ANTIBAKTERI ALAMI
MAKALAH
OLEH :
EVA YUSTACE TARINATE
NIM : 17051104016
MAKALAH
OLEH :
EVA YUSTACE TARINATE
NIM : 17051104016
i
RINGKASAN
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan. Teripang merupakan salah satu biota
sebagai biofarmaka dan sebagai makanan kesehatan, serta sebagai bahan baku
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri alami yang
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan. Akan tetapi, karena adanya bantuan dari beberapa pihak tantangan itu
bisa teratasi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Karena itu saya sangat membutuhkan kritik
positif dan saran dari para pembaca dengan tujuan untuk memperbaki pembuatan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi kita semua, terutama pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
RINGKASAN ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
2. TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) ........................................................... 2
2.1 Biologi dan Komposisi Kimia....................................................................... 2
2.2 Jenis-Jenis Teripang Indonesia ..................................................................... 3
2.3 Pemanfaatan Teripang ................................................................................... 5
3. Senyawa Antibakteri ........................................................................................... 6
3.1 Aktivitas Antibakteri dan Efeknya ................................................................ 6
4. Holothuria scabra Sebagai Sumber Antibakteri ................................................. 7
4.1.1 Uji Bioaktivitas Ekstrak Teripang Pasir ................................................. 8
4.1.2 Daya Antibakteri Ekstrak Teripang Pasir ............................................. 8
4.1.3 Bioaktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol Teripang Pasir ......................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1. PENDAHULUAN
Salah satu kekayaan laut Indonesia yaitu banyaknya jenis spesies dari hewan
teripang, dari 650 jenis teripang di dunia, 10% nya terdapat di Indonesia. Ada 7
jenis yang memiliki nilai ekonomis tinggi salah satunya yaitu teripang pasir
melalui proses pemisahan senyawa aktif atau ekstraksi (Pranoto, et al., 2012).
lainnya yang dimiliki oleh teripang pasir (Holothuria scabra) yaitu merupakan
salah satu bahan alam yang kaya akan senyawa metabolit sekunder diantaranya
Escerecia coli ( Farouk, et al., 2007). Menurut Roihanah et al. (2012) teripang juga
senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak teripang pasir dan dapat dijadikan
alternatif antibiotik dari biota laut. Hal ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan
scabra).
1
2. TERIPANG PASIR (Holothuria scabra)
Teripang atau timun laut merupakan hewan laut yang bergerak lambat,
Hewan invertebrata ini tersebar luar di lingkungan laut seluruh dunia. Teripang
hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran mapun dalam lingkungan terumbu.
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Sub-filum : Echinozoa
Kelas : Holothuroidea
Sub-kelas : Aspidochirotacea
Ordo : Asp idochirotida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra
Tubuh H. scabra berdaging lunak dan berbentuk silindris, bagian perut
teripang berwarna kuning keputihan dan punggung berwarna abu-abu dengan garis-
kuningan dan putih (Ghufran & Kordi, 2010). Ukuran tubuh yang berbeda-beda
dengan panjang berkisar 25-35 cm dengan berat antara 250-350 gram (Widodo,
2013). Tubuhnya tebal atau tipis, licin dan kulitnya bercorak atau berbintil-bintil.
2
Gambar 1 Holuthuria scabra
Sumber :
http://bpsplpadang.kkp.go.id/pubs/uploads/1e6268b63dcaad853828992bbbeab8e0
.jpg
Beberapa kandungan gizi teripang pasir dapat dilihat pada Tabel 1.
Di Indonesia sedikitnya ada 26 jenis timun laut yang pernah atau masih
sebagian besar diperoleh dari publikasi peneliti Indonesia di bidang perikanan, dan
3
Tabel 2 Teripang di Indonesia berdasarkan publikasi nasional
Manado dikenal dengan teripang susuan (Martoyo, et al., 2006). Pemberian nama
(internasional, Latin) merujuk ke lebih dari satu nama daerah, atau sebaliknya.
4
Atau, beberapa daerah menggunakan nama lokal yang sama namun merujuk pada
berbagai kelas sosial masyarakat dunia, salah satunya ialah H. scabra. Teripang
telah dikenal dan dimanfaatkan sejak lama oleh Bangsa Cina. Teripang telah
dijadikan hidangan istimewa dalam sebuah perayaan besar oleh Bangsa Cina serta
dilaporkan bahwa secara medis untuk teripang jenis Stichopus japonius yang
(PRESTON, 1993). Dari hasil analisa proksimat daging teripang pasir diperoleh
komposisi protein 66,07 %, lemak 0,89 %, kadar air 8,97 %, dan kadar abu 11,53%
Jepang, Korea dan beberapa negara Pasifik Selatan, daging dan organ dalam
(viscera) teripang dimakan mentah (segar), dimasak, diasin dan atau dalam bentuk
kering (Darsono, 2003). Teripang juga digunakan sebagai pakan ternak, dan untuk
dibuat tuba ikan maupun sebagai agen anti jamur (PRESTON, 1993). Sejak akhir
5
1990 pasar teripang bertambah dengan berkembangnya riset produk alam (natural
3. Senyawa Antibakteri
organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Proses tersebut dilakukan
melalui penghambatan sintesis dinding sel, sintesis protein, sintesis asam nukleat,
makanan dari dalam sel, perubahan molekul protein dan asam nukleat,
penghambatan kerja enzim, dan penghambatan sintesis asam nukleat dan protein.
yaitu:
6
logaritmik. Setelah penambahan zat antimikrobia pada fase logaritmik
didapatkan jumlah sel total maupun jumlah sel hidup adalah tetap.
terjadi lisis sel atau pecah sel. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan
kultur mikrobia yang berada pada fase logaritmik. Setelah penambahan zat
antimikrobia pada fase logaritmik, jumlah sel total maupun jumlah sel
hidup menurun.
yaitu menghambat sintesis dinding sel mikrobia, merusak keutuhan dinding sel
penelitian H. scabra telah terbukti sebagai agen antibakteri yang potensial. Potensi
ekstrak antibakteri dari H. scabra dapat berasal dari adanya agen antibakteri yaitu
7
steroid (Boardbar, et al., 2011), saponin (Abraham et al., 2002), dan triterpenoid (
dengan berbagai konsentrasi (150 g/ml, 300 g/ml, dan 450 g/ml) dan uji
penelitian didapatkan bahwa ekstrak H. scabra terbaik adalah ekstrak etil asetat.
pada konsentrasi 450 g/ml. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya kandungan
8
dan triterpenoid. Kemampuan daya hambat yang dimiliki oleh ekstrak teripang
ekstrak teripang pasir tersebut belum bisa dijadikan alternatif antibiotik baru dalam
mengatasi penyakit demam tifoid. Ekstrak teripang pasir (H. scabra) memiliki daya
antibakteri. Oleh sebab itu, disarankan agar lebih banyak para peneliti ataupun
pakar untuk meneliti lebih lanjut senyawa antibakteri yang terdapat pada teripang
terdapat dalam ekstrak etanol H. scabra dari perairan Sulawesi Tenggara terdiri dari
9
KESIMPULAN
Teripang pasir merupakan hewan invertebrat laut yang hidup melekat pada
substrat. Teripang pasir memiliki tubuh berdaging lunak dan berbentuk silindris,
bagian perut teripang berwarna kuning keputihan dan punggung berwarna abu-abu
dan flavonoid.
10
DAFTAR PUSTAKA
Amin, F. M., Yoswaty, D. & Nurachmi, I., 2014. Daya Antibakteri Ekstrak
Teripang Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
(Salmonella typhi) Secara In Vitro.
Boardbar, S., Anwar, F. & Saari, N., 2011. High-Value Components and Bioactives
from Sea Cucumbers for Functional Foods—A Review. Marine Drugs
Journal, pp. 1761-1805.
Darsono, P., 2003. Sumberdaya Teripang Dan Pengelolaannya. Oseana,
XXVIII(2), pp. 1-9.
Ervita, F., Sulatrianah & Hafizah, I., 2015. Bioaktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol
Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap Pertumbuhan Klebsiella
pneumoniae Secara In Vitro. Medula, 3(1), pp. 208-213.
Farouk, A. E. A., Abd, F., Ghouse, H. & Ridzwan, B. H., 2007. New Bacterial
Species Isolated from Malaysian Sea Cucumbers with Optimized Secreted
Antibacterial Activity. American Journal of Biochemistry and Biotechnology
3, pp. 60-65.
Ghufran, M. & Kordi, H., 2010. Cara Gampang Membudidayakan Teripang.
Yogyakarta: Andi Publisher.
Karnila, R., Astawan, M., Sukarno & Wresdiyati, T., 2011. Karakteristik
Konsentrat Protein Teripang Pasir (Holothuria scabra J.) Dengan Bahan
Pengekstrak Aseton. Jurnal Perikanan dan Kelautan, XVI(1), pp. 90-102.
Madigan, M. T., Matinko, J. M. & Parker, J., 2000. Brock Biology of
Mikroorganisms. Ninth Edition ed. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Martoyo, J., N, A. & T, W., 2006. Budidaya Teripang. Edisi Revisi ed. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Nimah, S., Ma’ruf, W. F. & Trianto, A., 2012. Uji Bioaktivitas Ekstrak Teripang
Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Bacillus cereus. Perikanan, 1(2), pp. 1-9.
Pranoto, E. N., Ma’ruf, W. F. & Pringgenies, D., 2012. Kajian Aktivitas Bioaktif
Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Jamur Candida
albicans. Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 1(1), pp. 1-8.
11
PRESTON, G. L., 1993. Information for Fisheries Development and Management.
In: A. Wright & L. Hill, eds. Nearshore Marine Resources of the South
Pacific. Solomon Islands: Forum Fisheries Agency, pp. 371-407.
Purwati, P., 2005. Teripang Indonesia : Komposisi Jenis Dan Sejarah Perikanan.
Oseana, XXX(2), pp. 11-18.
S., R., Sukoso, S. & S., . A., 2012. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teripang
Holothuria sp.. The Journal of Experimental Life Science, pp. 1-5.
Samad, M. Y., 2000. Perbaikan Kualitas Produk Industri Kecil Teripang. Jurnal
Sains dan Teknologi Indonesia , pp. 52-55.
Sulistyo, 1971. Famakologi dan Terapi. Yogyakarta: EKG.
Tenover, 2006. Mechanisms of Antimicrobial Resistance in Bacteria. The American
Journal of Medicine, 119(VI), pp. 3-10.
Widodo, A., 2013. Budidaya Teripang. Hal 1-19 ed. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
12