Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Dalam laporan ini saya juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.

Dalam laporan ini saya membahas tentang Konsep Dasar Pembelajaran.


Sebagai seorang calon pengajar, konsep dasar pembelajaran perlu kita pahami agar
kita mengetahui konsep-konsep yang perlu kita terapkan dalam memberikan pelajaran
yang baik kepada siswa.

Untuk itu semoga laporan yang saya buat ini dapat menjadi acuan agar kita
menjadi lebih peduli terhadap konsep dasar pembelajaran dan mengetahui apa saja
metode pembelajaran yang cocok untuk peserta didik.

Bandung, 23 Februari 2016

Penyusun

1
ABSTRAKSI

Laporan ini menjelaskan tentang konsep dasar pembelajaran, konsep dasar


belajar, konsep mengajar, ciri-ciri prilaku belajar, ciri-ciri aktivitas belajar dan
beberapa teori tentang pembelajaran yang sekiranya akan berguna bagi calon
pengajar. Seperti yang kita ketahui tidak sedikit pengajar yang kurang memahami
pentingnya konsep pembelajaran yang baik bagi siswa-siswanya disekolah. Jika terus
dibiarkan hal ini bisa mempengaruhi cara belajar siswa itu sendiri.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar para calon pendidik bisa mengerti
dan memahami konsep dasar pembelajaran yang perlu diterapkan oleh mereka saat
berada di lapangan nanti.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
ABSTRAKSI.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PEMBUKAAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan dan Batasan Masalah...........................................................4
C. Tujuan dan Manfaat.............................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................5
A. Belajar..................................................................................................5
B. Pembelajara..........................................................................................5
C. Ciri-ciri perilaku belajar.......................................................................6
D. Ciri-ciri aktivitas belajar......................................................................7
E. Teori Pembelajaran..............................................................................7
BAB III ANALISIS...............................................................................................10
A. Analitis Teoritis...................................................................................10
B. Analitis Praktis.....................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang tidak dapat


dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika disitu ada proses
belajar maka akan ada pembelajaran. Dan jika disitu ada pembelajaran, maka
disitu aka nada proses belajar. Begitu seterusnya, terus terikat dan tak dapat
berdiri sendiri. Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada
penekanannya. Belajar lebih menekankan kepada siswa dan proses yang
menyertai dalam perubahan tingkah lakunya. Sedangkan pembelajaran lebih
menekankan kepada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat
belajar.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Adapun rumusan dan batasan masalah sebagai berikut:


1. Apa yang di maksud Konsep Dasar Belajar ?
2. Apa yang di maksud Konsep Mengajar dan Konsep Pembelajaran ?
3. Apa saja ciri-ciri perilaku belajar ?
4. Apa saja ciri-ciri aktivitas belajar ?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran sebagai modal kajian pembelajaran
dan pengetahuan yang lebih matang dan banyak manfaatnya untuk di
kemudian hari.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan
mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses
memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience).
Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan, (knowledge),
atau a body of knowledge.
Muhibbin (2006) berpendapat bahwa belajar merupakan tahapan
perubahan seluruh tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

B. Pembelajaran
Menurut Sudjana, pembelajaran merupakan setiap upaya yang
dilakukan dengan sengaja oleh pendidikyang dapat menyebabkan peserta
didik melakukan kegiatan belajar.
Menurut Gulo, pembelajaran adalah usaha untuk menciptakan sistem
lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar. Yang
dimakasud denagan lingkinagna disini adalah runga belajar, guru, alat peraga,
perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan
belajar siswa.
C. Ciri-ciri perilaku belajar

5
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang
spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan,
antara lain Psikologi Pendidikan Oleh Surya (1982), disebut juga sebagai
prinsip-prinsip belajar. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi
karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:
1) Perubahan itu Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar ialah berkat
pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau
dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi
bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau
sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti
bertambahnya pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan terhadap
sesuatu, keterampilan dan lainnya. Maka dari itu, perubahan yang
diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk dalam karakteristik
belajar, karena individu yang bersangkutan tidak menyadari
keberadaannya.
2) Perubahan itu Positif dan Aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan
aktif. Positif artinya baik, berguna, serta sesuai dengan harapan. Hal ini
juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan
penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik
daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya
tidak terjadi dengan sendirinya, seperti karena proses kematangan, akan
tetapi karena proses itu sendiri.
3) Perubahan itu Efektif dan Fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif,
yakni berguna. Yakni, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna,
manfaat tertentu bagi peserta didik. Selain itu, perubahan dalam proses
belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap
6
saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi manfaat
yang luas (misalnya ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya).

D. Ciri-ciri aktivitas belajar


Menurut Eggen & Kauchak dalam Soetarno menjelaskan bahwa ada
enam ciri aktivitas pembelajaran yang efektif, yaitu:
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pelajaran,
3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,
4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada
siswa dalam menganalisis informasi,
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir, serta
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan
dan gaya mengajar guru.

