PROPOSAL PENELITIAN
MELKHIAS SODAK
2001040070
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas berkat penyertaan dan penyelenggaraanNya penulis masih diberikan kesempatan untuk
menyusun dan menyelesaikan proposal yang berjudul “Penaruh Penerapan Model
Pembelejaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) Berbantu Strategi Underline” dengan
baik .
Proposal ini dibuat, dengan tujuan untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis dan tingkat literasi peserta didik dengan menerapkan
model pembelajaran SSCS berbantu strategi Underline. Jika hal ini tidak diatasi dengan baik,
maka Peserta Didik akan kesulitan untuk belajar di tahap selanjutnya. Oleh karena itu,
penelitian ini berguna untuk guru dalam mengantisipasi gejala dan faktor penyebab
rendahnya kemampaun berpikir kritis dan tingkat literasi peserta didik.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penulisan proposal ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, baik itu bantuan secara moril maupun material, secara langsung
maupun tidak langsung dalam penulisan proposal ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
limpah terima kasih kepada Ibu Dr. Yusnaeni, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 1
dan Ibu Ivo Basri K, S.Si., M,Pd., selaku Dosen Pembimbing 2 yang sudah membimbing
dan membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa apa yang dipaparkan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan untuk mewujudkan karya tulis yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata
semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kupang, 2024
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi tiap individu seperti yang
termuat dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pendidikan merupakan suatu
usaha yang dilaksanakan secara sadar serta terencana untuk dapat mewujudkan
terciptanya suasana kegiatan proses pembelajaran yang menjadikan siswa aktif
didalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga dapat memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, dapat memiliki sikap pengendalian diri, memiliki kecerdasan serta ahlak
mulia dan keterampilan yang dapat berguna bagi dirinya, bagi masyarakat, bangsa
serta negara. Terlihat dari pengertian diatas, pendidikan merupakan upaya yang
terorganisir, berencana dan berlangsung secara terus menerus kearah mendidik
manusia atau membina anak menjadi manusia yang berkualitas.
Sebelum adanya kegiatan penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian yang
telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang menggunakan model pembelajaran SSCS
pada beberapa mata pelajaran yang berbeda maupun dengan mata pelajaran yang
sama. penelitian tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan Anita Novianti, Epon Ningrum, Mamat Ruhimat
dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create,
and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik
Kelas X IPS 1 SMA Negeri 4 Bandung pada tahun 2013, di peroleh hasil
penelitian: (1) Model pembelajaran SSCS bisa untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran mendukung keefektifan dalam belajar yang menggambarkan
tahapan-tahapan pembelajaran yang dilakukan dari tindakan pertama, kedua,
dan ketiga mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. (2)
meningkatnya pemahaman konsep yang dimiliki oleh peserta didik di tiap
indikator dan terus meningkat di tiap tindakannya. Perbedaan pada penelitian
ini terletak pada variabel Y dan persamaan terletak pada variabel X.
2. Penelitian yang dilakukan Meky Saputra dengan judul penelitian penerapan
model SSCS dengan metode experiment pada konsep fuida statis untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas XI IPA 1 SMAN 4 Kota
Bengkulu pada tahun 2014, diperoleh hasil penelitiandari ketuntasan belajar
kognitif peserta didik pada siklus I yaitu 79,6yang kemudian mengalami
peningkatan pada siklus II yaitu 84,2 dan pada siklus III sebesar 89,5. Hasil
dari ketuntasan belajar psikomotorik peserta didik pada siklus I yaitu 9,8yang
kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 10,4 dan pada siklus III
sebesar 10,7. Hasil dari ketuntasan belajar aspek afektif peserta didik pada
siklus I yaitu 9,85 yang kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu
10,3 dan pada siklus III sebesar 10,7. Daya serap peserta didik siklus I 79,6%
meningkat pada siklus II menjadi 84,2% dan 89,5% pada siklus III. Hasil dari
ketuntasan belajar klasik peserta didik pada siklus I yaitu 79,4% yang
kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 91,2% dan pada siklus
III sebesar 100% Hasil tersebut memperlihatkan bahwa model SSCS jika
diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen bisa
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik. Perbedaan pada
penelitian ini terletak pada variabel x dan y yang digunakan. Sedangkan
persamaannya terletak pada metode pembeajaran yang digunakan yaitu SSCS.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). (Hunaepi et al., 2016)
menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dipandang sebagai bentuk penelitian
peningkatan kualitas pembelajaran yang paling tepat, karena selain sebagai peneliti
guru juga bertindak sebagai pelaksana proses pembelajaran, sehingga tahu betul
permasalahan yang dihadapi dan kondisi ideal yang ingin dicapai. Hasil-hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru selanjutnya diaktualisasikan dalam
bentuk laporan tertulis mengikuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah dan hasilnya akan
dapat berupa karya tulis ilmiah. Tidak sampai di sini, guru selanjutnya dapat
mempublikasi tulisan hasil penelitian ke dalam jurnal ilmiah, baik lokal, nasional ter-
ISSN, nasional terakreditasi, maupun internasional. Melalui publikasi ilmiah, guru
telah dapat mendesiminasikan hasil riset mereka dan dapat menjadi referensi bagi
guru atau peneliti lain dalam pengembangan keilmuan berbasis riset.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A dan VIII B SMP
Negeri 18 Kupang yang berjumlah 40 Orang.
Prosedur Penelitian
Analisis Data