Anda di halaman 1dari 8

LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN

TUGAS MEANALISIS MODEL MODEL PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

Nama : Andy Lau (2113034007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

1
KATA PENGANTAR

Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas menganalisis yang berjudul "Model Pendidikan" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Landasan Pendidikan . Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. SUGENG WIDODO, M.Pd. selaku dosen. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah diselesaikannya Analisis ini.

Saya menyadari Tugas Analisis h ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 5 Oktoberr 2021


Penulis

Andy Lau NPM:


(2113034007)

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Negara Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai
sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut,
pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 UU tersebut menyebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional
bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

2
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa munculnya berbagai fenomena sosial yang sangat
memprihatinkan dalam berbagai bentuk kasus; kekerasan dan kerusuhan serta dekadensi moral
yang menimpa bangsa ini. Karakter generasi muda sudah berada pada titik yang sangat
mengkhawatirkan. Moralitas bangsa ini sudah lepas dari norma, etika, agama dan budaya luhur.
Kerusakan moral dikalangan pelajar dan remaja. Hal ini ditandai dengan maraknya seks bebas,
penyalahgunaan narkoba, peredaran fhoto dan vidio porno, serta tawuran dikalangan pelajar dan
remaja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan
Kemanusiaan serta Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH), dengan melibatkan 1.666
responden di Kota-kota besar, misalnya; Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
Responden remaja mengaku telah melakukan seks bebas sangat tinggi, bahkan melebihi 50%.
Selain itu, berdasarkan data Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta, pelajar SD, SMP,
dan SMA, yang terlibat tawuran mencapai 0,8% atau sekitar 1.318 siswa (1.645.835), serta
korban narkoba 3,9%. Dan, yang lebih mengejutkan lagi, untuk kota Yogyakarta, sekitar
97,05%, melakukan seks bebas. Kenyataan tersebut menunjukkan betapa ironisnya kondisi
remaja saat ini.

PEMBAHASAN

1. A. Pengertian Pendidikan Menurut Ahli

Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan
sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih
modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi
hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori
pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

3
Tujuan Pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga
memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan
mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu
sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang
dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa
mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa sumber.

Pada dasarnya pengertian pendidikan (UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003) adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat
imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan
mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran
dan pelatihan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi)
dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik

4
dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar
intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

B. Pengertian dan Contoh Model-Model Pembelajaran Terbaru dalam Pendidikan

Model-model Pembelajaran adalah beberapa cara atau teknik yang digunakan oleh guru kepada
siswa dalam menyajikan materi pembelajaran dalam sebuah proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran yang sudah dirancang dapat tercapai. Beberapa model pembelajaran ini diterapkan
guru saat mengajarkan sesuatu kepada muridnya dengan tujuan agar pesan dari materi
pembelajaran itu sendiri tersampaikan dengan mudah. Model pembelajaran yang sudah ada
sejauh ini terbukti bisa sangat membantu pekerjaan para guru dikarenakan para siswa dapat
mengerti, tahu, dan paham sebuah pelajaran dengan lebih mudah .

Jika membahas tentang beberapa contoh dari model-model pembelajaran itu sendiri, ada
beberapa model yang sudah tidak asing lagi dengan kita, namun beberapa diantaranya juga
merupakan model baru yang baru diterapkan dalam dunia pendidikan.

Beberapa contoh model pembelajaran yang sudah umum diketahui yaitu :

* metode ceramah,

* diskusi,

* studi kasus,

5
* demonstrasi, dan lain sebagainya.

Sedangkan beberapa model pembelajaran yang masih terbilang asing tidak lain adalah

* Contextual Teaching and Learning (CTL), Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan-
nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari,
dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling), dan dan penilaian sebenarnya (authentic assessment)

* Cooperative Learning (CL), Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama
dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan,
melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi
pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya
belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama
mencapai keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil
memahami dan melengkapinya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu  Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.

Prinsip model pembelajaran kooperatif  yaitu 1) saling ketergantungan positif; 2) tanggung jawab
perseorangan; 3) tatap muka; 4) komunikasi antar anggota; dan 5) evaluasi proses kelompok
(Lie, 2000)

* Problem Based Learning (PBL), Problem-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara
belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia
nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai

6
mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta
mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

Sehingga dapat diartikan bahwa PBL adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran
berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai
sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan
dan pengalaman baru.

* Pembelajaran bersiklus (Cycle Learning), pembeajaran bersiklus atau Learning Cycle adalah
suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Ciri khas model
pembelajaran Learning Cycle ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi
pembelajaran yang sudah dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual dibawa ke
kelompok-kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok
bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

* Realistic Mathematic Education (RME), Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)


adalah suatu pendekatan yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal
pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan
matematika formalnya melalui masalah-masalah realitas yang ada

* Open Ended (OE) Pada pendekatan open-ended masalah yang diberikan adalah masalah yang
bersifat terbuka (open-ended problem) atau masalah tidak lengkap (incomplete problem) masalah
sebelumnya (asli). Dasar keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam tiga tipe, yakni:
(1.)Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar,
(2.)Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan
(3.)Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan
masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara mengubah kondisi
masalah sebelumnya (asli). .

KESIMPULAN

Tidak ada satupun yang bisa dianggap sebagai model pembelajaran terbaik. Hal itu dikarenakan
setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh seorang tenaga pendidik selalu saja disertai
dengan kelebihan dan kekurangan. Para tenaga pendidik bisa memilih beberapa metode yang
dianggap cocok dengan kondisi kelas yang mereka tangani dan materi yang akan diberikan,

7
bukan lantas memilih metode yang menurutnya paling baik dan menerapkannya di kelas terus
menerus karena tidak semua metode akan cocok dengan materi yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai