Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

OLEH :

NURFADILA BASRI

A1L119048

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Strategi Pembelajaran Inkuiri
ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan
semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya penulis dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki penulis.
Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca
yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Kendari, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3
A. Pengertian dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri…..3
B. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri…….5
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi………………………….8
D. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajran Inkuiri…………….13
E. Upaya Pemecahab Kasus Pembelajaran Inkuiri…………………18
BAB III PENUTUP…………………………………………………………21
A. Kesimpulan………………………………………………………….21
B. Saran…………………………………………………………………21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di


dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik
digunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola
pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai
dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran,
guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pengajaran.
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di
sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil
manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera
penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa
keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan
otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna
(meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu
strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Metode Pembelajaran inkuiri merupakan satu komponen penting dalam
pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi
atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri,
siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka
sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa
untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan
definisi pendekatan Inkuiri sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi
siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

1
dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Metode inkuiri
yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuan dengan penuh percaya diri.
Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap siswa
dalam waktu relatif terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan salah satu
pelajaran sulit bagi siswa gagal dalam belajar kimia. Pada umumnya siswa
cenderung belajar dengan hafalan daripada secara aktif mencari untuk
membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia. Ada juga
sebagian siswa yang sangat paham pada konsep-konsep kimia namun tidak
mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjadikan materi
kimia menarik, maka guru harus mampu mengambil suatu kebijakan yaitu dengan
perbaikan metode mengajar sehingga kompetensi belajar yang diharapkan akan
tercapai dengan baik, sebab dengan menggunakan metode pembelajaran yang
tepat akan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran Inkuiri?


2. Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Inkuiri?
3. Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan strategi?
4. Bagaimana langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Inkuiri?
5. Bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajaran Inkuiri?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran Inkuiri


2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Inkuiri
3. Mengetahui dasar pertimbangan pemilihan strategi
4. Mengetahui langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Inkuiri
5. Mengetahui upaya pemecahan kasus pembelajaran Inkuiri

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi
siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir)
terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama
dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk
membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang
berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu
tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke
dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu
melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya.
Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan
bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka
itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama atau karakteristik dari strategi
pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas
siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri
menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa

3
tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara
verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran
itu sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab
antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan
teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan
dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian,
dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai
materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa
akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai
materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong
siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar
rasa ingin tahu mereka.Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered
approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran
yang sangat dominan dalam proses pembelajara.
Dari gambaran umum di atas maka yang menjadi fokus pembahasan yaitu
Strategi Pembelajaran Inkuiri. Maka pengertian dari Strategi Pembelajaran Inkuiri
adalah suatu Metode yang lebih menekankan pada penemuan dan Pemecahan
masalah secara berkelanjutan. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk

4
mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan
kondisi – kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri
bagi siswa, yaitu :
1. Aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang
mengundang siswa berdiskusi
2. berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
3. penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran
dibicarakan validitas danreliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya
dalam pengujian hipotesis.

Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong


siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar
rasa ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala : (1) siswa dapat
menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan, (2)
bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang
sudah jadi, (3) proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap
sesuatu, (4) guru akan mengajar sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemauan dan kemampuan berpikir, (5) jumlah siswa yang belajar tidak terlalu
banyak, dan (6) guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan
yang berpusat pada siswa.

B. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dari pengertian Strategi Pembelajaran Inkuari yang telah dijelaskan di


atas, maka terdapat kelebihan dan ada pula kekurangan dari Strategi
Pembelajaran Inkuiri sebagai berikut.

5
1. Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri

a. Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada


pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
b. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
c. Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar.
e. Mendorong siswa berpikir secara ilmiah, kreatif, intiutif dan bekerja
atas dasar inisiatif sendiri.
f. Mendorong siswa untuk mencari masalah sendiri dan mampu
memecahkannya.
g. Mendorong siswa untuk bersikap jujur dan terbuka.
h. Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga
dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
i. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar.
j. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang
menguasai kelas.
k. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
l. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
m. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,

6
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat
oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2. Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri

a. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan


sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
e. Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang
f. Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
g. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
h. Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang
tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
i. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru apa adanya.
j. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai
pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing
siswa dalam belajar.
k. Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota
yang kurang aktif.
l. Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu
muda, misalkan SD.

7
m. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang
lebih baik.
n. Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika
pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang
mendukung.
o. Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi

Strategi pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang


menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi
pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing
untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses
dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model
strategi pembelajaran Inkuiri adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada
pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-
fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajarkan.
Sebelum mengetahui prinsip dasar yang menjadi pertimbangan alasan
diambilnya stategi pembelajaran inkuiri dalam proses intruksional, akan disajikan
alasan-alasan para ahli mengenai alasan-alasan mengapa penggunaan strategi
inkuiri ini perlu dilakukan. Alasan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
dalam pembelajaran menurut Sumantri M dan Johar Permana (2000: 142-143)
adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan dan Kemajuan Ilmu Pengetahuan Yang Pesat

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang


pesat, guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik
dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah
menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

8
2. Belajar Tidak Hanya Diperoleh Dari Sekolah, Tetapi Juga Dari
Lingkungan

Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya
diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi
dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini
mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari
guru.Siswa mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya
untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.

3. Melatih Peserta Didik Untuk Memiliki Kesadaran Sendiri Tentang


Kebutuhan Belajarnya

Strategi instruksional ini menekankan pada keaktifan siswa mnemukan


suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan
langkah pembelajaran tersebut aka siswa akan dapat memiliki kesadaran tentang
kebutuhan belajarnya.

4. Penanaman Kebiasaan Belajar Berlangsung Seumur Hidup

Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat


dilaksaakan dengan metode inkuiri. Dalam strategi instruksional ini siswa
diarahkan untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan
konsep pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang
menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang
menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang pengertian
bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
Alasan rasional penggunaan metode inkuiri adalah bahwa siswa akan
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik
terhadap Sains jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” Sains.
Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode
inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep Sains dan
meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Diyakini bahwa

9
pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah tersebut (Blosser,
1990).
Metode inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika
(Haury, 1993). Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inkuiri
membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman proses-
proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep, berpikir kritis,
dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inkuiri tidak saja
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja,
melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.
Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses
pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas
dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang
belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai
pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu
disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa
masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah
menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.
Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap
kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).
Adapun dalam menentukan dasar pertimbangan pemilihan strategi
tentunya kita harus mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat dalam strategi
pembelajaran inkuiri ini, maupun dalam penggunaan strategi pembelajaran
tersebut. Berikut akan dipaparkan mengenai prinsip-prinsip strategi pembelajaran
inkuiri sebagai berikut.
a. Berorientasi pada perkembangan intelektual

Tujuan dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah perkembangan berpikir,


dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar
juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, criteria keberhasilan dari proses

10
pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri bukan
ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi
sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat
ditemukan).

b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi antar siswa
dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bias
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
c. Prinsip bertanya
Peran guru dalam menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah guru
sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu
menguasai berbagai jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar
untuk meminta perhatian siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan
kemampuan atau untuk menguji.
d. Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah
proses berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak. Pembelajaran berpikir
adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Anak dituntut untuk
belajar berpikir logis dan rasional dengan memasukan unsure-unsur yang
mempengaruhi emosi yaitu unsure estetika melalui pross belajar yang
menyenangkan.
e. Prinsip keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab


itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan
kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah
pembelajaran yang menyediakn berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang

11
harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri akan lebih menarik
karena akan membuat siswa terlibat secara aktif. Melalui strategi ini dibutuhkan
kemampuan guru untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan model inkuiri.
Sesuai dengan tingkat usia siswa,pembelajaran dengan menggunakan strategi
inkuiri mesti dibangun dan diselaraskan dengan emosi, intelektual, dan situasi
kondisi pembelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri yang tepat bagi pendidikan
dasar adalah model guided atau model deduktif.
Dengan kedua model strategi inkuiri tersebut, guru banyak membantu
siswa dalam memformulasikan pertanyaan, menetapkan definisi
atau konsep yang terkait serta mengarahkan pengujian hipotesis yang
dibuat. Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal
dari bahasa yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya yang menemukan.
Selain itu Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang
menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Menurut Piaget
perkembangan intelektual anak dipengaruhi oleh 4 faktor sebagai berikut.
1. Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis,
yaitu proses pertumbuhan fisik yang meiputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan
otak dan pertumbuhan sistem saraf.

12
2. Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu
terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Tindakan yang
dilakukan individu memungkinkan dapat berkembangnya daya pikirnya.
3. Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain.
Melalui pengalaman sosial, anak bukan hanya dituntut untuk
mempertimbangkan atau mendengarkan pandangan orang lain, tetapi juga akan
menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain disamping aturannya sendiri.
4. Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada
dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.

D. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dalam melaksanakan pelaksanaan strategi pembelajaran tentunya terdapat


langkah-langkah yang harus dirancang dan dilaksanakan dengan seoptimal
mungkin agar tercapainya tujuan pembelajaran. menurut Wina Sanjaya (2009:
202-205), langkah penerapan model atau Penerapan pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran di kelas adalah meliputi orientasi masalah, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan informasi, menguji hipotesis, dan yang
terakhir adalah menarik kesimpulan.
Dapat dilihat bahwa dari langkah-lagkah yang sudah disebutkan di atas
maka kita dapat ditarik kesimpulan penyusunan langkah-langkah tersebut sesuai
dengan hirarki yang sangat tepat dari mulai orientasi masalah hingga mengambil
kesimpulan. Dan adapun langkah-langkah tersebut hampir mirip dengan
pendekatan scientific yang biasa kita kenal dengan rumusan 5 M, yakni
mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan data, mengasosiasi.

13
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim


pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa
siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang
dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting karena keberhasilan SPI sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya
dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan
orientasi yaitu sebagai berikut.
a. Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh
siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.

14
2. Merumuskan masalah

Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru bekerja dengan
baik, maka dalam pemikiran siswa akan muncul pertanyaan-pertanyaan dan
permasalahan-permasalahan yang akan menjadi basis dan tujuan pembelajaran
tersebut. Jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa belum memenuhi
harapan guru, maka gurupun dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan
mengarahkan siswa pada "pertanyaan besar dan penting" yang seharusnya
menjadi tujuan pembelajaran itu. Memang tidaklah mudah bagi siswa untuk
merumuskan permasalahan secara baik jika mereka belum terbiasa dan terlatih.
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan
yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki
dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri.
Beberapa hal yang hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
masalah, diantaranya:
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti.
c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang


sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari
kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis)
dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak,
guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk
merumuskan jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan

15
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang
bersifat rasional dan logis.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang


dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru
dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering
terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap
pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala
ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam
ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada
siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata
kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap


diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti
juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban
yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data
yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, Setelah berkutat
dengan beragam sumber belajar (sumber informasi) yang tersedia dan sumber data
yang ada, siswa kemudian akan diajak untuk memproses data dan informasi yang
diperoleh. Mereka dapat belajar mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel,

16
daftar-daftar, atau ringkasan yang akan mempermudah mereka dalam menguji
kebenaran hipotesis yang telah mereka susun dilangkah sebelumnya. Di sini
mungkin saja terjadi semacam perbedaan antara informasi yang baru mereka
peroleh dengan informasi yang telah mereka miliki sebelumnya. Proses berpikir
kreatif, kritis, dan analitis akan dibutuhkan pada tahap ini, sehingga mereka dapat
menguji hipotesis.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang


diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena
banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak
fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data
mana yang relevan.
Pada akhir langkah model pembelajaran inkuiri, siswa kemudian akan
dapat membuat kesimpulan mereka masing-masing tentang hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan. Bisa saja dari pembelajaran yang baru mereka
lakukan mereka ternyata mendapati bahwa informasi lama yang telah mereka
sebenarnya informasi yang keliru, atau dapat pula sebaliknya, di mana informasi
baru yang mereka peroleh semakin memperkuat informasi yang telah mereka
miliki itu. Atau dengan kata lain, mereka dapat lebih dalam memahami hal
tersebut dibanding sebelumnya. Proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri ini memungkinkan siswa mempunyai kedalaman
pemahaman akan suatu hal yang mereka pelajari, dan ini terjadi secara kontsruktif
di mana mereka membangun sendiri pengetahuan baru di atas fondasi
pengetahuan yang sebelumnya telah mereka punyai.

17
E. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran Inkuiri

Dalam pemecahan suatu masalah ataupun kasus mengenai pembelajaran,


maka kita harus tahu terlebih dahulu apa saja masalah yang terjadi dalam
penerapan pemelajaran inkuiri dan kesulitan kesulitannya sebagai berikut.
Inkuiri dalam pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme.
Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses
pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa. Ia harus
aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna
tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil
prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya
belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar
adalah niat belajar siswa sendiri. Dengan istilah ini, dapat dikatakan bahwa
hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak
mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi
mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang
digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat
ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan
guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari
belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar. Dengan
kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan mengerti dalam
pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan
menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.

18
Dalam penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) terdapat beberapa
kesulitan yakni:

(1) SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses


berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu
proses belajar dan hasil belajar.
(2) sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya
adalah menerima materi pelajarandari guru dengan demikian bagi mereka
guru adalah sumber belajar yang utama.
(3) berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten.
Misalnya sistem pendidikan menganjurkan bahwa proses pembelajaran
sebaiknya menggunakan pola pembelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir melalui pendekatan student active learning atau yang
kita kenal dengan CBSA.
(4) Penerapan strategi pembelajaran inkuiri ini cukup susah diterapkan pada kelas
yang siswanya kurang aktif, memiliki daya tangkap yang rendah, terlalu
banyak peserta didik, dan memerlukan proses yang cukup lama dalam
perubahan pola pikir siswa dari hanya menerima informasi dari guru secara
apa adanya.

Upaya yang dilakukan untuk pemecahan kasus dalam Strategi


Pembelajaran Inkuiri, pada pelaksanaannya antara lain :

1. Guru wajib melakukan efektifitas waktu jam pelajaran berlangsung, agar


selalu tepat pada waktunya.
2. Guru mampu menyampaikan gambaran materi kepada siswa yang memiliki
masalah, agar siswa wajib melakukan pengamatan serta mampu menemukan
masalah dan pemecahannya.
3. Guru wajib mempersiapkan diri secara matang dan harus menguasai setiap
materi yang akan diajarkan.
4. Guru wajib mendorong semua siswa dalam kelas untuk selalu berperan aktif
dalam aktifitas belajarnya.

19
Dari setiap langkah upaya untuk menjalankan strategi Pembelajaran
Inkuiri, maka peran penting guru yang sangat dibutuhkan dalam rangka
mendorong setiap siswa untuk selalu aktif serta berpartisipasi penuh dalam
melakukan pengamatan serta mencari dan menemukan masalah, kemudian harus
mampu memecahkan masalah yang telah didapatinya. Guru dituntut untuk selalu
menguasai setiap materi serta langkah – langkah secara cermat dan tepat dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran inkuiri menyatakan bahwa guru sebagai sumber


belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator,
pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Maka
pengertian dari Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah suatu Metode yang lebih
menekankan pada penemuan dan Pemecahan masalah secara berkelanjutan.
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas
seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi
bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam
pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang
melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan
maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk siswa.

B. Saran

Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inkuiri


harus mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang
dimiliki, karena strategi pembelajaran inkuiri ini sangat membutuhkan waktu yang
panjang.
Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran
yang membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah
selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Suyanti, Retno Dwi. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu:


Yogyakarta.

Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia.

http://oliverstakpn.blogspot.com/2016/05/strategi-pembelajaran-inkuiri.html,
diakses pada Minggu, 7 Oktober 2018, 09.25.
http://anisasusila.blogspot.com/2013/12/makalah-strategi-pembelajaran-
inquiry.html, diakses pada Minggu, 7 Oktober 2018, 09.40.
http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/inkuiri.html, diakses
pada Minggu, 7 Oktober 2018, 10.00.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/, diakses
pada Minggu, 7 Oktober 2018, 10.20.

22

Anda mungkin juga menyukai