Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BIOKIMIA DASAR

“ SEL”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

 PITRY LAUNDA (17051104002)


 APRIANI D. KILA (17051104005)
 MEILIANA SEMBIRING (17051104008)
 EVA Y. TARINATE (17051104016)
 SRIRATNA MATULU (17051104018)
 RAHAYU UMAR (17051104025)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

MANADO

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan

baik.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan.

Akan tetapi, karena adanya kerja sama dan bantuan dari beberapa pihak tantangan itu bisa

teratasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Karena itu kami sangat membutuhkan kritik positif dan

saran dari para pembaca dengan tujuan untuk memperbaki pembuatan makalah

selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi kita semua, terutama pembaca.

Penyusun

Kelompok 2

Page i of 26
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

C. Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Pengertian Sel ................................................................................................................... 3

B. Sejarah Penemuan Sela .................................................................................................... 3

C. Teori Sel ........................................................................................................................... 4

D. Sel Prokariotik .................................................................................................................. 7

E. Sel Eukariotik ................................................................................................................. 11

F. Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik ......................................................................... 21

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 22

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 22

B. Saran ............................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 23

Page ii of 26
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu

yang mempelajari sel. Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal

mendasar bagi semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di

antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi sel dan

biologi molekular. Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema

pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel

diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan

erat dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi perkembangan.

Mahluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang bersel

banyak (multicellular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya sistem

endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel

tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki

organel yang dibatasi oleh sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan

ganggang biru. Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem

endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran.

Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain: badan Golgi,

retikulum endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan

mikro, dan lisosom.

Page 1 of 26
Sejak tercetusnya teori sel yang menyatakan bahwa semua organisme terdiri atas sel,

dan bahwa sel yang ada sekarang berasal dari sel yang ada sebelumnya, bidang Biologi Sel

berkembang dengan pesat.

Sel merupakan kesatuan kecil bersalut selaput tipis, yang di dalamnya berisi larutan

kental senyawa kimia. Sel memiliki sifat istimewa, yaitu dapat membuat duplikatnya

sendiri dengan jalan membelah. Bentuk kehidupan yang paling sederhana berupa sel-sel

tunggal. Organisme yang lebih berkembang, misalnya diri kita, merupakan komunitas sel-

sel yang berasal dari pertumbuhan dan perkembangan hasil pembelahan sel induk.

B. Rumusan Masalah

Penyusunan makalah ini memuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan sel ?

2. Apa yang dimaksud dengan sel prokariotik dan eukariotik ?

3. Bagaimana perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik ?

4. Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam sel ( prokariotik dan eukariotik) ?

5. Bagaimana fungsi dari bagian-bagian sel prokariotik dan eukariotik ?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen.

2. Untuk mengetahui jawaban-jawaban yang terkait dengan rumusan masalah di atas.

Page 2 of 26
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel

Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel

merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan

kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua

fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme)

tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta

sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme

multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar

bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa

untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan

besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-

sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-

sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat

rapi.

B. Sejarah Penemuan Sela

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber

menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi

dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut

dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel

gabus yang telah mati.

Page 3 of 26
Gambar. Sel gabus berdasarkan penelitian Robert Hooke

Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak

tentang sel. Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723)

merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk

mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam

air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama

yang menemukan sel hidup.

Mikroskop Leeuwenhoek

Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang

sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel.

C. Teori Sel

Beberapa teori tentang sel sebagai berikut.

Page 4 of 26
1. Teori sel Menurut Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann(1810-1882)

Schleiden berpendapat bahwa setiap tubuh tumbuhan tersusun atas sel. sedangakan

Schwann berpendapat setiap tubuh hewan tersusun atas sel. Berdasarkan pendapat Kedua

pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa sel merupakan unit struktural (Penyusun) Tubuh

organisme.

Organisme yang tubuhnya tersusun atas satu sel disebut dengan organisme

uniseluler. seperti amoeba, Paramecium dan Chlamydomonas. Organisme yang tubuhnya

tersusun atas banyak sel di sebut dengan Multiseluer. Misalnya Porifera, Coelenterata dan

Mamalia.

2. Teori sel Menurut Max Schultze (1825-1914)

Maz Schultze berpendapat bahwa protoplasma merupakan struktur dasar makhluk

hidup dan merupakan bagian penting dari sel. Dibagian inilah seluruh proses hidup

berlangsung. selanjutnya, teori sel ini hanya menyatakan bahwa sel tidak hanya sekedar

sebagai penyusun, tetapi sel juga merupakan kesatuan (unit) Fungsional kehidupan.

3. Teori Sel Menurut Rudolf Virchow (1858)

Rudolf Virchow berpendapat bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omnis

cellulae cellula). Proses pertumbuhan pada organisme bersel, Banyak terjadi karena adanya

pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel-sel yang menyusun tubuh organisme tersebut .

akibatnya, berkembangan teori sel baru yang menyatakan bahwa sel merupakan unit

(kesatuan) Pertumbuhan.

Page 5 of 26
4. Teori sel Akibat Ditemukanya Alat Bantu Canggih

Pada akhir abad ke-19 dengan ditemukanya berbagai alat bantu canggih, seperti

mikroskop elektron, mikrotom, berbagai cara fuksasi dan cara pewaarnan berbagai bagian

sel, dapat diketahui bahwa di dalam protoplasma ditemukan berbagai organel, misalnya

kromosom. Kromosom adalah yang terdapat di dalam inti sel. Didalam kromosom

ditemukan faktor pembawa sifat yang di sebut dengan Gen. Maka munculah teori baru

yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan (unit) hereditas.

Beberapa penemuan penting tentang sel antara lain sebagai berikut ini.

1. Robert Brown. R.Strasburger dan C. Bernard, berhasil menemukan nukleus atau inti

sel. C.Bernard menyatakan bahwa inti bertugas untuk mengatur pekerjaan sel. bahkan inti

sel merupakan struktur terpenting dari sel. Hal ini didasarkan pada suatu kenyataan

bahwa inti sel senantiasa berapa pada sel hidup

2. Flix Durjadin (1835), menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan

yang selalu terdapat didalam setiap sel hidup. Dikenal dengan protoplasma. Istilah

protoplasma pertama kali diperkenalkan oleh Johanes Purkinje.

Pada makhluk hidup bersel banyak yang berasal dari hasil perkembang biakan secara

kawin. pada awal kehidupanyaa berupa satu sel, yaitu sel zigot. dalam perkembangan

selanjutnya sel Zigot membelah berulang-ulang menghasilkan massa yang tersusun atas

banyak sel. Karerna tempat dan Fungsinya berbeda serta faktor lingkungan yang

mempengaruhi juga berbeda maka pada tahapan tertentu dari perkembangan embrio akan

dihasilkan massa dengan berbagai spesialisasi Fungsi dan bentuk sel yang berbeda, ini

semua menujukan bahwa sel sebagai satuan struktural.

Page 6 of 26
Didalam tubuh makhluk hidup, setiap kelompok sel atau jaringan mempunyai tugas

tertentu, Sehingga didalam tubuh tersebut terjadi pembagian tugas kerja yang sistematis.

Pembagian tugas yang sistematis ini juga terjadi dalam setiap sel. Dengan demikian, semua

kegiatan hidup seperti respirasai, ekskresi, sintesis, peka terhadap rangsangan, transportasi,

reproduksi dan lain-lain, Sama dengan yang dilakukan individu sebagai suatu kesatuan. Ini

Menunjukan bahwa sel merupakan satuan atau unit fungsional.

D. Sel Prokariotik

Sel prokariotik adalah sebuah sel yang tidak mempunyai inti atau sistem

endomembran, hal ini membuat sel tersebut mempunyai materi inti yang tidak dibatasi oleh

sistem membran dan memiliki organel yang tidak dibatasi oleh sistem membran.

Struktur Sel Prokariotik

Semua sel prokariotik memiliki membran plasma (ingat membran plasma, bukan

membran inti), nukleoid (berupa DNA atau RNA), dan sitoplasma yang

mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak mempunyai membran inti, maka bahan inti

yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel

prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti

retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki

mitokondria dan kloroplas, yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah

bakteri dan ganggang biru.

Page 7 of 26
Bakteri

Pada tahun 1884 , ada seseorang ilmuwan yang berasal dari Denmark, yang

bernaman Hans Christian Gram, yang mengembangkan suatu teknik yang berfungsi untuk

membedakan jenis bakteri melalui ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan

menggunakan pewarna yang disebut dengan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.

Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu

proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. [1]

Disisi lain, bakteri Gram negatif akan berwarna merah atau merah muda. [1] Perbedaan

keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat

dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. [2]

Page 8 of 26
1. Dinding Sel

Dinding sel tersusun atas peptidoklan, polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel

berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-

pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

2. Membran Plasma

Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.

Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya dengan jalan

mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.

3. Mesosom

Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk mesosom.

Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagi penghasil energi. Biasanya mesosom

terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada

Page 9 of 26
membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi

oksidasi untuk menghasilkan energi.

4. Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim

digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan

proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan

penguraian (katabolisme) zat-zat.