E. Teori Pembelajaran
2.1. Teori Deskriptif dan Perspektif
Asri Budiningsih (2004) dalam buku Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa upaya dari Bruner untuk membedakan antara teori belajar
yang deskriptif dan teori pembelajaran yang perspektif dikembangkan lebih
lanjut oleh Reigeluth.teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif
menempatkan variable kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan
7
menempatkan hasil belajar sebagai varibael yang diamati. Dengan kata lain,
kondisi dan metode pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil
pembelajaran sebagai variable tergantung.
Reigeluth (1983 dalam degeng ,1990) mengemukakan bahwa teori
perspektif adalah goal oriented sedangkan teori deskriptif adalah goal free.
Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk
memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam
mengembangkan teori belajar yang perspektif adalah metode yang optimal
untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam pengembangan teori pem,belajaran
deskriptif, variable yang diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari
interaksi antara metode dan kondisi.
2.2. Teori Disiplin Mental
Ini merupakan contoh teori tentang pembelajaran yang kurang begitu
popular, tetapi merupakan rintisan menuju aliran behaviorisme. Teori ini
berakar dari teori pembelajaran menurut Plato dan Aristoteles. Teori ini
menganggap bahwa dalam belajar, mental siswa harus didisiplinkan atau
dilatih. Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan,
kemampuan, atau potensi-potensi tertentu. Belajar merupakan pengembangan
dari kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi tersebut. Dalam hal ini, aliran
psikologi daya, aliran Herbartisme, dan aliran naturalism romantic dari J.J
Rousseau memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimana proses
pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut (Sukmadinata 2004 : 167-168).
2.3. Teori Behaviorisme
Aliran ini disebut dengan behaviorisme karena sangat menekankan
kepada perlunya perilaku (behavior) yang dapat diamati. Ada beberapa ciri
dari rumpun teori ini, yaitu: (1) mengutamakan unsur-unsur atau bagian-
bagian kecil, (2) bersifat mekanistis, (3) menekankan peranan lingkungan, (4)
mementingkan pembentukan respon, (5) menekankan pentingnya latihan.
8
Pembelajaran behaviorisme bersifat molecular, artinya lebih menekankan
kepada elemen-elemen pembelajaran, memandang kehidupan individu terdiri
dari unsur-unsur seperti halnya molekul.
2.4. Teori Kognitivisme
Menurut beberapa ahli, perilaku seseorang selalu didasarkan oleh
kognitif, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana perilaku
itu terjadi. Menurut Wilhelm Wundt kognitif adalah sebuah proses aktif dan
kreatif yang bertujuan membangun struktur melalui pengalaman-pengalaman.
Wundt percaya bahwa pikiran adalah hasil kreasi para siswa yang aktif dan
kreatif yang kemudian disimpan di dalam memori (DiVesta, 1987).
2.5. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,
mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup.
Setiap kita akan menciptakan hukum dan model mental kita sendiri, yang kita
pergunakan untuk menafsirkan dan menerjemahkan pengalaman. Belajar,
dengan demikian, semata-semata sebagai suatu proses pengaturan model
mental seseorang untuk mengakomodasi pengalaman-pengalaman baru.

9
BAB III
ANALISIS

A. Analisis Teoritis

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan


suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang diakibatkan oleh
interaksi individu dengan lingkungannya.
Sedangkan Pembelajaran adalah suatu upaya seorang pendidik yang
dapat menyebabkan peserta didiknya untuk melakukan kegiatan belajar.
Ciri-ciri perilaku belajar antara lain adalah perubahan Intensional,
perubahan positif dan aktif, dan perubahan efektif dan fungsional.
Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain
Psikologi Pendidikan Oleh Surya (1982), disebut juga sebagai prinsip-prinsip
belajar.
Aktivitas belajar siswa menurut Eggen & Kauchak dalam Soetarno
memiliki enan ciri aktivitas pembelajaran yang efektif antara lain siswa
menjadi pengkaji aktif terhadap lingkungan, guru menyediakan materi,
aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, guru
memberikan arahan dan tuntunan kepada siswa, orientasi pembelajaran
penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta guru
menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
mengajar guru.

B. Analisis Praktis
Pada kenyataannya kegiatan pembelajaran di Indonesia masih
belum sesuai dengan teori diatas. Masih banyak guru-guru yang belum
memahami betul konsep dasar pembelajaraan. Hal ini dibuktikan dengan

10
masih adanya oknum-oknum guru yang masih menggunakan metode ceramah
sebagai pembelajaran di sekolah.
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru perlu memahami teori
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Beberapa model teori
pembelajaran antara lain :

1. Teori Deskriptif dan Perspektif


Asri Budiningsih (2004) dalam buku Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa upaya dari Bruner untuk membedakan antara teori
belajar yang deskriptif dan teori pembelajaran yang perspektif
dikembangkan lebih lanjut oleh Reigeluth.teori dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang deskriptif menempatkan variable kondisi dan metode
pembelajaran sebagai givens dan menempatkan hasil belajar sebagai
varibael yang diamati. Dengan kata lain, kondisi dan metode
pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai
variable tergantung.
Reigeluth (1983 dalam degeng ,1990) mengemukakan bahwa teori
perspektif adalah goal oriented sedangkan teori deskriptif adalah goal
free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif
dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif
dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang
diamati dalam mengembangkan teori belajar yang perspektif adalah
metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam
pengembangan teori pem,belajaran deskriptif, variable yang diamati
adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan
kondisi.

11
2. Teori Disiplin Mental
Ini merupakan contoh teori tentang pembelajaran yang kurang begitu
popular, tetapi merupakan rintisan menuju aliran behaviorisme. Teori ini
berakar dari teori pembelajaran menurut Plato dan Aristoteles. Teori ini
menganggap bahwa dalam belajar, mental siswa harus didisiplinkan atau
dilatih. Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan,
kemampuan, atau potensi-potensi tertentu. Belajar merupakan
pengembangan dari kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi tersebut.
Dalam hal ini, aliran psikologi daya, aliran Herbartisme, dan aliran
naturalism romantic dari J.J Rousseau memiliki sudut pandang berbeda
tentang bagaimana proses pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut
(Sukmadinata 2004 : 167-168).

3. Teori Behaviorisme
Aliran ini disebut dengan behaviorisme karena sangat menekankan
kepada perlunya perilaku (behavior) yang dapat diamati. Ada beberapa
ciri dari rumpun teori ini, yaitu: (1) mengutamakan unsur-unsur atau
bagian-bagian kecil, (2) bersifat mekanistis, (3) menekankan peranan
lingkungan, (4) mementingkan pembentukan respon, (5) menekankan
pentingnya latihan. Pembelajaran behaviorisme bersifat molecular,
artinya lebih menekankan kepada elemen-elemen pembelajaran,
memandang kehidupan individu terdiri dari unsur-unsur seperti halnya
molekul.
4. Teori Kegnotivisme
Menurut beberapa ahli, perilaku seseorang selalu didasarkan oleh
kognitif, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana
perilaku itu terjadi. Menurut Wilhelm Wundt kognitif adalah sebuah
proses aktif dan kreatif yang bertujuan membangun struktur melalui
pengalaman-pengalaman. Wundt percaya bahwa pikiran adalah hasil
12
kreasi para siswa yang aktif dan kreatif yang kemudian disimpan di dalam
memori (DiVesta, 1987).

5. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,
mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita
hidup. Setiap kita akan menciptakan hukum dan model mental kita
sendiri, yang kita pergunakan untuk menafsirkan dan menerjemahkan
pengalaman. Belajar, dengan demikian, semata-semata sebagai suatu
proses pengaturan model mental seseorang untuk mengakomodasi
pengalaman-pengalaman baru.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut hasil analisis, bahwa belajar merupakan suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dan kemampuan bereaksi yang diakibatkan oleh interaksi individu
dengan lingkungannya.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu upaya seorang pendidik yang
dapat menyebabkan peserta didiknya untuk melakukan kegiatan belajar.
Ciri-ciri perilaku belajar antara lain adalah perubahan Intensional,
perubahan positif dan aktif, dan perubahan efektif dan fungsional.
Ciri aktivitas pembelajaran yang efektif antara lain siswa menjadi
pengkaji aktif terhadap lingkungan, guru menyediakan materi, aktivitas-
aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, guru memberikan
arahan dan tuntunan kepada siswa, orientasi pembelajaran penguasaan isi
pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta guru menggunakan
teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar
guru.

B. Saran
Jadi, para pengajar diharapkan memahami dan mengerti konsep-
konsep kegiatan belajar mengajar agar kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancer sesuai dengan kurikulum yang dianut oleh sekolah
masing-masing.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ies. 2015. Ciri-ciri Perilaku Belajar. Tersedia :


http://dokumen.tips/documents/ciri-khas-perilaku-belajar.html [online].
Diakses pada tanggal 26 Februari 2016

Deni, Muhammad. 2014. MAKALAH KONSEP DASAR BELAJAR DAN


PEMBELAJARAN .Tersedia :
http://muhammadden1.blogspot.co.id/2014/05/makalah-konsep-dasar-belajar-
dan.html [online]. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016

Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Drs. Hariyanto, M.S. 2011. Belajar dan Pembelajaran,
Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA. hlm. 9, 56, 58, 73, 105

Putra, I Ketut. 2010. Aktivitas Belajar. Tersedia:


http://www.kompasiana.com/ikpj/aktivitas-
belajar_54ffb1d3a33311825c50ffd9 [online] Diakses pada tanggal 26
Februari 2016

Resimen, Mahasiswa. 2009. Teori Pembelajaran. Tersedia:


https://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/teori-pembelajaran/ [online].
Diakses pada tanggal 23 Februari 2016

15

Anda mungkin juga menyukai