Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI SERTA TEKNIK PELAPORAN HASIL PENERAPAN

PEMBELAJARAN AUD BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK


DI TK KEMALA BHAYANGKARI 35 CABANG BATANG HARI
Makalah Ini Dipresentasikan Pada Mata Kuliah
“Metode Pendekatan Saintifik”
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Semester VI Lokal B
Dosen Pengampu : Novi Susanti, S.Pd., M.Pd

Oleh :
Kelompok 4 :

1. Masitoh Putri Kiska 7. Meily Tiara Sari


2. Sella Farasita 8. Nurhildani Eka putri
3. Syahira Amalia 9. Wahyu Lindi Mega
4. Rury Prasera Fajarista
5. Sri Rahayu Ningsih 10. Nadila Hidayatni
6. Rina Nuryani 11. Amma Hasanah
12. Nur Atiya
13. Dwi Rizqi Lestari

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

NUSANTARA BATANGHARI

2022

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun laporan Evaluasi ini dapat tersusun
dengan baik guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Pendekatan Saintifik.
Dimana dalam pelaksanaan observasi dan evaluasi ini, kami mendapat tambahan
pengetahuan, mengenai pengaruh pendekatan saintifik terhadap perubahan model
pembelajaran dalam pembelajaran saintifik di TK Kemala Bhayangkari Cabang
Batang Hari.

Dalam penyusunan laporan ini kami selaku penulis banyak mendapatkan


tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak masalah
itu bisa teratasi. Maka dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih :

1. Bunda Novi Susanti, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Metode Pendekatan Saintifik yang memberikan kepercayaan bagi kelompok
kami untuk menyelesaikan tugas laporan evaluasi ini.
2. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun dan menyelesaikan laporan evaluasi ini dengan tepat waktu.

Kami sangat berharap laporan evaluasi ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai pembelajaran saintifik
terhadap perubahan model pembelajaran di TK Kemala Bhayangkari Cabang
Batang Hari.

Kami sangat menyadari bahwa laporan ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian terima kasih.

Muara Bulian, 20 Mei 2022

3
Kelompok 4

4
DAFTAR ISI

5
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keberhasilan suatu pendidikan sekolah di peroleh dari keberhasilan
guru dalam mengembangkan dan menyajikan materi pembelajaran yang dapat
memfasilitasi siswanya untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Pada setiap
kurikulum yang berlaku, guru diharapkan mengembangkan pendekatan
pembelajaran saintifik sesuai dengan kondisi dilapangan. Pendekatan saintifk
adalah proses pembelajaran yang mengantarkan peserta didik pada pengalaman
yang bermakna dan belajar berbasis sains dan keilmuan. Pendekatan saintifik
adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang
memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui obsrvasi, menanya,
eksperimen, mengolah informasi atau data kemudian mengkomunikasikan
(kemendikbud, 2014).1

Dalam pembelajaran sehari-hari guru harus menetapkan model


pembelajaran yang akan digunakan pada peserta didik. Menurut joyce dan Weil
(dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. 2 model pembelajaran
merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat. Ada beberapa model pembelajaran yang
dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak, diantaranya adalah Model Pembelajaran
Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, Model
Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan
Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut
pada umumnya menggunakan langkah-langkah yang relatif sama dalam sehari,
yaitu kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan
akhir/penutup. Dengan model-model tersebut anak dapat melakukan prose belajar
melalui pengamatan, diskusi, penyelidikan sederhana sehingga dapat

1
https://pauddikmaskalbar.kemdikbud.go.id/download/file/pembelajaran-saintifik-untuk-pendidikan-anak-
usia-.html
2
http://eprints.umm.ac.id/35563/3/jiptummpp-gdl-kurniadwir-48115-3-babii.pdf

6
menumbuhkan sikap ilmiah yang nantinya anak dapat memecahkan masalah,
menarik kesimpulan dan mampu berfikir kritis melalui pembelajaran saintifik.
Pembelajaran yang belum menggunakan metode-metode seperti diatas masih
banyak berpusat pada guru yang hanya menggunakan ceramah-ceramah yang
cenderung kurang menarik dan membosankan bagi anak. Dengan demikian tujuan
pembelajaran ini sulit dicapai.

Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran saintifik yang


melibatkan anak secara langsung dengan kegiatan 5M yaitu, menanya,
mengamati, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Penggunaan metode
pembelajaran yang tepat akan membuat anak lebih bermakna dan memahami
materi pembelajaran sehingga hasil belajar anak menjadi optimal.

2. Identifikasi Masalah
1) Pada pembelajaran di TK Kemala Bhayangkari Cabang Muara Bulian
terdapat pengaruh pendekatan saintifik terhadap perubahan model
pembelajaran dalam pembelajaran saintifik di TK Kemala Bhayangkari
Cabang Batang Hari.
2) Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran sentra yang beralih ke
model pembelajaran kelompok.
3) Siswa belum terbiasa menanya dalam proses pembelajaran.
3. Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terfokus pada masalah, maka perlu diberikan
batasan-batasan terhadap masalah yang dibahas, maka penelitian ini membahas
tentang pengaruh pendekatan saintifik terhadap perubahan model pembelajaran
TK Kemala Bhayangkari Cabang Batang Hari

4. Rumusam Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Bagaimana pengaruh pendekatan saintifik terhadap perubahan model
pembelajaran TK Kemala Bhayangkari Cabang Batang Hari .

5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pendekatan saintifik terhadap perubahan model pembelajaran di TK Kemala
Bhayangkari Cabang Batang Hari

7
6. Manfaat Penelitian
1) Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan
proses belajar mengajar dalam pembelajaran saintifik.

2) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
terhadap proses pendidikan yang telah dilaksanakan disekolah. Hasil penelitian ini
dapat memberikan gambaran mengenai apaa saja yang menjadi indikkator yang
harus dipersiapkan agar membuat siswa memiliki minat belajar yang tinggi dalam
pembelajaran dan kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam kegiatan
belajarnya sehingga nantinya dapat dilakukan tindakan untuk mengembangkan
pendekatan, metode serta fasilitias dalam proses belajar mengajar melaluii
berbagai macam indicator tersebut.

3) Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran bagaimana
metode serta pendekatan yang tepat diterapkan terhadap siswa dalam kegiatan
belajar, serta proses mengajar yang dapat memotivasi minat siswa terhadap
prooses pembelajaran.

8
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pendekatan Saintifik
Saintifik pertama kali diperkenalkan melalui ilmu pendidikan Amerika
pada akhir abad ke-19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistik
yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah (Rohandi, 2005).
Pendekatan saintifik ialah pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah. Dalam artian, apa yang
dipelajari dan diperoleh peserta didik dilakukan dengan indra dan akal pikiran
sendiri, sehingga mereka secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu
pengetahuan. Dengan pendekatan tersebut, peserta didik mampu menghadapi
dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik (Fadlillah, 2014).
Pengertian secara Istilah pendekatan saintifik merupakan proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang mana tujuannya agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui beberapa
tahapan seperti, mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, kemudian menarik kesimpulan
serta mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang telah ditemukan
(Sufairoh, 2016).
Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu bukan
bersifat pada kira-kira, khayalan atau dongeng (Akhyar H. M. Tawil, 2014). 3
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa Pendekatan
saintifik menjadikan pembelajaran lebih aktif dan tidak membosankan, siswa dapat
mengonstruksi pengetahuan dan keterampilannya melalui fakta-fakta yang
ditemukan dalam penyelidikan di lapangan guna pembelajaran. Selain itu, dengan
pembelajaran berbasis pendekatan scientific ini, siswa didorong lebih mampu
dalam mengobservasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan atau
mempresentasikan hal-hal yang dipelajari dari fenomena alam ataupun
pengalaman langsung. Pembelajaran dengan pendekatan scientific diharapkan

3
Imam Ghazali, “Pendekatan Scientific Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal
Pedagogik, Vol. 04 No. 01, Januari-Juni 2017 (Mei 2022), 3-4.

9
mampu menerapkan beberapa nilai yakni dengan memberi keteladanan (ing
ngarsa sung tuladha), membangun sebuah kemauan (ing madya mangun karsa),
dan mengembangkan kreativitas-kreativitas siswa dalam pembelajaran (tut wuri
handayani).4
2. Perubahan Model Pembalajaran
1) Pengertian Model Pembelajaran
Istilah Model Pembelajaran diambil dari dua suku kata, yaitu Model dan
Pembelajaran. Di mana masing-masing kata tersebut memiliki makna yang
berbeda-beda. Model adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk
mempresentasikan sesuatu hal yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk
yang lebih komprehensif. Sedangkan pembelajaran adalah usaha sadar dari
seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa
dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Kemp (1995) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu


kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di
atas, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa model pembelajaran itu
adalah adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Jadi, model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang


menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan
atau perkembangan pada diri anak. 5

2) Perubahan Model Pembelajaran


Model Pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik harus mempunyai
misi atau tujuan pendidikan dan menjadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan
belajar mengajar, dan memiliki dampak setelah menggunakan pembelajaran yang
dipilih. Model pembelajaran tidak akan berjalan secara efektif tanpa didukung oleh

4
Ibid, Hal. 5.
5
Hijriaty, “Pengembangan Model Pembelajaran pendidikan Anak Usia Dini”, Jurnal Pedagogik, Vol. 03 No. 01,
Januari-Juni 2017 (Mei 2022), 78.

10
kurikulum dan penerapan yang dilaksanakan oleh pendidik. Oleh karena itu, Model
Pembelajaran harus diperbaharui dan memilih konsep sesuai dengan minat dan
efektifitas anak, agar tujuan yang diharapkan terlaksana dengan maksimal.
Pendidik harus menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak termotivasi
untuk ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan informasi
atau pemahaman tentang lingkungan sekitar anak.

Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan


Anak Usia Dini, diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model
Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning), Model Pembelajaran Area, Model
Pembelajaran Berdasarkan Sudut-sudut Kegiatan, dan Model Pembelajaran BCCT
(Beyond Centre and Circle Time). 6

Jadi, Proses pembelajaran akan berlangsung lebih menarik, interaktif,


dan menyenangkan jika guru dan siswa saling bekerja sama untuk kualitas
pembelajaran yang dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik.

6
Ibid, Hal.1

11
BAB III

METODE SURVEY

1. Tempat Survey
Penelitian ini dilaksanakan di TK Kemala Bhayangkari Cabang Batang
Hari.
2. Waktu Survey
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2022.
3. Subjek Survey
Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi dan guru TK kemala bhayangkari
Cabang Batang Hari.
4. Teknik Pengambilan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yaitu
data yang di peroleh dari jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka.
5. Studi Literatur
Studi literature merupakan cara yang dipakai penulis untuk menghimpun
data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topic yang diangkat
dalam suatu penelitian. Studi literature bisa didapat dari jurnal, buku, dokumentasi,
internet dan pustaka.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen utama adalah peneliti sendiri maka dari itu pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif.

7. Teknis Analisis Data


proses ini dilakukan dengan mengklasifikasi data-data dari narasumber,
dokumentasi dan catatn tertulis.
8. Pengambilan Kesimpulan
Data yang telah diproses kemudian ditarik kesimpulan. Proses penyimpulan
dari hal-hal yang sifatnya umum agar diperolehkesimpulan yang objektif.

12
BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Laporan Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Mei 2022 di Tk
Kemala Bhayangkari Cabang Batang Hari, peneliti mewawancarai 3 narasumber
yakni guru di TK tersebut. (Biodata Narasumber Terlampir). Dengan memegang
kelas yang berbeda yaitu.

