Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Terstruktur dalamMata Kuliah Pengambangan Strategi
Pembelajaran PAI Berbasis Pendidikan Karakter

DISUSUN OLEH:
KHUSTIAN
21102312

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. WIDYA YUL, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FOKUS KAJIAN PENDIDIKAN KARAKTER
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI 1445 H/2024M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, yang maha

kuasa karena dengan limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan

makalah yang singkat ini, Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan

Nabi Muhamnmad Saw Nabi yang pembawa pelita kepada umat yang berada dalam

kegelapan rahmatan li’alamin.

Kemudian penulis banyak mengucapkan ribuan terima kasih kepada Dosen

Pembimbing yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang singkat ini, yang mungkin masih banyak kekurangan serta kesalahan

baik dari segi penulisnya maupun kesalahan lainnya yang terdapat dalam makalah

ini, untuk itu kami sangat membutuhkan sekali kritik beserta saran dari pembaca

demi kesempurnaan makalah yang akan datang, akhir kata penulis ucapkan ribuan

terima kasih.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Akti............................................................3
B. Tujuan Pembelajaran Aktif................................................................5
C. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif...............................................................6
D. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Akti................................7
E. Contoh Pembelajaran Aktif................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Saran...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk
mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat
memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena
merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang
berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak
sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga
pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak
tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang
berperilaku kurang baik menjadi baik.1 Kondisi riil anak seperti ini,
selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini
terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung
memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau
kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat
perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang
menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali
pertemuan di kelas berlangsung.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual
anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat
mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran.
Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran

1
Elza. (2012). Model Active Learning dengan Teknik Learning Starts With A Question
dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Ilmu Sosial 1
SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta, 34(2), 209-222. 7.
2

konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini


adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan
anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi
seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar,
sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan
terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah. Menyadari
kenyataan seperti ini para ahli berupaya untuk mencari dan merumuskan
strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh anak
didik. Strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah strategi belajar aktif
(active learning strategy).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian Pembelajaran Aktif?
2. Bagaimana Tujuan Pembelajaran Aktif?
3. Bagaimana Ciri-ciri Pembelajaran Aktif?
4. Bagaimana Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Aktif?
5. Bagaimana Contoh Pembelajaran Aktif?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan tujuan
penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian Pembelajaran Akti
2. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran Aktif
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Pembelajaran Aktif
4. Untuk mengetahui Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Akti
5. Untuk mengetahui Contoh Pembelajaran Aktif
3

BAB II

PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

A. Pengertian Pembelajaran Aktif


Pembelajaran aktif sudah menjadi bagian penting dari proses
pembelajaran di sekolah. Di berbagai sekolah, guru disarankan untuk
mengemas pembelajaran dengan strategi-strategi pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakter peserta didik. Pembelajaran aktif adalah kegiatan
mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
dengan mata pelajaran yang dipelajari.2
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa
untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka
yang mendominasikan aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif
menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran,
memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari
kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar
aktif siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak
hanyan mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara seperti ini
biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga
hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Pembelajaran aktif ( active learning ) adalah metode atau strategi
belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam berintegrasi,
menyelidiki, menyelesaikan masalah dan menyimpilkan pemahaman diri.
Melalui pembelajaran aktif, guru akan mengondisikan siswa untuk selalu
mengalami pengalaman belajar yang lebih bermakna dan senantiasa berpikir
tentang apa yang dilakukan selama proses pembelajaran. (Aspiati,2022
Pembelajaran aktif adalah suatu usaha untuk memperkuat dan

2
Fathani, A. H. (2012). Matematika Hakikat & Logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, h.12
4

memperlancar respon peserta didik dalam pembelajaran.melalui pembelajaran


aktif ini proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan dan tidak
menjadi hala yang membosankan. Pada pembelajaran aktif tersebut terjadi
aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca dan refleksi yang
menggiring peserta didik ke arah pemaknaan. Peserta didik akan berusaha
mengenali isi pelajaran, ide-ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu
topik yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran aktif, guru lebih berperan
sebagai fasilator daripada pemberi ilmu.3
Pembelajaran aktif adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana
siswa aktif terlibat dalam proses belajar, baik secara individual maupun dalam
kelompok. Dalam pembelajaran aktif, siswa tidak hanya menjadi penerima
informasi, tetapi juga aktif dalam membangun pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan mereka melalui interaksi langsung dengan materi pelajaran
Teori-teori yang Mendukung Pembelajaran Aktif
1. Konstruktivisme: Teori ini menekankan pentingnya pembelajaran yang
dibangun oleh siswa melalui proses konstruksi pengetahuan dan
pemahaman mereka sendiri. Dalam konteks pembelajaran aktif,
konstruktivisme menekankan peran aktif siswa dalam menciptakan
pengetahuan melalui refleksi, diskusi, dan interaksi dengan materi
pelajaran.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah: Teori ini mengusulkan bahwa siswa
belajar dengan lebih efektif ketika mereka dihadapkan pada masalah-
masalah yang nyata dan kompleks, yang membutuhkan pemikiran kritis
dan pemecahan masalah. Dalam pembelajaran aktif, siswa diajak untuk
memecahkan masalah dan mencari solusi melalui kolaborasi, eksplorasi,
dan refleksi.
3. Pembelajaran Kooperatif: Teori ini menekankan pentingnya kerja sama
antara siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran aktif, siswa
3
Firmansyah, E. R. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa Kelas X-9
Sma Negeri 3 Surakarta Melalui Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Disertai
Modul Hasil Penelitian Zygomycotina. Jurnal Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret, 1(1),
h 55-64. 9.
5

