Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN AKTIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Metodologi
Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Nizar Abdullah Suja’i, S.Pd.I., M.Pd

Kelompok 5 PAI 4B:

1. Mimi Sopayani 11.2020.1.088


2. Siti Urwatuwwusqo 11.2020.1.169
3. Firan Hazki 11.2020.1.050
4. Miftahudin 11.2020.1.084

Program Studi Pendidikan Agama Islam

STAI AL-AZHARY CIANJUR

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufiq, magfiroh serta hidayah-Nya, sehingga pada akhirnya dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “pembelajaran aktif” dapat diselesaikan.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa risalah islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, semoga kita semua
mendapatkan safaat di akhirat nanti.

Suatu kebangaan dan kebahagiaan bagi penulis atas terselesaikan penulisan makalah
ini. Yang mana makalah ini merupakan tugas pada mata kuliah Metodologi Pendidikan
Agama Islam, saya ucapkan terimaksih kepada bapak Nizar Abdullah Suja’i, S.Pd.I,.M.Pd
selaku dosen mata kuliah Metodologi PAI yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman
yang membantu dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis mengharapkan saran untuk kesempurnaan makalah
ini.

Sebagai penutup, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang
besar bagi pembaca, dalam rangka menambah keilmuan.

Cianjur, 14 Maret 2022

Penulis

i |pembelajaran aktif
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………i

Daftar isi…………………………………………………………………………………..ii

Bab I Pendahuluan

1. Latar belakang masalah …………………………………………………………….1


2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….1
3. Tujuan Makalah …………………………………………………………………….1

Bab II Pembahasan

1. Pengertian Pembelajaran aktif………………………………………………………2


2. Dasar Filosifis Pembelajaran Aktif …………………………………………………4
3. Strategi untuk mengaktifkan peserta didik…………………………………………..4
4. Fakto Pendukung dan Penghambat pembelajaran aktif …………….........................7

Bab III Penutup

1. kesimpulan …………………………………………………………………………8
2. saran ………………………………………………………………………………..8

Daftar pustaka

ii |pembelajaran aktif
iii |pembelajaran aktif
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar adalah proses mengubah tingkah laku dari segi pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tingkah laku yang terjadi dianggap sebagai hasil belajar atau
pengalaman. Proses belajar bersifat individual dan konstektual, yaitu proses belajar
berlangsung pada diri seseorang sesuai dengan perkembangan dan lingkungan.
Dengan pembelajaran peserta didik diharapkan mendapatkan ilmu untuk
menjadi bekal dalam menghadapi berbagai permasalahan dan dapat mengantarkan
kebahagiaan hidup didunia maupun diakhirat. Sistem pembelajaran pada umumnya
sampai saat ini masih didominasi oleh metode ceramah. Dimana metode ini tidak
terlalu banyak mengembangkan kemampuan berfikir siswa terutama dalam
memecahkan suatu permasalahan. Pendidik dituntut untuk memilih metode dan teknik
yang akan digunakan, dan teknik tersebut harus dapat memotivasi serta memberikan
kepuasan bagi peserta didik seperti hasil atau prestasi belajar siswa yang semakin
meningkat.
Untuk menjawab persoalan tersebut salah satu alternatif yang dapat digunakan
adalah dengan penerapan suatu paradigma baru dalam pembelajaran di kelas yaitu
dengan metode pembelajaran aktif. dikarenakan ada kecenderungan bahwa peserta
didik diberikan kesempatan untuk berperan aktif dikelas.
Pembelajaran yang monoton, membuat siswa merasa bosan dan tidak
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran kurang
menggairahkan komunikasi hanya terjadi satu arah saja dan tujuan dari pembelajaran
tidak tercapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas untuk memperjelas tentang pendekatan
pembelajaran yang diyakini efektif dan efisien penulis merumusakan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran aktif?
2. Bagaimana strategi pembelajaran aktif?
3. Bagaimana model-model dan rancangan pembelajaran aktif?
C. Tujuan Masalah
Tujuan makalah ini untuk mengetahui dan mendalami berbagai hal yang
berkaitan dengan pembelajaran aktif dan rancangan pembelajaran serta untuk
memenuhi tugas pada matakuliah metodologi PAI.

1 |pembelajaran aktif
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif yaitu strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Dan untuk mencapai keterlibatan siswa dalam proses
belajar.
Belajar aktif menurut Paulson dan faust mengungkapkan bahwa belajar aktif
secara sederhana merupakan segala sesuatu yang dilakukan peserta didik selain hanya
menjadi pendengar pasif ceramah dari guru. Hal ini meliputi segala sesuatu dari
latihan mendengar untuk mencerna segala sesuatu yang didengar, latihan menulis
pendek dari menanggapi materi dari guru sampai dengan latihan kelompok yang
kompleks untuk menerapkan materi pembelajaran dalam situasi kehidupan nyata atau
pada permasalahan yang baru.
Meyers dan Jones, meliputi pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan diskusi yang penuh makna, mendengar, menulis, membaca dan
mereflesikan materi, gagasan, isu dan konsern materi akademik.
Joint Report menyatakan bahwa belajar merupakan pencarian makna secara
aktif oleh peserta didik. Belajar lebih merupakan pembangunan pengetahuan dari
pada sekedar menerima pengetahuan secara pasif.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif
adalah pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dikelas dengan konsep dan
makna melalui berbagaimacam kegiatan. Pembelajaran aktif didasarkan pada dua
asumsi, yaitu pada dasarnya pembelajaran merupakan proses aktif dan seseorang
memiliki cara belajar yang berbeda dari orang lain.
Sementara itu Fink berpendapat bahwa pembelajaran aktif merupakan cara
yang paling baik untuk memperdayakan peserta didik dengan mengembangkan
seluruh potensi peserta didik sehingga mampu belajar. Model pemelajaran aktif
sebagai berikut:

EXPERIENCE OF DIALOGUE WITH:

DOING SELF

OBSERVING OTHER

Gambar 1. Model Pembelajaran Aktif (Fink, University of Oklahoma Instructional


Development programme, 1999)

2 |pembelajaran aktif
Model ini menyarankan bahwa semua aktivitas pembelajaran melibatkan
beberapa macam pengalaman atau beberapa macam dialog. Terdapat dua jenis utama
dialog, yaitu “Dialog dengan diri sendiri” dan “dialog dengan orang lain”. Sedangkan
dua jenis pengalaman adalah mengamati dan melakukan.

Dialog dengan diri sendiri: pada aktivitas ini seorang peserta didik dapat
bertanya pada dirinya sendiri apa yang saya pikirkan atau apa yang seharusnya saya
pikirkan, apa yang saya rasakan tentang topik yang baru saya pelajari, dan
sebagainya. Pendek kata aktivitas ini dapat berupa peserta didik berpikir tentang
pikirannya. Untuk melakukan hal semacam ini guru dapat meminta peserta didik
untuk misalnya membuat jurnal atau membuat portofolio tentang belajarnya. Pada
kasus lain guru dapat meminta peserta didik menulis tentang apa yang mereka
pelajari, bagaimana mereka belajar, apa peran pengetahuan yang mereka pelajari di
dalam kehidupannya sehari-hari, dan sebagainya.

Dialog dengan orang lain: aktivitas ini dapat dilakukan melalui berbagai
bentuk. Pada pembelajaran tradisional, aktivitas ini terjadi jika peserta didik membaca
buku, atau mendengar materi dari guru. Pada aktivitas ini peserta didik mendengar
orang lain (guru, dll). Tapi aktivitas dialog semacam ini baru bersifat parsial karena
tidak dapat terjadi pertukaran informasi di antara pihak-pihak yang berdialog. Dialog
akan bersifat aktif dan dinamis jika guru membuat diskusi kelompok kecil tentang
suatu topic tertentu. Seringkali juga guru menemukan cara- cara kreatif untuk
melibatkan peserta didik dalam situasi dialog dengan orang lain, misalnya dialog
dengan pakar atau praktisi baik di kelas maupun di luar kelas. Dialog juga dapat
terjadi melalui aktivitas menulis, mengirim surat atau email.

Pengamatan: aktivitas ini terjadi jika peserta didik mengamati, mendengar


sesuatu yang dilakukan seseorang yang berhubungan apa yang dipelajarinya atau
melihat, mendengar sesuatu “obyek”. Aktivitas semacam ini juga bisa berupa
mengamati seorang guru melakukan sesuatu, misalnya bagaimana guru melakukan
kritik sastra, mendengar hasil unjuk kerja seorang professional, misalnya mendengar
suara music yang dimainkan oleh seorang musisi, mengamati fenomena yang sedang
dipelajari, misalnya fenomena alam, social, atau budaya. Aktivitas pengamatan
mungkin bersifat langsung melakukan pengamatan terhadap obyek atau bersifat
vicarious, artinya pengamatan dilakukan dalam situasi simulasi dari keadaan nyata.
Contoh pengamatan langsung, misalnya peserta didik pergi ke pasar, kemudian
mengamati bagaimana transaksi jual beli yang terjadi. Sedang pengamatan tidak
langaung (vicarious), mungkin peserta didik mengamati film atau video mengenai
sejarah kehidupan Nabi Muhammad dan mengumpulkan data berdasar pada informasi
yang dapat diamati dari film atau video tersebut.

Melakukan: aktivitas ini mengacu kepada aktivitas belajar dimana secara


nyata peserta didik melakukan sesuatu, misalnya merancang bentuk layang-layang,
dan melaksanakan eksperimen, membuat kritik dan berargumentasi atas tindakan

3 |pembelajaran aktif
tertentu, melakukan penyelidikan mengenai pada sumber-sumber sejarah lokal,
melakukan presentasi, dan sebagainya.

Seperti halnya pengamatan, aktivitas melakukan dapat juga bersifat langsung


maupun tidak langsung. Aktivitas-aktivitas studi kasus, bermain peran, simulasi
merupakan contoh-contoh pemberdayaan peserta didik untuk melakukan proses
tertentu.

B. Dasar Filosofis Pembelajaran Aktif


Ketika pendidikan mengalami krisis, konsep pedidikan telah teredupsi
menjadi pengajaran, Lalu menyempit menjadi kegiatan dikelas. Sementara yang
berlangsung dikelas tidak lebih dari kegiatan guru mengajar siswa supaya mendapat
nilai memuaskan. Hal tersebut tidak memupuk watak dan karakter, lebih ke hapalan
dan kognitif. Akibatnya ketika siswa memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
mental akademik dan kemandirian belum terbentuk. Melihat kenyataan itu dunia
pendidikan harus memberi perhatian lebih khususnya pada sistem pembelajaran.
Konfusius menyatakan: yang saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya ingat.
Yang saya kerjakan, saya pahami. Dari tiga pernyataan itu menandakan perlunya
belajar aktif. Lalu Silberman memodifikasi ketiga pernyataan tersebut menjadi paham
pembelajaran aktif. Yang saya dengar saya lupa, yang saya ingat, saya sedikit ingat.
Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya
mulai pahami. Dari yang saya lihat, dengar, bahas dan terapkan, saya dapat
pengetahuan dan keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
Ada berbagai alasan mengapa sebagian orang lupa dengan apa yang mereka
dengar. Yaitu tingkat kecakapan bicara guru dan tingkat kecakapan pendengarana
siswa. Karena apabila siswa hanya mendengar dari ceramah guru mereka akan bodan
dan tidak semangat menjalani proses belajar.
Strategi belajar aktif merupakan sebuah strategi yang dirancang untuk
membuat siswa belajar secara aktif. Baik itu pembentukan tim, untuk membuet aktif
sejak dini. Beajar mandiri, sangat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan perilaku secara aktif. Dan pengulangan, membantu gara tidak lupa.
C. Berbagai Bentuk Keaktifan Peserta Didik
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul B. Diedrieh menemukan berbagai
bentuk keaktifan yang dapat dilakukan yaitu:
a) Visual activies, seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi.
b) Oral activies, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat.
c) Listening activies, seperti mendengarkan uraian percakapan, diskusi, music, pidato,
ceramah.
d) Writing activies, seperti menulis cerita, karangan, laporan, menyalin.
e) Drawing activies, seperti menggambar membuat grafik.
f) Motor activies, seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi, berkebun.
g) Mental activies, seperti memecahkan soal, mengingat, mengambil keputusan.
h) Emotional activies, seperti menaruh minat, gembira, kagum, gugur, tenang.

4 |pembelajaran aktif
D. Strategi Mengaktifkan Peserta Didik
1. Mengaktifkan Peserta Didik Secara Kolektif
a. Tim Pendengar (listening team)
Strategi ini dimaksudkan untuk me`ngaktifkan seluruh peserta didik dengan
membagi peserta didik secara kelompok dan memberikan tugas yang berbeda kepada
masing-masing kelompok.
b. Membuat Catatan Terbimbing (guided note taking)
Dengan strategi ini pendidik memberikan satu orang yang dipersiapkan untuk
mendorong peserta didik mencatat selagi pendidik mengajar.
c. Pembelajaran Terbimbing
Dalam strategi ini pendidik menanyakan satu atau lebih pertanyaan untuk
membuka pelajaran. Cara ini merupakan modifikasi dari strategi ceramah secara
langsung.
d. Perdebatan Aktif (counter poin)
Suatu pendekakatan dapat menjadi sebuah metode berharga untuk
mengembangkan pemikiran dan refleksi, khususnya jika para peserta didik diharapkan
mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya. Ini adalah sebuah strategi
untuk suatu perdebatan yang secara aktif melibatkan para peserta didik dalam kelas
bukan hanya orang-orang yang berdebat.
e. Strategi Poin (counter poin)
Strategi ini dapat merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih
mendalam berbagai isu kompleks. Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan
namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat.
f. Strategi Menggabung Dua Kekuatan (the power of two)
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif mendorong
munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua kepala (orang) tentu lebih baik
daripada satu.
g. Pertanyaan Kelompok (team quiz)
Teknik tim ini dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik
tentang apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
menakutkan.
2. Mengaktifkan Peserta Didik Secara Individu
a. Strategi Membaca Dengan Keras.
Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik memfokuskan
perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, dan merangsang
diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat
suatu kelompok yang kohensif.
b. Setiap orang adalah pendidik (everyone is a tescher here)
Ini merupakan strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang
besar dan tanggung jawab individu. Strategi ini memberi kesempatan pada setiap
peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar tehadap peserta didik lain.
c. Menulis pengalaman secara langsung (writing in the here and now)
Menulis dapat membantu peserta didik mereflesikan pengalaman-pengalaman
yang telah mereka alami.

5 |pembelajaran aktif
3. Mengaktifkan Peserta Didik Untuk Tingkat Peserta Didik Yang Lebih Tinggi.
Untuk peserta didik yang tingakatan pendidikannya yang lebih tinggi (SLTA
atau PT) ada beberapa strategi pelajaran yang dapat digunakan yaitu:
a. Dua kekuatan (the power of two)
Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan
memperkuat pentingnya serta manfaat sinergi yaitu bahwa dua kepala sungguh lebih
baik dari hanya satu kepala.
b. Pengalaman penting
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini
adalah melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
c. Sortir kata/Cari Kawan (Card Sort)
Strategi ini meruapakan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek atau merreview informasi, gambaran fisik
yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau
bosen.
d. Mencari informasi (informasi search)
Strategi ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari
informasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka.
Strategi ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang
dianggap kering.
e. Belajar dimulai dengan pertanyaan (learning star with a question)
Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika mahasiswa itu aktif dan terus
bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh dosen. Salah satu
cara untuk membuat peserta didik belajar adalah dengan membuat mahasiswa
bertanya tentang materi kuliah sebelum ada penjelasan dari pendidik. Strategi ini
dapat menggugat peserta didik untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya.
f. Strategi Peta Konsep (concept Map)
Strategi adalah meminta peserta didik mensistensis atau membuat suatu gambar atau
diagram tentang konsep-konsep utama yang paling berhubungan, yang ditandai
dengan garis panah dan disetiap garis panah ditulis label yang membunyikan bentuk
hubungan antar konsep-konsep utama.
g. Debat Aktif (active Debate)
Debat bisa menjadi suatu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan
perenungan terutama kalau peserta didik diharapkan memperhatikan pendapat yang
bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan strategi yang secara aktif
melibatkan setiap peserta didik didalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.
h. Belajar Dengan Metode Jigsaw (Jigsaw Learning)
Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang
dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak
mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah hanya melibatkan
seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
i. Komentar Poster (poster comment)
Pendidik membawa poster dan ditempelkan dipapan tulis yang berhubungan dengan
materi pelajaran dan peserta didik diminta untuk berkomentar poster tersebut.

6 |pembelajaran aktif
j. Pro Kontra
Strategi ini berbentuk kisi-kisi yang terdiri dari dua kelompok atau kategori saja.
Strategi ini menilai dengan cepat kecakapan analisis peserta didik tentang pro kontra,
untung rugi atau plus minus topic atau masalah tertentu.
k. Penuntutan bacaan (Reading Guide)
Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat
diselesaikan didalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyak materi
yang harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini strategi ini dapat digunakan.
l. Urutan Nilai Luhur (Bilboard Rangking)
Strategi ini tepat sekali digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai
nilai-nilai, gagasan dan pilihan-pilihan yang ada didalam masyarakat.

E. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran Aktif


1. Faktor pendukung
Menurut Zuhairi ada beberapa faktor pendukung pembelajaran aktif diantaranya :
a. Sikap Mental Guru
Guru harusnya menyadari tentang perlunya pembaharuan strategi belajar
mengajar. Sehingga mempunyai kesiapan mental untuk melaksanakan pendekatan
pembelajaran aktif dari hasil adanya pembaharuan pendidikan.
b. Kemampuan Guru
Guru hendaknya mempunyai beberapa kemampuan yang menunjang
keberhasilan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Seorang guru dituntut
untuk mampu menguasai isi pokok materi pembelajaran yang akan disampaikan.
Guru harus mampu mengatur siswa dengan baik, mengembangkan metode belajar
yang diterapkan. Mengadakan evaluasi dan membimbing siswanya dengan baik.
c. Media
Dalam kegiatan pembelajaran media sangat diperlukan karena menunjang
tercapainya tujuan pendidikan. Media harus diupayakan selengkap mungkin agar
segala aktifitas belajar dibantu dengan media tersebut. Sehingga guru tidak
banyak mengelurkan tenaga untuk menyampaikan materi atau bahan pelajaran
yang disampaikan.
d. Kelengkapan Kepustakaan
Kepustakaan sebagai kelengkapan untuk menunjang keberhasilan pelajaran,
hendaknya diisi dengan berbagai buku yang relevan sebagai bahan untuk
pengayaan terhadap pengetahuan dan pemgalaman siswa.
e. Menyediakan Surat Kabar diSekolah
Agar siswa kaya akan informasi yang menarik dan yang sedang berkembang
dimasyarakat.
2. Faktor Penghambat
Menurut Zuhairi ada beberapa faktor yang mendukung pembelajaran aktif,
diantaranya:
a. Kesulitan dalam menghadapi perbedaan karakteristik siswa.
b. Perbedaan individu meliputi intelejensi, watak dan latar belakang. Dalam hal ini
guru sebaiknya tidak terlalu terikat kepada perbedaan individu siswa, tetapi huru

7 |pembelajaran aktif
melihat siswa dalam kesamaanya secara klasial, walaupun kedua individu
anakpun harus mengalami perhatian.
c. Kesulitan dalam menentukan materi yang cocok dengan siswa.
d. Materi yang disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kondisi kejiwaan dan
jenjang pendidikan mereka.
e. Kesulitan memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran.
f. Metode belajar harus sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga dalam proses
pebelajaran menggunakan berbagi metode agar siswa tidak bosan ketika belajar.
g. Kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat belajar
h. Kesulitan dalam mengadakan evaluasi dan pengaturan waktu.

8 |pembelajaran aktif
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah


pembelajaran yang memberdayakan seluruh potensi peserta didik agar mampu belajar
melalui berbagai aktivitas berbicara, mendengar, menulis, membaca, dan melakukan
refleksi. Pembelajaran aktif menuntut adanya dialog baik kepada diri sendiri maupun
orang lain dan menginginkan adanya pengalaman nyata dan melakukan pengamatan.
Dengan demikian pembelajaran aktif dapat dimplementasikan dengan memperhatikan
beberapa prinsip; (a) memperluaskan ragam pengalaman belajar peserta didik; (b)
Memanfaatkan kelebihan interaksi antara peserta didik dengan orang lain maupun dengan
sumber belajar yang lain; (c) memberi peluang berlangsungnya dialog dan pengalaman
langsung. Banyak stategi yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan peserta didik mulai
dari mengaktifkan peserta didik secara kolektif, individu dan perta didik pada tingkatan
yang lebih tinggi. Selain itu pembelajaran aktif juga mempunyai kekurangan dan
kelebihan.

B. Saran
Sebagai calon guru pendidikan agama islam, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan mengimplementasikan strategi pembelajaran aktif terhadap siswa
yang terdapat pada makalah ini. sehingga guru-guru masa depan bisa menjadikan
kelas menjadi lebih hidup, dengan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran menjadikan siswa nyaman dan semnangat mengikuti
pembelajaran.

9 |pembelajaran aktif
Datar Pustaka

Salamah:Husniyatus.2010, Model Dan Strategi Pembelajaran Aktif (Jakarta Timur: Putra

Media Nusantara Surabaya)

Ramayulis. 2015,Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta Kalam)

Tafsir: Ahmad,2008, Metodologi Pengajaran Agaman Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya

offset)

Bellanca: James, Strategi dan Proyek Pembelajaran aktif (Jakarta Barat: Permata Putri

Media)

Anda mungkin juga menyukai