Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

Dosen pengampu : Nata amanda,M.Pd.

Mata Kuliah : Strategi dan metode pembelajaran MI/SD


Disusun oleh : kelompok 4

 Nadasheila Sahertian (204201900)

 Okbariah (204201893)

 Belinda Dwitami Asnal (204201916)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr.Wb.
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, 1 November 2021

Kelompok V

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................5

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................................6

1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pembelajaran Inkuiri...........................................................................................8

2.2. Tujuan Utama Pembelajaran Inkuiri...................................................................................11

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran inkuiri.............................................................12

2.4. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri.............................................................................14

2.5. Peranan Guru dalam Pembelajaran Inkuiri........................................................................15

2.6. Implementasi Pembelajaran Inkuiri....................................................................................17

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................................................................21

3.2. Saran.......................................................................................................................................22

3
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

4
1.1. Latar Belakang

Suatu negara dikatakan maju apabila pendidikannya berkembang karena

pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai kemajuan

tersebut. Dalam sistem pendidikan nasional, ada penjenjangan pendidikan

jalur sekolah yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan

tinggi. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dididik dengan berbagai

disiplin ilmu yang berguna dalam kehidupannya kelak.

Oleh karena itu, pendidikan harus berorientasi ke masa depan.Penggunaan

model pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat meningkatkan pemahaman

siswa dengan melibatkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran secara

aktif, sehingga konsep yang dicapai lebih baik. Siswa akan mempunyai

pemahaman yang lebih baik terhadap penguasaan konsep materi pelajaran dan

menunjukkan sikap yang positif. Model ini memungkinkan siswa untuk

terlibat secara aktif menggunakan proses fisik dalam menemukan sendiri

beberapa konsep dan prinsip materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan

dari guru, sehingga materi pelajaran tidak hanya sebagai materi saja, tetapi

juga membangun moral siswa.

Selain itu, dengan menerapkan model pembelajaran ini dalam proses

belajar mengajar siswa dapat menemukan suatu konsep melalui kreatifitas

secara langsung Apalagi kegiatan ini pembelajaran yang dilakukan berada di

luar kelas, sehingga sangat cocok dengan prinsip pembelajaran inkuiri dalam

proses menemukan konsep.

5
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pembelajaran inquiry?

2. Apa saja tujuan pembelajaran inquiry?

3. Apa saja langkah-langkah pembelajaran inquiry?

4. Bagaimana peranan guru dalam pembelajaran inquiry?

5. Bagaimana implementasi pembelajaran inquiry?

6. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran inquiry?

1.1 . Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami pembelajaran inquiry

2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran inquiry

3. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran inquiry

4. Untuk mengetahui peranan guru dalam pembelajaran inquiry

5. Untuk mengetahui dan memahami implemntasi pembelajaran inquiry

6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran inquiry

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

7
sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya

diri.

Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan

menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam

pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,

sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.

Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses

berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari

bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.Wina sanjaya,

(2008:194)

Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan

syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu :

1. aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang

mengundang siswa berdiskusi;

2. berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya

3. penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran

dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya

dalam pengujian hipotesis.

8
Adapun beberapa pengertian mengenai Metode Pembelajaran Inkuiri menurut

para ahli sebagai berikut:

1. Phillips (dalam Arnyana, 2007:39) mengemukakan “inkuiri merupakan

pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada semua jenjang

pendidikan. Pembelajaran dengan pendekatan ini sangat terintegrasi

meliputi penerapan proses sains yang menerapkan proses berpikir logis

dan berpikir kritis”.

2. Wina Sanjaya (2008:196) berpendapat bahwa “strategi pembelajaran

inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada

proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”.

3. Syaiful Sagala (2011:196), Metode inkuiri merupakan metode

pembelajaran yang berupaya menanam kan dasar-dasar berfikir ilmiah

pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam

proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

4. Aziz (Ahmad, 2011), Metode inkuiri adalah metode yang menempatkan

dan menuntut guru untuk membantu siswa menemukan sendiri data, fakta

dan informasi tersebut dari berbagai sumber agar dengan kegiatan itu

dapat memberikan pengalaman kepada siswa. Pengalaman ini akan

berguna dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dalam

kehidupannya.

9
Strategi pembelajaran Inkuiri atau strategi pembelajaran inkuiri (SPI)

merupakan salah satu dari strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam

proses pembelajaran di dalam kelas. Strategi pembelajaran ini menekankan pada

proses mencari dan menemukan (Wina Sanjaya, 2012:201). Di dalam proses

pembelajaran, materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung oleh guru

kepada siswa, akan tetapi guru membimbing siswa dan menjadi fasilitator untuk

membantu siswa dalam mencari dan menemukan materi pembelajaran, dan

peserta didik mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan secara kritis dan analitis.

Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif.

Menurut aliran ini, belajar adalah proses mental dan proses berpikir dengan

memanfaatkan segala potensi mental yang dimiliki setiap individu secara optimal.

Belajar bukan hanya persoalan menghafal materi yang diberikan oleh guru, akan

tetapi belajar merupakan proses di mana setiap individu memperoleh pengetahuan

tersebut melalui ketrampilan berpikir individu, dengan kata lain bahwa

pengetahuan yang diperoleh tidak langsung dari guru, melainkan peserta didik

sendiri yang mencari dan menemukannya.

Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah teori belajar konstruktivistik, di mana

peserta didik secara pribadi menyusun dan membangun pemahamannya dan

pengetahuannya sendiri, sehingga peserta didik sungguh dituntut untuk aktif

dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Dalam proses seperti ini guru,

berperan sebagai fasilitator yang membantu jalannya proses pembelajaran.

10
2.2. Tujuan Utama Pembelajaran Inquiry

Tujuan utama pembelajaran berbasis inkuiri menurut National Research Council

dalam Susanto (2013:173), sebagai berikut :

1) Mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk mempelajari prinsip

dan konsep sains.

2) Mengembangkan keterampilan ilmiah siswa sehingga mampu bekerja

seperti layaknya seorang ilmuan.

3) Membiasakan siswa bekerja keras untuk memperoleh pengetahuan.

Selanjutnya Susanto (2013:174) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri yang

mensyaratkan keterlibatan siswa aktif terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

dan sikap anak terhadap sains. Strategi pembelajaran inkuiri dapat membantu

perkembangan, antar lain: literasi sains dan pemahaman-pemahaman proses-

proses ilmiah, pengetahuan perbendaharaan kata, pemahaman konsep, dan

bersikap positif. Dengan demikian pembelajaran inkuiri dapat merangsang

kegiatan berpikir siswa, seperti: berpikir urutan, bertentangan, asosiasi, kausalitas,

konvergen, divergen, dan berpikir silogisme.

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

1. Kelebihan pembelajaran berbasis inkuiri

Menurut Putra (2013: 104) beberapa kelebihan dari strategi pembelajaran

inkuiri dalam pembelajaran ialah sebagai berikut :

a) Model pembelajaran inkuiri meningkatkan potensi intelektual siswa.

11
b) Ketergantungan siswa terhadap kepuasan ekstrensik bergeser kearah

kepuasan intrinsik.

c) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena

terlibat langsung dalam penemuan.

d) Belajar inkuiri bisa memperpanjang proses ingatan. Pengetahuan yang

diperoleh dari hasil pemikiran sendiri pun lebih mudah diingat

e) Belajar dengan inkuiri, siswa dapat memahami konsep-konsep sains

dan ide-ide dengan baik.

f) Pengajaran menjadi terpusat pada siswa.

g) Proses pembelajaran inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan

konsep diri siswa.

h) Siswa memiliki keyakinan atau harapan dapat menyelesaikan tugasnya

secara mandiri berdasarkan pengalaman penemuannya.

i) Strategi pembelajaran inkuiri bisa mengembangkan bakat.

j) Strategi pembelajaran inkuiri dapat menghindarkan siswa dari belajar

dengan hafalan.

k) Model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mencerna dan mengatur informasi yang didapatkan.

2. Kekurangan pembelajaran berbasis inkuiri

Disamping memiliki kelebihan, model pembelajaran inkuiri juga

mempunyai kekurangan, diantaranya ialah sebagai berikut (Putra, 2013):

a) Model pembelajaran inkuiri mengandalkan suatu kesiapan berpikir,

sehingga siswa yang mempunyai kemampuan berpikir lambat bisa

12
kebingungan dalam berpikir luas. Sedangkan siswa yang mempunyai

kemampuan berpikir tinggi mampu memonopoli model pembelajaran

penemuan sehingga menyebabkan frustasi bagi siswa lain.

b) Tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa yang berjumlah besar,

c) Harapan-harapan dalam model pembelajaran ini dapat terganggu oleh

siswa-siswa dan guru-guru yang telah terbiasa dengan pengajaran

tradisional.

d) Sulit menerapkan model ini karena guru dan siswa sudah terbiasa

dengan metode ceramah dan tanah jawab.

e) Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran lebih

menekankan pada penguasaan kognitif serta mengabaikan aspek

keterampilan, nilai dan sikap.

f) Kebebasan yang diberikan kepada siswa tidak selamanya bisa

dimanfaatkan secara optimal dan sering terjadi siswa kebingungan.

g) Memerlukan sarana dan fasilitas.

2.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

Menurut Joyce & Weil (1980) terdapat 6 langkah dalam pembelajaran inkuiri

yaitu:

1) Orientasi terhadap masalah Langkah orientasi adalah langkah untuk

membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif, dimaana guru

merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah;

13
2) Merumuskan masalah merupakan kegiatan yang membawa siswa pada

suatu persoalan dan siswa di dorong untuk mencari jawaban yang tepat;

3) Mengajukan hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan

berkaitan dengan tema, topik, materi dan tujuan pembelajaran;

4) Mengumpulkan data adalah aktivitas mengumpulkan dan menyusun

informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan;

5) Menguji hipotesis adalah proses menemukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data;

6) Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdaraskan hasil pengujian hipotesis. suatu kemampuan untuk

menarik keseimpulan dari data yang telah terkumpul melalui pengamatan.

2.5. Peranan Guru dalam Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Peran pendidik (guru) dalam model pembelajaran inkuiri sangat penting.

karena, pendidik dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam belajar

serta memotivasi siswa dalam belajar. Menurut Kuhlthau jika model pembelajaran

inkuiri tidak diterapkan kepada siswa tanpa bimbingan guru, maka akan

menimbulkan kekacauan. Sehingga model pembelajaran inkuiri dapat

dilaksanakan dan diterapkan kepada siswa secara optimal dengan bimbingan dari

pendidik (guru) yang diberi istilah dengan Guided Inkuiri (Inkuiri Terbimbing)

(Juniati & Widiana, 2017).

14
Model pembelajaran inkuiri terbimbing diartikan sebagai model

pembelajaran yang mana siswa melakukan proses pembelajaran sendiri dan model

pembelajaran inkuiri terbimbing mampu mengembangkan pola berfikir siswa dan

menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah agar siswa mampu berkreativitas dan

mengembangkan potensinya dalam dirinya. Oleh karena itu, model pembelajaran

inkuiri terbimbing mampu membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman

konsep siswa. Siswa merupakan subjek dalam model pembelajaran ini, supaya

siswa memiliki kemandirian dalam belajar.

Model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inkuiri) merupakan suatu

model pembelajaran yang menjelaskan mengenai keterkaitan antara objek dan

peristiwa. Pembelajaran inkuiri terbimbing membantu siswa dalam memberikan

kesempatan dan pengalaman. Oleh karena itu, pembelajaran inkuiri dapat

membantu siswa dalam menyusun konsep – konsep materi apa saja yang akan

dipelajari melalui proses berpikir kritis dalam model pembelajaran inkuiri

terbimmbing (Rumithi et al., 2017). Proses berpikir kritis dalam model

pembelajaran inkuiri dapat siswa lakukan dengan mencari, mengevaluasi dan

menganalisis berbagai sumber – sumber informasi dari berbagai sumber – sumber

referensi (Erita, 2017).