 Narasumber 1 : guru pendamping dikelas Taqwa dengan jumlah


anak 15 anak.
 Narasumber 2 : guru kelas di kelas Pra SD 1 dengan jumlah anak 12
anak.
 Narasumber 3 : guru kelas di kelas Pintar dengan jumlah anak 17
anak.
pada wawancara yang dilakukan, peneliti mengajukan 19 pertanyaan
yang kemudian peneliti rangkum sebagai berikut :

Di TK Kemala Bhayangkari 35 Cabang Batang Hari, Sistem pembelajaran di


pra SD hampir sama dengan TK B, hanya saja sedikit berbeda cara belajarnya
seperti anak yang di TK 2 tahun bisa masuk ke kelas pra SD 1 dengan usia di atas
5 tahun, namun bagi anak yang baru masuk harus mempunyai syarat yaitu apabila
anak tersebut mampu dalam mengenal huruf, angka, dan lainnya.

Sebelum pandemi pendidik di TK Kemala Bhayangkari 35 Cabang Batang


Hari menggunakan model pembelajaran sentra, namun sejak masa pandemi
pendidik dan pihak sekolah merubah model pembelajaran menjadi kelompok.
Setelah menggunakan model pembelajaran kelompok, guru mengembangkan
model pembelajaran dengan berbagai macam kegiatan setiap harinya, dengan
kegiatan yang berbeda dengan upaya agar anak tidak merasa bosan dan
bersemangat setiap proses belajar mengajar berlangsung.

Namun dampak dari model pembelajaran kelompok ini, anak tidak


mengenal guru di kelas lain, lebih banyak bermain, dan anak merasa bosan
karena setiap hari berada di kelas yang sama.

13
Guru mempunyai harapan, setelah menggunakan metode pembelajaran
kelompok seperti saat ini anak menjadi lebih baik dan guru lebih kreatif. Namun
guru juga sangat berharap agar model pembelajaran bisa kembali ke sentra.

Strategi guru dalam penerapan pembelajaran saintifik pada anak usia dini
adalah menerapkan pembelajaran saintifik dengan menggunakan langkah 5 m
yang mengandung unsur 6 aspek perkembangan AUD namun sampai saat ini di
TK Kemala Bhayangkari yang menerapkan metode saintifik dengan mengaktifkan
5 panca indra masih ada yang belum terlaksana dengan baik contohnya
menghidu/indra penciuman dalam menerapkan metode pembelajaran saintifik
seperti ini anak begitu antusias ketika mengamati dan setiap melakukan kegiatan.
kegiatan yang dilakukan anak yaitu guru memberi contoh dan anak meniru.

Fasilitas yang dipersiapkan oleh guru dalam penerapan pembelajaran


saintifik, seperti guru mempersiapkan APE, perangkat pembelajaran, serta buku
penilaian, karena guru sebagai fasilitator.

Selain itu, guru juga melakukan evaluasi setiap hari setelah melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Dan guru juga mengumpulkan hasil kegiatan anak yang
telah dilakukan saat kegiatan pembelajaran dalam bentuk dokumentasi, hasil
karya, dan portofolio sebagai bukti autentik Untuk menginformasikan kepada wali
murid. Karena guru wajib memberikan hasil laporan perkembangan anak pada
orang tua titik dengan mengadakan parenting atau rapat wali murid minimal 1
bulan sekali dengan tujuan untuk memberikan pengarahan terhadap orang tua
atau saling sharing antar guru dan orang tua untuk menindaklanjuti proses
pembelajaran demi kemajuan perkembangan anak

14
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

https://pauddikmaskalbar.kemdikbud.go.id/download/file/pembelajaran-saintifik-
untuk-pendidikan-anak-usia-.html
http://eprints.umm.ac.id/35563/3/jiptummpp-gdl-kurniadwir-48115-3-babii.pdf
Imam Ghazali, “Pendekatan Scientific Learning Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa”, Jurnal Pedagogik, Vol. 04 No. 01, Januari-Juni 2017 (Mei
2022), 3-4.
Hijriaty, “Pengembangan Model Pembelajaran pendidikan Anak Usia Dini”, Jurnal
Pedagogik, Vol. 03 No. 01, Januari-Juni 2017 (Mei 2022), 78.

16

Anda mungkin juga menyukai