Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN SAINTIFIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu

Dosen Pengampu :
Ratna Nulinnaja, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Afi Maulida Zain (18140030)
Saidatus Sholihah (18140113)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSTAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang membahas mengenai “Pendekatan
Saintifik”. Penulisan makalah ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Ibu Ratna Nulinnaja, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Tematik
Terpadu.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Malang, 16 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1

RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 1

TUJUAN .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

DEFINISI PENDEKATAN SAINTIFIK ............................................................. 2

KRITERIA PEMBELAJARAN SAINTIFIK ...................................................... 3

PRINSIP PEMBELAJARAN SAINTIFIK .......................................................... 3

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN SAINTIFIK ................................ 4

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 6

KESIMPULAN .................................................................................................... 6

SARAN ................................................................................................................ 6

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan
pembelajaran. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk mendorong
keberhasilan tersebut. Namun permasalahan tetap saja sering ditemui selama proses
belajar mengajar seperti tidak adanya antusias atau semangat dari diri siswa serta
kurang komunikatifnya guru dalam berinteraksi dengan siswa. Hal ini dapat
disebabkan oleh pemilihan dan penerapan pendekatan yang tidak disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan siswa, sehingga membuat kegiatan pembelajaran tidak berjalan
dengan maksimal.
Oleh karena itu perlu digunakannya pendekatan yang dapat menjadikan siswa
aktif dalam mengikuti pembelajaran seperti halnya pendekatan saintifik. Pendekatan
saintifik merupakan pendekatan yang mampu membuat siswa membangun atau
mengonstruk konsep, hukum maupun prinsip dengan melalui penelitian ilmiah.
Pendekatan ini diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Definisi Pendekatan Saintifik?
2. Bagaimanakah Kriteria Pembelajaran Saintifik?
3. Bagaimanakah Prinsip Pembelajaran Saintifik?
4. Bagaimanakah Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Pendekatan Saintifik
2. Untuk Mengetahui Kriteria Pembelajaran Saintifik
3. Untuk Mengetahui Prinsip Pembelajaran Saintifik
4. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pendekatan Saintifik


Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pendekatan sebagai proses,
perbuatan, cara mendekati serta usaha dalam rangka aktivitas pengamatan untuk
membentuk hubungan dengan orang yang diteliti, maupun metode-metode mengenai
1
masalah pengamatan. Hosnan memberikan pengertian mengenai pendekatan
pembelajaran sebagai perspektif (sudut pandang), proses menyajikan bahan pelajaran,
titik tolak terhadap proses pembelajaran2 .Menurut Rustaman pendekatan dalam
pembelajaran lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan.3 Pendekatan
pembelajaran menurut Lefudin adalah sebuah pedoman yang masih bersifat teoritis
atau konseptual.4 Sehingga pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut
pandang terhadap suatu proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dibagi
menjadi dua yaitu: (1) Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
center); (2) Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center).
Menurut Daryanto pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan
proses pembelajaran yang dirancang agar siswa aktif mengonstruksi konsep, hukum
atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan.5 D’Amico & Gallaway mengungkapkan Scientific method
memiliki beberapa tahap yaitu: (1) State the problem (menyatakan masalah); (2)
Gather information (mengumpulkan informasi); (3) Develop a hypothesis
(mengembangkan hipotesis); (4) Perform experiments to test the accuracy of the
hypothesis (melakukan eksperimen untuk menguji keakuratan hipotesis); (5) Record
and analyze the data collected (merekam dan menganalisa data yang dikumpulkan);

1
I Komang Suparsawan, Kolaborasi Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran STAD. (Bandung: Tata
Akbar, 2020), hlm. 11
2
Endang Titik Lestari, Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. (Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 1
3
Lufri dkk, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran. (Malang: IRDH,
2020), hlm. 35
4
Ibid., hlm. 35
5
Endang Titik Lestari, op.cit. hlm 5

2
6
(6) State a conclusion (menyatakan kesimpulan). Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik ini dapat membuat siswa lebih aktif mengonstruk konsep, hukum maupun
prinsip dengan melalui penelitian ilmiah.

B. Kriteria Pembelajaran Saintifik


Pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik memiliki beberapa
kriteria diantaranya yaitu: 1) Mendorong dan menginspirasi siswa mendorong berpikir
secara kritis (respon dan evaluasi secara sistematis), analistis (bersifat menurut
analisis), dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran. ; 2) Mendorong dan meginspirasi siswa mampu
berpikir hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran. ; 3) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajran. ; 4) berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan. ; 5) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana
dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.7

C. Prinsip Pembelajaran Saintifik


Beberapa prinsip pendekatan scientific dalam kegiatan pembelajaran menurut
Lazim adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Pembelajaran membentuk student’s self concept.
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk mengasimilasi dan
mengkomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir peserta
didik.
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan motivasi mengajar
guru.
7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampauan dalam
berkomunikasi.

