Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INTERAKSI & STRATEGI BELAJAR

MENGAJAR
“Pembelajaran PAIKEM”

Disusun Oleh

Kelompok 5

Anggota Kelompok :

1. Zainuddin Suardi (1940604031)

2. Yehezkiel (1940604011)

3. Nina Karmelia (1940604055)

4. Geby Dwi Putri (1940604073)

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Univesitas Borneo Tarakan


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pembelajaran PAIKEM” dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.

Kami ucapkan terimakasih kepada ibu yang telah memberikan tugas membuat
makalah ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tarakan, 30 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………..………ii
Daftar Isi………………………………………………………….…………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……..……………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PAIKEM…………………………………………...…………2
B. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PAIKEM……………........7

C. Tujuan PAIKEM………………………………………………………….9
D. Ciri-ciri/karakeristik PAIKEM…………………………………………………….....10

BAB III
A. Kesimpulan…………………………………………………………...…12
B. Saran…………………………………………………………………….12
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang
dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses
pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil
belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya.
Pada kenyataan dilapangan hasil belajar siswa selama ini masih kurang dan
belum sesuai dengan yang diharapkan, baik secara intelektual maupun sikap. Siswa
belum mencapai tahap kompetensi yang ideal. Oleh karena itu perlu adanya
perubahan dalam proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama
ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian PAIKEM?

2. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PAIKEM?

3. Bagaimana ciri-ciri PAIKEM itu?

4. Apakah tujuan PAIKEM?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian PAIKEM.

2. Mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PAIKEM.

3. Mengetahui ciri-ciri PAIKEM.

4. Mengetahui tujuan PAIKEM.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PAIKEM
PAIKEM singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
menyenangkan. PAIKEM merupakan pembelajaran yang dapat menjadikan siswa
mengalami, menghayati, dan menarik pelajaran dari pengalamannya itu, dan pada
gilirannya hasil belajar akan merupakan bagian dari diri, perasaan, pemikiran, dan
pengalaman. Hasil belajar kemudian akan lebih melekat, dan tentu saja, dalam proses
seperti peserta didik didorong dan kondisikan untuk lebih kreatif.
PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan
keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil
bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar
(termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajaran lebih menyenangkan dan
efektif.
Penerapan PAIKEM dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa model
pembelajaran yang selama ini berlangsung cenderung membuat siswa merasa malas
dan bosan dalam belajar, dimana siswa hanya duduk pasif mendengarkan guru
berceramah tanpa memberikan reaksi apapun kecuali mencatat di buku tulis apa yang
diucapkan oleh guru mereka. Hal ini berakibat pada kurang optimalnya penguasaan
materi pada diri peserta didik.
PAIKEM hadir sebagai solusi, karena pembelajaran ini lebih memungkinkan
guru maupun siswa untuk sama-sama aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, strategi ini juga lebih memungkinkan guru dan siswa untuk sama-sama
memunculkan jiwa kreatifitasnya dalam kegiatan pembelajaran. Guru berupaya
kreatif mencoba berbagai cara dalam melibatkan semua peserta didiknya dalam
pembelajaran. Sementara peserta didik juga dituntut kreatif untuk memperoleh
pengetahuan dan berinteraksi dengan sesame teman, guru, maupun bahan ajaran
dengan segala alat bantunya.

2
Berikut ini akan disajikan pengertian PAIKEM lebih rinci:
1. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, dari pada berpusat pada guru untuk mengaktifkan peserta didik. Kata
kunci bagi guru yang dipegang adalah kegiatan yang dirancang untuk
dilakukan siswa, baik kegiatan berfikir maupun berbuat. Fungsi dan peran
guru lebih banyak pada fasilitator.
Peran aktif siswa dalam pembelajaran sangatlah penting. Karena pada
hakikatnya, pembelajaran memang merupakan suatu proses aktif dari
pembelajaran dalam membangun pemikiran dan pengetahuannya. Peranan
aktif siswa dalam pembelajaran akan menjadi dasar dari pembentukan
generasi kreatif, yang berkemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tak
hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Ada tiga alasan mengapa belajar aktif perlu diterapkan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Karakteristik anak
Pada dasarnya , anak dialhirkan dengan memiliki sifat ingin
tahu dan imajinasi. Sifat ingin tahu merupakan modal dasar bagi
perkembangan siakp kritis, dan imajinasi bagi perilaku kreatif.
b. Hakikat belajar
Belajar adalah proses menemukan dan membangun
makna/pengertian oleh si pembelajar, terhadap informasi dan
pengalaman, yang disaring melalui persepsi, pikiran, dan perasaan
sipembelajar.
c. Karakteristik lulusan yang dikehendaki
Untuk dapat bertahandan berhasil dalam hidup, lulusan yang
didinginkan adalah generasi yang peka, mandiri, dan bertanggung
jawab. Peka berarti berpikir tajam, kritis, dan tanggap terhadap pikiran
dan persaan orang lain. Mandiri berarti berani dan ammpu bertindak
tanpa selalu tergantung pada orang lain. Bertanggung ajwab berarti
siap menerima akibat dari keputusan dan tindakan yang diambil.

3
Pembelajaran dikatakan aktif apabila mengandung:
1) Keterlekatan pada tugas (commitment)
Dalam hal ini, materi, metode, dan strategi pembelajaran
hendaknya bermanfaat bagi siswa, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan
memiliki keterkaitan dengan kepentingan pribadi.
2) Tanggung jawab (responsibility)
Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu memberikan
wewenang kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung
jawab, sedangkan guru lebih banyak mendengarkan dan menghormati
ide-ide siswa, serta memberikan pilihan dan peluang kepada siswa
untuk mengambil keputusan sendiri.
3) Motivasi (motivation)
Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan motivasi
intrinsic siswa, yang dalam hal ini adalah hal dan keadaan yang berasal
dari dalam diri siswa itu sendiri yang dapat mendorongnya untuk
melakukan tindakan belajar. Dalam perspektif psikologi kognitif,
motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsic
karena lebih murni serta tidak bergantung pada dorongan atau
pengaruh orang lain. Guru harus dapat menciptakan suasana yang
membangkitkan siswa terlibat aktif menemukan, mengolah, dan
membangun pengetahuan atau keterampilan enjadi sebuah konsep baru
yang benar.
2. Pembelajaran Inovatif
inovatif berarti memiliki kecenderungan untuk melakukan perubahan
dalam arti perbaikan dan pengembangan dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada anak didik untuk mengemukakan ide-ide atau gagasan-gagasan baru
untuk perbaikan atau pengembangan kegiatan pembelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran.

Pembelajarn Inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang


sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umunya yang
dilakukan oleh guru. Pembelajaran semacam ini akan membuat anak tetarik
dan memotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berkaitan pada
4
rendahnya hasil belajar siswa serta tidak bermakna pengetahuan yang
diperoleh siswa.
Dalam hal ini, seorang guru bertindak inovatif dalam hal:
a. Menggunakan bahan atau materi baru yang bermanfaat dan
bermartabat.
b. Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran dengan gaya baru.
c. Memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional menjadi
pendekatan inovatif yang sesuai dengan keadaan siswa, sekolah, dan
lingkungan.
d. Melibatkan perangkat tekmologi pembelajaran
Di sisi lain, siswa pun bertindak inovatif dalam hal:
1) Mengikuti pembelajaran inovatif dengan aturan yang berlaku.
2) Berupaya mencari bahan atau materi sendiri dari sumber-sumber yang
relevan.
3) Menggunakan perangkat teknologi maju dalam proses belajar.
Selain itu, dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif diperlukan
adanya beraneka ragam strategi pembelajran yang dapat diterapkan dalam
berbagai bidang studi.
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran Kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas,
baik pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang,
membuat kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian) maupun pengembangan
kemampuan berpikir rasional logis. Kreatif berarti menggunakan hasil ciptaan
atau kreasi baru atau bahkan berbeda dengan sebelumnya.
Strategi mengajar untuk mengembangkan kreatifitas siswa yaitu:
a. Memberikan kebebasan pada siswa untuk mengembangkan gagasan
dan pengetahuan yang baru.
b. Bersikap respek dan menghargai ide siswa
c. Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa
d. Penekanan pada proses bukan penilaian hasil karya siswa
e. Serta menyampaikan pemikiran dengan bahasa sendiri.
4. Pembelajaran Efektif
Menurut Yusuf Hadi Miarso memandang bahwa pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat
5
dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur yang tepat. Defenisi ini
mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dalam dua hal
penting, yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan oleh guru
untuk membelajarkan siswanya. Pembelajaran efektif merupakan
pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat belajar dengan mudah
dan menyenangkan.
Prinsip dasar dan implikasi pada pembelajaran efektif, yaitu:
a. Perhatian
b. Motivasi
c. Keaktivan
d. Keterlibatan langsung atau pengalaman
e. Pengulangan
f. Tantangan
g. Balikan atau penguatan
h. Serta perbedaan individual

5. Pembelajaran menyenangkan
Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang kondusif yang
mampu menyenangkan peserta didik sehingga mereka memusatkan perhatian
secara penuh pada belajar dengan waktu curah perhatian yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar.
Pembelajaran yang menyenangkan perlu dipahami secara luas, bukan
berarti hanya ada lelucon, banyak bernyanyi, atau tepuk tangan yang meriah.
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dinikmati siswa.
Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan
mengandung unsur dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu
sesuatu.
Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan adalah:
a. Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat
tegang, aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan
sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.
b. Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan.
c. Terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan.

6
d. Adanya situasi belajar yang menantang bagi siswa untuk berpikir jauh
ke depan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari. Adanya
situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa belajar
bersama, dan ketika ada humor, dorongan semangat, waktu istirahat,
dan dukungan yang antusias.

B. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PAIKEM


Dalam pembelajaran PAIKEM terdapat empat prinsip utama dalam proses
pembelajaran
1. Proses interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan, siswa,
multimedia, referensi, lingkungan dan sebagainya).
2. Proses komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka
dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-
play).
3. Proses refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang
mereka telah lakukan), dan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka
telah lakukan).
4. Proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera
mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM yaitu:
a. Memahami sifat yang dimiliki anak.
Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak
desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin. Kedua sifat tersebut
merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap kritis dan kreatif. Suasana
pembelajaran yang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil karyanya,
guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak
untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur
seperti yang dimaksud.
b. Mengenal anak secara perorangan.
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang berpariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM, perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak
dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, elainkan berbeda
sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih

7
dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat
kesulitan sehingga anak tersebut belajar secara optimal.
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar.
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan
atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat diamnfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak
akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompik. Duduk
seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun
demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat
individualnya berkembang.
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah.
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal tersebut
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis
masalah dan kreatif untuk melahirkan alternative pemecahan masalah. Kedua jenis
berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang
keduanya ada pada diri anak sejak lahir.
Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan
sesering-seringnya memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam
PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang
kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan
memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa
lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau
kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi,
karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan diatta dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
e. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,
tetapi juga sebagi objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai
8
sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan
menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan
dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan
lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati
(dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis,
mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat gambar atau diagram.
f. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegaitan belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun
harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar sisw lebih percaya diri dalam
menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa
hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru
berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa
saripada hanya sekedar angka.
g. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para sisiwa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang
sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih didinginkan daripada aktif fisik.
Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan
gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental.
Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut,
seperti takut ditertawakan, takut disepelekan , atau takut dimarahi jika salah. Oleh
karena itu, guru hendaknya menghilangnya penyebab rasa takut tersebut, baik
yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
Dalam pembelajaran PAIKEM, aktif secara mental lebih didinginkan daripada
aktif fisik. Karena itu, aktivitas sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang
lain, mengemukakan tanda-tanda aktif mental.

C. Tujuan PAIKEM
Pembelajaran berbasis PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan) membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi,
berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking). Berpikir kritis

9
adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai,
memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi
dan pencarian ilmiah.Berfikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk
meningkatkan kemurnian (originality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam
mengembangkan sesuatu (generating) kemampuan memecahkan masalah merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa
secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika
memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan
diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering
dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan,
kemacetan lalu lintas, atau soal-soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan
analisis dan pemahaman tingkat tinggi dan sebagainya.
Adapun tujuan dari pembelajaran model PAIKEM ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran
tersebut.
2. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan
dalam pembelajaran.
3. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model PAIKEM, penilaian dirancang
sebagaimana dengan penilaian otentik.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif /interaktif termasuk
cara belajar kelompok (Ahmad Syafri, 2005: 134).
D. Ciri-ciri/karakeristik PAIKEM
Karakteristik model pembelajaran PAIKEM
1. Berpusat pada siswa (student-centered)
2. Belajar yang menyenangkan (joyfull learning)
3. Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu (competency-
based learning)
4. Belajar secara tuntas (mastery learning)
5. Belajar secara berkesinambungan (continuous learning)
6. Belajar sesuai dengan kekinian dan kedisinian (contextual learning)
Sesuai dengan singkatan PAIKEM, maka pembelajaran yang berpokus pada
siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta konteks kehidupan
dan lingkungan ini.

10
Secara garis besar, ciri-ciri PAIKEM menurut pelatihan Manajemen berbasis sekolah
(MBS) adalah sebagai berikut:
a) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning
to do).
b) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sevagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan abhan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
d) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Sedangkan menurut Rose dan Nocholl dalam (Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 84)
mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lingkungan tanpa stress (rileks), yaitu lingkungan yang aman untuk
melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan mendapatkan kesuksesan yang
lebih tinggi.
b. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
c. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada umumnya, hal
tersebut dapat terjadi ketika bealajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada
hunor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda yang teratur, serta dukungan
antusias.
d. Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan.
e. Menentang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan
apa yang sedang dipelajari, dan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk
memahami bahan ajar.
PAIKEM merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling
sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

PAIKEM adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk


mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan
pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja. Sementara
guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, supaya pembelajaran lebih
menyenangkan dan efektif. Dapat disimpulkan PAIKEM itu adalah pembelajaran
yang bisa menciptakan proses pembelajaran aktif dengan menggunakan metode
belajar yang beragam untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. Dkk, 2012, PAIKEM, Jogjakarta: Zanafa Publisin


Hamzah B. Uno, Nurdin Mohammad, 2012, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta:
Bumi Aksara.
Umi Kulsum, 2011, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis `PAIKEM, Surabaya:
Gena Pratama Pustaka.
Jamal Ma’mur Asmani,2011, 7 Tips Aplikasi PAIKEM, Jogjakarta: DIVA Press.
Oemar Hamalik, 2011, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, 2011, PAIKEM GEMBROT, Jakarta: PT. Prestasi
Pustakanya.
Tim Penulis, 2010, Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), Surabaya:
Pendidikan Nasional.
Martinis Yamin, 2004, Pengembangan Kompetensi Pembelajaran, Jakarta: UI Press.
Nana Sudjana, 1996, Cara Belajar Peserta Didik Aktif, Bandung: Sinar Baru Algensind.
Abu Ahmad-Joko Tri Prasetya, 2005, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV.Pustaka Setia.

iv

Anda mungkin juga menyukai