
pendidik hendaknya memperhatikan faktor-faktor tersebut agar proses
pembelajaran berlangsung optimal.

9
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari paparan di atas, penyusun dapat menyimpulkan bahwa belajar


adalah suatu proses perubahan kepribadian manusia, perubahan ini
terwujud dalam peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku, seperti
peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
kemampuan, daya pikir, dan lain-lain. Belajar memiliki ciri-ciri
perubahan yang fungsional, tetap, positif, aktif, dan terarah. Belajar
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.
Dengan adanya kegiatan belajar maka norma yang dimiliki oleh seseorang
setelah ia melakukan kegiatan belajar akan berubah menjadi lebih baik.
Maka dari itu, untuk mendukung tujuan belajar perlu adanya unsur-unsur
dinamis yang akan membuat pembelajaran menjadi efektif, di antaranya
yaitu: (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4)
suasana belajar, dan (5) kondisi subjek belajar.

B. Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.


Untuk ke depannya penyusun akan menjelaskan makalah secara lebih
fokus dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan penyusun. Serta saran dari kami setelah
menyusun makalah ini besar harap setiap pendidik dapat
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif setelah
mengetahui ciri-ciri dan tujuan serta unsur-unsur belajar dinamis ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. Tujuan Belajar : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Jenis Dan
Faktor. Dosen Pendidikan. [Online]
https://www.dosenpendidikan.co.id/tujuan-belajar/ (diakses pada 27 Oktober
2021)

John, Dewey. “Pengertian Belajar, Ciri-Ciri Belajar dan Prinsip Belajar”,


https://www.silabus.web.id/belajar/ (diakses pada 19 Oktober 2021)

Safitri, Gusti.A.K.Y. 2019. Belajar dan Pembelajaran: Ciri-Ciri dan Tujuan Serta
Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar. Makalah
https://ayucassiasiamea.home.blog/2019/05/22/belajar-dan-pembelajaran-
ciri-ciri-dan-tujuan-serta-unsur-unsur-dinamis-dalam-belajar/

Supatminingsih, Tuti dkk. 2020. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Media


Sains Indonesia.
https://books.google.com/books/about/BELAJAR_DAN_PEMBELAJAR
AN.html?hl=id&id=QawREAAAQBAJ

11

Anda mungkin juga menyukai