Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

TENTANG

KELOMPOK III:

Safika Ulandari (21101763)

Mira Syafriani (21101833)

Novia Gesvika Putri (21101915)

Dosen Pembimbing :

Dr. Dermizal Rusli, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP NASIONAL

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Strategi Pembelajaran Aktif. Kami juga menyadari dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada Bapak Dermizal Rusli
selaku Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pariaman, 10 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................i

Daftar Isi ..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................


B.  Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................

A. Pembelajaran Aktif ...........................................................................


B. Bagaimana Merancang Strategi Pembelajaran Aktif.........................
C. Bagaimana Suasana Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif.........

BAB III PENUTUP................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana


siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam belajar. Tidak jarang ditemukan
bahwa pembelajaran disekolah terkesan ibarat seorang yang menuangkan air dari
termos ke gelas. Ditempatkan begitu saja hingga gelas, bahkan ada yang sudah
tumpah tetap diisi, lalu air itu diminum. Dalam kasus yang lain ada termos yang
airnya ditumpahkan ternyata saluran air di termos ada sumbatan maka airnya mengalir
sulit keluar, kalau tetap keluar akibat sumbatan itu maka airnya mengalir ke arah lain
bukan ke gelas karena ada tekanan yang mendorong lewat saluran yang tersumbat tadi
yang mengakibatkan air malah keluar di mulut gelas. Ilustrasi ini memberikan
gambaran terjadinya proses pembelajaran.

Sampai saat ini, para penggiat pendidikan selalu berusaha untuk mengembangkan
metode-metode dan model-model pembelajaran yang baik dan efektif untuk dapat
membantu guru dalam menyampaikan ilmu-ilmunya kepada siswanya.
Pengembangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang secara kontinyu dan
terus menerus mengikuti perkembangan teknologi dan juga permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami akan menyajikan berbagai pokok permasalahan yang
akan dibahas di dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa Itu Pembelajaran Aktif?
2. Bagaimana Merancang Strategi Pembelajaran Aktif ?
3. Bagaimana Suasana Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif?
C. Tujuan Penulisan
Dari pokok permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka diharapkan
mahasiswa mampu untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, yaitu:
1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Pembelajaran Aktif.
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Cara merancang Strategi Pembelajaran Aktif.
3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Suasana Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Aktif

Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada


beberapa aspek. Salah aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara
seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat
ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat
aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran rendah. Di samping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Akibatnya bagi guru
melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Asal
tugasnya sebagai guru dalam melakukan perintah yang terjadwal sesuai dengan waktu
yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang telah diajarkan itu bisa dimengerti atau
tidak.

Salah satu strategi yang dibuat dalam buku ini adalah begaimana menjadikan
pembelajaran berlangsung secara aktif. Beberapa ciri dari pembelajaran yang aktif
sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS (Activ Learning
In School. 2009) adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran berpusat pada siswa.


2. Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata.
3. Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi.
4. Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda.
5. Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru).
6. Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar.
7. Pembelajaran berpusat pada anak.
8. Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan
belajar.
9. Guru memantau proses belajar siswa.
10. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak.
Untuk menciptakan pembelajaran aktif, beberapa penelitian (Uno Hamzah. 2009)
menemukan salah satunya adalah anak belajar dari pengalamannya. Selain anak harus
belajar memecahkan masalah yang dia peroleh. Anak-anak dapat belajar dengan baik
dari pengalaman mereka. Mereka belajar dengan cara melakukan, menggunakan
indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta
peristiwa-peristiwa di sekitar mereka. Mereka belajar dari pengalaman langsung dan
pengalaman nyata (menulis surat untuk temannya, menanam bunga, mengukur benda-
benda disekitar, dan sebagainya) maupun juga belajar dari bentuk-bentuk pengalaman
yang menyentuh perasaan mereka (seperti membaca buku, melihat lukisan, menonton
TV atau mendengarkan radio). Keterlibatan yang aktif dengan objek-objek ataupun
gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental mereka untuk berpikir,
menganalisa, menyimpulkan, dan menemukan pemahaman konsep baru dan
mengintegrasikannya dengan konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya.

