DISUSUN OLEH :
ALDI. S / 2002502020027
ARINI MANANGIN / 2002502020028
SUKARNAIM / 2002502020038
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam
penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapakan terima kasih kepada orang tua dan dosen pembimbing yang telah memberikan
dukungan dan arahan kepada penulis. Akhirnya, penulis berharap agar makalah ini berguna bagi
para pembaca dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
KELOMPOK 1
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ II
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. TUJUAN PENULIS ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian pendidikan ............................................................................................. 3
B. system pendidikan di Indonesia .............................................................................. 4
C. permasalah pokok pendidikan di Indonesia ............................................................ 5
D. permasalah actual pendidikan di Indonesia ............................................................ 8
E. solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesia ................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
B. SARAN ................................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengantuntutan zaman. Perkembangan
zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya.Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah
jikadibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota negara ASEAN pun
kualitas SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang paling rendah.Hal ini terjadi karena
pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secaramaksimal.Hal ini disebabkan karena
perhatian pemerintah kita masih terasa sangatminim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya
masalah pendidikan yang makinrumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional,
biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan
yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukanini dapat juga akibat dari
kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik ditingkat nasional, propinsi, maupun kota
dan kabupaten.
Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang masalah yang terjadidalam dunia
pendidikan dalam bentuk makalah yang berjudul “Masalah Pendidikaan di Indonesia dan
Solusinya”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pendidikan?
2.Bagaimana system pendidikan di Indonesia?
3.Apa saja permasalah pokok pendidikan di Indonesia?
4.Apa saja permasalah actual pendidikan di Indonesia?
5.Bagaimana solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesia?
1
C.TUJUAN PENULISAN
1.Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan
2.Untuk mengetahui system pendidiakn di Indonesia
3.Untuk mengetahui masalah pokok pendidikan di Indonesia
4.Untuk mengetahui masalah actual pendidikan di Indonesia
5.Untuk mengetahui solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan
yang lebih baik. Secara etimologi atau asal asul kata. Kata pendidikan dalam bahasa Inggris
disebut education yang berasal dari bahas latin yaitu pendidikan yang tersusun atas dua kata
yaitu 'E' dan"Duco". Kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit
menjadi banyak, sementara 'Duco' berarti perkembangan atau sedang berkembang. Hal ini secara
etimologi, pengertian pendidikan adalah menjadi berkembang atau bergerak dari dalam keluar,
atau dengan kalimat lain, pendidikan berarti proses mengembangkan kemampuan diri sendiri
(inner abilities) dan kekuatan individu. Kata Education sering juga dihubungkan dengan pendidik
(Latin) yang berarti dorongan (propulsion) dari dalam keluar. Artinya untuk memberikan
pendidikan melalui perubahan yang diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena itu
definisi pendidikan mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseoranguntuk menjadi lebih
baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 adalah
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya
memiliki pengendalian diri,kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual
keagamaan,kepribadian serta akhlak mulia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa
pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapat imbuhan berupa awalan‘pe’ dan akhiran ’an’
yang berarti proses atau cara perbuatan mendidik. Maka definisi pendidikan menurut bahasa
yakni perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelokmpok orang dalam usahanya
mendewasakan manusia lewat pelatihandan pengajaran.
3
Plato
pendidikan adalah proses yang dilakukan seumur hidup (kekal) yang dimulai dari seseorang
lahir hingga kematiannya, yang membuat seseorang bersemangat dalam mewujudkan warga
negara yang ideal dan mengajarkannya bagaimana cara memimpin dan mematuhi yang benar.
Plato pun menambahkan bahwa pendidikan tidak hanya menyediakan ilmu pengetahuan dan
kemampuan akan tetapi nilai, pelatihan insting, membina tingkah laku dan sikap yang benar.
Pendidikan yang sejati akan memiliki kecenderung terbesar dalam membentuk manusia yang
beradab dan memanusiakan manusia dalam hubungan mereka bermasyarakat dan mereka yang
berada dalam perlindungannya.
Comenius
pada abad pertengahan, bahwa pendidikan adalah proses dimana individu mengembangkan
kualitasnya terhadap agama, ilmu pengetahuan dan moralnya,yang membuatnya mampu
mengklaim dirinya sebagai manusia.
Gunning dan Kohnstamm
Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan penentuan diri
secara etis yang sesuai dengan hati nurani
4
Di indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta pendidikan
Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.
Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu
Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak merasa terbebani
dengan materi pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.
Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman
Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini.
Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan / pergantian dari
waktu ke waktu, hingga sekarang Indonesia menggunakan kurikulum K-13
5
Dari kedua masalah pokok tersebut, maka permasalahan pokok yang pertama yaitu mengenai
masalah pemerataan pendidikan dan masalah pokok yang ke kedua menyangkut masalah mutu,
efisiensi dan relevansi pendidikan.
6
Jika
penggunaannya tepat sasaran maka dapat dikatakan efisiensinyatinggi. Namun jika terjadi yang
sebaliknya maka dikatakan pendidikan memilikiefisiensi rendah.
Masalah efisiensi dalam dunia pendidikan yaitu Kurangnya perencanaan dalam pengadaan
saranadan prasarana dapat menjadi satu factor penyebabnya. Sebagai salah satu contoh yaitu
adanya pengadaan sarana pembelajaran tanpa dibarengi dengan pembekalankemampuan dan
keterampilan dari pemakai.
4. Masalah relevensi Pendidikan
Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak sesuainya sistem pendidikan
dengan keperluan pembangunan nasional. Masalah ini berkenaan dengan rasio antara tamatan
yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau
indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikantertentu yang tidak siap
secara kemampuan kognitif dan teknikal untukmelanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya.
Masalah relevansi juga dapatdiketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu,
yaitu sekolahkejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan ketahanan nasional. Oleh
sebab itu, perlu keterpaduan di dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dengan
pembangunan nasional tersebut. Sebagai contoh pendidikan di sekolah harus di rencanakan
berdasarkan kebutuhan nyata dalam pembangunan nasional kedepannya yang telah terencana,
serta memperhatikan ciri-ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan lingkungan
diwilayah-wilayah lingkungan tertentu.
Luaran pendidikan dalam hal ini diharapkan dapat mengisi beraneka ragam sektor
pembangunan seperti produksi, sektor jasa dan lain-lain baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualitas. Jika sistem pendidikan mampu memmenuhi segala tuntutan pembangunan nasional
tersebut maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.
7
D. PERMASALAHAN AKTUAL PENDIDIKAN DI INDONESIA
Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan
hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan yang pada saat ini kita hadapi perlu
ditanggulangi secepatnya. Permasalahan aktual pendidikan meliputi masalah-masalah keutuhan
pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan
teknologi pendidikan.
Masalah
aktual dibagi menjadi dua, yaitu mengenai konsep dan mengenai pelaksanaannya. Misalnya,
munculnya kurikulum baru merupakan masalahkonsep. Maksudnya, apakah kurikulum tersebut
cukup andal secara yuridis dansecara psikologis ataukah tidak. Jika tidak, timbulah masalah
pelaksanaan atau masalah operasional.
8
2. Masalah Kurikulum
Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami Indonesia.
Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan pendidikan
Indonesia. Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan masalah pelaksanaannya. Sumber
masalahnya ialah bagaimana sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk terjun ke
lapangan kerja (bagiyang tidak melanjutkan sekolah) dan memberikan bekal dasar yang kuat
untuk ke perguruan tinggi (bagi mereka ingin lanjut).
9
c. Kurangnya sumber prinsip pengembangan
Pengembangan kurikulum pendidikan tentu saja berdasarkan sumber prinsip, untuk
menunjukan dari mana asal mula lahirnya suatu prinsip pengembangan kurikulum.
Sumber prinsip pengembangan kurikulum yangdimaksud adalah data empiris
(pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif), data eksperimen (temuan hasil
penelitian), cerita/legenda yang hidup dimasayaraksat ( folklore of curriculum), dan akal
sehat (Common sense).
Namun dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu sifatnya sangat
terbatas. Terdapat banyak data yang bukan diperoleh dari hasil penelitian juga terbukti
efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang komploks, diantaranya adat kebiasaan
yang hidup di masyarakat ( folklore ofcuriculum). Ada juga hasil pemikiran umum atau
akal sehat (common sense).
3. Masalah Peranan Guru
Sejalan dengan pengembangan IPTEK yang pesat dan realisasinya dipanduoleh
kurikulum yang selalu disempurnakan, maka guru sebagai suatu komponensistem pendidikan
juga harus berubah. Dari sisi kebutuhan murid, guru tidakmungkin seorang diri melayaninya.
Untuk memandu proses pembelajaran muridia dibantu oleh sejumlah petugas lainnya seperti
konselor (guru BP), pustakawan,laboran, dan teknisi sumber belajar.
Seorang guru diharapkan mampu mengelola proses pembelajaran (sebagaimanajer),
menunjukkan tujuan pembelajaran (direktor), mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran (koordinator), mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar
(komunikator), menyediakan dan memberikan kemudahan-kemudahan belajar (fasilitator), dan
memberikan dorongan belajar (stimulator).
10
atau menciptakan sumberdaya manusia di daerah, dan pemberian subsidi supaya
seluruh golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya
birokrasisangat membantu kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri Indonesia.
Demi
mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan berguna bagi pembangunan, maka
pemerintah tentu berfikir keras guna memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di
Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional dan cara inovatif.
Cara
konvensional antara lain:
a) Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
b) Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dansore).
Cara inovatif antara lain:
a) Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau
Inpacts system ( Instructionar Management by parent, community and, teacher ).sistem
tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
b) SD kecil pada daerah terpencil.
c) Sistem Guru Kunjung.
d) SMP Terbuka (ISOSA _ In School Out off School Approach)
e) Kejar Paket A dan B.
f) Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.
11
Penyempurnaaan kurikulum
Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar
Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran
Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran
Kegiatan pengendalian mutu.
12
karena itu perlu disusun rancangan yang mantapuntuk itu. Misalnya antara lain
sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanyak dengan berbagai jenisnya.
Disegi lain pendirian perguruan tinggiswasta dibatasi dan akreditasi
terhadap PTS diperketat.
d. Pendidikan tenaga kependidiakn (pejabat dan dalam jabatan) perlu diberi perhatian
khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama
lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan. PKG (pusat
kegiatan guru),MGBS (musyawara guru bidangstudi) dan MGMP ( musyawara guru
mata pelajaran) perluditumbuhkembangkan terus sebagai model pengembangan
kemampuan guru(self sustaining competencies). Pendayagunaan dumber belajar yang
beraneka ragam perlu ditingkatkan, upaya ini menjadi tanggung jawab kepala
sekolah,guru dan teknisi sumber belajar.
e. Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan dengangerakan
wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas padamasyarakat untuk
menemukan faktor penunjang utamanya,faktor penghambatnya.Kepada masyarakat
luar perlu diberikan informasi yang sifatnya memperjalas dan persuasive tentang
makna dari pendidikan dasar. Realisasi dari pelaksanaan pendidikan dasar ini
dilakukan secara bertahap.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematisuntuk mencapai taraf hidup atau kemajuan
yang lebih baik. Pengertian pendidikanmenurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003,
adalah sebagai usahasadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaransedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinyasecara
aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat,
kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
Di Indonesia sekarang menganut system pendidikan nasional, beberapasistem pendidikan
Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah SistemPendidikan yang berorientasi pada
nilai, sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan beragam, Sistem pendidikan yang efisien
dalam pengelolaan waktu,Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia
yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar semuawarga Negara dapat menikmati kesempatan
pendidikan serta pendidikan dapatmembekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang
mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah
pokok pendidikan yang diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu
masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikandan
masalah relevansi pendidikan.Beberapa contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia
yang berkaitan dengan permasalahan pokok pendidikan dan dapat dibahas dalam makalah ini
diantaranya meliputi masalah keutuhan pencapaian sasaran, masalah kurikulum, masalah
pendidikan dasar 9 tahun dan masalah peranan guru.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalahsemua pihak
harus bekerjasama dalam upaya penanggulangan permasalahan pokok pendidikan. Untuk
meminimalisir dampak negaif yang disebabkan oleh permasalahan pokok tersebut
maka harus ada perencanaan yang baik terhadapsystem pendidikan. Meningkatkan
14
kualitas pendidik dalam usaha peningkatanmutu pendidikan. Serta penyediaan sarana dan
prasarana yang lebih efektif danefisien
Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus menyadari danmemahami
berbagai macam permasalahan pendidikan yang terjadi dilapangansehingga dapat
merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya.Jadilah, Mahasiswa sekaligus
Calon Pendidik yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan
15