Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
UNIVERSITAS JEMBER
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Problematika Pendidikan di Indonesia “.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah umum Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pendidikan, khususnya mengamati tentang pendidikan
yang masih minim di pelosok negeri serta bagaimana anak anak di Indonesia dapat
bersekolah dan mendapat pendidikan yang layak.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah
sebagaimana mestinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu,
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan mengacu pada disiplin yang berkaitan dengan metode pengajaran dan
pembelajaran di sekolah atau lingkungan seperti sekolah, yang bertentangan dengan
berbagai sarana sosialisasi nonformal dan informal.
Pendidikan adalah tempat belajar yang bisa dilakukan dimana saja. Setiap manusia
pasti mengalami atau menjalankan pendidikan. Peran pendidikan sangat penting bagi
manusia saat ini. Pendidikan juga berguna untuk membangun karakter manusia sejak
dini. Untuk menyelesaikan pendidikan dasar di Indonesia membutuhkan waktu 12
tahun.
Manusia membutuhkan pendidikan untuk kehidupannya agar manusia dapat
mengembangkan potensinya melalui proses kegiatan belajar. Dimana ada pendidikan
pasti ada pembelajaran. Belajar itu sendiri dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan
dilakukan oleh siapa saja. Proses belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah atau di
universitas atau perguruan tinggi. Belajar juga bisa dilakukan di rumah, dilakukan oleh
orang tua yang mendidik anaknya.
Pendidikan adalah cara transfer. Transfer di sini berarti guru menyandikan
pengetahuan kepada siswa. Selain itu kita sebagai mahasiswa saling berbagi ilmu guna
menambah wawasan yang luas dan ilmu yang semakin berkembang. Pendidikan juga
merupakan proses membangun warga negara yang baik.
Dengan pendidikan, kita sebagai peserta didik dapat membentuk akhlak suatu
bangsa yang bermartabat, beriman, bertakwa, kreatif, inovatif, mandiri dan cakap
sehingga menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan
juga merupakan penentuan nasib sendiri atau yang sering disebut dengan character
building.
Pendidikan merupakan dasar untuk membentuk perilaku yang baik pada manusia.
Semakin tinggi pendidikan yang ditekuninya maka semakin banyak ilmu yang didapat
maka ia dapat berpikir lebih sistematis seperti pada contoh pendidikan karakter.
Ketika masyarakat menjadi semakin kompleks dan sekolah menjadi semakin
terlembagakan, pengalaman pendidikan menjadi semakin tidak terkait langsung dengan
kehidupan sehari-hari, semakin sedikit masalah menunjukkan dan belajar dalam
1
konteks dunia kerja, dan lebih diabstraksikan dari praktik, lebih merupakan masalah
penyulingan, menceritakan, dan mempelajari hal-hal di luar konteks.
Konsentrasi belajar dalam suasana formal ini memungkinkan anak-anak untuk
belajar jauh lebih banyak tentang budaya mereka daripada yang dapat mereka lakukan
hanya dengan mengamati dan meniru.
Ketika masyarakat secara bertahap semakin mementingkan pendidikan, ia juga
mencoba merumuskan tujuan, konten, organisasi, dan strategi pendidikan secara
keseluruhan. Sastra menjadi sarat dengan nasihat tentang membesarkan generasi muda.
Singkatnya, berkembang filsafat dan teori pendidikan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi dalam latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka
dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja karakteristik pendidikan di Indonesia?
2. Apa saja kualitas pendidikan di Indonesia?
3. Apa saja bentuk bentuk problematika pendidikan yang dihadapi siswa atau
mahasiswa dalam menerima pembelajaran?
4. Bagaimana upaya dalam menangani problematika pendidikan di Indonesia saat
ini?
3. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan karakteristik pendidikan di Indonesia.
2. Mendeskripsikan suatu hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan
dalam negeri.
3. Mendeskripsikan bentuk bentuk problematika pendidikan di Indonesia.
4. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan permasalahan
di Indonesia.
2
4. Manfaat Penulisan
1. Pemerintah
2. Guru
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengajar supaya para peserta didiknya
dapat berprestasi lebih baik dimasa depan.
3. Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan ilmu
pengetahuan dan prestasi diri yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada
umumnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” ujar
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung
Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).
Presiden menjelaskan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh
pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara
lain:
Meningkatkan akses terhadap masyarakat agar bisa menikmati pendidikan di
Indonesia.
Menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, misalnya
ketidakmerataan di desa dan kota.
Meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan kualifikasi guru dan
dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.
Pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau
profesi siswa sekolah kejuruan. Agar dapat menyiapkan tenaga siap pakai yang
dapat menjadi modal dalam rencana kerja.
Pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah
Laboratorium komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
Pemerintah juga dapat meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk itu, tahun ini
dianggarkan sebesar Rp 44 triliun.
Penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan di Indonesia.
Pembiayaan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk bisa menikmati fasilitas
pendidikan.
5
berasal dari pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan dan pajak penghasilan,
yang keduanya turun saat resesi.
Kurangnya dana berarti bahwa staf yang lebih kecil, program yang lebih sedikit,
dan sumber daya yang berkurang untuk siswa adalah masalah sekolah yang umum.
Dalam beberapa kasus, sekolah tidak mampu membayar pemeliharaan penting.
Masalah ini mencapai titik kritis pada tahun 2018, dengan guru di Arizona,
Colorado, dan negara bagian lain keluar dari pekerjaan untuk menuntut dana
pendidikan tambahan. Beberapa protes dalam peningkatan pendanaan sederhana,
tetapi banyak pendidik percaya bahwa lebih banyak yang harus dilakukan.
6
faktor hal ini bisa terjadi. Beberapa faktor salah satunya masalah minat dari guru
itu sendiri.
Pendidik lebih banyak memilih tempat mengajar yang mudah diakses dari aspek
transportasi juga akses untuk menemukan kebutuhannya dengan mudah. Memang
masih ada guru yang tergerak hatinya untuk mengajar ke daerah terpencil, tapi
hanya sebagian kecil saja.
7
Tapi ada juga kekurangannya. Misalnya, teknologi bisa menjadi pengalih
perhatian. Beberapa siswa mengabaikan pelajaran dan menghabiskan waktu untuk
memeriksa media sosial, bermain game, atau berbelanja online.
8
Tidak hanya itu saja, institusi pendidikan juga bisa mendapat sumber
dana melalui P2P Lending seperti Pintek. Pintek adalah perusahaan
keuangan teknologi yang terpercaya karena sudah terdaftar di OJK sejak
tahun 2018 dan juga telah menjadi AFPI. Perusahaan ini memiliki
produk ‘Working Capital’ yang bisa digunakan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan sekolah seperti renovasi gedung, pengadaan peralatan
pembelajaran hingga meningkatkan kesejahteraan para guru.
Melalui produk tersebut, lembaga pendidikan bisa mendapatkan
pembiayaan mulai Rp 50 juta hingga miliaran rupiah dengan tenor
mencapai 2 tahun. Dalam memudahkan pihak sekolah atau universitas
mendapatkan akses pembiayaan, Pintek menawarkan pengajuan yang cepat,
mudah dan aman. Bahkan proses pencairan dananya hanya memakan waktu
beberapa hari kerja saja.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perlu diketahui bahwa problematika pendidikan di Indonesia berasal dari
berbagai bidang seperti finansial / keuangan, teknologi, dan SDM pendidik yang
terbatas. Hal ini mengakibatkan pendidikan harus mendapatkan perhatian yang
serius bagi setiap bangsa, karena dengan pendidikan akan dapat dilihat intensitas
kemajuan suatu bangsa.
Tentu saja bangsa Indonesia tidak mau hidup tertinggal dikarenakan sektor
pendidikan tidak mendapat pengertian yang cukup dengan adanya berbagai
kemajuan di bidang lain. Hal yang mendasar bagi problematika pendidikan dapat
dipengaruhi oleh dimensi kepemimpinan atau pemerintah baik pemerintah pusat
maupun daerah.
Oleh sebab itu, kebijakan pemimpin harus merata ke setiap daerah sehingga
problematika pendidikan tidak lagi terjadi. Namun, kita harus menyadari masalah
pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung
jawab semua pihak lembaga pendidikan masing-masing.
B. SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut
perubahan ke sistem pendidikan nasional yang lebih berkualitas serta mampu
bersaing secara sehat dalam segala aspek. Salah satu cara yang sebaiknya di
lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara
lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya mutu pendidikan berarti sumber daya manusia yang
terlahir akan semakin baik kualitasnya dan akan mampu membawa bangsa ini
bersaing secara sehat dalam segala bidang di jenjang internasional.
10
DAFTAR PUSTAKA
11