Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PRINSIP ASESMEN

Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II

Oleh:

Dila Rahmatul Pratiwi


Wilda Khoirunnisa

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah
dan pertolongannya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
“Prinsip Pengajaran dan Asesemen yang efektif II”. Tugas dalam bentuk makalah yang
berjudul “Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen”.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya menghadapi berbagai hambatan dan


rintangan, namun dengan semangat dan Kerjasama yang baik dengan kelompok, kami
dapat menyelesaikan tugas ini dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khusunya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Serang, 02 Mei 2023

Penulis,

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4

C. Tujuan.........................................................................................................................4

D. Manfaat ......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsip pembelajaran ..................................................................................................5

B. Prinsip Asesmen .........................................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................15

B. Saran...........................................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik memiliki gaya belajar yang unik dan berbeda satu sama lain. Oleh
karena itu pendidik harus menerapkan Teknik asesmen yang bervariasi dan
berlangsung secara berkesinambungan sehingga memungkinkannya untuk
memperoleh umpan balik yang menguntungkan seluruh peserta didik. Asesmen
merupakan pengumpulan bukti yang dilakukan secara sengaja, sitematis, dan
berkelanjutan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik peserta didik
dalam belajar. Asesmen dapat dilakukan di awal, di akhir maupun saat pembelajaran
sedang berlangsung. Asesmen dapat berupa tes maupun non tes. Asesmen bertujuan
untuk memberikan umpan balik mengenai kemajuan belajar peserta didik serta
meningkatkan belajar dan perkembangan peserta didik.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang didalamnya
terdapat interaski positif antara guru dan peserta didik dengan menggunakakn segala
cara, potensi dan sumber yang ada untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif,
efektif dan menyenangkan. Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong
kreatifitas peserta didik secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif, mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung menyenangkan. Pembelajaran
yang baik sudah tentu harus memiliki prinsip dan tujuan yang semuanya menuju pada
idealisasi pembelajaran.
Oleh karena itu, proses pembelajaran dan asesmen adalah satu kesatuan yang
bermuara untuk membantu keberhasilan peserta didik di dalam kelas. Pemerintah
tidak mengatur pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis. Namun demikian
untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik,
pemerintah menetapkan prinsip pembelajaran dan asesmen. Prinsip pembelajaran dan
prinsip asesmen diharapkan dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif, berpikir
kritis dan inovatif.

3
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran?
b. Apa saja prinsip-prinsip asesmen?

C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran
2. Untuk dapat mengetahui prinsip-prinsip asesmen

D. Manfaat
1. Penulis
a. Penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang prinsip-prinsip
pembelajaran dan cara mengimplementasikannya
b. Penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang prinsip-prinsip
asemen dan cara mengimplementasikannya
2. Pembaca
a. Penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang prinsip-prinsip
pembelajaran dan cara mengimplementasikannya
b. Penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang prinsip-prinsip
asemen dan cara mengimplementasikannya

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Pembelajaran
Kata prinsip berasal dari bahasa latin yang berarti “asas” yaitu kebenaran yang
menjadi pokok dasar berpikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip merupakan sebuah
kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak. Jadi
prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasr pokok berpikir, berpijak atau
bertindak. Sedangkan pembelajaran merupakan proses aktivitas, interaksi antara peserta
didik, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi prinsip pembelajaran
adalah landasan berpikir dengan harapan tujuan pembelajaran tercpai dan tumbuhnya proses
pembelajaran yang dinamis dan terarah. Prinsip pembelajaran pada kurikulum merdeka
adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka
a. Mendukung terbentuknya kesejahteraan (well being) peserta didik
1) Peserta didik diberikan penanaman karakter, pengetahuan, dan kompetensi
sebagai bekal hidup di masyarakat dan sukses/sejahtera dalam hal yang berarti
untuk mereka.
2) Selain itu, dengan peserta didik belajar sesuatu yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan pencapaian mereka, maka tidak akan mudah merasa cemas
karena mereka tahu mereka bisa memenuhi tuntutan pembelajaran dari guru,
merasa aman dan nyaman belajar di sekolah.
3) Kesejahteraan psikologis yang baik berbanding lurus dengan keberhasilan
akademik peserta didik dan semangat mereka untuk bersekolah.

b. Menghargai dan menghormati hak peserta didik untuk belajar


1) Setiap peserta didik memiliki hak untuk belajar dan mendapatkan pengajaran
yang layak baik anak yang masih kurang baik hasil belajarnya maupun anak yang
cerdas dan berbakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan
yang bermutu di sekolah.

5
2) Dengan menyusun pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik, kita menghargai, menghormati, dan memenuhi hak
mereka untuk belajar.

c. Menyenangkan dan bermakna


1) Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dipahami utuh oleh
peserta didik (memahami keterhubungan antar tiap potongan pengetahuan ke
dalam keseluruhan konsep yang utuh) dan dapat menghubungkannya dengan
kehidupannya sehingga akan terus bermanfaat bagi mereka.
2) Menyertakan kegiatan bermain dalam pembelajaran (gamification) adalah salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik, membuat pembelajaran
lebih bermakna dan menyenangkan bagi mereka, dan meningkatkan pencapaian
akademik mereka.

d. Inklusif
1) Mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan setiap peserta didik
berarti tidak ada satu pun anak yang tertinggal.
a) Baik mereka yang masih kurang hasil belajarnya, maupun mereka yang
cerdas sama-sama mendapatkan manfaat pedagogis dari proses pembelajaran
di kelas.
b) Baik mereka yang aktif di kelas maupun mereka yang pasif sama-sama
mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berekspresi di kelas.
Begitu pula dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus.
2) Singkatnya, semua anak dari latar belakang apapun mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar dan meningkatkan kemampuan akademik mereka.

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar


peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pemelajar sepanjang hayat
a. Menanamkan growth-mindset
1) Peserta didik yang memiliki growth mindset yang kuat akan terus berupaya
untuk bisa menguasai apa yang sedang dipelajari, bukan sekedar mendapatkan
nilai yang baik.

6
2) Dengan growth mindset yang kuat, peserta didik akan mengatribusikan
kegagalan mereka pada kurangnya upaya mereka, bukan pada kurangnya bakat
mereka.
3) Selain itu, growth mindset berbanding lurus dengan motivasi belajar. Semakin
kuat growth mindset mereka, semakin tinggi motivasi merekauntuk terus belajar,
dan semakin tangguh mereka saat mereka menghadapi berbagai tantangan
akademik

b. Mendorong kemampuan pelajar mengelola pembelajarannya secara mandiri (self-


regulated)
1) Guru menerapkan berbagai strategi pengajaran yang bisa melibatkan semua
siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang
harus diterapkan oleh guru adalah mendorong peserta didiknya untuk terus
menemukan cara untuk belajar mereka sendiri agar bisa mengelola pembelajaran
mereka secara mandiri (selfregulated learning).
2) Dalam konsep belajar mandiri, peserta didik bertanggung jawab untuk
mengelola upaya, pendekatan dan strategi belajarnya agar bisa
mencapai tujuan mereka.

c. Adanya self dan peer assessment


1) Guru perlu memberitahu sejak awal apa yang diharapkan dari para peserta didik
beserta pencapaian belajar seperti apa yang diharapkan ketika mereka
mempelajari suatu bahan pelajaran.
2) Pencapaian belajar murid diukur melalui asesmen. Guru perlu sejak awal
memberitahu peserta didik asesmen seperti apa yang akan dilakukan dan kriteria
apa yang dipakai. Dengan melakukan ini, guru memberi kesempatan pada
peserta didik untuk mengatur strategi pemelajaran mereka agar bisa
mendapatkan capaian pembelajaran yang mereka harapkan.
3) Kemampuan mengelola pembelajaran secara mandiri seperti ini adalah satu cara
membentuk peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat dan merupakan
tujuan utama bagi semua orang, baik guru maupun peserta didik.
4) Asesmen perlu berisi keterangan-keterangan yang jelas tentang apa yang peserta
didik telah capai dan apa yang mereka belum berhasil lakukan.

7
5) Peserta didik juga didorong untuk memberi penilaian atas hasil kerja mereka
sendiri dan hasil kerja teman-teman mereka. Ini akan memajukan pemahaman
peserta didik atas pemelajaran mereka dan memberi mereka kesempatan untuk
menganalisis secara kritis upaya mereka.
6) Kemudian, guru memberikan masukan tentang apa yang perlu peserta didik
lakukan untuk terus meningkatkan hasil belajar mereka. Selain itu, guru
mengajak peserta didik beserta orangtua atau wali mereka untuk berdiskusi
tentang tujuan-tujuan pembelajaran mereka dan strategi-strategi yang bisa
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam melakukan ini, guru
berupaya mengembangkan rasa positif atas jati diri peserta didik.
7) Dengan demikian, peserta didik merasa termotivasi dan percaya diri untuk terus
maju dan juga merasa terus tertantang dalam proses pemelajaran mereka. Ini juga
akan membuat mereka semakin menggemari belajar

