Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

OLEH

ANDYKA AMINUDDIN : 2101010018


RAHMA : 2101010017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


masih memberikan kita kesehatan,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah
Pengantar Ilmu Pendidikan. Dalam makalah ini mengulas tentang permasalahan
pendidikan di Indonesia.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada anggota kelompok yang telah
membantu dalam menyelesaikan Makalah ini, Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.
Dengan segala kerendahan hati,kritik dan saran sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... I

DAFTAR ISI................................................................................................... II

PENDAHULUAN........................................................................................... 1

A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................... 2

PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

A. Permasalahan Pendidikan...................................................................... 3

1. Masalah pemerataan.......................................................................... 4

2. Masalah mutu/kualitas....................................................................... 6

3. Masalah efektifitas dan efisiensi........................................................ 7

4. Masalah relevansi................................................................................ 9

B. Solusi permasalahan pendidikan........................................................... 11

PENUTUP....................................................................................................... 13

A. Kesimpulan.................................................................................... 13

B. Saran.............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan


manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu
maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. 
Hal ini berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber
daya manusia yang baik, yang dapat berguna dalam pembangunan dimasa depan.
Langkah pembangunan sendiri selalu diupayakan seirama dengan tuntutan
zaman. Tetapi perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan
baru, yang sebagiannya tidak dapat diramalkan sebelumnya.  Sebagai konsekuensi
logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah-
masalah tersebut kemudian berdampak kepada kualitas  sumber daya manusia dan
pendidikan di Indonesia.
Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri saat ini pantas dikatakan 
memperihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang
peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu
komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-
kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia
makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-
102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Survei Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), pada
awal November 2011, yang merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia berada di urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. IPM Indonesia
hanya 0,617, jauh di bawah Malaysia di posisi 61 dunia dengan angka 0,761. 
Selain itu, terdapat pula Survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),
mengenai kualitas pendidikan di Indonesia yang berada pada urutan ke-12 dari 12
negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan
The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang
rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-30 dari 57 negara yang disurvei di

1
dunia pada tahun 1996, ke-15(1997), ke-31(1998), ke-37(1999), dan ke-44 (2000).
Dan masih menurut survei dari lembaga yang sama yang mengatakan bahwa
Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi
dari 53 negara di dunia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:

1. Apakah permasalahn pendidikan yang terjadi saat ini?


2. Bgaimana solusi permasalahan pendidikan?

2
PEMBAHASAN

A. Permasalahan Pendidikan

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan kata


lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Pendidikan adalah persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai
makhluk yang dapat didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia
dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Semenjak kelahirannya,
manusia telah memiliki potensi dasar yang bersifat universal.[1] Dalam
perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan nasional
adalah  “mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan
yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab dan kemasyarakatan dan kebangsaan.

Masalah-masalah pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah:

1. Kurang meratanya pelayanan pendidikan


2. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
3. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
4. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
5. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
6. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
7. Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
8. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
9. Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah dicerna,
dan mudah diperoleh

3
10. Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi, komunikasi, software dan hardware.

Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang


lain, masalahnya bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan
masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan
masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya

secara sederhana masalah pendidikan  dapat dikelompokan kedalam


beberapa jenis yaitu

1. Masalah Pemerataan
Pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan
pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh lapisan
masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan
yang merata adalah  pelaksanaan program pendidikan yang dapat menyediakan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk
dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau
biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut 
jenis kelamin, status sosial, agama, maupun letak lokasi geografis.
Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-
2004 mengenai kebijakan pembangunan pendidikan pada poin pertama
menyebutkan: “Mengupayakan perluasan dan pemeraatan memperoleh
pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju
terciptanya Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peninggakatan
anggaran pendidikan secara berarti. Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan
pendidikan Indonesia adalah untuk  pemerataan kesempatan mengikuti
pendidikan bagi setiap warga negara.

4
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan
merupakan tujuan pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak
dapat dipenuhi, maka pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil.
Hal inilah yang menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu
masalah yang paling rumit untuk ditanggulangi. Permasalahan Pemerataan
dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun.
Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat
dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena
kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses
pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan
pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Jadi
hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia
sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang
diharapkan. Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan
menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang
wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan
yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin,
sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang
dijalankan ini
Tujuan pemerataan Pendidikan Adalah menyiapkan masyarakat untuk
dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan bangsa, oleh
karena itu setelah pelaksanaan pemerataan pendidikan terpenuhi maka yang
marus dilakukan selanjutnya adalah meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagaimana dijelaskan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional (sisdiknas) bab 3 mengenai penyelenggaraan pendidikan pasal 4 yang
berbunyi sebagai berikut :
a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

5
b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan
sistem terbuka multibermakna.
c. Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung seumur hidup.
d. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, serta mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran
e. Proses pendidikan dikembangkan dengan budaya membaca, menulis, dan
berhitung bagi setiap masyarakat.
f. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu layanan pendidikan. Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami
pendidikan diindoesia dilaksanakan berdasarka kebutuhan warga
masyarakat dalam pemberdayaan terhadap warga negara dengan
menjunjung tunggi nilai-nilai demokratis dan keadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa

2. Masalah Mutu / kualitas


.      Pengertian Mutu Pendidikan Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan
bobot. Jadi pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat
menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa
pada saat ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan
berguna secara langsung. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan,
peningkatan mutu untuk setiap jenjang pendidikan melalui persekolahan juga
dilaksanakan. Peningkatan mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan
dan lulusan, proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan
untuk menjalankan pendidikan. Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru,
kurangnya fasilitas pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya mutu
pendidikan. Oleh sebab itudalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha
dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training-

6
training, dengan menambah fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari
sestem pengajaran tepat guna, serta sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan
tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.
Tujuan Mutu pendidikan Adalah untuk memberikan jaminan kualitas
pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu mutlak
dilakukan atau dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Mutu pendidikan erat
kaitannya dengan lembaga pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga
pendidikan secara khusus yang mengembangkan SDM

3. Masalah efektivitas dan efisiensi


Pengertian Efektifitas dan Efisiensi Sesuai dengan pokok permasalahan
pendidikan yang ada selain sasaran pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu
pendidikan, maka ada satu masalah lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan
pendidikan, yaitu efisiensi dan efektifitas pendidikan. Permasalahan efisiensi
pendidikan dipandang dari segi internal pendidikan. Maksud efisiensi adalah
apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya
guna. Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak
menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan
sebagainya. Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila
pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran,
dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal.
Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien,
dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan
yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh
kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh
tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang
pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan
pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan
guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut
tidak efektif.

7
Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas
SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya. 
Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk
menghasilkan peserta didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap.
Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak
diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran.
Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan
kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin
akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi
dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat
mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien. Kelebihan dana
dalam pendidikan lebih mengakibatkan tindak kriminal korupsi dikalangan
pejabat pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik
juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan
kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha penghematan
waktu dan tenaga. Pendidikan diusahakan agar dapat memperoleh hasil yang baik
dengan adanya biaya dan waktu yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem
mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, yang sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar pendidikan
Tujuan Efisiensi Pendidikan Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan
diindonesia erat kaitannya dengan profesional dalam management nasional
pendidikan yang diterapkan, antara lain : disiplin keahlian, etos kerja, dan cost
effectiveness. Bedasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa efisiensi
pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung dalam membentuk lembaga
pendidikan yang efektif serta sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
proses pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil yang maksimal denga
waktu yang terbatas

8
4. Permasalah Relevansi
Pengertian Relevansi Pendidikan Relevansi pendidikan merupakan
kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat.
Misalnya:Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai,
tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan
perkembangan ekonomi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar.
Dalam kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan persiapan kerja.
Hal tersebut lebih jelas dengan digulirkannya konsep Link and Match yang salah
satu tujuannya adalah untuk mengatasi persoalan relevansi tersebut.
Tujuan Relevensi Upaya peningkatan relevasi dalam sistem pendidikan
bertujuan agar hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dalam
artian proses pendidikan dapat memberikan dampak pemenuhan kebutuhan
peserta didik, baik kebutuha kerja , kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi. Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag
komplek itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional sudah
dianggap tidak efektif. Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai
persepektif baru dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara
konvensional secara tuntas

Adapun faktor-faktor yang dapat menimbulkan permasalahan pokok


pendidikan tersebut adalah sebagai berikut.

a. IPTEK

Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan


kemajuan teknologi yang mempengaruhi keidupan sosial, ekonomi, politik,
pendidikan, dan kebudayaan bangsa indonesia. Diakui bahwa sistem pendidikan
yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini belum mampu mengikuti dan
mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belaum
dapat menghaslkan tenaga-tenaga pembangunan yang produktif, kreatif dan aktif

9
serta sesuai dengan wawasan dan keinginan masyarakat luas. Bagaimanapun
berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan
yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus mene00rus.

b. Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya


menuntut adanya perubahan, sekaligus pertambahannya keinginan masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut dari segi sarana
pendidikan yang memadai. Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang
dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan
sulitnya menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai
akibat tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan
yang tersedia.

c. Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih


baik

Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih


baik Munculnya gerakan inovasi pendidikan yang erat kaitannya dengan adanya
berbagai tantanga dan permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa
ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK
yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya
mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal bisatu sis kesempatan
untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang
sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculuan sekolah-sekolah
favorit, plus, bahkan unggulan.

d. Menurunnya Kualitas Pendidikan

Menurunnya kualitas Pendidikan Kualitas pendidikan yang dirasakan


dewasa ini semakin menurun, ditambah belum mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi, menuntut adanya sejumlah perubahan. bila tidak demikian, jelas akan
berakibat fatal dan terus ketinggalan

10
e. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang
sudah membangun.

