Ditulis oleh
Nama : M. Rifki Rahmatul Alfa
Kelas: XII IPS 3
TAHUN PELAJARAN
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini
dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks
Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari
peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang
menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu
pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan memang telah
menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk
pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber
daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di
negara-negara lain.
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di
berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Salah satu
faktor rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru
dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya
tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.
Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi
para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah
memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu.
Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak
untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa
diarahkan.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum
yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya
didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan
masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang
kreatif. Penyebab lain rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah
masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran.
Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: Rendahnya sarana
fisik,, Rendahnya kualitas guru, Rendahnya kesejahteraan guru, Rendahnya prestasi
siswa, Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, Rendahnya relevansi
pendidikan dengan kebutuhan, Mahalnya biaya pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sistem pendidikan di Indonesia?
2. Bagaimana ciri-ciri pendidikan di Indonesia?
3. Apa sajakah permasalahan pendidikan di Indonesia?
4. Apa sajakah penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia?
5. Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahanpermasalahan
pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan sistem pendidikan di Indonesia.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia.
3. Mendeskripsikan permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini.
4. Mendeskripsikan penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
5. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahanpermasalahan
pendidikan di Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Sebelum kita membahas mengenai permasalahan-permasalahan pendidikan
di Indonesia, sebaiknya kita melihat definisi dari pendidikan itu sendiri terlebih
dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar
didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.1 Sedangkan pendidikan mempunyai
pengertian yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,
proses perbuatan, cara mendidik.
Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak
dasar yang kuat pendidkan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan
generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam
Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita
memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-
anak yang kita didik, selaras dengan dunianya.
Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat
pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir
hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan
lingkungan masyarakatnya. Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak
berhenti. Di dalam proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat
karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subyek dari pendidikan.
Karena merupakan subyek di dalam pendidikan, maka dituntut suatu tanggung
jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa
manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal
yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi.
Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk
“ada” sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.Hasil
dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada subyek-subyek
pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana demikian, ada
perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tetapi
perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu tentu saja tidak
sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan
jasmani dan rohani juga. Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan
martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya
dan sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi
insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu
memperbarui diri dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak
tercerabut dari akar tradisinya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan di Indonesia
1. Pengertian sistem pendidikan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti adalah
“cara atau strategi”. Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, jaringan, susunan,
cara”. Sistem juga diartikan sebagai “suatu strategi atau cara berpikir”. Sedangkan
kata pendidikan itu berasal dari kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa
yunani kuno, yang jika dieja menjadi 2 kata yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos
yang artinya membimbing.
Dengan demikian Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para
pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan
untuk dirinya dan masyarakat.
Jadi, bisa di simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau
cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di
dalam dirinyayang sangat diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
3. Rendahnya Kesejahteraan
Guru Permasalahan kesejahteraan guru sebenarnya tidak perlu
dipertanyakan, karena pemerintah telah menaikkan dana alokasi umum untuk
pendidikan, yakni 20% dari APBN. Hal ini menyebabkan naiknya gaji guru PNS.
Kenaikan 19 tunjungan profesi guru tercatat mencapai besaran 56 persen, dari
sebelumnya Rp 6,1 triliun pada APBN-P 2010, naik menjadi Rp 17,1 triliun, dan terus
naik hingga saat ini anggaran tahun 2013 menjadi sekitar Rp 43 triliun.
Dengan data tersebut, sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi mengenai
kesejahteraan guru PNS, karena pemerintah telah menjaminnya dan semakin baik
setiap tahunnya. Namun, yang perlu dipertanyakan adalah guru non-PNS atau guru
honorer yang belum mendapatkan balasan yang sesuai atas jasanya. Umumnya guru
honorer tiap bulannya hanya menerima gaji ala kadarnya yang jauh dari Upah
Minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) di daerah
ngajarnya masing-masing. Sehingga kesejahteraan mereka sangat kurang.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pendidikan di Indonesia sangat dinamis menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Saat ini Indonesia menggunakan kurikulum 2013 yang
menekankan pada pendidikan karakter. Ciri-ciri pendidikan di Indonesia yakni aspek
ketuhanan sudah dikembangkan dan Pengembangan pikiran sebagian besar
dilakukan di sekolahsekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-
bidang studi yang mereka pelajari. Permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini,
diantaranya adalah: Pendidikan di Indonesia berat sebelah, sistem pendidikan yang
top-down, manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi
kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain
dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan,
dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.
B. Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut
perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing
secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa 26
Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan
meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan meningkatnya
kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik
mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala
bidang di dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://forum.detik.com.
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/efektivitas-
danefisiensianggaran.
http://www.detiknews.com.
http://www.sib-bangkok.org.
http://panduanguru.com/wajah-sistem-pendidikan-di-indonesia/.
http://sistempendidikannegarakita.blogspot.com/ . .
http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-
diindonesia/.
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/06/090527565/Pengangguran-Naik-
Jadi739-Juta-Orang.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/17/dilematika-biaya-pendidikan-
diindonesia-602443.html.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/02/menentukan-kelayakan-seorang-
guru344595.html.
http://www.ykai.net/index.php?option=com_content&view=article&id=132:persent .
ase-guru-yang-memiliki-ijazah-minimal-s1-menurut .
tingkatpendidikan&catid=105:tabel&Itemid=119.
http://formatnews.com/v1/view.php?newsid=50907.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21944 .
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .……………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………. 2
C. Tujuan penulisan ………………………………………………………………………………………. 2
BAB II
KAJIAN TEORI ……………………………………………………………………………………… 3
BAB III
PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………. 4
A. Sistem Pendidikan Di Indonesia ………………………………………………………………. 5
B. Ciri-Ciri Pendidikan Diindonesia ………………………………………………………………. 6
C. Permasalahan Pendidikan Di Indonesia …………………………………………………… 6
D. Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan Di Indonesia ………………………….. 7
E. Solusi Dari Permasalahan-permasalahan Pendidikan Di Indonesia …………. 16
BAB IV
PENUTUP ………………………………………………………………………………………….. 17
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………. 17
B. Saran ……………………………………………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….. 18