didorong untuk bekerja sama dalam kelompok, berbagi ide, dan saling
membantu satu sama lain untuk mencapai pemahaman yang lebih baik4
Berdasarkan dari uraian tersebut bahwa Pembelajaran aktif merupakan
pendekatan yang efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan pemahaman
siswa. Dengan memungkinkan siswa untuk aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, baik melalui diskusi, kolaborasi, eksplorasi, atau pemecahan
masalah, pembelajaran aktif membantu menciptakan lingkungan belajar yang
dinamis dan menarik. Dengan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar
yang aktif, pembelajaran aktif juga membantu mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, komunikasi, kerja sama, dan pemecahan masalah, yang sangat
penting untuk kesuksesan di dunia nyata. Oleh karena itu, penggunaan
pendekatan pembelajaran aktif seharusnya menjadi prioritas bagi pendidik
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna.

B. Tujuan Pembelajaran Aktif


Tujuan dari pembelajaran aktif adalah untuk meningkatkan keterlibatan
dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga mereka dapat
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, membangun keterampilan
yang relevan, dan mengembangkan sikap yang positif terhadap
pembelajaran.5
Tujuan pembelajaran aktif adalah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang menstimulasi, dinamis, dan berpusat pada siswa. Dengan mendorong
partisipasi aktif, keterlibatan, dan kolaborasi siswa, pembelajaran aktif
bertujuan untuk memfasilitasi proses pembelajaran yang berarti dan
mendalam. Melalui pembelajaran aktif, siswa diharapkan dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih baik, memperoleh keterampilan
yang relevan, dan menginternalisasi sikap positif terhadap pembelajaran dan
pencapaian pribadi. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran aktif
4
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers. h.19
5
H, A., & Muhlisraini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.
Jakarta: Rajawali Press. h.22
6

seharusnya menjadi fokus utama bagi pendidik dalam merancang pengalaman


belajar yang bermakna dan efektif bagi siswa.

C. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif


Pembahasan tentang Ciri-ciri Pembelajaran Aktif:6
1. Interaktif: Ciri utama dari pembelajaran aktif adalah interaktif, di mana
siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Teori
konstruktivisme menekankan pentingnya interaksi antara siswa dan materi
pelajaran serta antara siswa dengan sesama untuk membangun
pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri.
2. Kolaboratif: Pembelajaran aktif menekankan kerja sama dan kolaborasi
antara siswa. Teori pembelajaran kooperatif menekankan pentingnya kerja
sama dalam mencapai tujuan pembelajaran bersama. Siswa bekerja sama
dalam kelompok untuk memecahkan masalah, berdiskusi, dan saling
belajar satu sama lain.
3. Reflektif: Ciri lain dari pembelajaran aktif adalah reflektif, di mana siswa
didorong untuk merefleksikan dan mengevaluasi pemahaman mereka
sendiri. Teori konstruktivisme menekankan pentingnya refleksi dalam
memperkuat konstruksi pengetahuan dan pemahaman siswa.
4. Memerlukan Keterlibatan Aktif: Pembelajaran aktif memerlukan
keterlibatan aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya
menjadi penerima informasi, tetapi juga aktif dalam membangun
pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri. Teori pembelajaran
berbasis masalah menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam
pemecahan masalah yang nyata dan kompleks.
5. Memungkinkan Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Pembelajaran aktif
memungkinkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa
memiliki kontrol atas proses pembelajaran mereka sendiri. Teori
konstruktivisme menekankan pentingnya pembelajaran yang dipandu oleh
siswa, di mana mereka aktif mencari, menafsirkan, dan membangun

6
Isjoni, H. (2011). Strategi Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. h.18
7

pengetahuan mereka sendiri.7


Ciri-ciri pembelajaran aktif mencakup interaktif, kolaboratif, reflektif,
memerlukan keterlibatan aktif, dan memungkinkan pembelajaran berpusat
pada siswa. Melalui pendekatan ini, siswa menjadi pembelajar yang aktif,
terlibat dalam pembangunan pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri.
Dengan mendorong interaksi, kolaborasi, dan refleksi, pembelajaran aktif
membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan bermakna bagi
siswa. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran aktif seharusnya menjadi
fokus utama dalam perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif.

D. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Aktif


Keunggulan Pembelajaran Aktif:
1. Mendorong Keterlibatan Siswa: Pembelajaran aktif mendorong
keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Ini memungkinkan
siswa untuk lebih terlibat dalam membangun pengetahuan dan pemahaman
mereka sendiri, sesuai dengan prinsip-prinsip konstruktivisme.
2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Dengan memecahkan
masalah, berdiskusi, dan merenungkan materi pelajaran, siswa diharapkan
dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting untuk
pemecahan masalah di kehidupan nyata.
3. Mendorong Kolaborasi: Pembelajaran aktif menekankan kerja sama dan
kolaborasi antara siswa, yang dapat membantu dalam mengembangkan
keterampilan sosial, komunikasi, dan kerja tim.
4. Memfasilitasi Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Dengan
memberikan kontrol kepada siswa atas proses pembelajaran mereka
sendiri, pembelajaran aktif memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada
siswa, yang sesuai dengan pendekatan konstruktivis.8
5. Menghadirkan Pembelajaran yang Bermakna: Melalui pembelajaran
aktif, siswa lebih cenderung untuk memahami dan menginternalisasi
7
Rahmawati, D. (2016). Strategi Pembelajaran Aktif dan Kreatif dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 24(1), 1-12. 15.
8
Rusman, E. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajawali Pers. 16.
8

materi pelajaran karena mereka secara aktif terlibat dalam proses


pembelajaran.

Kelemahan Pembelajaran Aktif:


1. Memerlukan Waktu yang Lebih Lama: Pembelajaran aktif mungkin
memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode pembelajaran
tradisional karena membutuhkan diskusi, kolaborasi, dan pemecahan
masalah.
2. Membutuhkan Persiapan yang Matang: Guru perlu merencanakan
dengan cermat dan mempersiapkan materi pelajaran agar sesuai dengan
pendekatan pembelajaran aktif. Hal ini dapat memakan waktu dan tenaga
tambahan.
3. Tidak Selalu Cocok untuk Semua Materi Pelajaran: Pembelajaran aktif
mungkin tidak selalu cocok untuk semua materi pelajaran. Beberapa
konsep atau topik mungkin lebih cocok diajarkan melalui pendekatan lain,
terutama jika memerlukan pemahaman dasar yang kuat sebelum siswa
dapat terlibat aktif.
4. Memerlukan Pengelolaan Kelas yang Efektif: Pembelajaran aktif
memerlukan pengelolaan kelas yang efektif untuk memastikan bahwa
semua siswa terlibat dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Hal ini dapat menjadi tantangan bagi guru dalam kelas-kelas yang besar
atau dengan siswa yang memiliki tingkat keterlibatan yang berbeda.9
Pembelajaran aktif memiliki keunggulan dalam mendorong
keterlibatan siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan
memfasilitasi pembelajaran berpusat pada siswa. Namun, pendekatan ini juga
memiliki kelemahan, termasuk memerlukan waktu dan persiapan yang lebih
lama, tidak selalu cocok untuk semua materi pelajaran, dan memerlukan
pengelolaan kelas yang efektif. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk

9
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan Hasil Belajar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 17.
9

mempertimbangkan baik keunggulan maupun kelemahan pembelajaran aktif


dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif.10

E. Contoh Pembelajaran Aktif


Pembelajaran aktif dapat diimplementasikan melalui berbagai strategi
dan kegiatan yang memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa contoh pembelajaran aktif
beserta penjelasannya berdasarkan teori:11
1. Diskusi Kelompok:
Pendekatan pembelajaran kooperatif mendukung penggunaan
diskusi kelompok sebagai metode pembelajaran aktif. Diskusi kelompok
memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dalam mengeksplorasi konsep-
konsep tertentu dan memecahkan masalah bersama-sama. Diskusi
kelompok memungkinkan siswa untuk berbagi ide, membangun
pengetahuan bersama, dan mengembangkan keterampilan komunikasi dan
kerja sama.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
Teori pembelajaran berbasis masalah mendukung penggunaan
pembelajaran berbasis masalah sebagai pendekatan pembelajaran aktif.
Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa dihadapkan pada masalah
nyata yang membutuhkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah.
Pembelajaran berbasis masalah membantu siswa untuk
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, analisis, dan sintesis,
serta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-
konsep tertentu.
3. Simulasi atau Permainan Peran
Teori konstruktivisme mendukung penggunaan simulasi atau
permainan peran sebagai metode pembelajaran aktif. Dalam simulasi atau
permainan peran, siswa berperan sebagai karakter atau melibatkan diri
10
Suprijono, A. (2014). Cooperative Learning: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
h.58
11
Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka. h.47
10

dalam situasi tertentu untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip


tertentu.
Simulasi atau permainan peran memungkinkan siswa untuk belajar
melalui pengalaman langsung, meningkatkan pemahaman mereka tentang
konteks tertentu, dan mendorong keterlibatan aktif.
4. Proyek Kolaboratif:
Teori pembelajaran kooperatif mendukung penggunaan proyek
kolaboratif sebagai metode pembelajaran aktif. Dalam proyek kolaboratif,
siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau
proyek yang melibatkan penelitian, analisis, dan presentasi. Proyek
kolaboratif membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kerja
tim, berpikir kritis, dan komunikasi, serta memungkinkan mereka untuk
mempraktikkan konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks yang
relevan.
5. Penugasan Berbasis Karya:
Teori konstruktivisme mendukung penggunaan penugasan berbasis
karya sebagai metode pembelajaran aktif. Dalam penugasan berbasis
karya, siswa diharapkan untuk menghasilkan produk atau karya yang
menunjukkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
Penugasan berbasis karya membantu siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan mereka dalam konteks nyata, meningkatkan keterampilan
kreativitas dan pemecahan masalah, serta memperdalam pemahaman
mereka tentang materi pelajaran.
Contoh pembelajaran aktif seperti diskusi kelompok, pembelajaran
berbasis masalah, simulasi atau permainan peran, proyek kolaboratif, dan
penugasan berbasis karya dapat diimplementasikan dalam kelas untuk
meningkatkan keterlibatan siswa, membangun pemahaman yang mendalam,
dan mengembangkan keterampilan yang relevan. Dengan memanfaatkan
pendekatan-pendekatan ini, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang menarik, berarti, dan efektif bagi siswa.12

12
Wina Sanjaya. (2018). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan Hasil Belajar.
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran aktif adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa
terlibat secara aktif dalam proses belajar, baik secara individu maupun
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
12

dalam kelompok. Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi


juga aktif dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka
melalui interaksi langsung dengan materi pelajaran. Tujuan
Pembelajaran Aktif: Tujuan dari pembelajaran aktif adalah untuk
meningkatkan keterlibatan siswa, mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, memfasilitasi pembelajaran berpusat pada siswa, dan menghadirkan
pembelajaran yang bermakna dan mendalam bagi siswa. Ciri-ciri
Pembelajaran Aktif: Ciri-ciri pembelajaran aktif mencakup interaktif,
kolaboratif, reflektif, memerlukan keterlibatan aktif, dan memungkinkan
pembelajaran berpusat pada siswa. Melalui ciri-ciri ini, pembelajaran
aktif membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan
menarik. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Aktif:
Keunggulan pembelajaran aktif termasuk mendorong keterlibatan siswa,
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan memfasilitasi
pembelajaran berpusat pada siswa. Namun, kelemahan pembelajaran aktif
termasuk memerlukan waktu dan persiapan yang lebih lama, serta
memerlukan pengelolaan kelas yang efektif.

Contoh Pembelajaran Aktif: Contoh-contoh pembelajaran aktif


meliputi diskusi kelompok, pembelajaran berbasis masalah, simulasi atau
permainan peran, proyek kolaboratif, dan penugasan berbasis karya.
Melalui pendekatan-pendekatan ini, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang menarik, berarti, dan efektif bagi siswa. Dengan
memanfaatkan strategi pembelajaran aktif, pendidik dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai potensi belajar
mereka secara maksimal.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini amatlah jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk
memberikan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi efektifnya
makalah selanjutnya, karena penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari
13

lupa dan salah.


14

DAFTAR PUSTAKA

Elza. (2012). Model Active Learning dengan Teknik Learning Starts With A Question
dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran Akuntansi Kelas
XI Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 34(2), 209-222. 7.

Fathani, A. H. (2012). Matematika Hakikat & Logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Firmansyah, E. R. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa Kelas X-9


Sma Negeri 3 Surakarta Melalui Strategi Pembelajaran Learning Start With A
Question Disertai Modul Hasil Penelitian Zygomycotina. Jurnal Pendidikan
Biologi Universitas Sebelas Maret, 1(1), 55-64. 9.

Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

H, A., & Muhlisraini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.


Jakarta: Rajawali Press. 10.

Isjoni, H. (2011). Strategi Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rahmawati, D. (2016). Strategi Pembelajaran Aktif dan Kreatif dalam Meningkatkan


Kualitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 24(1), 1-12. 15.

Rusman, E. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajawali Pers. 16.

Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan Hasil Belajar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 17.

Suprijono, A. (2014). Cooperative Learning: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar. 18.

Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka. 19.

Wina Sanjaya. (2018). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan Hasil
Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai