Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan
manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai
individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun
antar bangsa. Hal ini berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang baik, yang dapat berguna dalam
pembangunan dimasa depan.Derap langkah pembangunan sendiri selalu
diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Tetapi, perkembangan zaman
selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya tidak dapat
diramalkan sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah-masalah tersebut kemudian
berdampak kepada kualitas sumber daya manusia dan pendidikan di Indonesia.
Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri saat ini pantas
dikatakan memperihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO
(2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per-kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan
manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia
menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109
(1999).
Survei Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), pada
awal November 2011, yang merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia berada di urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. IPM Indonesia
hanya 0,617, jauh di bawah Malaysia di posisi 61 dunia dengan angka
0,761. Selain itu, terdapat pula Survei Political and Economic Risk Consultant
(PERC), mengenai kualitas pendidikan di Indonesia yang berada pada urutan ke-
12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang

1
dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki
daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-30 dari 57 negara
yang disurvei di dunia pada tahun 1996, ke-15(1997), ke-31(1998), ke-37(1999),
dank ke-44(2000). Dan masih menurut survei dari lembaga yang sama yang
mengatakan bahwa Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai
pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Makalah ini akan menitikberatkan pada pokok-pokok permasalahan
pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan diindonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini ?
2. Apakah penyebab permasalahan pendidikan? Bagaimana solusi yang dapat
dilakukan demi mengatasi permasalahan pendidikan saat ini ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini Menjelaskan
penyebab permasalahan pendidikan
2. Menjelaskan solusi untuk mengatasi permasalahan pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Permasalahan Pendidikan
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan kata
lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Pendidikan adalah persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai
makhluk yang dapat didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia
dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Semenjak kelahirannya,
manusia telah memiliki potensi dasar yang bersifat universal.[1] Dalam
perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan nasional
adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan
yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab dan kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Masalah-masalah pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah :
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah dicerna,
dan mudah diperoleh

3
j. Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan teknologi,
komunikasi, software dan hardware).
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain,
masalahnya bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan masyarakatnya.
Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan masalah-masalah
social lain dalam masyarakatnya, secara sederhana masalah pendidikan dapat
dikelompokan kedalam beberapa jenis, :
1. Masalah pemerataan
2. Masalah Mutu / kualitas
3. Masalah efektivitas dan relevansi
4. Masalah efisiensi
Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara
pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena
itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai persepektif baru dalam dunia
pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas.
a. Masalah Pemerataan Pendidikan
- Pengertian Pemerataan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan
berasal dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2)
tersebar kesegala penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang
sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan
melakukan pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan
pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan
pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh lapisan
masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan. Pelaksanaan
pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang
dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga
negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan
perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan keempatan belajar
merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

4
Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang
sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh
pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status
sosial, agama, maupun letak lokasi geografis. Dalam propernas tahun
2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-2004 mengenai kebijakan
pembangunan pendidikan pada poin pertama menyebutkan:
“Mengupayakan perluasan dan pemeraatan memperoleh pendidikan yang
bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya
Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peninggakatan anggaran
pendidikan secara berarti“. Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan
pendidikan Indonesia adalah untuk pemerataan kesempatan mengikuti
pendidikan bagi setiap warga negara. Dari penjelasan tersebut dapat
dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan merupakan tujuan pokok yang
akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat dipenuhi, maka
pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal inilah yang
menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah
yang paling rumit untuk ditanggulangi. Permasalahan Pemerataan dapat
terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil
sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara
pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan
pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga
pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi
jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah
tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Jadi hal ini akan
mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah,
tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang
diharapkan. Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi
dengan menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan
masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan
prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan

5
setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini.
- Tujuan Pemerataan Pendidikan
Adalah menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam
pembangunan dan pengembangan bangsa, oleh karena itu setelah
pelaksanaan pemerataan pendidikan terpenuhi maka yang marus
dilakukan selanjutnya adalah meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagaimana dijelaskan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional (sisdiknas) bab 3 mengenai penyelenggaraan
pendidikan pasal 4 yang berbunyi sebagai berikut : a) Pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. b) Pendidikan
diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem
terbuka multibermakna. c) Pendidikan diselenggarakan sebagai proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung seumur
hidup. d) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, serta mengembangkan kreatifitas peserta didik
dalam proses pembelajaran e) Proses pendidikan dikembangkan
dengan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi setiap masyarakat.
f) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan. Berdasarkan uraian diatas dapat
dipahami pendidikan diindoesia dilaksanakan berdasarka kebutuhan
warga masyarakat dalam pemberdayaan terhadap warga negara dengan
menjunjung tunggi nilai-nilai demokratis dan keadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
b. Masalah Mutu Pendidikan
- Pengertian Mutu Pendidikan

6
Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi
pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat
menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan
bangsa pada saat ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait
mangait, dan berguna secara langsung. Sejalan dengan proses
pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang
pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan
mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan,
proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan
untuk menjalankan pendidikan. Kurangnya dana, kurangnya jumlah
guru, kurangnya fasilitas pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya
mutu pendidikan. Oleh sebab itudalam mengatasi masalah ini
pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin untuk
meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan
menambah fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari
sestem pengajaran tepat guna, serta sistem eveluasi yang sebaik
mungkin dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara
bertahap.[7] b. Tujuan Mutu pendidikan Adalah untuk memberikan
jaminan kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Oleh karena itu mutlak dilakukan atau dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan. Mutu pendidikan erat kaitannya dengan lembaga
pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan secara
khusus yang mengembangkan SDM.
c. Masalah Efektivitas dan Efisiensi
- Pengertian Efektivitas dan Efisisensi
Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain
sasaran pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan,
maka ada satu masalah lain yang dianggap penting dalam
pelaksanaan pendidikan, yaitu efisiensi dan efektifitas pendidikan.
Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi internal
pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang

7
pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya
pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak
menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga
dan sebagainya. Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah
apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan
biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan
yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di
Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala
sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan.
Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh
kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang
mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan
sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan
yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang
dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan
guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan
pendidikan tersebut tidak efektif. Tujuan dari pelaksanaan
pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas SDM sedini
mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia
menuntut untuk menghasilkan peserta didik yang memeiliki
kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan
pendidikan tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak
diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti
pengangguran. Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat
dilakukan dengan peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas
tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin akan meghasilkan
lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi dunia
kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat

8
mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien.
Kelebihan dana dalam pendidikan lebih mengakibatkan tindak
kriminal korupsi dikalangan pejabat pendidikan. Pelaksanaan
pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik juga dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan
kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha
penghematan waktu dan tenaga. Pendidikan diusahakan agar dapat
memperoleh hasil yang baik dengan adanya biaya dan waktu yang
sedikit. Ini artinya harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang
efisien dan efektif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
pendidikan.
- Tujuan Efisiensi Pendidikan
Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan diindonesia erat
kaitannya dengan profesional dalam management nasional
pendidikan yang diterapkan, antara lain : disiplin keahlian, etos
kerja, dan cost effectiveness. Bedasarkan uraian diatas dapat
dipahami bahwa efisiensi pendidikan merupakan salah satu faktor
pendukung dalam membentuk lembaga pendidikan yang efektif
serta sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu proses
pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil yang
maksimal denga waktu yang terbatas.
d. Permasalahan Relevansi
- Pengertian Relevansi Pendidikan
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan
dengan perkembangan di masyarakat. Misalnya:Lembaga
pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai. tidak
adanya kesesuaian antara output (lulusan) pendidikan dengan
tuntutan perkembangan ekonomi.[11] Masalah relevansi ini
pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi sekarang ini
sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan

9
persiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas dengan digulirkannya
konsep Link and Match yang salah satu tujuannya adalah
untuk mengatasi persoalan relevansi tersebut.
- Tujuan Relevansi
Upaya peningkatan relevasi dalam sstem pendidikan bertujuan
agarhasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
dalam artian prosese pendidikan dapat memberikan dampak
pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuha kerja ,
kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan kejenjang yang
lebih tinggi.

B. Faktor Pendukung Masalah Pendidikan


Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah itu. Adapun faktor-faktor
yang dapat menimbulkan permasalahan pokok pendidikan tersebut adalah sebagai
berikut. 1. IPTEK 2. Pertambahan Penduduk 3. Meningkatnya Animo
masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik 4. Menurunnya
Kualitas Pendidikan 5. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan
kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.

a. IPTEK
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri
mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi keidupan sosial,
ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa indonesia. Diakui bahwa
sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini belum mampu
mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia
pendidikan belaum dapat menghaslkan tenaga-tenaga pembangunan yang
produktif, kreatif dan aktif serta sesuai dengan wawasan dan keinginan
masyarakat luas. Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern
menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan
yang terus menerus.

