Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN


SOLUSINYA

DISUSUN OLEH :
ALDI. S / 2002502020027
ARINI MANANGIN / 2002502020028
SUKARNAIM / 2002502020038

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TOMAKAKA
2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam
penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapakan terima kasih kepada orang tua dan dosen pembimbing yang telah memberikan
dukungan dan arahan kepada penulis. Akhirnya, penulis berharap agar makalah ini berguna bagi
para pembaca dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.

Topoyo, 28 Mei 2023

KELOMPOK 1

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ II
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. TUJUAN PENULIS ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian pendidikan ............................................................................................. 3
B. system pendidikan di Indonesia .............................................................................. 4
C. permasalah pokok pendidikan di Indonesia ............................................................ 5
D. permasalah actual pendidikan di Indonesia ............................................................ 8
E. solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesia ................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
B. SARAN ................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
 
A. LATAR BELAKANG
 Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengantuntutan zaman. Perkembangan
zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya.Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah
jikadibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota negara ASEAN pun
kualitas SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang paling rendah.Hal ini terjadi karena
pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secaramaksimal.Hal ini disebabkan karena
perhatian pemerintah kita masih terasa sangatminim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya
masalah pendidikan yang makinrumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional,
biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan
yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukanini dapat juga akibat dari
kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik ditingkat nasional, propinsi, maupun kota
dan kabupaten.
Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang masalah yang terjadidalam dunia
pendidikan dalam bentuk makalah yang berjudul “Masalah Pendidikaan di Indonesia dan
Solusinya”

B. RUMUSAN MASALAH
 1. Apa pengertian dari pendidikan?
2.Bagaimana system pendidikan di Indonesia?
3.Apa saja permasalah pokok pendidikan di Indonesia?
4.Apa saja permasalah actual pendidikan di Indonesia?
5.Bagaimana solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesia?

  

1
C.TUJUAN PENULISAN
 1.Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan
2.Untuk mengetahui system pendidiakn di Indonesia
3.Untuk mengetahui masalah pokok pendidikan di Indonesia
4.Untuk mengetahui masalah actual pendidikan di Indonesia
5.Untuk mengetahui solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesi
 

2
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan
yang lebih baik. Secara etimologi atau asal asul kata. Kata pendidikan dalam bahasa Inggris
disebut education yang berasal dari bahas latin yaitu pendidikan yang tersusun atas dua kata
yaitu 'E' dan"Duco". Kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit
menjadi banyak, sementara 'Duco' berarti perkembangan atau sedang berkembang. Hal ini secara
etimologi, pengertian pendidikan adalah menjadi berkembang atau bergerak dari dalam keluar,
atau dengan kalimat lain, pendidikan berarti proses mengembangkan kemampuan diri sendiri
(inner abilities) dan kekuatan individu. Kata Education sering juga dihubungkan dengan pendidik
(Latin) yang berarti dorongan (propulsion) dari dalam keluar. Artinya untuk memberikan
pendidikan melalui perubahan yang diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena itu
definisi pendidikan mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseoranguntuk menjadi lebih
baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 adalah
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya
memiliki pengendalian diri,kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual
keagamaan,kepribadian serta akhlak mulia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa
pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapat imbuhan berupa awalan‘pe’ dan akhiran ’an’
yang berarti proses atau cara perbuatan mendidik. Maka definisi pendidikan menurut bahasa
yakni perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelokmpok orang dalam usahanya
mendewasakan manusia lewat pelatihandan pengajaran.

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli


Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang bermaksudmenuntun segala
kekuatan kodrati pada anak-anak itu supaya mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat
mampu menggapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

3
Plato
pendidikan adalah proses yang dilakukan seumur hidup (kekal) yang dimulai dari seseorang
lahir hingga kematiannya, yang membuat seseorang bersemangat dalam mewujudkan warga
negara yang ideal dan mengajarkannya bagaimana cara memimpin dan mematuhi yang benar.
Plato pun menambahkan bahwa pendidikan tidak hanya menyediakan ilmu pengetahuan dan
kemampuan akan tetapi nilai, pelatihan insting, membina tingkah laku dan sikap yang benar.
Pendidikan yang sejati akan memiliki kecenderung terbesar dalam membentuk manusia yang
beradab dan memanusiakan manusia dalam hubungan mereka bermasyarakat dan mereka yang
berada dalam perlindungannya.
Comenius
pada abad pertengahan, bahwa pendidikan adalah proses dimana individu mengembangkan
kualitasnya terhadap agama, ilmu pengetahuan dan moralnya,yang membuatnya mampu
mengklaim dirinya sebagai manusia.
Gunning dan Kohnstamm
Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan penentuan diri
secara etis yang sesuai dengan hati nurani

B. SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA


Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Namun, sistem pendidikan
nasional masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ada beberapa sistem di
Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya:
 Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.
Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta didikdiberi
pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai inidisampaikan melalui
pelajaran Pkn, bahkan nilai ini juga disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.

 Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka


Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat bersaing dengan teman,
berfikir kreatif dan inovatif.
 Sistem pendidikan beragam di Indonesia

4
Di indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta pendidikan
Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.
 Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu
Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak merasa terbebani
dengan materi pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.
 Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman
Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini.
Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan / pergantian dari
waktu ke waktu, hingga sekarang Indonesia menggunakan kurikulum K-13

C. MASALAH POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA


Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan social budaya dan
masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa
jika tidak singkron dengan pembanguan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan
sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut di mana sistem
pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan
interen sistem kondisi pendidikan itu menjadi sangat kompleks, artinya suatu permasalahan
intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah di luar sistem
pendidikan itu sendiri.
Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat di lepaskan dari kondisi
sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya, dari mana murid-murid sekolah tersebut
berasal, serta masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan
dengan mutu hasil belajar tersebut.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan juga sanggat


kompleks, menyangkut banyak komponen dan melibatkan banyak pihak.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang di hadapi oleh dunia pendidikan di tanah air
kita yaitu :
a. Bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan
b. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang
mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.

5
Dari kedua masalah pokok tersebut, maka permasalahan pokok yang pertama yaitu mengenai
masalah pemerataan pendidikan dan masalah pokok yang ke kedua menyangkut masalah mutu,
efisiensi dan relevansi pendidikan.

Jenis-jenis Permasalahan Pokok Pendidikan


Dalam lingkup nasional, telah ditetapkan empat masalah pokok pendidikan yang dirasa
perlu untuk diprioritaskan penanggulangannya. Empat masalah pokok tersebut yaitu:
1. Masalah pemerataan pendidikan
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil. Hal ini
menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Sehingga
menyebabkan kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak
menjangkau daerah-daerah terpencil. Jadi halini akan mengakibatkan mayoritas penduduk
Indonesia yang dalam usia sekolah,tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan
sebagaimana yang diharapkan.
2. Masalah Mutu Pendidikan
 Masalah mutu pendidikan yang harus disoroti dan diusahan penanggulangannya di
Indonesia adalah masalah pemerataan mutu pendidikan teruama antara daerah perkotaan dan
daerah pedesaan. Pemerataan ini sangat penting adanya agar peningkatan mutu pendidikan
dirasakan oleh semua siswa di berbagai pelosok tanah air sehingga nantinya memberi dampak
posiif terhadap munculnya banyak keluaran yang professional di tanah air ini.
3. Masalah Efesiensi Pendidikan
  Masalah
efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan menggunakan sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran
dikatakan efisisinnya tinggi. Jika terjadi sebaliknya efisiensinya berarti rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah :
a.Bagaimana tenaga pendidikan difungsikan 
b.Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan
c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan
d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga

6
Jika
penggunaannya tepat sasaran maka dapat dikatakan efisiensinyatinggi. Namun jika terjadi yang
sebaliknya maka dikatakan pendidikan memilikiefisiensi rendah.
Masalah efisiensi dalam dunia pendidikan yaitu Kurangnya perencanaan dalam pengadaan
saranadan prasarana dapat menjadi satu factor penyebabnya. Sebagai salah satu contoh yaitu
adanya pengadaan sarana pembelajaran tanpa dibarengi dengan pembekalankemampuan dan
keterampilan dari pemakai.
4. Masalah relevensi Pendidikan
Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak sesuainya sistem pendidikan
dengan keperluan pembangunan nasional. Masalah ini berkenaan dengan rasio antara tamatan
yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau
indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikantertentu yang tidak siap
secara kemampuan kognitif dan teknikal untukmelanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya.
Masalah relevansi juga dapatdiketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu,
yaitu sekolahkejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan ketahanan nasional. Oleh
sebab itu, perlu keterpaduan di dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dengan
pembangunan nasional tersebut. Sebagai contoh pendidikan di sekolah harus di rencanakan
berdasarkan kebutuhan nyata dalam pembangunan nasional kedepannya yang telah terencana,
serta memperhatikan ciri-ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan lingkungan
diwilayah-wilayah lingkungan tertentu.
Luaran pendidikan dalam hal ini diharapkan dapat mengisi beraneka ragam sektor
pembangunan seperti produksi, sektor jasa dan lain-lain baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualitas. Jika sistem pendidikan mampu memmenuhi segala tuntutan pembangunan nasional
tersebut maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.

7
D. PERMASALAHAN AKTUAL PENDIDIKAN DI INDONESIA
Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan
hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan yang pada saat ini kita hadapi perlu
ditanggulangi secepatnya. Permasalahan aktual pendidikan meliputi masalah-masalah keutuhan
pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan
teknologi pendidikan.
Masalah
aktual dibagi menjadi dua, yaitu mengenai konsep dan mengenai pelaksanaannya. Misalnya,
munculnya kurikulum baru merupakan masalahkonsep. Maksudnya, apakah kurikulum tersebut
cukup andal secara yuridis dansecara psikologis ataukah tidak. Jika tidak, timbulah masalah
pelaksanaan atau masalah operasional.

 Berikut masalah aktual pendidikan yang ada di Indonesia :


1. Masalah keutuhan pencapaian sasaran
Pada Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal 4
telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Kemudian dipertegas lagi didalam GBHN butir 2a dan b tentang arah dan tujuan
pendidikan bahwa yangdimaksud dengan manusia utuh adalah manusia yang sehat jasmani dan
rohani,manusia yang memiliki hubungan vertikal (dengan Tuhan), horizontal (dengan
lingkungan dan masyarakat), dan konsentris (dengan diri sendiri); yang berimbangantara duniawi
dan ukhrawi. Tetapi di dalam pelaksanaanya pendidikan afektif belum ditangani semestinya.
Kecenderungan mengarah kepada pengutamaan pengembangan aspek kognitif. Untuk itu banyak
hambatan yang perlu dihadapiuntuk mencapai sasaran secara utuh. Adapun hambatan yang harus
dihadapi adalah sebagai berikut :
 Beban kurikulum sudah terlalu sarat
 Pendidikan afektif sulit diprogramkan secara eksplisit, karena dianggap menjadi bagian
dari kurikulum tersembunyi yang keterlaksanaannya sangat tergantungkepada kemahiran
dan pengalaman guru.
 Pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu, sehingga memerlukanketekunan
dan kesabaran pendidik.
  Penilai hasil pendidikan afektif tidak mudah.

8
2.  Masalah Kurikulum
 Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami Indonesia.
Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan pendidikan
Indonesia. Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan masalah pelaksanaannya. Sumber
masalahnya ialah bagaimana sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk terjun ke
lapangan kerja (bagiyang tidak melanjutkan sekolah) dan memberikan bekal dasar yang kuat
untuk ke perguruan tinggi (bagi mereka ingin lanjut).

Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum:


a. Kurikulum pendidikan Indonesia terlalu kompleks
 Jika dibandingkan dengan kurikulum pendidikan di negara maju, kurikulum yang
dijalankan di Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan berakibat bagi gurudan siswa.
Siswa akan terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Sehingga siswa
harus berusaha keras untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan.
Kedua hal tersebut akan mengakibatkan ketidak pahaman siswa terhadap keseluruhan
materi yang diajarkan.
Siswa akan lebih memilih untuk mempelajari materi dengan hanya memahami sepintas
tentang materi tersebut. Selain berdampak pada siswa, guru juga akan mendapat
dampaknya. Tugas guru akan semakin menumpuk dankurang maksimal dalam
memberikan pengajaran. Guru akan terbebani dengan pencapaian target materi yang
terlalu banyak, sekalipun masih banyak siswa yangmengalami kesulitan, guru harus tetap
melanjutkan materi. Hal ini tidak sesuai dengan peran guru.
b. Seringnya berganti nama
Kurikulum pendidikan di Indonesia sering sekali mengalami perubahan. Namun,
perubahan tersebut hanyalah sebatas perubahan nama semata. Tanpamengubah konsep
kurikulum, tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan kurikulum pendidikan
Indonesia. Pengubahan nama kurikulum pendidikan tentulah memerlukan dana yang
cukup banyak. Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, alangkah baiknya jika dana
tersebut digunakan untuk bantuan pendidikan yang lebih berpotensi untuk kemajuan
pendidikan.

9
c.  Kurangnya sumber prinsip pengembangan
Pengembangan kurikulum pendidikan tentu saja berdasarkan sumber prinsip, untuk
menunjukan dari mana asal mula lahirnya suatu prinsip pengembangan kurikulum.
Sumber prinsip pengembangan kurikulum yangdimaksud adalah data empiris
(pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif), data eksperimen (temuan hasil
penelitian), cerita/legenda yang hidup dimasayaraksat ( folklore of curriculum), dan akal
sehat (Common sense).
Namun dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu sifatnya sangat
terbatas. Terdapat banyak data yang bukan diperoleh dari hasil penelitian juga terbukti
efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang komploks, diantaranya adat kebiasaan
yang hidup di masyarakat ( folklore ofcuriculum). Ada juga hasil pemikiran umum atau
akal sehat (common sense).

 3. Masalah Peranan Guru
Sejalan dengan pengembangan IPTEK yang pesat dan realisasinya dipanduoleh
kurikulum yang selalu disempurnakan, maka guru sebagai suatu komponensistem pendidikan
juga harus berubah. Dari sisi kebutuhan murid, guru tidakmungkin seorang diri melayaninya.
Untuk memandu proses pembelajaran muridia dibantu oleh sejumlah petugas lainnya seperti
konselor (guru BP), pustakawan,laboran, dan teknisi sumber belajar.
Seorang guru diharapkan mampu mengelola proses pembelajaran (sebagaimanajer),
menunjukkan tujuan pembelajaran (direktor), mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran (koordinator), mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar
(komunikator), menyediakan dan memberikan kemudahan-kemudahan belajar (fasilitator), dan
memberikan dorongan belajar (stimulator).

E. SOLUSI MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA


1. Solusi Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia
 a. Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan
 Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan Indonesia adalah
dana serta birokrasi yang jelas dan mudah. Dana dibutuhkanoleh pemerintah untuk memperbaiki
sarana dan prasana sekolah yang ada didaerah, membiayai guru yang berkualitas, membangun

10
atau menciptakan sumberdaya manusia di daerah, dan pemberian subsidi supaya
seluruh golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya
birokrasisangat membantu kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri Indonesia.
Demi
mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan berguna bagi pembangunan, maka
pemerintah tentu berfikir keras guna memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di
Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional dan cara inovatif.
Cara
konvensional antara lain:
a) Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
b) Menggunakan gedung sekolah untuk double shift  (sistem bergantian pagi dansore).
Cara inovatif antara lain:
a)  Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau
Inpacts system ( Instructionar Management by parent, community and, teacher ).sistem
tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
b)  SD kecil pada daerah terpencil.
c) Sistem Guru Kunjung.
d) SMP Terbuka (ISOSA _ In School Out off School Approach)
e)  Kejar Paket A dan B.
f) Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.

b. Solusi Masalah Mutu Pendidikan


 Meskipun untuk tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan masing-masingmemiliki kekhususan,
namun pada dasarnya pemecahan masalah mutu pendiidkan bersasaran pada perbaikkan kualitas
komponen pendidikan serta mobilitaskomponen-komponen tersebut. Upaya tersebut pada
gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar
peserta didik,dan menghasilkan hasil pendidikan.
Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam garis besarnyameliputi hal-hal
yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan manajemen.Sebagai berikut:
 Seleksi yanglebih rasional terhadap masukan mentah, khususnay untuk Sltadan PT.
 Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut.

11
 Penyempurnaaan kurikulum
 Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar
 Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran
 Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran
 Kegiatan pengendalian mutu.

Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-masingdikatakan teratasi jika


pendidikan:
 Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya semua warga Negara yang
butuh pendidikan dapat ditampung daalm suatu satuan pendidikan.
 Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan, pemprosesan pendidikan dapat
mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
 Dapat terlaksana secara efisien artinya: pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan
dan tujuan yang ditulis dalam rancangan.
 Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: hasil pendiidkan sesuaidengan
kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

 2. Solusi Masalah Aktual Pendidikan di Indonesia


 Menurut Tirta rahardja pada (2010:249) beberapa upaya yang perludilakukan untuk
menanggulangi masalah-masalah actual pendidikan, antara lainsebagai berikut:
a. Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung
hanya secara incidental, pendekatan keterempilan proses yangsudah
disebarluaskan konsepnya perlu ditinjaklanjuti dengan penyebaran buku penduannya
kepada sekolah-sekolah. Dalam hubungan ini pelaksanaan pendidikan kesenian perlu
diperhatikan khusus sehingga tidak menjadi pelajran yang dikesamingkan. 
b. b. Pelaksanaan KO dan ekstrakulikurel dikerjakan dengan penuh kesungguhandan
hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan,untuk itu
perlu dikaitkan dengan pemberian intensif bagi guru.
c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar keperguruantinggi
dengan yang akan terjun ke masyarakat, merupakan hal yang prinsipkarena pada
dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajardiperguruan tinggi. Oleh

12
karena itu perlu disusun rancangan yang mantapuntuk itu. Misalnya antara lain
sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanyak dengan berbagai jenisnya.
Disegi lain pendirian perguruan tinggiswasta dibatasi dan akreditasi
terhadap PTS diperketat.
d. Pendidikan tenaga kependidiakn (pejabat dan dalam jabatan) perlu diberi perhatian
khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama
lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan. PKG (pusat
kegiatan guru),MGBS (musyawara guru bidangstudi) dan MGMP ( musyawara guru
mata pelajaran) perluditumbuhkembangkan terus sebagai model pengembangan
kemampuan guru(self sustaining competencies). Pendayagunaan dumber belajar yang
beraneka ragam perlu ditingkatkan, upaya ini menjadi tanggung jawab kepala
sekolah,guru dan teknisi sumber belajar.
e. Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan dengangerakan
wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas padamasyarakat untuk
menemukan faktor penunjang utamanya,faktor penghambatnya.Kepada masyarakat
luar perlu diberikan informasi yang sifatnya memperjalas dan persuasive tentang
makna dari pendidikan dasar. Realisasi dari pelaksanaan pendidikan dasar ini
dilakukan secara bertahap.

13
BAB III

PENUTUP
 
A. KESIMPULAN
  Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematisuntuk mencapai taraf hidup atau kemajuan
yang lebih baik. Pengertian pendidikanmenurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003,
adalah sebagai usahasadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaransedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinyasecara
aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat,
kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
Di Indonesia sekarang menganut system pendidikan nasional, beberapasistem pendidikan
Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah SistemPendidikan yang berorientasi pada
nilai, sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan beragam, Sistem pendidikan yang efisien
dalam pengelolaan waktu,Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia
yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar semuawarga Negara dapat menikmati kesempatan
pendidikan serta pendidikan dapatmembekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang
mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah
pokok pendidikan yang diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu
masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikandan
masalah relevansi pendidikan.Beberapa contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia
yang berkaitan dengan permasalahan pokok pendidikan dan dapat dibahas dalam makalah ini
diantaranya meliputi masalah keutuhan pencapaian sasaran, masalah kurikulum, masalah
pendidikan dasar 9 tahun dan masalah peranan guru.

B. SARAN 
 Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalahsemua pihak
harus bekerjasama dalam upaya penanggulangan permasalahan pokok pendidikan. Untuk
meminimalisir dampak negaif yang disebabkan oleh permasalahan pokok tersebut
maka harus ada perencanaan yang baik terhadapsystem pendidikan. Meningkatkan

14
kualitas pendidik dalam usaha peningkatanmutu pendidikan. Serta penyediaan sarana dan
prasarana yang lebih efektif danefisien
 Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus menyadari danmemahami
berbagai macam permasalahan pendidikan yang terjadi dilapangansehingga dapat
merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya.Jadilah, Mahasiswa sekaligus
Calon Pendidik yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan

15

Anda mungkin juga menyukai