MASYARAKAT
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Nyoman Natajaya, M.Pd.
Disusun Oleh :
Putu Meiyanti Setya Pratiwi ; 2214041002
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Penyusunan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Kependidikan yang diampu oleh Prof.
Dr. Nyoman Natajaya, M.Pd. Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan,
arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih
atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................2
1.4 Manfaat ................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
2.1 Pendidikan dan Sistem Pendidikan ......................................................................3
2.2 Pemberdayaan Masyarakat...................................................................................5
2.3 Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan.......................................6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................9
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................9
Daftar Pustaka ............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi pendidikan dan bagaimana sistem pendidikan tersebut ?
2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Informal dan NonFormal
3. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan manusia?
4. Bagaimana proses pemberdayaan manusia melalui pendidikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pendidikan serta sistem pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu Pendidikan Informal dan Nonformal
3. Agar dapat mengetahui definisi pemberdayaan masyarakat
4. Agar dapat mengetahui proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan
1.4 Manfaat
1. Memperoleh wawasan terkait definisi pendidikan dan bagaimana sistem
pendidikan
2. Memperoleh informasi terkait Pendidikan Informal dan Nonformal
3. Mendapatkan wawasan terkait definisi pemberdayaan masyarakat
4. Mendapatkan informasi tentang proses pemberdayaan masyarakat melalui
sistem pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perlu juga ditekankan di sini bahwa pendidikan itu bukan sekedar membuat
peserta didik menjadi sopan, taat, jujur, hormat, setia, sosial dan sebagainya. Tidak
juga hanya membuat mereka tahu ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta
mampu mengembangkannya. Tapi pendidikan adalah usaha membantu peserta
didik dengan penuh kesadaran, baik dengan alat atau tidak dalam mengembangkan
diri untuk meningkatkan kemampuan serta peran dirinya sebagai individu, anggota
masyarakat, dan makhluk Tuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pendidikan adalah semua upaya untuk membuat peserta didik mau dan dapat
belajar atas dorongan diri sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, dan
potensi-potensi lainnya ke arah yang positif seoptimal mungkin.
Dari sudut pandang sistemik, pendidikan merupakan suatu sistem yang utuh
dengan bagian-bagiannya yang berinteraksi satu dengan yang lain. Sistem secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Pendidikan sebagai suatu sistem memperoleh masukan dari supra sistem dan
memberikan hasil (keluaran) bagi supra sistem. Masukan yang diperoleh dari supra
sistem terdiri dari tata nilai, cita-cita dan norma-norma yang terdapat dalam
masyarakat, orang yang menjadi murid atau mahasiswa, guru atau dosen dan
personalia lain dalam pendidikan serta materi (perangkat keras dan biaya)
pendidikan.
Dalam sistem pendidikan, masukan dari supra sistem diorganisasikan dan
dikelola dengan pola tertentu menjadi sub sistem yang saling mempunyai hubungan
fungsional untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Pannen dan Malati ada 12
subsistem dalam pendidikan. Pertama, tujuan. Tujuan menjelaskan tantang apa
yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan. Sub sistem tujuan merupakan
panduan dan acuan bagi seluruh kegiatan dalam sistem pendidikan.
4
2.2 Pemberdayaan Manusia atau Masyarakat
5
Pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai strategi alternative dalam
pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun
dalam kenyataannya belum secara maksimal dalam implementasinya.
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan hal banyak dibicarakan
masyarakat karena terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini kedepan
apalagi apabila dikaitkan dengan skill masyarakat yang masih kurang akan sangat
menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
2.3 Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan
6
yang dimilki oleh individu tersebut baik menurut kemampuan keahlian skill
ataupun pengetahuan knowledge.
Seorang tokoh pendidikan Paulo Freire, berpendapat bahwa pendidikan
seharusnya dapat memberdayakan dan membebaskan para peserta didiknya, karena
melaluinya dapat mendengarkan suara dari peserta didik. Yang dimaksudkan suara
adalah segala aspirasi maupun segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik
tersebut. Pendidikan yang relevan dalam masyarakat adalah mengajar untuk
memampukan mereka mendengarkan suaranya sendiri dan bukan suara dari luar
termasuk suara sang pendidik. Freire berpendapat bahwa pendidikan pada
umumnya adalah pendidikan dengan gaya bank dimana pendidik hanya
menstranfer ilmu sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, peserta didik tersebut
diibaratkan seperti sebuah wadah yang disiapkan untuk menampung berbagai
pengetahuan. Pendidikan seperti itu yang disebut freire dengan pendidikan gaya
bank. Disebut pendidikan gaya bank sebab dalam proses belajar mengajar guru
tidak memberikan pengertian kepada peserta didik, tetapi memindahkan sejumlah
dalil atau rumusan kepada siswa untuk disimpan yang kemudian akan dikeluarkan
dalam bentuk yang sama jika diperlukan.
Peserta didik adalah pengumpul dan penyimpan sejumlah pengetahuan, tetapi
pada akhirnya peserta didik itu sendiri yang “disimpan” sebab miskinnya daya
cipta. Pada hakikatnya proses pemberdayaan dibidang pendidikan merupakan
pendekatan holistik yang meliputi pemberdayaan sumber daya manusia, sistem
belajar mengajar, institusi atau lembaga pendidikan dengan segala sarana dan
prasarana pendukungnya. Mengacu pada definisi-definisi tersebut diatas,
pemberdayaan diartikan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha
terencana dan sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi
individu maupun kolektif, guna mengembangkan daya yang terdapat pada diri
individu dan kelompok masyarakat sehingga mampu melakukan transformasi
sosial. Usaha ini berlangsung sebagai proses yang berkesinambungan, sesuai
dengan prinsip belajar seumur hidup. Kehidupan masyarakat perlu dikondisikan
sebagai sebuah wadah, dimana setiap anggotanya melakukan aktivitas sehari-hari
7
dan saling belajar dan mengajar. Demikian diharapkan akan terjadi proses interaksi
dalam wujud dialog dan komunikasi informasi antar sesama anggota masyarakat
yang saling mendorong guna mencapai pemenuhan kebutuhan manusia mulai dari
kebutuhan fisik sampai dengan kebutuhan aktualisasi diri.
Dengan adanya pendidikan sebagai penampung minat bakat peserta didik akan
menyebabkan peserta didik dapat dengan leluasa mengembangkan keterampilan
dan bakat yang ia miliki. Salah satunya dengan pendidikan non formal. Konsep
pemberdayaan dalam pendidikan non formal pertama kali di Indonesia
dikembangkan oleh Kindervatter, ia memandang bahwa pemberdayaan sebagai
proses pemberian kekuatan atau daya dalam bentuk pendidikan yang bertujuan
untuk membangkitkan kesadaran, pengertian dan kepekaan warga belajar terhadap
perkembangan sosial, ekonomi dan politik, sehingga pada akhirnya ia memiliki
kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kedudukannya dalam
masyarakat. Pendidikan nonformal pada umumnya jalur pendidikan luar sekolah
yang diselenggarakan oleh masyarakat guna meningkatkan kemampuan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh peserta didik dari lingkungan
pendidikan formal ke dalam lingkungan pekerjaan praktis di masyarakat. Dengan
kata lain pendidikan nonformal meruapakan program sosialisasi jenis-jenis
ketrampilan kerja praktis sesuai dengan kebutuhan masyarakat umumnya, dan
industri khususnya. Sebagai jalur pendidikan luar sekolah, pendidikan dan
pelatihan ini umumnya berupa kursus- kursus dan biasanya diselenggarakan oleh
pihak swasta maupun instansi pemerintah seperti Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan, Departemen Industri, Departemen tenaga Kerja melalui Balai Latihan
Kerja BLK, Departemen Pertanian dan Departemen Koperasi dan Pembinaan
Usaha Kecil.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat dismpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Yang
dimana pendidikan memiliki peran dalam pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas
sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat. Memberdayakan masyarakat melalui
pendidikan merupakan salah satu solusi yang tepat, dengan adanya pendidikan
masyarkat akan bisa mengembangkan potensi diri yang dimiliki.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini dan teruntuk masyarakat yang sudah membaca
makalah ini, disarankan untuk jangan meremehkan pendidikan. Dikarenakan
pendidikan sangat penting untuk kedepannya. Pendidikan penting untuk kita agar
dapat berfikir maju dan terus berkarya, selain itu pendidikan penting untuk
kemajuan bangsa dan negara.
9
Daftar Pustaka
10