10
b. Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan, sekaligus pertambahannya keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan yang secara komulatif menuntut dari segi sarana pendidikan yang
memadai. Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan sulitnya
menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat
tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan yang
tersedia.
c. Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan yang erat kaitannya dengan adanya
berbagai tantanga dan permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan
dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan
IPTEK yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada
umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal bisatu
sis kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau
persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang
bermunculuan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.
d. Menurunnya kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan dewasa ini semakin menurun, ditambah
belum mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, menuntut adanya
sejumlah perubahan. bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan terus
ketinggalan.
e. Kurang adanya Relevansi antara Pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang
sedang membangun
Dalam era modern sekarang masyarakat menuntut adanya lembaga
pendidikan yang benar-benar mampu untuk diharapkan, terutama yang siap
pakai dengan dibekali skill yang diperlukan dalam pembangunan. Umumnya,
kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah
diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya

11
diindonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali penggantian
kurikulum. Hal ini dilaksanakan dalam upaya mengatasi masalah relevansi.
Dengan kurikulm baru inilah peserta didik dbina kepribadiaannya melalui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini
dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum
baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.

C. Solusi Permasalahan Pendidikan


Solusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelesaian,
pemecahan atau jalan keluar. Jadi solusi permasalahan pendidikan adalah jalan
keluar untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan melalui faktor internal
(masalah atau hambatan tercapainya tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan), dan eksternal (masalah atau hambatan dalam pelaksanaaan
kegiatan pendidikan.Masalah- masalah dalam pelaksanaan pendidikan).

a. Solusi permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas


Cara pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui :
a) Meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penataran
b) Memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar
peserta didik
c) Memantapkan nilai, keterampilan, sikap dan kesadaran lingkingan
pada peserta didik

b. Solusi permasalahan pelayanan pendidikan


Cara memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas), yaitu melalui :
a) memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah
b) penyebaran pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar da
partisipasi untuk ikut membangun

12
c) penyebaran informasi untukmenumbuhkan kesadaran lingkungan.
d) Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan realistis.

c. Solusi permasalahan relevansi pendidikan


Cara meningkatkan relevansi (keserasian) pendidikan dengan
pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan :
a) Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional
untuk kehidupan dimasyarakat kelak.
b) Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan
permasalahan yang actual dalam masyarakat.
c) Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup
dimasyarakat.

d. Solusi permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan


Cara meningkatkan efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat
ditempuh melalui :
a) Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan
kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
b) Memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri dan
memiliki sikap tanggung jawab.
c) Megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d) Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna,
tepat saat, menarik dan mengesankan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permasalahan pendidikan :
a) Pemerataan pendidikan Merupakan persoalan yang terkait dengan
pelaksanaan sistem pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada warga Negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga
pendidikan menjadi wahana bagi pembangunnan sumber daya manusia yang
menunjang pembangunan suatu bangsa.
b) Mutu Pendidikan Merupakan keluaran atau hasil lembaga pendidikan. Mutu
pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk pertama, mutu produk pada lembaga
pendidikan meliputi hal-hal sepeti bahan ajar , jumlah lulusan, presentasi
lulusan ujian, alumni yang mengikuti study lanjutan, alumni yang
mendapatkan pekerjaan atau promosi. Kedua, mutu prosess terkait dengan
hal-hal seperti proses pembelajaran, bimbingan peserta didik, konsoling,
kordinasi pengembangan bahan ajar dan ujian, jaringan kerja dengan kantor
regional diberbagai daerah, sistem registrasi, pengelolaan system informasi
peserta didik, produksi bahan ajar multimedia, produksi bahan ujian,
penjadwalan tutorial, layanan bantuan belajar, distribusi bahan ajar , dan
penyiaran melalui media masa.
c) Permasalahan Relevansi Merupakan kesesuain program pendidikan yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan kebutuha masyarakat sebagai
pengguna atau stickholders pendidikan, artinya apa yang dihasilkan lembaga
pendidikan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat atau tepat guna.
d) Permasalahan Efisiensi Merupakan apabila hasil yang dicapai maksimal
dengan biaya yang wajar karena biaya merupakan ukuran efisien dalam

14
proses pendidikan teruta apabila dalam proses pendiikan dapat menghasilkan
output pendidikan dengan biaya yang efisien.
2. Faktor pendukung permasalahan pendidikan :
a. IPTEK
b. Pertambahan Penduduk
c. Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik
d. Menurunnya Kualitas Pendidikan
e. Kurang adanya relevansi
antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.
3. Solusi permasalahan pendidikan terbagi menjadi :
a. solusi pemerataan dan peningkatan kualitas
b. solusi pelayanan pendidikan
c. solusi relevansi pendidikan
d. solusi efiktifitas dan efisiensi pendidikan

15
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Ekosusilo,


Madyo-Kasihadi RB, 1988, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang; Effhar
Publishing. Kadir, Abdul, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
http://isaninside.wordpress.com/

16

Anda mungkin juga menyukai