Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN SAMPUL

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengantar Pendidikan
Yang dibina oleh Bapak Dr Muhardjito, M.S

Oleh:
Kelompok XI
Aulia Zaldiana 170351616579
Azmil Azhari 170351616533

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2017

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
3. Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................4
1. Pengertian Permasalahan Pendidikan .....................................................................4
2. Permasalahan Pokok Pendidikan ............................................................................4
3. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan ...................................................................4
a. Masalah Pemerataan Pendidikan ........................................................................4
b. Masalah Mutu Pendidikan ..................................................................................5
c. Masalah Efisiensi Pendidikan .............................................................................7
d. Masalah Relevansi Pendidikan ...........................................................................7
4. Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan ........................................7
a. Perkembangan Iptek dan Seni.............................................................................7
b. Laju Pertumbuhan Penduduk ..............................................................................8
c. Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan ...............................................8
5. Permasalahan Aktual Pendidikan Di Indonesia .....................................................9
a. Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran ..............................................................9
b. Masalah Kurikulum ..........................................................................................10
c. Masalah Peranan Guru ......................................................................................10
d. Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun .................................................................11
6. Upaya Penaggulanan Permasalahan Pendidikan Di Indonesia.............................12
BAB III PENUTUP .........................................................................................................14
Kesimpulan ......................................................................................................................14
Saran ................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................15

ii
1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. (Munib, 2011).
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia
menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun
secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Hal ini
berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang baik, yang dapat berguna dalam pembangunan dimasa depan. Derap
langkah pembangunan sendiri selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Tetapi, perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang
sebagiannya tidak dapat diramalkan sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis,
pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah-masalah
tersebut kemudian berdampak kepada kualitas sumber daya manusia dan
pendidikan di Indonesia (Suyanto, 2001).
Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri saat ini
pantas dikatakan memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO
(2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati
urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999) (Buchori,
1994).
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua macam
dampak yang saling bertentangan.Kedua dampak itu adalah dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan
dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai tujuan.
Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan
dalam pelaksanaan kegitan tersebut, sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau
masalah yang ditimbulkan.
2

Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan pendidikan, maka pelaksanaan


pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang disebut sebagai masalah dan
hambatan yang akan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat bila disebut sebagai
Permasalahan Pendidikan.
Makalah ini akan menitiberatkan pada pokok-pokok permasalahan
pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan dan sumber daya
manusia (SDM) di Indonesia dan strategi-strategi pemecahan masalah dari
permasalahan pendidikan tersebut.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud permasalahan pendidikan?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan?
3. Apa permasalahan aktual pendidikan di Indonesia?
4. Bagaimana upaya penanggulangan permasalahan pendidikan di
Indonesia?

3. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian permasalahan pendidikan.


2. Mengetahui jenis permasalahan pokok pendidikan.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan.
4. Mengetahui permasalahan aktual pendidikan di Indonesia.
4. MANFAAT
Manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran masalah pendidikan.
2. Batu loncatan kepada pendidikan yang lebih baik.
3. Menambah pengetahuan serta wawasan kepada pembaca tentang
keadaan pendidikan sekarang ini.
3

4. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pengantar


Pendidikan.
5. Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah pendidikan
yang dihadapi Indonesia.
4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Permasalahan Pendidikan


Istilah permasalahan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “problem“.
Masalah adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan
kata permasalahan berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan.
Jadi Permasalahan pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang merupakan masalah
dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan (Buchori, 1994).
Dari uraian di atas, dapat juga disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan
Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program-
program pendidikan di negara Indonesia.
2. Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan
di tanah air kita dewasa ini, yaitu:

a. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan


pendidikan.
b. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan
keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah
kehidupan Bermasyarakat. (Tirtaharja, 2005).

3. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan


Masalah pokok pendidikan yang telah menjadi keepakatan nasional yang
perlu diprioroitaskan penanggulangannya. Masalah yang dimaksud itu, adalah :

1) Masalah pemerataan pendidikan


2) Masalah mutu pendidikan
3) Masalah efisiensi pendidikan
4) Masalah relevansi pendidikan (Tirtaharja, 2005)

a. Masalah Pemerataan Pendidikan


Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana
sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya
5

kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga


pendidikan itu menjadi wahana bagi pemabangunan sumber daya
manusia untuk menunjang pembangunan.
Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu
telah dinyatakan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 sebagai
dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada Bab XI, Pasal
17 berbunyi:
Tiap-tiap warga negara Republik Indonesia mempunyai hak yang
sama untuk diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat
yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu
dipenuhi.
Selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar Bab VI, Pasal
10 Ayat 1, menyatakan: “Semua anak yang sudah berumur 6 tahun
berhak dan yang sudah berumur 8 tahun diwajibkan belajar di sekolah,
sedikitnya 6 tahun lamanya.” Ayat 2 menyatakan: “Belajar di sekolah
agama yang telah mendapat pengakuan mentri agama dianggap telah
memenuhi kewajiaban belajar.” (Pidarta, 2004).
Landasan yuridis pemerataan pendidikan tersebut penting sekali
artinya, sebagai landasan pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan
guna mengejar ketinggalan kita sebagai bangsa yang pernah di jajah
oleh bangsa lain.
Oleh karena itu, dengan melihat tujuan yang terkandung di dalam
upaya pemerataan pendidikan tersebut yaitu menyiapkan masyarakat
untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan, maka setelah
pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan terpenuhi, mulai
diperhatikan juga upaya berkembangnya mutu pendidikan.

b. Masalah Mutu Pendidikan


Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum
mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil
pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai
6

produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi.


Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan kerja penilaian
dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan
sistem tes untuk kerja (performance test).Lazimnya sesudah itu masih
dilakukan pelatihan/ pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan
tuntutan persyaratan kerja di lapangan.
Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui
proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat
sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Jika terjadi
belajar yang tidak optiimal menghasilkan skor ujian yang baik maka
hampir dipastikan bahwa hasil ujian belajar tersebut adalah semu. Ini
berarti bahwa pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada
masalah pemrosesan pendidikan. Selanjutnya kelancaran pemrosesan
pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari
peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran
bahkan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan tersebut
diberikan oleh komponen pendidikan, sangat terkandung kepada
kualittas komponen dan kerja samanya serta mobilitas komponen yang
mengarah kepada pencapaian tujuan.
Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan
mutu. Di dalam Tap MPR RI 1998 tentang GBHN dinyatakan bahwa
titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu
setiap jenjang dan jenis pendidikan, dan dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi perlu lebih disempurnakan dan ditingkatkan
pengajaran ilmu pengetahuan dan matematika. (BP-7 Pusat. 1989: 68)
umumnya kondisi mutu pendidikan di seluruh tanah air menunjukkan
bahwa di daerah pedesaan utamanya di daerah terpencil lebih rendah
daripada di daerah perkotaan. Acuan usaha pemerataan mutu
pendidikan bermaksud agar sistem, pendidikan khususnya sistem
persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok
7

tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan


sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing (Suyanto, 2001).

c. Masalah Efisiensi Pendidikan


Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu
sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat
sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya,
efisiensinya berarti rendah (Tirtaharja, 2005).

d. Masalah Relevansi Pendidikan


Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem
pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan
Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor
pembangunan, yaitu yang beraneka ragam seperti sektor produksi,
sektor jasa, dan lain-lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualitas. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat
mengisi semua sektor pembangunan baik yang aktual (yang tersedia)
maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan
oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi
(Munib, 2011).

4. Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan


(Munib, 2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah
pendidikan:

a. Perkembangan Iptek dan Seni


1) Perkembangan Iptek
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan
iptek.Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem
dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah
8

penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk


memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
2) Pekembangan Seni
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya
manusia yang seutuhnya,aktivitas kesenian mempunyai andil
yang besar karena dapat mengisi pengembangan dominan afektif
khususnya emosi yang positif serta keterampilan disamping
kognitif dan psikomotorik.
Dilihat dari segi lapangan kerja,dewasa ini dunia seni telah
mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat sebagai mata
pencaharian.
Masalahnya adalah walaupun dunia seni begitu penting
namun di sekolah sekolah saat ini masih menduduki posisi kelas
dua.Selain itu,sulit untuk menyediakan tenaga pendidiknya dan
sarana penunjang yang mahal.
b. Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah ini bersumber pada dua hal yaitu:

1) Pertambahan Penduduk
Dengan bertambahnya jumlah penduduk ,maka
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan harus ditambah.
2) Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air ini
tidak merata.Kondisi yang seperti ini juga menyulitkan dalam
hal penempatan tenaga pendidik.
c. Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
Keterbelakangan budaya disini di maksudkan dengan kurang
tahunya sebuah masyarakat akan perkembangan baru seperti teknologi
pada alat transportasi dan telekomunikasi,paham ber-KB dan lain
sebagainya.Dimana permasalahan timbul karena masyarakat yang
keterbelakang budaya menjadi tidak dapat ikut berperan serta dalam
9

pembangunan,sebab mereka kurang memiliki dorongan untuk


maju.Jadi permasalahan nya adalah bagaimana menyadarkan
masyarakat tersebut akan ketertinggalannya,bagaimana menyediakan
sarana kehidupan dan bagaimana sistem pendidikan dapat melibatkan
masyarakat tersebut.Karena bukankah pendidikan mempunyai misi
sebagai tranformasi budaya.