5. Ribosom

Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya sintesis

protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-9 meter).

Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau sekitar 25% dari massa total sel

bakteri

6. DNA

Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan

persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA

berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus diwariskan

kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai materi genetik.

7. RNA

Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil

transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan

transkripsi (mengopi diri) membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai

Page 10 of 26
dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam

bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

8. Flagela dan Pili

Beberapa bakteri memiliki flagela yang berfungsi untuk pergerakan. Hal ini

dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika flagelanya dipotong, bakteri tidak dapat bergerak.

Beberapa bakteri memiliki pili di permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari flagela,

bentuknya seperti benang. Fungsi pili bagi bakteri adalah untuk menempel saat melakukan

reproduksi.

E. Sel Eukariotik

Sel eukariotik adalah sel yang sel yang memiliki membrane inti (nucleus).

Struktur Sel Eukariotik

Struktur sel eukariotik meliputi membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol,

retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, dan

mikrotubulus. Contoh sel eukariotik yaitu, sel hewan dan sel tumbuhan.

Page 11 of 26
1. Membran plasma

Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.

Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat di bagian tengah membran. Di sebelah

luarnya terdapat lapisan protein perifer, yang menyusun tepi luar dan dalam membran.

Selain protein perifer, terdapat pula molekul-molekul protein tertentu yang masuk ke

dalam lapisan lemak. Bahkan ada yang masuk hingga menembus dua lapisan lemak.

Protein yang masuk ke lapisan lemak itu disebut protein integral. Pada tempat-tempat

tertentu, terbentuk pori yang dibatasi oleh molekul protein. Tebal membran plasma antara

5-10 nm.

Molekul protein dan lemak tidak bersifat diam, tetapi selalu bergerak. Bayangkan

molekul lemak sebagai “benda cair” yang di atasnya dan di dalamnya terdapat molekul

protein yang “berenang-renang”. Itulah sebabnya struktur membran yang demikian disebut

sebagai “membran mosaik cair” (bahasa kerennya : fluid mosaic membrane).

Lemak membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat),

glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat), dan sterol (lemak alkohol,

misalnya kolesterol). Sedangkan protein membran tersusun atas lipoprotein (protein yang

bersenyawa dengan karbohidrat).

Fungsi membran plasma

a. Melindungi isi sel


Membran plasma berfungsi mempertahankan isi sel
b. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya ada zat-zat
tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul

Page 12 of 26
tersebut berguna untuk mempertahankan kehidupan sel. Zat-zat yang tidak berguna
dikeluarkan dari sel.
c. Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)
Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya, hormon, racun, rangsangan listrik,
dan rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan tekanan. Bagian sel yang berfungsi
sebagai reseptor adalah glikoprotein.
2. Sitoplasma

Sitoplasma atau plasma sel, meliputi isi sel, kecuali nukleus (inti sel). Sitoplasma

tersusun atas cairan dan padatan. Padatan sitoplasma terdiri atas organel-organel. Organel

adalah bagian sel yang memiliki fungsi khusus, misalnya ribosom, mitokondria, dan

kompleks Golgi. Cairan sitoplasma disebut sitosol. Sitosol tersusun atas air, protein, asam

amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut juga

sebagai matriks sitoplasma.

Sitosol tidak homogen (serba sama), tetapi merupakan suatu larutan heterogen

(serbaneka) yang kompleks. Dilihat dari ukuran zat terlarutnya, cairan dapat dibedakan

menjadi 3 macam, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Apabila zat terlarut berukuran < 0,01

mm disebut larutan, jika berukuran antara 0,01 mm – 0,1 mm disebut koloid, dan jika

berukuran > 0,1 mm disebut suspensi. Sitosol bersifat koloid, terutama karena adanya

protein dan RNA.

Fungsi sitoplasma

a. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak, dan protein.
b. Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat-zat
melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya proses pembentukan energi, sintesis asam lemak,
asam amino, protein, dan nukleotida.