Kurang adanya Relevansi antara Pendidikan dan kebutuhan masyarakat


yang sedang membangun Dalam era modern sekarang masyarakat menuntut
adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu untuk diharapkan, terutama
yang siap pakai dengan dibekali skill yang diperlukan dalam pembangunan.
Umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat
telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya
diindonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali penggantian kurikulum.
Hal ini dilaksanakan dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulm
baru inilah peserta didik dbina kepribadiaannya melalui pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang
akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu
mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama

A. Solusi Permasalahan Pendidikan

Solusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelesaian,


pemecahan atau jalan keluar. Jadi solusi permasalahan pendidikan adalah jalan
keluar untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan melalui faktor internal
(masalah atau hambatan tercapainya tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan), dan eksternal (masalah atau hambatan dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.Masalah- masalah dalam pelaksanaan pendidikan ).

Solusi permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas Cara pemerataan


dan peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui :

a. Meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penataran


b. Memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar peserta
didik
c. Memantapkan nilai, keterampilan, sikap dan kesadaran lingkingan pada
peserta didik

11
Solusi permasalahan pelayanan pendidikan Cara memperluas pelayanan
pendidikan (kuantitas), yaitu melalui :

a. memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah


b. penyebaran pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar da partisipasi
untuk ikut membangun
c. penyebaran informasi untukmenumbuhkan kesadaran lingkungan.
d. Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
dan aspirasi yang berkembang dan realistis.

Solusi permasalahan relevansi pendidikan Cara meningkatkan relevansi


(keserasian) pendidikan dengan pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan :

a. Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk


kehidupan dimasyarakat kelak.
b. Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan
permasalahan yang actual dalam masyarakat.
c. Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup
dimasyarakat.

Solusi permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan Cara meningkatkan


efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat ditempuh melalui :

a. Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan


kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
b. Memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri dan
memiliki sikap tanggung jawab.
c. Megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d. Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna,
tepat saat, menarik dan mengesankan.

12
PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan Pendidikan

 Pemerataan pendidikan Merupakan  persoalan yang terkait dengan


pelaksanaan sistem pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada warga Negara untuk memperoleh pendidikan,
sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pembangunnan sumber daya
manusia yang menunjang pembangunan suatu bangsa.
 Mutu Pendidikan Merupakan keluaran atau hasil lembaga pendidikan. Mutu
pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk pertama, mutu produk pada
lembaga pendidikan meliputi hal-hal sepeti bahan ajar , jumlah lulusan,
presentasi lulusan ujian, alumni yang mengikuti study lanjutan, alumni yang
mendapatkan pekerjaan atau promosi. Kedua, mutu prosess terkait dengan
hal-hal seperti proses pembelajaran, bimbingan peserta didik, konsoling,
kordinasi pengembangan bahan ajar dan ujian, jaringan kerja dengan kantor
regional diberbagai daerah, sistem registrasi, pengelolaan system informasi
peserta didik, produksi bahan ajar multimedia, produksi bahan ujian,
penjadwalan tutorial, layanan bantuan belajar, distribusi bahan ajar , dan
penyiaran melalui media masa.
 Permasalahan Relevansi Merupakan kesesuain program pendidikan yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan kebutuha masyarakat sebagai
pengguna atau stickholders pendidikan, artinya apa yang dihasilkan lembaga
pendidikan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat atau tepat guna.
 Permasalahan Efisiensi Merupakan apabila hasil yang dicapai maksimal
dengan biaya yang wajar karena biaya merupakan ukuran efisien dalam
proses pendidikan teruta apabila dalam proses pendiikan dapat
menghasilkan output pendidikan dengan biaya yang efisien.

13
Faktor Pendukung Permasalahan Pendidikan
 IPTEK
 Pertambahan Penduduk
 Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik
 Menurunnya Kualitas Pendidikan
 Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang
sudah membangun.

Solusi Permasalahan Pendidikan Terbagi Menjadi

 solusi pemerataan dan peningkatan kualitas


 solusi pelayanan pendidikan
 solusi relevansi pendidikan
 solusi efiktifitas dan efisiensi pendidikan

B. Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut
perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing
secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang dilakukan bangsa
indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah
denghan meningkatkan kualitas pendidikannnya terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia


yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa
indonesia bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, Dasar-dasar pendidikan, Kencana Prenada Media Group,


Jakarta:2012, Cet.I.hlm.245

Hasbullah, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Ekosusilo,

Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012,


Cet.10,hlm.200

Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012,


Cet.10,hlm.194

Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,hlm.197

http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 27 November, jam.21;00

http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 27 November, jam.21;00

http://moshimoshi.netne.net/materi/ilmu_pendidikan/bab_7.htm, diakses tanggal


27 November, jam 21.10.

Kadir, Abdul, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.

Madyo-Kasihadi RB, 1988, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang; Effhar


Publishing.

Madyo Ekosusilo-RB. Kasihadi, Dasar-dasar Pendidikan, effhar Publishing,


semarang:1988,hlm. 93-94

Tim Dosen FIP IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar kependidikan, Usaha


Nasional,Surabaya,1988,hlm.201

15

Anda mungkin juga menyukai