Anda di halaman 1dari 18

MASALAH PENDIDIKAN YANG BERKAITAN DENGAN

MASYARAKAT

Disusun oleh :

Alifia Dinda y s m

Absen : 02

XII-IPS-1

SMAN 1 DAWARBLANDONG

Jln. Jon Djarot Subiantoro Kec. Dawarblandong Kab. Mojokerto Prov. Jawa
Timur
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Masalah
Pendidikan yang Beraitan Dengan Masyarakat ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata pelajaran Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang mengenai permasalahan pendidikan yang ada pada
masyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru, selaku guru mata
pelajaran Sosiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya pelajari.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 10 Desember 2020

Alifia Dinda y s m
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan
manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai
individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun
antar bangsa. Hal ini berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang baik, yang dapat berguna dalam
pembangunan dimasa depan.Derap langkah pembangunan sendiri selalu
diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Tetapi, perkembangan zaman
selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya tidak dapat
diramalkan sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah-masalah tersebut kemudian
berdampak kepada kualitas sumber daya manusia dan pendidikan di
Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri saat ini pantas dikatakan
memperihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000)
tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per-kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan
manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia
menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109
(1999).
Survei Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), pada
awal November 2011, yang merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia berada di urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. IPM
Indonesia hanya 0,617, jauh di bawah Malaysia di posisi 61 dunia dengan
angka 0,761. Selain itu, terdapat pula Survei Political and Economic Risk
Consultant (PERC), mengenai kualitas pendidikan di Indonesia yang berada
pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah
Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000),
Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan
ke-30 dari 57 negara yang disurvei di dunia pada tahun 1996, ke-15(1997), ke-
31(1998), ke-37(1999), dank ke-44(2000). Dan masih menurut survei dari
lembaga yang sama yang mengatakan bahwa Indonesia hanya berpredikat
sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Makalah ini akan menitikberatkan pada pokok-pokok permasalahan
pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan diindonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini ?
1.2.2 Apakah penyebab permasalahan pendidikan?
1.2.3 Bagaimana solusi yang dapat dilakukan demi mengatasi permasalahan
pendidikan saat ini ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini.
1.3.2 Menjelaskan penyebab permasalahan pendidikan.
1.3.3 Menjelaskan solusi untuk mengatasi permasalahan pendidikan.

1.4 Manfaat Agar mengetahui permasalahan-permasalahan pendidikan demi


meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan Pendidikan Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan


(dipecahkan),dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara
kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan
dengan hasil yang maksimal. Sementara itu, Pendidikan adalah persoalan
asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat didik dan harus
dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan
yang dialaminya. Semenjak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi
dasar yang bersifat universal. Dalam perjalanannya menuju tujuan
pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan nasional adalah
“mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab dan kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Masalah-masalah pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah :
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah
dicerna, dan mudah diperoleh
j. Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi, komunikasi, software dan hardware)
2.2 Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang
lain, masalahnya bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan
masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan
dengan masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya, secara
sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa
jenis, :
a. Masalah pemerataan
b. Masalah Mutu / kualitas
c. Masalah efektivitas dan relevansi
d. Masalah efisiensi
Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara
pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif.
Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai persepektif baru
dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi
dengan cara konvensional secara tuntas. 1.1.1
2.3 Masalah Pemerataan Pendidikan a.
2.3.1 Pengertian Pemerataan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kata pemerataan berasal dari kata dasar rata, yang berarti:
1) Meliputi seluruh bagian
2) Tersebar kesegala penjuru
3) Sama-sama memperoleh jumlah yang sama.
Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan
melakukan pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan
pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan
pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh
lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program
pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk dapat
memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan
atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah
satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini
dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama
untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh
pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin,
status sosial, agama, maupun letak lokasi geografis.
Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN
1999-2004 mengenai kebijakan pembangunan pendidikan pada
poin pertama menyebutkan: “Mengupayakan perluasan dan
pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi
seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya Manusia Indonesia
berkualitas tinggi dengan peninggakatan anggaran pendidikan
secara berarti“. Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan
Indonesia adalah untuk pemerataan kesempatan mengikuti
pendidikan bagi setiap warga negara. Dari penjelasan tersebut
dapat dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan merupakan tujuan
pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat
dipenuhi, maka pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan
berhasil. Hal inilah yang menyebabkan masalah pemerataan
pendidikan sebagai suatu masalah yang paling rumit untuk
ditanggulangi. Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena
kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal
ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat
dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga
terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk
melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol
pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak
menjangkau daearh-daerah terpencil. Jadi hal ini akan
mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia
sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan
sebagaimana yang diharapkan. Permasalahan pemerataan
pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitas dan
sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib
mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana
pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan
setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini.
2.3.2 Tujuan pemerataan Pendidikan Adalah menyiapkan masyarakat
untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan
bangsa, oleh karena itu setelah pelaksanaan pemerataan pendidikan
terpenuhi maka yang marus dilakukan selanjutnya adalah
meningkatkan mutu pendidikan. Sebagaimana dijelaskan UU
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
(sisdiknas) bab 3 mengenai penyelenggaraan pendidikan pasal 4
yang berbunyi sebagai berikut :
a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.
b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistematik dengan sistem terbuka multibermakna.
c. Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung seumur hidup.
d. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, serta mengembangkan kreatifitas
peserta didik dalam proses pembelajaran.
e. Proses pendidikan dikembangkan dengan budaya membaca,
menulis, dan berhitung bagi setiap masyarakat.
f. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami pendidikan
diindoesia dilaksanakan berdasarka kebutuhan warga
masyarakat dalam pemberdayaan terhadap warga negara
dengan menjunjung tunggi nilai-nilai demokratis dan keadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2.4 Masalah Mutu Pendidikan
2.4.1 Pengertian Mutu Pendidikan Mutu sama halnya dengan memiliki
kualitas dan bobot. Jadi pendidikan yang bermutu yaitu
pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga
profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat
ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan
berguna secara langsung. Sejalan dengan proses pemerataan
pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang pendidikan
melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan mutu ini
diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses,
guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk
menjalankan pendidikan. Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru,
kurangnya fasilitas pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya
mutu pendidikan. Oleh sebab itudalam mengatasi masalah ini
pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin untuk
meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan
menambah fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari
sestem pengajaran tepat guna, serta sistem eveluasi yang sebaik
mungkin dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan
secara bertahap.
2.4.2 Tujuan Mutu pendidikan Adalah untuk memberikan jaminan
kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh
karena itu mutlak dilakukan atau dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan. Mutu pendidikan erat kaitannya dengan lembaga
pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan
secara khusus yang mengembangkan SDM.
2.5 Masalah Efektivitas dan Efisiensi
2.5.1 Pengertian Efektifitas dan Efisiensi Sesuai dengan pokok
permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran pemerataan
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu
masalah lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan
pendidikan, yaitu efisiensi dan efektifitas pendidikan.
Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi internal
pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang
pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya
pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak
menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga
dan sebagainya. Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah
apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan
biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan
yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di
Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala
sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan.
Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh
kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang
mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan
sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan
yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang
dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan
guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan
pendidikan tersebut tidak efektif. Tujuan dari pelaksanaan
pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas SDM sedini
mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia
menuntut untuk menghasilkan peserta didik yang memeiliki
kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan
pendidikan tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak
diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti
pengangguran. Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat
dilakukan dengan peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika
kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin akan
meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk
mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana
pendidikan dapat mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif
dan efisien. Kelebihan dana dalam pendidikan lebih
mengakibatkan tindak kriminal korupsi dikalangan pejabat
pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan
baik juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat
dalam usaha penghematan waktu dan tenaga. Pendidikan
diusahakan agar dapat memperoleh hasil yang baik dengan adanya
biaya dan waktu yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem
mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, yang sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
2.5.2 Tujuan Efisiensi Pendidikan Dalam konteks penyelenggaraan
pendidikan diindonesia erat kaitannya dengan profesional dalam
management nasional pendidikan yang diterapkan, antara lain :
disiplin keahlian, etos kerja, dan cost effectiveness. Bedasarkan
uraian diatas dapat dipahami bahwa efisiensi pendidikan
merupakan salah satu faktor pendukung dalam membentuk
lembaga pendidikan yang efektif serta sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu proses pendidikan harus diusahakan
agar memperoleh hasil yang maksimal denga waktu yang terbatas.
2.6 Permasalahan Relevansi
2.6.1 Pengertian Relevansi Pendidikan Relevansi pendidikan merupakan
kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat.
Misalnya:Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang
siap pakai. tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan)
pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.
2.6.2 Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam
kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya
dengan persiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas dengan
digulirkannya konsep Link and Match yang salah satu tujuannya
adalah untuk mengatasi persoalan relevansi tersebut.
2.6.3 Tujuan Relevensi Upaya peningkatan relevasi dalam sstem
pendidikan bertujuan agarhasil pendidikan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dalam artian prosese pendidikan dapat
memberikan dampak pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik
kebutuha kerja , kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi.
2.7 IPTEK Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri
mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi keidupan sosial,
ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa indonesia. Diakui
bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan
tersebut sehingga dunia pendidikan belaum dapat menghaslkan tenaga-
tenaga pembangunan yang produktif, kreatif dan aktif serta sesuai dengan
wawasan dan keinginan masyarakat luas. Bagaimanapun berkembangnya
ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang
kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus.
2.7.1 Pertambahan penduduk Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat
tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus pertambahannya
keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara
komulatif menuntut dari segi sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan
sulitnya menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia
kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara output lembaga
pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
2.7.2 Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan
yang lebih baik Munculnya gerakan inovasi pendidikan yang erat
kaitannya dengan adanya berbagai tantanga dan permasalahan yang
dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah satu
penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK yang
terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada
umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik,
padahal bisatu sis kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga
terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan
dengan ini pula sekarang bermunculuan sekolah-sekolah favorit,
plus, bahkan unggulan.
2.7.3 Menurunnya kualitas Pendidikan Kualitas pendidikan yang
dirasakan dewasa ini semakin menurun, ditambah belum mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, menuntut adanya sejumlah
perubahan. bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan terus
ketinggalan.
2.7.4 Kurang adanya Relevansi antara Pendidikan dan kebutuhan
masyarakat yang sedang membangun Dalam era modern sekarang
masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-
benar mampu untuk diharapkan, terutama yang siap pakai dengan
dibekali skill yang diperlukan dalam pembangunan. Umumnya,
kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat
telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu
perkembangannya diindonesia kita ketahui telah mengalami
beberapa kali penggantian kurikulum. Hal ini dilaksanakan dalam
upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulm baru inilah
peserta didik dbina kepribadiaannya melalui pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan
masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur
kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan
prioritas utama.
2.8 Solusi Permasalahan Pendidikan
Solusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penyelesaian, pemecahan atau jalan keluar. Jadi solusi permasalahan
pendidikan adalah jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan
pendidikan melalui faktor internal (masalah atau hambatan tercapainya
tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan), dan eksternal
(masalah atau hambatan dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.Masalah- masalah dalam pelaksanaan pendidikan ).
2.8.1 Solusi permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas Cara
pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui :
a. Meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penataran
b. Memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar
peserta didik
c. Memantapkan nilai, keterampilan, sikap dan kesadaran
lingkingan pada peserta didik
2.8.2 Solusi permasalahan pelayanan pendidikan Cara memperluas
pelayanan pendidikan (kuantitas), yaitu melalui :
a. Memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah
sekolah
b. Penyebaran pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar da
partisipasi untuk ikut membangun. P
c. enyebaran informasi untukmenumbuhkan kesadaran
lingkungan.
d. Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan realistis.
2.8.3 Solusi permasalahan relevansi pendidikan Cara meningkatkan
relevansi (keserasian) pendidikan dengan pembangunan yaitu dapat
ditempuh dengan :
a. Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
fungsional untuk kehidupan dimasyarakat kelak.
b. Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan
permasalahan yang actual dalam masyarakat.
c. Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup
dimasyarakat.
2.8.4 Solusi permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan Cara
meningkatkan efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat
ditempuh melalui :
a. Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan
kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
b. Memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri
dan memiliki sikap tanggung jawab.
c. Megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d. Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat
guna, tepat saat, menarik dan mengesankan.
BAB III

KESIMPULAN

1. Permasalahan pendidikan :
a. Pemerataan pendidikan Merupakan persoalan yang terkait dengan
pelaksanaan sistem pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada warga Negara untuk memperoleh
pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pembangunnan
sumber daya manusia yang menunjang pembangunan suatu bangsa.
b. Mutu Pendidikan Merupakan keluaran atau hasil lembaga pendidikan.
Mutu pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk pertama, mutu produk
pada lembaga pendidikan meliputi hal-hal sepeti bahan ajar , jumlah
lulusan, presentasi lulusan ujian, alumni yang mengikuti study
lanjutan, alumni yang mendapatkan pekerjaan atau promosi. Kedua,
mutu prosess terkait dengan hal-hal seperti proses pembelajaran,
bimbingan peserta didik, konsoling, kordinasi pengembangan bahan
ajar dan ujian, jaringan kerja dengan kantor regional diberbagai daerah,
sistem registrasi, pengelolaan system informasi peserta didik, produksi
bahan ajar multimedia, produksi bahan ujian, penjadwalan tutorial,
layanan bantuan belajar, distribusi bahan ajar , dan penyiaran melalui
media masa.
c. Permasalahan Relevansi Merupakan kesesuain program pendidikan
yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan kebutuha masyarakat
sebagai pengguna atau stickholders pendidikan, artinya apa yang
dihasilkan lembaga pendidikan dapat dinikmati hasilnya oleh
masyarakat atau tepat guna.
d. Permasalahan Efisiensi Merupakan apabila hasil yang dicapai
maksimal dengan biaya yang wajar karena biaya merupakan ukuran
efisien dalam proses pendidikan teruta apabila dalam proses pendiikan
dapat menghasilkan output pendidikan dengan biaya yang efisien.
2. Faktor pendukung permasalahan pendidikan :
a. IPTEK
b. Pertambahan Penduduk
c. Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik
d. Menurunnya Kualitas Pendidikan
e. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat
yang sudah membangun.
3. Solusi permasalahan pendidikan terbagi menjadi :
a. Solusi pemerataan dan peningkatan kualitas
b. Solusi pelayanan pendidikan
c. Solusi relevansi pendidikan
d. Solusi efiktifitas dan efisiensi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Ekosusilo,

Madyo-Kasihadi RB, 1988, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang; Effhar


Publishing.

Kadir, Abdul, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group. http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 27 November,
jam.21;00

Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012,


Cet.10,hlm.194

Madyo Ekosusilo-RB. Kasihadi, Dasar-dasar Pendidikan, effhar Publishing,


semarang:1988,hlm. 93-94

Tim Dosen FIP IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar kependidikan, Usaha


Nasional,Surabaya,1988,hlm.201

Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012,


Cet.10,hlm.200 [5]http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 27
November, jam.21;00

Anda mungkin juga menyukai