Page 13 of 26
c. Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar
metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organel-organel tertentu sebagai akibat
aliran sitoplasma tersebut dapat diamati dengan mikroskop.
3. Nukleus

Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel, memiliki

diameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk

bulat atau oval. Setiap sel memiliki satu inti, kecuali beberapa organisme yang berinti dua

(dikariotik), misalnyaParamecium. Ada juga organisme berinti banyak (polikariotik),

misalnya jamur. Di dalam inti sel terdapat matriks yang disebut nukleoplasma,nukleus,

RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA berfungsi untuk

menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein. RNA berfungsi untuk sintesis

protein.

a. Membran nukleus
Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam. Membran luar
berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel. Jadi,
antara membran sel dengan membran nukleus terdapat hubungan secara langsung melalui
retikulum endoplasma.
b. Nukleoplasma
Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun atas air, protein, ion,
enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-
benang kromatin (benang penyerap warna). Pada proses mitosis, benang kromatin itu
tampak memendek dan disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan
DNA.
c. Nukleolus
Nukleolus (anak inti) terbentuk saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam
nukleus. Jika proses transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi
nukleolus bukan merupakan organel yang tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang
melakukan transkripsi untuk menghilangkan RNA.Nukleolus atau anak inti adalah

Page 14 of 26
sebuah organel sel yang terletak di dalam nukelus dan berukuran lebih besar dari
kromatin. Komposisi nuklelolus sebagian besar terdiri dari benag-benang halus
DNA.Fungsi nukleolus adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis RNA. Di
dalam nukleolusinformasi genetik yang dibawa oleh DNA diraikan sehingga
menghasilkan rRNA. Molekul rRNA nantinya akan berfungsi sebagai penyusun organel
ribosom di dalam sitoplasma.
Fungsi nukleus

1) Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme


2) Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
3) Mengatur pembelahan sel
4) Membawa informasi genetik. Di dalam nukleus terdapat DNA yang mengandung informasi
genetik atau sifat-sifat yang dapat diwariskan.
4. Sentriol

Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.

Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya

dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol berjumlah

sepasang, terletak saling tegak lurus antar sesamanya di dekat nukleus. Pada saat

pembelahan mitosis, sentriol terbagi menjadi dua, masing-masing menuju ke kutub sel

yang berbeda. Kemudian terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua

kutub tersebut. Benang spindel berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub masing-

masing.

5. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Oleh

karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma) maka disebut

sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE). RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik,

Page 15 of 26
baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE

dibandingkan dengan sel bukan kelenjar.

RE dibedakan berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya, menjadi RE

kasar dan RE halus. RE kasar, yaitu jika membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma

ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak

ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis protein, ala RE kasar

merupakan penampung protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke lumen

(terowongan) RE.

Fungsi retikulum endoplasma

a. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan


akhirnya dikeluarkan dari sel
b. Menyintesis lemak dan kolesterol
c. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada dalam sel-sel hati
d. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke
bagian sel yang lain.
6. Ribosom

Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki

membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-

masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung, maka akan terbentuk ribosom yang

berbentuk seperti angka delapan.Fungsi ribosom adalah untuk menyintesis protein.

Ribosom sendiri disintesis oleh nukleolus.

7. Badan Golgi

Organel apparatus golgi atau badan golgi bekerja sama dengan erat dengan

Retikulum endoplasma. RE akan mensintesis protein, kemudian setelah terjadi sintesis

Page 16 of 26
protein, akan dibentuk vesikel transfer atau mikrovesikel yang kemudian dihantar ke

organel badan golgi tepatnya pada sakula. Sehingga akan terjadi penggabungan antara

protein protein yang dihantar dengan vesikel transpor yang dari RE.

Dugaan pertama mungkin akan terjadi pembesaran badan golgi, akan tetapi hal

tersebut tidak terjadi karena badan golgi atau apparatus golgi membentuk vesikel sekretoris

yang berfungsi dalam mengangkut isi sakula ke arah puncak sel untuk dibawah ke luar sel.

Didalam badan golgi atau sakula, terjadi pemadatan atau kondensasi, sebelum

dihantar ke vesikula sekretoris. Dalam badan golgi terdapat 3 jenis enzim galaktosil

transferase yang berperan dalam memperbaiki kerusakan pada protein membran akibat

perbedaan oligosakarida.

Setelah itu, vesikel sekretoris akan keluar dari sel melewati membran sel

melalui eksositosis. Proses ini sekaligus memperbaiki kondisi membran sel yang ada.

Fungsi Badan Golgi

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil beberapa fungsi dari badan golgi yaitu:

1. Berperan dalam memperbaiki struktur membran sel atau membran plasma


2. Berperan aktif dalam mengolah protein atau hasil sintesis oleh retikulum endoplasma
3. Sebagai organel yang berperan langsung dalam transportasi materi metabolisme
4. Dalam keadaan terjadi kesalahan dalam perakitan karbohidrat, dapat berperan sebagai
perakit karbohidrat khususnya oligosakarida pada protein membran
5. Sebagai organel yang berperan penting dalam protes sintesis protein tertentu
6. Berperan penting dalam menyortir protein protein tertentu seperti pembentuk lisosom
7. Ikut serta dalam pembentukan lipoprotein bersama dengan RE. halus.