Anak-anak juga belajar dengan baik dan memahami bila apa yang dipelajari
terkait dengan apa yang sudah diketahui dan metode pembelajaran yang digunakan
sesuai dengan gaya belajar mereka (gaya belajar mendengarkan, melihat, dan
bergerak atau melakukan) dan bagai kecerdasan yang mereka miliki (Gadner. 2004,
juga Uno Hamzah 2008) seperti bahasa, musik, gerak, logika, antarpribadi, dan
interpribadi.

Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa


diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi,
berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.
Sebaliknya, anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang pasif
yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau informasi
sebagaimana yang digambarkan di atas.
B. Bagaimana Merancang Strategi Pembelajaran Aktif

Untuk menjadikan pembelajaran menjadi aktif, maka ini tidak tercipta begitu saja,
tetapi ada rancangan yang sengaja dibuat, yang dalam bahasa instruksional terjadi
skenario guru dalam pembelajaran. Dalam panduan DBE2 melalui program ALIS
beberapa hal yang harus dilakukan guru meliputi:

1. Membuat rencana secara hati-hati dengan memperhatikan detail berdasarkan


atas sejumlah tujuan yang jelas yang dapat dicapai.
2. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara aktif dan
mengaplikasikan pembelajaran mereka dengan metode yang beragam sesuai
dengan konteks kehidupan nyata siswa.
3. Secara aktif mengelola lingkungan belajar agar tercipta suasana yang nyaman,
tidak bersifat mengancam, berfokus pada pembelajaran serta dapat
membangkitkan ide yang pada gilirannya dapat memaksimalkan waktu,
sumber-sumber yang menjamin pembelajaran aktif berjalan.
4. Menilai siswa dengan cara-cara yang dapat mendorong siswa untuk
menggunakan apa yang telah mereka pelajari di kehidupan nyata, dalam hal
ini disebut penilaian otentik (khusus penilaian otentik ini dapat dibaca pada
buku penulis yang sama yang berjudul Assesment Pembelajaran.

Perencanaan yang cermat dan sunggug-sungguh melibatkan pemahaman akan


tingkat kebisaan yang dimiliki siswa pada saat ini, menyangkut tingkat mana mereka
perlu capai, dan strategi serta langkah untuk mencapai tingkat tersebut. Perencanaan
dimulai dengan menggunakan informasi diagnostik untuk memperkirakan
kemampuan siswa. Kemudian menggunakan standar untuk menentukan pelajaran dan
tujuan unit, secara kreatif menciptakan pelajaran dan unit yang aktif agar dapat
mencapai semua siswa, mengembangkan perangkat pembelajaran yang efektif, dan
mengintegrasikan topik yang relevan antar kurikulum dengan usaha dari sekolah serta
merencanakan penilaian.
C. Bagaimana Suasana Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pembelajaran aktif adalah pada saat anak-
anak aktif, terlibat dan peserta yang peduli dengan pendidikan mereka sendiri. Siswa
harus didorong untuk berpikir, menganalisa, membentuk opini, praktik, dan
mengaplikasikan pembelajaran mereka dan bukan hanya sekedar menjadi pendengar
pasif atas apa yang disampaikan siswa benar-benar mengarahkan suasana
pembelajaran itu agar siswa benar-banar ikut menikmati suguhan pembelajaran.

Dalam kaitan ini, guru menghalau siswanya agar dapat melibatkan pembelajaran
bersama ataupun membentuk grup belajar untuk mendorong pembelajaran antarsiswa.
Selain itu, pembelajaran aktif dapat juga dilakukan dengan basis individu ataupun
grup besar. Peran guru dalam hal ini juga dapat membantu siswa menghubungkan apa
yang mereka pelajari di sekolah dengan apa yang mereka lakukan atau akan lakukan
di kehidupan nyata.