5. Permasalahan Aktual Pendidikan Di Indonesia


(Buchori, 1994) Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu
terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat di capai
dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang
pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi.
Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan dikemukakan meliputi
masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru, dan pendidikan
dasar 9 tahun.
Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada yang mengenai
pelaksanaannya.Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah konsep.
Apakah kurikulum tersebut cukup andal secara yuridis (merupakan penjabaran
undang-undang pendidikan) dan secara psikologis (berdasarkan hukum
perkembangan peserta mendasarkan diri pada proses kematangan anak). Konsep
seperti itu bermasalah. Selanjutnya jika suatu kurikulum sudah andal, dapat
dilaksanakan apa tidak. Jika tidak, timbullah masalah pelaksanaan atau masalah
operasional. Perlu di pahami bahwa tidak semua masalah aktual tersebut merupakan
masalah baru. Bahkan ada yang sudah lama. Sudah sejak lama masalah aktual itu
kita sepakati untuk mengatasinya, tetapi dari tahun ke tahun hasilnya tetap
sama.Berikut ini masalah aktual tersebut:

a. Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran


Didalam UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sisten Pendidikan
Nasional Bab II Pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya.Kemudian dipertegas dalam GBHN butir 2a dan b tentang
10

arah dan tujuan pendidikan bahwa yang dimaksud dengan manusia


yang utuh itu adalah manusia yang sehat jasmani dan rohani.Tetapi
dalam pelaksanaannya pendidikan afektif belum ditangani
semestinya.Kecendrungan mengarah kepada pengutamaan aspek
kognitif.

Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan misalnya


yang semestinya mengutamakan pemahaman nilai nilai agama dan
kewarganegaraan bergeser menjadi pengetahuan pelajaran
tersebut.Pengrmbangan daya fikir di nomor satukan sementara
pengembangan perasaan dan hati terabaikan.Padahal pemahaman
terhadap nilai-nilai tidak hanya cukup dengan pengenalan atas
pengetahuannya.Berdasarkan sistem pendidikan kita sekarang apakah
masih ada memberi peluang demi terjadinya pengamalan pengamalan
seperti semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kedisiplinan,
minat belajar, ketakwaan pada Allah dan lain lain.

b. Masalah Kurikulum
Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan
pelaksanaannya.Yang menjadi sumber masalah adalah bagaimana
sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk terjun ke
lapangan kerja bagi yang tidak melanjutkan sekolah dan memberikan
bekal dasar yang kuat untuk ke perguruan tinggi bagi yang melajutkan
sekolah.
1) Konsep kurikulum 1984 juga memiliki kelebihan kareana
adanya keluwesan antara lain:
2) Disediakannya aneka program belajar untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi dan untuk memasuki lapangan kerja
3) Adanya program inti yang sifatnya nasioal
4) Adanya program pusat dan program daerah (muatan lokal)

c. Masalah Peranan Guru


11

Untuk memandu proses pembelajaran murid,guru dibantu oleh


petugas lainnya seperti konselor (guru BP), pustakawan, laboratorium
dan teknisi sumber belajar. Jadi guru tidak mengemban multi tugas
selain mengajar.Maka dari itu waktu itu dapat digunakan utuk :
1) Melakukan kontak dan pendekatan manusiawi yang lebih
intensif dengan murid-muridnya.
2) Dari sisi pembelajaran ia mampu mengelola proses
pembelajaran (sebagai manajer), menunjukkan tujuan
pembelajaran (direktor), mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran (koordinataor), mengkomunikasikan murid
dengan berbagai sumber belajar (komunikator),
menyediakan dan memberikan kemudahan-kemudahan
belajar (fasilitatator), dan memberikan doronagn belajar
(stimulator)
Masalahnya adalah di beberapa sekolah di tanah air masih belum
mempunyai pendamping guru tersebut.Hal ini dikarenakan penempatan
tenaga pengajar yang masih belum merata.

d. Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun


Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang
kuat. UU RI Nomor 2 1989 Pasal 6 menyatakan tentang hak warga
Negara untuk mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat
pendidikan dasar, dan pasal 13 menyatakan tujuan pendidikan dasar.
Kemudian PP Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar, pasal
2 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun,
terdiri atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan
3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu,
memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat,
warga Negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta
didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
12