Page 17 of 26
8. Lisosom

Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran berbentuk kantong

kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam

pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

9. Vakuola

Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut

tonoplas. Pada tumbuhan vakuola berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi

sehingga berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme,

ataupun tempat penyimpanan zat makanan. Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak

ada, kecuali hewan bersel satu. Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu

vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang

berfungsi sebagai osmoregulator.

10. Mitokondria

Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungsi untuk respirasi.

Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti

raket, pokoknya macam-macam deh. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa

mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, yakni

bentuknya mudah berubah.Mitokondria mempunyai dua membran, yaitu membran luar dan

membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan membran dalam. Pada membran

dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk kista. Dengan adanya kista ini,

permukaan membran dalam menjadi semakin luas sehingga proses respirasi sel menjadi

efektif. Proses respirasi berlangsung pada membran dalam mitokondria (pada kista) dan

matriks. Matriks adalah cairan yang berada di dalam mitokondria dan bersifat sebagai gel.

Page 18 of 26
Matriks tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan ion-ion. Enzim-enzim

respirasi itu sangat penting bagi proses pembentukan ATP. Reaksi respirasi yang

berlangsung di dalam mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs, dan

transpor elektron.

11. Kloroplasma

Organel kecil berbentuk bulat yang berwarna hijau karena mengandung pigmen

klorofil. Hanya terdapat di sel tumbuhan. Berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan

yang menghasilkan energi dan bahan makanan tumbuhan.

12. Struktur DNA Sel Eukariotik

Dari berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA (Deoxyribonucleic Acid )

adalah pembawa sebagian besar atau seluruh sifat-sifat genetik di dalam kromosom. DNA

terdapat di dalam nukleus dan bersama senyawa protein membentuk nukleo protein. Selain

di dalam nukleus, molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria, plastid, dan sentriol.

Susunan kimia DNA adalah sebuah makromolekul yang kompleks. Molekul DNA

disusun oleh dua rantai polinukleotida yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri

atas rangkaian nukleotida. Sebuah nukleotida tersusun atas:

a) Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau pentosa) b) Gugus asam
fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)
c) Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)

Page 19 of 26
Basa nitrogen dapat digolongkan menjadi dua, yaitu basa purin dan basa pirimidin.

Basa purin terdiri atas adenin (A) dan Guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas

sitosin (S) dan timin (T).

Berdasarkan hasil analisis refraksi sinar X oleh kristal DNA, James Watson

(Amerika) dan Francis Crick (Inggris) pada 1953 menyimpulkan bahwa struktur molekul

DNA berbentuk heliks ganda.

Page 20 of 26
F. Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sel eukariotik

mempunyai membran inti, sedang sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik

memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti

retikulum endoplasma, badan Golgi, mitokondria, lisosom, kloroplas pada tumbuhan dan

sentriol sedangkan sel prokariotik tidak. Ukuran sel prokarioti antara1 – 10 µm sedangka

sel eukariotik 10 – 100 µm. Sel prokariotik uniseluler sedangka sel eukariotik multiseluler.

Metabolisme sel prokariotik dengan cara anaerobic / aerobic sedangka sel eukariotik hanya

dengan cara aerobic.

Page 21 of 26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.

Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat

berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan

fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur

evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga

memiliki kekhususan sendiri-sendiri.

Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sel eukariotik

mempunyai membran inti, sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu, didalam sel

prokariotik dan eukariotik terdapat organel-organel sel yang memiliki fungsinya masing-

masing. Dari organel-organel sel tersebut ada beberapa organel sel yang dimiliki oleh sel

eukariotik namun tidak dimiliki oleh sel prokariotik. Perbedaan sel prokariotik dan

eukariotik juga terletak pada ukurannya. Sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil

dibandingkan dengan ukuran sel eukariotik.

B. Saran

Saran yang dapat kelompok kami berikan, yaitu sebagai mahasiswa kita harus lebih

giat lagi dalam mencari informasi yang berkaitan dengan sel, karena walaupun ukuran sel

sangat kecil namun dengan adanya sel kita dapat melakukan semua aktivitas kita setiap

hari.

Page 22 of 26
DAFTAR PUSTAKA

http://genggaminternet.com/sejarah-penemuan-sel-dan-teori-tentang-sel/

http://www.biologi-sel.com/2012/06/struktur-sel-dan-fungsi-sel-prokariotik.html

http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik.html

http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-sel-eukariotik.html

http://alvinmahendra.blogspot.co.id/2012/08/macam-macam-sel-tumbuhan-dan-sel-hewan.html

Page 23 of 26

Anda mungkin juga menyukai