d. Peserta didik merasakan ownership (kepemilikan) terhadap proses belajar, dan guru
sebagai pendorong dan fasilitator
1) Peserta didik merasakan manfaat yang besar ketika guru bertindak sebagai
fasilitator yang membuat proses pembelajaran menjadi mudah. Sebagai
fasilitator, guru hadir untuk menyediakan sumber belajar, memantau
perkembangan peserta didik, mendorong mereka untuk menyelesaikan
permasalahan terkait pelajaran, dan memberikan dukungan dan saran Ketika
diperlukan.
2) Guru juga menerapkan pembelajaran kooperatif di kelas, di mana peserta didik
saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.
3) Guru menekankan bahwa sesama teman bahkan siapa saja bisa menjadi guru
bagi kita dan di mana saja adalah kelas. Dengan kata lain, peserta didik didorong
untuk memandang siapa saja di mana pun sebagai seseorang yang mampu
memberikan pelajaran hidup kepada mereka.

3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik


secara berkelanjutan dan holistik
a. Keseimbangan antara kognitif dan non-kognitif, kompetensi dan karakter
Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada perkembangan kognitif
peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan memberikan bimbingan kepada peserta

8
didik, guru juga menumbuhkembangkan kemampuan non kognitif mereka seperti
motivasi dan afeksi.

b. Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi


yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
Pembelajaran juga mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi
peserta didik seperti yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila. Karakter dan
kompetensi tersebut adalah beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif.

c. Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai
untuk peserta didik
Bahan pelajaran beserta kegiatan-kegiatan pembelajaran tidak ada yang terlalu
gampang dan tidak ada yang terlalu susah untuk peserta didik.

d. Proses di mana guru memberikan keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
(tut wuri handayani), Guru menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan mereka (ing madyo mangun karso), memberikan
dukungan kepada mereka agar mereka bisa mengembangkan kreativitas mereka (tut
wuri handayani).

e. Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks


kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra
1) Berpusat pada anak, di mana kehidupan dan latar belakang keluarga peserta didik
menjadi pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran dan asesmen;
2) Menguatkan identitas anak sebagai bagian dari lingkungannya
3) Keselarasan antara pembelajaran yang berlangsung di sekolah, rumah, dan di
lingkungan masyarakat;

9
4) Mengembangkan kemampuan untuk hidup bermasyarakat;
5) Peka, menghargai, dan responsif terhadap perbedaan setiap individu peserta didik
dan latar belakang sosial ekonomi budaya mereka;
6) Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga
setiap individu merasa aman untuk berada di lingkungan belajar;
7) Pembelajaran yang lepas dari diskriminasi SARA, tidak meninggalkan pelajar
manapun serta memberikan pengembangan ruang untuk identitas, kemampuan,
minat, bakat, serta kebutuhan pelajar;
8) Pembelajaran mencerminkan dan merespon keragaman budaya Indonesia dan
menjadikannya sebagai kekuatan untuk merefleksikan pengalaman kebhinekaan
serta menghargai nilai dan budaya bangsa;
9) Proses belajar yang sinergi antara sekolah dan di rumah, termasuk penerapan bentuk
disiplin positif yang konsisten, dilandasi kesadaran bersama bahwa keberhasilan
pendidikan tidak cukup mengandalkan peran sekolah atau keluarga saja, tetapi perlu
keduanya;
10) Terbangunnya saling percaya antara pihak guru dan orang tua bahwa kedua pihak
berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan peserta didik dapat belajar dengan
optimal;
11) Orangtua dilibatkan dalam proses belajar, sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan belajar peserta didik;
12) Sebagai mitra, posisi orangtua dan masyarakat dalam pendidikan anak relatif setara
dengan guru. Dengan kata lain, orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-
proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran dan asesmen;
13) Kepala Sekolah dan guru peka pada latar belakang sosial ekonomi orangtua/wali,
sehingga pelibatan orang tua disesuaikan kemampuan mereka;
14) Pihak sekolah bersedia untuk membantu orangtua yang membutuhkan dukungan
dalam mendampingi anak belajar.

5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan


a. Pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi isu dan
kebutuhan masa depan (kebutuhan dirinya, lingkungannya, dan dunia yang lebih
baik)
1) Prinsip pembelajaran ini menerapkan pendekatan yang bertujuan
memperlengkapi peserta didik, sekolah, dan masyarakat dengan nilai-nilai dan

10
motivasi untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga keberlangsungan
kehidupan baik sekarang maupun sampai masa depan.
2) Pembelajaran berlandaskan prinsip ini memperkenalkan kepada peserta didik
isu-isu yang mengancam pembangunan dan masa depan yang berkelanjutan
seperti pemborosan energi, polusi, pelanggaran hakhak asasi manusia, dan
sebagainya
b. Membangun wawasan tentang pembangunan berkelanjutan di mana peserta didik
peka akan masalah-masalah global dan belajar untuk membudayakan gaya hidup
yang berkelanjutan (sustainable lifestyle), Guru kemudian membangun wawasan
peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan menumbuhkembangkan
rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan kebutuhan diri
sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.

c. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas


pembelajaran dan asesmen

d. Mendorong atau memotivasi peserta didik untuk terus terinspirasi dan memiliki
aspirasi memajukan kehidupan lingkungan sekitarnya, masyarakat,
bangsa, dan dunia

B. Prinsip Asesmen
Asesmen adalah upaya untuk mendapatkan data atau informasi dari proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui kinerja peserta didik terhadap capaian pembelajaran
tertentu yang selanjutnya diberikan penilaian dan evaluasi. Asesmen dapat dilakukan
dengan teknik ujian atau penugasan. Asesmen bertujuan untuk memantau perkembangan
proses pembelajaran, mengecek pemenuhan terhadap capaian pembelajaran atas proses dan
hasil pembelajaran, memperoleh umpan balik sebagai bagian dari siklus perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) dalam rangka perbaikan pembelajaran, dan
penunjang akuntabilitas institusi sebagai sumber informasi terkait proses dan hasil
pembelajaran kepada pemangku kepentingan terkait. Prinsip Asesmen pada kurikulum
merdeka adalah sebagai berikut:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta
didik, dan orang tua

11
a. Hasil asesmen digunakan untuk kepentingan belajar peserta didik, di mana guru
merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
b. Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga kegiatan
asesmen terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
c. Rangkaian antara asesmen - perencanaan pembelajaran - kegiatan belajar adalah suatu
siklus yang berkelanjutan
d. Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan asesmen yang dirancang Termasuk
dengan kriteria penilaian hasil belajar siswa
e. Asesmen yang targeted, tidak menyasar ke mana-mana dan sesuai kebutuhan belajar.
Dengan demikian, asesmen memberikan pengaruh pada apa dan bagaimana peserta
didik belajar, dan juga sebaliknya.

2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan


Asesmen dapat digunakan untuk mendorong proses belajar (asesmen formatif,
untuk menjadi bagian dari pembelajaran (yakni mengembangkan kemampuan
metakognitif dan refleksi diri peserta didik), untuk menilai hasil belajar dan mengambil
keputusan di akhir suatu tahapan (asesmen sumatif), dan untuk menentukan kebutuhan
belajar dan membentuk program pembelajaran individual peserta didik (asesmen
diagnosis). Asesemn yang dirancang juga perlu mengacu pada Capaian Pembelajaran.

3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi
yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan
pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya
a. Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
b. Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan
terpercaya.
c. Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
d. Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan jelas,
dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah

4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan

12
Guru diberikan otonomi yang luas dalam merencanakan dan menggunakan jenis dan
teknik asesmen dengan mempertimbangkan:
a. Karakteristik mata pelajaran
b. Karakteristik dan kemampuan peserta didik,
c. Capaian pembelajaran,
d. Tujuan pembelajaran
e. Sumber daya pendukung yang tersedia

5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang
tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran
a. Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata pelajaran
(misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya).
b. Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaian kompetensi berdasarkan hasil
asesmen formatif dan sumatif
c. Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh bagi orang tua,
asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta didik akan umpan balik yang
memotivasi untuk mengembangkan diri.
d. Asesmen mudah dilakukan oleh Guru

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar
dalam berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi
dasr pokok berpikir, berpijak atau bertindak.
Pembelajaran adalah proses aktivitas, interaksi antara peserta didik, guru, dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir
dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang
dinamis dan terarah.
Asesmen adalah upaya untuk mendapatkan data atau informasi dari proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui kinerja peserta didik terhadap capaian pembelajaran
tertentu yang selanjutnya diberikan penilaian dan evaluasi. Asesmen dapat dilakukan
dengan teknik ujian atau penugasan. Jadi prinsip asesmen adalah bagian terpadu dari
proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik,
sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

B. Saran
Dengan makalah ini diharapkan kita sebagai calon pendidik yang professional dapat
mnerapkan asesemen pembelajaran dengan baik dan lebih baik lagi untuk kedepannya
dengan berlandaskan prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen yang telah dipelajari

14

Anda mungkin juga menyukai