Bentuk pembelajaran inkuiri terbimbinng bisa diberikan oleh pendidik

(guru) dengan cara memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidi dan

mengatasi masalah – masalah yang muncul dalam belajar. Dengan pendidik (guru)

memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran dapat membuat siswa

bersemangat dalam belajar dan percaya diri atas kemampuannya serta siswa bisa

15
menjadi anak yang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran (Rumithi et al.,

2017).

2.6. Implementasi Pembelajaran Inkuiri

Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau

inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa

perubahan, pengetahuan, keterampilan nilai maupun sikap (Mulyasa, 2003: 93).

Metode inkuiri adalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi

kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya

dalam jalan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai

jawaban yang menyakinkan terhadap permasalahan yang dihadapkan kepadanya

melalui proses pelancaran data dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis

dan sistematis (Slameto 2003: 116).

Penulis berpendapat bahwa implementasi metode inkuiri ialah aktifitas

tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem yang sedang

berlangsung.Implementasi metode inkuiri bukan sekedar aktifitas, tetapi juga

suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai kegiatan tersebut. Sedangkan

implementasi metode inkuiri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan, penerapan, atau aktifitas guru dengan menggunakan metode inkuiri

atau aktifitas siswa untuk mencari tau sendiri kebenarannya melalui praktek

langsung.

Adapun berikut juga merupak strategi implementasi inkuiri Implementasi

Strategi Pembelajaran Inkuiri Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi

16
pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi

pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Demikian juga Dick dan

Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas komponen materi

pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru

dalam rangka membantu peserta didik mencapai pembelajaran tertentu (Hamruni,

2012:2).

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran

yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari

dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses

berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

Strategi pembelajaran ini juga sering dinamakan strategi heuristic, berasal dari

yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan (Sanjaya , 2010:197).

Pandangan kontruktivistik mengemukakan bahwa realitas ada pada

peikiran seseorang. Kontruktivistik mengarahkan perhatiannya pada bagaimana

seseorang mengkonstruksi pengetahuan dari pengalamannya, struktur mental, dan

keyakinan yang digunakan untuk menginterprestasikan objek dan peristiwa-

peristiwa (Budiningsih, 2012:60). Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien

dan Roestiyah mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery

yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses

discovery, inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya,

misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, menumbuhkan sikap

objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. Ciri Utama Strategi

17
Pembelajaran Inkuiri Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi

pembelajaran inkuiri menurut Hamruni (2012:89).

1. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan.

2. Kedua, seluruh aktivitas siswa yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap perca diri.

3. Ketiga, tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu

(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi

pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini

adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru

berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.

Strategi pembelajaran Inkuiri atau strategi pembelajaran inkuiri (SPI)

merupakan salah satu dari strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam

proses pembelajaran di dalam kelas. Strategi pembelajaran ini menekankan pada

proses mencari dan menemukan (Wina Sanjaya, 2012:201). Di dalam proses

pembelajaran, materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung oleh guru

kepada siswa, akan tetapi guru membimbing siswa dan menjadi fasilitator untuk

membantu siswa dalam mencari dan menemukan materi pembelajaran, dan

19
peserta didik mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan secara kritis dan analitis.

3.1. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat mengenai Strategi Pembelajaran Inquiry,

yang pada dasarnya masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun

dalam penyusunan. Saran dan kritik yang membangun sangat membantu demi

perbaikan selanjutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Tengku Neti Azni, Jailani,2015 PENGEMBANGAN PERANGKAT


PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI BERBASIS STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATI TIPE STADfile:///C:/Users/HP/Downloads/7347-18909-1-
SM.pdf
Adi Winanto & Darma Makahube 2016 IMPLEMENTASI STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5
SDfile:///C:/Users/HP/Downloads/234-Article%20Text-458-1-10-
20160525.pdf
DewiFauziyah,2015 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY
file:///C:/Users/HP/Downloads/06%20Dewi%20Fauziyah.pdf
Hany Lusia Damayanti 1 , Aurel Anastasia Anando 2,2021 Peran Guru Dalam
Menumbuhkembangkan Kemandirian Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri
file:///C:/Users/HP/Downloads/59-Article%20Text-94-1-10-
20210628%20(1).pdf

21

Anda mungkin juga menyukai