Ketetapan-ketetapan tersebut merupakan realisasi GBHN 1993


tentang arah pendidikan nasional butir 26 yang antara lain menyatakan
perlunya peningkatan kualitas serta pemerataan, terutama peningkatan
kualitas pendidikan dasar.
Dilihat dari segi lamanya waktu belajar pada pendidikan dasar
yaitu 9 tahun,kita sudah mengalami langkah maju dibanding dengan
masa-masa sebelumnya yang menetapkan wajib belajar hanya 6 tahun
yaitu tingkat SD. Secara konseptual dan acuan yang diberikan oleh
ketetapan-ketetapan resmi tersebut sudah sejalan dengan kebutuhan
pembangunan, antara lain:
1) Untuk memasuki PJPT II diperlukan sumber daya manusia
yang lebih berkualitas.
2) Persyaratan kerja yang dituntut dunia kerja semakin
meningkat sehingga dengan basis pendidikan dasar 9 tahun
tentunya lebih baik daripada hanya 6 tahun. Khususnya
persyaratan usia, usia tamat pendidikan dasa semakin
mendekati usia kerja menurut peraturan Menaker No: Per-
01/Men/1987, pasal 1 tentang batas umur layak kerja yaitu
14 tahun.
Hambatan nya berasal dari sambutan masyarakat, utamanya dari
orang tua yang kalangan yang kurang mampu. Mereka mungkin
cenderung untuk tidak menyekolahkan anaknya karena harus
membiayai anaknya lebih lama. Padahal tidak dapat berharap banyak
dari anaknuya untuk segera memperoleh pekerjaan setelah tamat dari
sekolah.

6. Upaya Penaggulanan Permasalahan Pendidikan Di Indonesia


(Pidarta, 2004) Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi
masalah-masalah aktual pendidikan, antara lain :
a. Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup
berlangsung hanya secara insidental.
13

b. Pelaksanaan dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh


kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai
akhir ataupun kelulusan. Untuk itu perlu dikaitkan dengan pemberian
insentif pada guru.
c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke
perguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal
yang prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial
mampu belajar di perguruan tinggi.
d. Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu
diberi perhatian khusus. Karena tenaga kependidikan khususnya guru
menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang
berkualitas untuk pemmbangunan.
e. Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan
dengan gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas
pada masyarakat untuk menemukan faktor penunjang dan utamanya
faktor penghambatnya.
Penanggulangan (pemecahan masalah) sebagai akibat pengaruh ke 4 faktor
yang telah dikemukakan secara umum adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan harus senantiasa diperbaharui (direnovasi) sesuai dengan
perkembangan yang terjadi di luar bidang pendidikan itu sendiri.
Misalnya kurikulum harus fleksibel, jika perlu diperbaharui. Kurikulum
jangan mengakibatkan para pelakunya (siswa atau anak didik) selalu
tertinggal dibanding dengan kemajuan IPTEK di luar dunia pendidikan
tersebut.
b. Pendidikan (bersama bidang terkait) berusaha menahan laju
pertumbuhan penduduk atau pendidikan harus mencari sistem baru
yang dapat melayani semua orang yang memerlukan pendidikan.
c. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan didukung dan didorong terus
agar lebih meningkat lagi.
d. Sistem pendidikan meningkatkan peran/fungsinya sebagai
pengembangan kebudayaan di seluruh pelosok tanah air.
14

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Masalah pokok pendidikan yang perlu diprioritaskan


penanggulangannya. Masalah yang dimaksud adalah : Masalah
Pemerataan Pendidikan, Masalah Mutu Pendidikan, Masalah Relevansi
Pendidikan, dan Masalah Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan.
2. Permasalahan pendidikan dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya: Kondisi sosial ekonomi keluarga, Efektifitas Pendidikan
di Indonesia, Efsiensi Pengajaran di Indonesia, Standarisasi Pendidikan
di Indonesia, Mutu dan perolehan tamatan yang dihasilkan sekolah
tidak dapat memenuhi harapan dan kebutuhan dunia kerja, dan Tenaga
kependidikan, terutama mutu tenaga pengajar.
3. Dari keempat masalah pendidikan di Indonesia tersebut, masing-
masing dikatakan teratasi jika pendidikan :
a. Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar.
b. Dapat mencapai hasil yang bermutu.
c. Dapat terlaksana secara efisien.
d. Produknya yang bermutu tersebut relevan.
4. Solusi pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang melanda
pendidikan di Indonesia adalah partisipasi dari semua pihak, dalam hal
ini adanya komitmen dari semua pihak terkait. Tenaga pendidik
meningkatkan kualitas pengajarannya, Sekolah meningkatkan perannya
sebagai ujung tombak penjaminan mutu pendidikan dan Instansi terkait
lainnya menjalankan peran sesuai wewenangnya masing-masing.

Saran
Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus menyadari dan
memahami berbagai macam permasalahan pendidikan yang terjadi dilapangan sehingga
dapat merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya. Jadilah, mahasiswa
sekaligus calon pendidik yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan.
15

DAFTAR PUSTAKA

Buchori, M. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara


Wacana.

Munib, d. A. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri


Semarang Press.

Pidarta, P. M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suyanto. 2001. Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa.

Tirtaharja, Umar;. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai