DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
A. Pendekatan Saintifik
Dalam pendidikan proses belajar dan mengajar sangat dibutuhkan bagi
kemajuan dunia pendidikan. Hal ini tidak lain untuk kemajuan ilmu itu sendiri,
karena itu tentu saja kebutuhan akan selalu berubah seiring perkembangan zaman.
Seperti hal dalam bidang lainnya kebutuhan yang selalu berubah begitu pula
dalam kurikulum pembelajaran yang harus dikembangkan menyesuaikan
dinamika pendidikan saat ini agar tidak terjadi ketertinggalan. Kemajuan suatu
bangsa akan terjadi jika pendidikannya berkembang ke arah yang lebih baik.
Pergantian atau pengembangan kurikulum juga harus seiring dengan
kebutuhan masyarakat pada umumnya. Mutu pendidikan haruslah menjadi bahan
utama perbaikan pemerintah, pendidikan yang memiliki mutu tinggi akan
menghasilkan penerus-penerus yang memilki standar terbaik dalam dunia
pendidikan. Hal ini akan semakin bagus dalam membangun negara. Kurikulum
menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Pengembangan kurikulum pada
dasarnya usaha mencari seperti apa tujuan, isi dan bahan proses pembelajaran
yang tentunya dapat dijadikan sebagai rincian pedoman dalam kegiatan
pembelajaran yang tentunya sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari proses
pembelajaran tersebut. Namun pengembangan kurikulum tersebut harus sesuai
dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri seperti dalam UU No.
20 tahun 2003 Bab X, pasal 36 ayat 1 tentang kurikulum. Bahwa pengembangan
kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3
Daryanto dan Syaiful Karim. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media. Hal. 42-
43. Diakses pada tanggal 29/03/2021.
seperti bahwa pendekatan ini berpusat pada perkembangan, pengetahuan dan
proses pada peserta didik. Pendekatan saintifik yang baik dan tersusun secara rapi
banyak memasukan/melibatkan keterampilan pada ilmu sains, untuk menemukan
konsep ataupun prinsip didalamnya. Pendekatan saintifik ini juga mendorong
tingkat/susunan tertinggi dari para peserta didik, yang dimana hal ini tentu saja
dipengaruhi oleh proses kognitif yang tentunya menjadi penyebab tumbuh
pesatnya perkembangan intelektual peserta didik. Dan karakteristik yang terakhir
adalah mampu meningkatkan karakter/kepribadian peserta didik dimana ini
tentunya telah sesuai dengan tujuan pendekatan saintifik itu sendiri.
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik ini dinilai jauh
lebih efektif dalam berbagai hal. Prosesnya dinilai dapat mewujudkan dan
menyelesaikan berbagai hal sekaligus, dan dapat memberikan inovasi dan warna
tersendiri dalam tingkat kreativitas yang tinggi untuk peserta didik. Proses ini
dinilai jauh lebih baik dari pada sistem pembelajaran terdahulu yang cenderung
hanya berfokus kepada tenaga pendidik (Guru) saja. Dimana peserta didik hanya
menerima apa yang diajarkan tanpa harus ada pemahaman terhadap ilmu yang
disampaikan. Sistem pembelajarannya juga hanya semata-mata menerima, hal
tentu saja tidak akan membuat individu sebagai peserta didik berkembang dalam
segala hal.
Saat ini di tingkat SMP atau SMA dan tingkatan sederajat lainnya proses
pembelajarannya menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik
ilmiah. Dalam proses pendidikan peserta didik diajarkan pada hal mengenai
kepribadian/sikap, pengetahuan yang dimiliki dan tingkat keterampilannya.
Mengenai sikap peserta didik diharapkan “tahu mengapa”. Pada pengetahuan
peserta didik diharapkan mampu “tahu apa” mengenai ilmu yang didapatkan dan
tentang keterampilan peserta didik diharapkan “tahu bagaimana” menginovasikan
sesuatu dalam segala hal yang ia lihat atau ciptakan. Setelah semuanya telah
diterapkan maka hasil akhirnya adalah agar peserta didik mampu memiliki sikap
yang luhur dan budi pekerti yang baik dengan ilmu pengetahuan yang luas dan
kaya serta diharapkan memiliki kemampuan/skill dalam perkembangannya
sehingga ke depannya mereka akan menjadi orang yang layak disebut sebagai
seorang pendidik.
Pendekatan saintifik memberikan banyak manfaat bagi peserta didik yang
tentu saja juga memilki tujuan dalam proses pembelajarannya. Tujuan ini
didasarkan pada penerapannya dan apa yang menjadi target ke depannya.
1. Agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi bagi peserta
didik.
Dalam kegiatan mencoba peserta didik mau mencari tahu apa yang
menjadi dasar dari pembelajaran tersebut dengan melakukan berbagai riset.
Misalnya dalam proses pembelajaran akhlak dan akidah peserta didik harus
mampu memahami hal ini dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat
mengembangkan kemampuannya. Saat menyelesaikan masalah yang dihadapi
peserta didik diharapkan mampu menggunakan metode ilmiah oleh pendekatan
saintifik dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.
Saat metode ini akan dilaksanakan peserta didik diharapkan dapat
menentukan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan dan tema apa yang akan
diambil, peserta didik harus mampu menggunakan alat-alat serta harus dapat
menyediakan alat-alat yang diperlukan. Peserta didik harus mampu mencatat,
mengamati dan menganalisis hal-hal yang terjadi pada objek pengamatan dan
menarik kesimpulan terhadap apa yang diamati.
4. Mengasosiasi/Menalar
Proses menalar merupakan suatu kegiatan memproses informasi yang telah
didapatkan dari hasil eksperimen atau mengamati objek secara langsung ataupun
tidak secara langsung. Proses menalar ini adalah proses mencari keterkaitan
informasi yang satu dengan informasi yang lainnya yang telaah didapat
sebelumnya. Proses ini dilakukan agar mampu meningkatkan sikap jujur, disiplin,
dan kerja keras peserta didik dalam melakukan kegiatan penyimpulan bahan yang
telah didapatkan.
Pendekatan saintifik yang terdapat pada kurikulum 2013. Diharapkan
mampu meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam
proses pengembangannya. Tiga aspek dalam pembelajaran ini dapat
meningkatkan rasa keingintahuan, menghargai, dan menerima dalam komunikasi
yang terjadi.
5. Contoh Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik:
a) Kompetensi Pembelajaran.
Kompetensi pada kelas IPA kurikulum 2013. Pentingnya hubungan alam
dan makhluk lainnya. Peserta didik mampu mengetahui kebesaran sang
pencipta terhadap dunia. Peserta didik diharapkan mampu bekerja sama
terhadap sesama.
b) Memperlihatkan sifat ilmiah (rasa ingintahu, teliti, cerdas, bertanggung
jawab dan peduli) dalam kehidupan sehari-hari.
c) Peserta didik diharapkan mampu menghargai kerja sama baik antara
kelompok atau individu.
d) Dapat membedakan campuran atau larutan dari hasil pengamatan.
e) Menyusun dan melakukan proses percobaan agar dapat melihat perbedaan
campuran antara zat dengan bahan yang diketahui dalam kehidupan.
Pendekatan saintifik diharapkan mampu membangun sikap-sikap dan cara
berpikir kritis peserta didik. Karena itu selain peran peserta didik secara langsung
peran dari tenaga pendidik juga merupakan hal yang sangat penting akan
peranannya. Seorang pendidik harus memiliki dan memfasilitasi dirinya dengan
berbagai hal yang penting untuk kelancaran proses pembelajaran sehingga peserta
didiknya dapat memperoleh pemikiran yang logis dan kreatif seta nilai budi luhur
yang baik.
Dalam pengaruh perkembangan sekarang ini pendekatan saintifik
merupakan hal penting dalam meningkatkan mutu peserta didik. Pendekatan
saintifik yang terdapat pada kurikulum 2013 adalah langkah dari perbaikan pola
pendidikan yang ada. Kurikulum ini mencakup berbagai hal yang sangat
diperlukan peserta didik. Dalam kurikulum 2013 ini keaktifan peserta didik
menjadi lebih diutamakan selain dari kecakapan tenaga pendidiknya, keduanya
diharapkan berjalan beriringan untuk hasil yang diinginkan oleh proses tersebut.5
Model pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik ini sebenarnya
sudah ada pada kurikulum terdahulu yang telah dipakai di Indonesia namun
penegasan pembelajaran ini baru muncul dan ada serta sangat nampak pada
kurikulum 2013. Untuk kemunculan awal kurikulum 2013 dimulai pada saat
peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 65 tahun 2013 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah.6
Pendekatan sangat tergantung pada kurikulum yang digunakan. Ini
menjadi tombak bagi berhasilnya pembelajaran. Kurikulum adalah wadah yang
mengarahkan proses berjalannya pendidikan. Namun kurikulum yang digunakan
tidak sesuai dengan model pembelajaran kurikulum 2013 akan sama saja dengan
kurikulum lainnya karena itu kualifikasi pengajar juga sangat berperan penting
bagi prosesnya. Kurikulum dengan pendekatan saintifik diharapkan akan
membuat siswa yang terlibat dalam prosesnya dapat tahu menangani masalah
dengan melibatkan pencarian data, observasi dan pengkajian data sehingga dapat
memperoleh hasil yang sesuai. Hal ini akan melatih siswa bagaimana cara
5
Daryanto dan Syaiful Karim. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media. Hal. 46-52.
Diakses pada tanggal 29/0/2021.
6
Wedra Aprison dan Junaidi. 2017. Pendekatan Seintifik: Melihat Arah Pembangunan Karakter
Dan Peradaban Bangsa indosnesi. Episteme. Vol. 12. No. 2. Hal. 510. Diakses pada tanggal
19/03/2021.
menyusun segala sesuatu secara terperinci sebelum mengambil keputusan yang
penting.7
Mengapa kurikulum 2013 yang digunakan karena, didalamnya
penggunaan proses pengajaran menggunakan berbagai metode ilmiah yang
tentunya melibatkan seluruh hal yang ada sains, alam, kependudukan dan lainnya.
Metode ilmiah ini diharapkan agar perumusan segala hal dapat dilakukan melalui
proses investigasi, observasi dan pengamatan yang mendalam sebelum
pengambilan keputusan yang tidak akan di sesali karena adanya kerugian baik
materi maupun non materi. Pendekatan saintifik ini juga memiliki jangkauan yang
lebih luas. Pada kurikulum 2013 ini berbagai cara atau metode dapat dilakukan
seperti metode diskusi, metode ceramah, Tanya jawab dan lainnya. Menggunakan
metode ini tentunya secara tidak langsung mendorong keterbukaan peserta didik
dalam menyatakan pendapatnya serta bagaimana ia bersikap kritis terhadap
masalah dengan tanggapan yang cepat. Metode ini juga membuat mereka
mengerti sesungguhnya pemikiran setiap orang berbeda-beda dan disinilah peserta
didik diajarkan menerima dan mengharagai pendapat orang lain. Proses
pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 menggunakan metode yang lebih
terbuka dan tidak membuat peserta didik merasa bosan karena hanya
mendengarkan saja materi dari guru.8
Pendekatan saintifik dengan melihat langkah-langkah ilmiah pada
kurikulum 2013 ini akan memberikan jalan kepada para peserta didik untuk
mencari ilmu yang mereka inginkan secara mandiri tanpa perlu harus selalu
mendapat bantuan.
Kurikulum ini memuat banyak hal sekaligus dan peranannya dapat
memperbaiki segala masalah tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
7
Daryanto dan Syaiful Karim. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media. Hal. 41-42.
Diakses pada tanggal 29/03/2021.
8
Agus Pahrudin dan Dona Dinda Pratiwi. 2019. Pendekatan Saintifik Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Proses Dan Hasil pembelajaran Pada MAN
Di Provinsi Lampung. Lampung Selatan: Pustaka Ali Imron. Hal. 9. Diakses pada tanggal
19/03/2021.
saat ini. Kurikulum 2013 yang digunakan sekarang sudah dimulai selama bebrapa
tahun. Namun karena kurangnya profesionalitas ataupun mutu dari pendidik hal
yang menjadi tujuan utama dalam pembelajaran kurikulum ini belum juga
tercapai.
Menurut Saylor, Alexander dan Lewis (2017) sebagaimana dikutip oleh
rusman (2011:3), mengatakan kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk
memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruang kelas maupun diluar
sekolah/madrasah. Sedangkan Harold B. Alberty (2017) memandang kurikulum
sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab
sekolah. Dari pernyataan diatas dapat kita diartikan bahwa kurikulum adalah
merupakan suatu kegiatan yang diberikan oleh peserta didik dari pihak sekolah
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Kurikulum menjadi
asas/dasar penting dalam kegiatan pembelajaran apapun dan dalam mata pelajaran
apa pun yang ada agar setiap kemampuan siswa dimata pelajaran yang ia kuasai
dapat dengan mudah ia pahami dan cintai. Dari berbagai hal yang disebutkan oleh
para ahli diatas kurikulum tidak hanya menyangkut mengenai mata pelajaran apa
melainkan menyangkut segala hal yang berhubungan dan berkaitan dengan siswa,
sekolah dan pemerintah di mana tujuan utamanya adalah kepentingan negara dan
masyarakat serta kemajuan ilmu pengetahuan.
Untuk pengembangan kurikulum dapat kita artikan sebagai proses
penyusunan perencanaan, evaluasi hingga menghasilkan rencana kurikulum. Salah
satu hal yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum adalah dengan
memberikan pemodelan atau pembentukan dari berbagai segi.
Kurikulum yang dikembangkan juga harusnya mempertimbangkan peserta
didik baik dari segi karakteristik, daerah tempat tinggal, dan jenjang
pendidikannya. Tanpa harus memandang peserta didik tersebut asal, status social
maupun ekonomi dan gender. Saat ini kurikulum 2013 telah digunakan namun
karna kurangnya sarana maka proses pembelajaran menggunakan kurikulum
tersebut tidak dapat terealisasi baik karena tidak adanya buku atau peralatan yang
menunjang dan sebagainya. Sangat disayangkan karena kurikulum 2013 ini sudah
banyak dievalusi melalui pendekatan saintifik yang sangat berguna kedepannya.
Karena itu bagaimana pemerintah mengatasinya adalah harusnya menjadi bagian
dari agenda utama.
Pengembangan kurikulum jelas terjadi dengan berjalannya perkembangan
ilmu pengetahuan yang terus berjalan oleh karenanya isi dari kurikulum harus
memberi motivasi dan dorongan yang terus menerus bagi perserta didik.
Perkembangan kurikulum secara cepat dan tepat memuat berbagai hal dari
pengetahuan umum, seni, teknologi dan kehidupan sehari-hari. Untuk
perkembangan kurikulum akan terus berlanjut tanpa henti dan berkesinambungan
guna memperoleh hasil teringgi dari apa yang menjadi tujuan sejak awal.
Kurikulum yang terus berlanjut ini memeberi gambaran menegenai proses
belajar yang tidak akan pernah berhenti kapan pun dan dimanapun (Long Life
Education). Karena pentingnya pendidikan hal ini menjadi gambaran bahwa
proses belajar dan menerima ilmu dipersiapkan bukan hanya untuk saat ini namun
untuk kedepannya. Kurikulum mengaitkan antara pendidikan formal, nonformal
dan informal dengan memperhatikan kondisi da tuntunan lingkungan yang akan
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.9
Kurikulum juga digunakan untuk berbagai hal penting yang menyangkut
hubungan antara nasional dan daerah. Untuk membangun Indonesia yang lebih
maju dan berkembangan. Perkembangan tidak akan terjadi jika kondisi daerah
tidak terjadi maka sama halnya bahwa perkembangan tidak akan terjadi pada
sistem pemerintahan. Pengembangan kurikulum tanpa memperhatikan kondisi
daerah-daerah akan berdampak buruk bagi kemajuan suatu sistem dan tentunya
akan merugikan negara. Karena itu ada baiknya pengembangan kurikulum dibuat
dengan mempelajari berbagai kondisi khusus diberbagai tempat. Kurikulum
menjadi menjadi dasar berkembangnnya suatu pendidikan suatu negara karena
kurikulum merupakan hasil dari perbaikan-perbaikan sehingga mendapatkan hasil
yang jauh lebih sempurna kedepannya. Hasil ini yang dirangkum kemudian
disusun dan dijadikan sebagai kurikulum pembelajaran.10
9
Musfiqon dan Nurdyansyah. 2015. Pendekatan Pembelajaran Sentifik.Sidoarjo: Nizamia Lerning
Center. Hal. 50-52. Diakses pada tanggal 19/03/2021.
10
Ghozali Imam. 2017. Pendekatan Scientific Lerning Dalama Dalama Meningkatkan Presentasi
Belajar Siswa. Pedagogik. Vol. 4. No. 1. Hal. 2. Diakses pada tanggal 19/03/2021
DAFTAR PUSTAKA
Agus Pahrudin dan Dona Dinda Pratiwi. 2019. Pendekatan Saintifik Dalam
Implementasi Kurikulum 2013 Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Proses
Dan Hasil pembelajaran Pada MAN Di Provinsi Lampung. Lampung
Selatan: Pustaka Ali Imron.
Daryanto dan Syaiful Karim. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava
Media.