6
Fahrurrozi dkk, Metode Pembelajaran Matematika. (Lombok Timur: Universitas Hamzanwadi Press, 2017),
hlm. 49
7
Endang Titik Lestari, op.cit. hlm 28

3
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi
peserta didik dalam struktur kognitifnya.8

D. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik


Hosnan menyatakan bahwa langkah-langkah pendekatan saintifik dalam
proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang menggunakan
pendekatan ilmiah (scientific) yang meliputi: menggali informasi melalui
observing/pengamatan, questioning/bertanya, experimmenting/percobaan, mengolah
data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating/menalar, kemudian
menyimpulkan, dan menciptakan serta membentuk jaringan/networking. Langkah-
langkah tersebut dapat di ringkas menjadi 5 langkah, yaitu mengamati, menanya,
mencoba, mengolah data, dan mengkomunikasikan.
Proses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik menurut
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meliputi lima langkah, yaitu: mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Berikut
penjelasannya:
1. Mengamati
Kegiatan siswa mengidentifikasi melalui panca indera yaitu indera penglihat
(membaca, menyimak), membau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu
mengamati objek dengan alat bantu atau tanpa alat bantu. Alternatif kegiatan
mengamati antara lain observasi lingkungan, mengamati gambar, video, tabel dan
grafik data, menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang tersedia di
media masa dan internet atau sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan
mengamati adalah siswa dapat mengidentifikasi masalah.
2. Menanya
Kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin diketahui baik yang berkaitan
dengan suatu peristiwa, objek, suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya,
siswa membuat pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa yang
belum diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada narasumber,
guru, siswa lainnya, atau kepada diri sendiri dengan bimbingan guru hingga siswa
dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan secara tertulis
dan lisan serta harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk tetap aktif dan

8
Ika Maryani dan Laila Fatnawati, Pembelajaran Scientific Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar (Teori dan
Praktik). (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm.6

4
gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan kalimat hipotesis. hasil
belajar dari kegiatan menyanya adalag siswa dapat merumuskan masalah dan
merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data
Kegiatan siswa mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan
disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara
membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba
(eksperimen), wawancara, menyebarkan kuesuoner, dan lain-lain. Hasil belajar
dari kegiatan mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.
4. Mengasosiasi/menalar
Kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan
pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Bentuk mengola data antara lain
melakukan klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan
menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber
data sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya
membuat tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan.
Selanjutnya siswa menganalisis data untuk membandingkan atau menentukan
hubungan antara data yang diolehnya dengan teori yang ada sehingga dapat
ditarik kesimpulan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting yang bermakna
dalam menambah skema kognitif, memperluas wawasan pengetahuan, dan
pengalaman. Hasil belajar/mengasosiakan adalah siswa dapat menyimpulkan
hasil kajian dari hipotesis.
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan siswa mendiskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan, mengolah data, dan
mengasosiasikan yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan atau tulisan
dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat
teknologi informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari kegiatan
mengkomunikasikan adalad siswa dapat memformulasikan dan mempertanggung
jawabkan pembuktian hipotesis.9

9
Sufairoh, “Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13”, pendidikan provesional, volume 5, NO.3, hlm
120-122

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan saintifik dapat diterapkan dengan baik jika sudah memenuhi kriteria,
prinsip, dan langkah-langkah yang telah ditetapkan . Sehingga siswa aktif yang dapat
mengonstruk atau membangun konsep, hukum maupun prinsip dengan melalui
penelitian ilmiah ini dapat mewujudkan ketercapaian tujuan pembelajaran nasional
dalam UU No. 20 Tahun 2003 yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Saran
Pembaca dimohon memaklumi apabila terdapat celah dalam tulisan ini dikarenakan
penulis masih dalam tahap belajar.

6
REFERENSI

Lestari, Endang Titik. 2020. Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Fahrurrozi dkk. 2017. Metode Pembelajaran Matematika. Lombok Timur: Universitas


Hamzanwadi Press.

Suparsawan, I Komang. 2020. Kolaborasi Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran


STAD. Bandung: Tata Akbar.

Fatnawati, Laila dan Ika Maryani. 2018. Pembelajaran Scientific Dalam Pembelajaran di
Sekolah Dasar (Teori dan Praktik). Yogyakarta: Deepublish.

Lufri dkk. 2020. Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode


Pembelajaran. Malang: IRDH.

Sufairoh. Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13, Pendidikan Provesional,


volume 5, NO.3.

Anda mungkin juga menyukai