Suasana pengelolaan kelas dapat dilihat sebagai gabungan antara praktik dan
prosedur yang digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
bersifat mengembangkan kemampuan serta memaksimalkan waktu belajar.
Pengelolaan kelas merupakan segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mengatur
siswa, ruang, waktu, dan materi sehingga pembelajaran siswa dapat berlangsung
dengan baik. Yang termasuk dalam praktik dan prosedur adalah aturan perilaku,
strategi pengelolaan waktu, prosedur untuk mengatur dan mengorganisasikan grup
secara efektif. Prosedur untuk membagi dan mengumpulkan materi secara efisien,
serta untuk mengatur meja dan kursi, pusat belajar dan perabotan lain yang digunakan
untuk belajar.

Untuk membantu strategi pembelajaran yang aktif ini, guru dapat menerapkan
bebagai metode pembelajaran seta model pembelajaran yang relevan. Beberapa model
yang dapat di terapkan dalam pembelajaran yang relevan antara lain:

1. Model berbagai pengalaman.


2. Model kartu arisan.
3. Model Example non examples
4. Model Picture and picture
5. Model Cooperative script
6. Model kepala bernomor struktur (Modifikasi Numbered head together)
7. Model artikulasi
8. Model Mind mapping
9. Model Make a match (Mencari pasangan)
10. Model debat
11. Model Role playing
12. Model Talking stik
13. Model bertukar pasangan
14. Model Snowball throwling
15. Model Student facilitator and expalining
16. Model Course review horay
17. Model Explicit instruction (Pengajaran langsung)
18. Model Cooperatif integrated reading and composition
19. Model Inside outside circle (Lingkaran kecil lingkaran besar)
20. Model tebak kata.

D. Bagaimana Menilai Siswa dalam Strategi Pembelajaran yang Aktif

Semua strategi yang digunakan sasarannya adalah bagaimana siswa itu aktif
belajar dan siswa mendapatkan sesuatu dari yang dia pelajari. Bagaimana mengetahui
siswa sudah mendapatkan sesuatu dari apa yang dia pelajari tentu hasilnya dapat
diketahui jika ada penilaian.

Penilaian tidak sekedar melihat keberhasilan tujuan, tetapi juga melihat


kesungguhan siswa dalam kegiatan belajar. Ini yang disebut dengan penilaian yang
bersifat diagnostik. Selain itu penilaian juga dimaksudkan untuk menentukan tingkat
prestasi yang dicapai siswa. Penilaian juga memberikan masukan atas keefektifan
aktivitas pedagogis yang dirancang. Evaluasi seperti demikian akan mengarah kepada
penyesuaian strategi yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dan juga dapat
menunjukkan keterampilan ataupun pemahaman yang mungkin perlu diulang kembali
agar siswa mendapatkan prestasi yang lebih maksimal. Penilaian tidak saja menambah
pemahaman guru terhadap siswa, tetapi juga mengarahkan guru dalam evaluasi
program dan diri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa


diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi,
berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.
Sebaliknya, anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang pasif
yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau informasi
sebagaimana yang digambarkan di atas.

Kemudian menggunakan standar untuk menentukan pelajaran dan tujuan unit,


secara kreatif menciptakan pelajaran dan unit yang aktif agar dapat mencapai semua
siswa, mengembangkan perangkat pembelajaran yang efektif, dan mengintegrasikan
topik yang relevan antar kurikulum dengan usaha dari sekolah serta merencanakan
penilaian.

Siswa harus didorong untuk berpikir, menganalisa, membentuk opini, praktik, dan
mengaplikasikan pembelajaran mereka dan bukan hanya sekedar menjadi pendengar
pasif atas apa yang disampaikan siswa benar-benar mengarahkan suasana
pembelajaran itu agar siswa benar-banar ikut menikmati suguhan pembelajaran.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
kami mampu menyusun makalah selanjutnya dengan maksimal lagi. Semoga makalah
ini bisa menjadi acuan dan dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Uno, Hamzah B. Dan Nurdin Muhammad. 2015. Belajar dengan pendekatan PAILKEM.
Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai