KIMIA ANORGANIK
“STOIKIOMETRI REAKSI LOGAM DENGAN GARAM”
OLEH
NIM : A1L119048
KENDARI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
dilaksanakan pada :
MARDIN, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan struktur, komposisi dan energi setiap spesies yang berperan serta
merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut kesetaraan massa antar zat yang terlibat dalam reaksi kimia, baik
dalam larutan sama dengan stoikiometri pada umumnya, yaitu bahwa perbandingan
mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.
suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses
titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi
asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
mengubah ion besi (III) menjadi besi (II), begitu pula Ion besi (II) dapat mudah
antara logam tembaga dengan larutan besi (III) dan meramalkan komposisi ion
logam tembaga dengan larutan besi (III) dengan meramalkan komposisi Ion
tembaga yang dihasilkan berdasarkan harga perbandingan jumlah mol antara ion
2.1 Stoikiometri
memahami konsep mol, dan penggunaan mol pada perhitungan kimia. Konsep
ini mencakup persamaan reaksi sederhana, penerapan hukum kekekalan massa pada
persamaan reaksi, hukum Gay Lussac, Avogadro, dan perhitungan kimia, Oleh
tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman peserta didik
yang telah dicapai dalam mengikuti pembelajaran yang telah diberikan oleh guru
(Sulastri, 2017).
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) adalah salah satu pokok bahasan ilmu
jenis suatu reaksi (oksidasi, reduksi, atau oksidasi-reduksi) bila diketahui persamaan
senyawa netral dan ion poliatom. Konsep reaksi oksidasi reduksi menjelaskan
kuat terhadap etilen di dalam buah. Namun, kontak langsung antara kristal KMnO 4
dengan buah tidak dianjurkan, karena dapat merusak buah. Oleh karena itu,
diperlukan suatu bahan penyerap KMnO4 agar dapat digunakan sebagai bahan
pengoksidasi etilen tetapi tidak merusak dan mencemari buah. Dianjurkan, karena
dapat merusak buah. Oleh karena itu, diperlukan suatu bahan penyerap KMnO 4 agar
dapat digunakan sebagai bahan pengoksidasi etilen tetapi tidak merusak dan
kuat.Ini digunakan dalam proses industri dan pertanian dan dalam sintesis kimia.Sifat
pengoksidsi yang kuat dari KMnO4 ini digunakan dalam berbagai proses industry
termasuk dekontaminasi/ disenfeksi air, sebagai suatu algicide dan sebagai agen
dijadikan bahan untuk obat yang digunakan untuk membersihkan luka dan dermatis.
Kalium Permanganat memiliki rumus kimia KMnO4 dan merupakan garam yang
kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan dalam bentuk logam
bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai
senyawa padat dalam bentuk mineral. Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia
tembaga menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63.456
(Palar, 1994). Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, liat,
dan melebur pada suhu 1038°C. Senyawasenyawa yang dibentuk oleh logam tembaga
cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2. Garam-garam tembaga
(II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan
rombik, tidak berbau, higioskopis, dan berwarna putih. Secara komersial, sebagai
produk lebih umum dijumpai pada bentuk derivatnya terdiri dari p-isma monoklin,
tidak berbau Berta mengandung 71,42% asam oksalat anhidrat dan 28,58% asam
oksalat dehidrit. Dipasaran asam oksalat dikernas dari mulai bubuk sampai
butiranbutiran kasar. Asam oksalat sebagaimana asam-asam organik yang lain juga
(Dewati, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
dengan Garam” ini dilaksanakan pada hari Senin, 01 November 2021 pukul 13:30
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Erlenmeyer 250 mL,
buret 50 mL, ukur labu 25 mL , 50 mL dan 100 mL, statif dan klem, pipet tetes,
neraca analitik, botol timbang, pipet ukur 25 mL, gelas beker 50 mL dan 250 mL, hot
plate, spatula, batang pengaduk, gelas arloji, pipet volum, pipet tetes, filler, dan
botol semprot.
3.2.2 Bahan
2,5 M, kalium permanganat (KMnO4), logam/serbuk tembaga (Cu) 0,02 gram dan
aquades (H2O).
3.3 Prosedur Kerja
Ditimbang besi (II) ammonium sulfat sebanyak 0,1423 gram dan dilarutkan
di dalam gelas beker. Diencerkan dengan aquades ke dalam labu takar 25 mL,
kemudian dihomogenkan.
sebanyak 0,02 gram dan ditambahkan ke dalam gelas beker yang sebelumnya telah
berisi larutan. Lalu di tutup menggunakan gelas arloji dan dipanaskan hingga terjadi
larutan dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan ditambahkan dengan aquades
dalam buret sebanyak 50 mL. Diambil 25 mL larutan dengan pipet ukur, dimasukkan
ke dalam erlenmeyer 250 mL. Kemudian logam Fe 3+ dalam larutan dititrasi dengan
konsentrasi Fe3+ yang dihasilkan dalam reaksi dan dihitung pula jumlah perbandingan
mol (r).
3.3.3 Standarisasi Larutan KMnO4 0,02 M
4.3 Pembahasan